Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Purnomo's blog
By Purnomo - Posted on April 26th, 2010 Tagged:
Dari sebuah ruang saya mendengar suara orang-orang berlatih menyanyi. Agaknya mereka adalah para pemandu jemaat menyanyi dalam ibadah Minggu depan. Saya heran mendengar bahasa aneh yang mereka ucapkan di sela lagu-lagu itu. Setelah menajamkan telinga baru saya sadar itulah yang biasa disebut orang bahasa roh. Ternyata berbahasa roh juga perlu latihan terlebih dahulu.
By Purnomo - Posted on April 16th, 2010 Tagged:
Saya membuka pintu. Astaga! Perempuan itu berdiri di depan saya dengan sebelah tangan terangkat ke atas menjepit sebatang rokok tanpa bara. Sekilas terlihat kulit ketiaknya yang bersih. Setelah keterkejutan saya lenyap, saya terpaksa terkejut lagi ketika pandangan saya mendarat di lehernya, di pundaknya, di dadanya dan . . . . Astaganaga! Tubuhnya hanya berbalut handuk. Handuk losmen ini tidak lebar. Ditarik ke bawah yang di atas terlihat, ditarik ke atas yang bawah pasti semriwing.
By Purnomo - Posted on April 14th, 2010 Tagged:
Ia kembali terbatuk-batuk. Ia berusaha mengeluarkan dahak di kerongkongannya dengan menggeram. Kemudian, ia menembakkannya dengan tetap duduk ke arah parit kecil yang berjarak 2 meter. Tembakannya kurang kuat sehingga dahak itu jatuh di lantai teras dekat tempat duduk saya. O o, warnanya hijau pekat seperti jus adpokat mentah dicampur sedikit sirup stroberi merah. Saya segera berpamitan.
By Purnomo - Posted on April 5th, 2010 Tagged:
Saya menghindari berada di lokasi yang penuh sesak dengan manusia seperti di pasar atau mol karena bila mendadak ada belati masuk ke perut, saya tidak bisa menengarai pelakunya. Juga saya minta istri saya berwaspada. Anak-anak ke sekolah diantar-jemputnya walau jaraknya dari rumah tidak jauh. Saya tidak menemui pendeta saya untuk menjelaskan latar belakang munculnya surat kaleng itu. Bila ia tidak mendoakan kami, apa lagi yang bisa saya harapkan darinya? Lagipula bila saya bersih mengapa harus risih?
By Purnomo - Posted on April 4th, 2010 Tagged:
Makhluk gaib dari manakah yang iseng melakukan ini? Saat itu saya tidak merasa udara menjadi berat sehingga sulit bernafas. Saya tidak merasakan hembusan angin dingin di tengkuk. Tidak ada bau bunga yang masuk ke lobang hidung. Jika kamar hotel ini dihuni makhluk tak kasatmata, mengapa selama 2 malam dia tidak mengganggu saya? Mengapa baru subuh ini dia memberi tanda akan keberadaannya? Apa karena dia bermaksud baik?
By Purnomo - Posted on March 31st, 2010 Tagged:
Seorang dari mereka memandang Ayah yang duduk bersandar dinding. Di atas kepala Ayah bergantung kalender bergambar harimau. Ia mengatakan Ayah memiliki roh harimau yang sering bermanifestasi dalam bentuk kemarahan. Ayah membantah. Orang marah itu biasa. Mana ada di dunia ini orang yang tidak pernah marah, bantahnya. Mereka tidak peduli. Mereka kemudian berteriak-teriak di depan Ayah dalam upaya menengking keluar roh harimau itu.
By Purnomo - Posted on March 23rd, 2010 Tagged:
Suatu malam ia beserta kelompoknya di”booking” sebuah gereja Kristen yang mengadakan KKR di sebuah plasa. Tugas mereka adalah berjaga di atap gedung untuk menolak kekuatan gaib yang bermaksud mengacau acara itu. “Gereja mana di kota ini yang mengandalkan Roh Kudus sekaligus meragukan kemahakuasaan-Nya itu?” tanya saya geram.
By Purnomo - Posted on March 18th, 2010 Tagged:
Mencintai Yesus berarti berani membayar ongkos. Ongkosnya adalah mencicipi ketakutan bila menghadapi kuasa gelap. Saya berdoa mohon perlindungan Tuhan. Dengan mata tertutup karena ngeri dan berkeringat dingin, saya menegak habis air teh 1 gelas besar itu. Biar teh itu diberi gula, saya tidak lagi bisa menikmati manisnya. Perasaan sih ada sesuatu yang lain di dalamnya.
By Purnomo - Posted on March 12th, 2010 Tagged:
Saya tidak tahu apa yang membuat Rudi tidak berani menatap mata saya. Saya tidak pernah belajar magic. Sebagai orang Kristen saya juga tidak pernah merasakan pengalaman kepenuhan Roh Kudus sehingga memiliki kekuatan supranatural. Saya hanya orang Kristen biasa-biasa saja yang masih jatuh bangun. Saya tidak tahu apa yang dilihatnya pada diri saya. Apakah ia melihat sesuatu pada diri saya yang tampak mengerikan bagi roh jahat yang ada dalam tubuhnya?
By Purnomo - Posted on March 8th, 2010 Tagged:
Kita tak tahu dengan tepat di mana benih itu akan jatuh. Tetapi pasti lebih banyak di atas jalan aspal yang panas. Kalaulah jatuh di tanah, tanah itu pasti tak subur karena hanya kena air bila hujan turun. Mungkin saja sampai di ujung tol kita memutar balik mobil untuk melihat bagaimana nasib benih yang kita tabur. Namun kita akan berada di sisi lain jalan sehingga tak bisa melihat di mana benih itu jatuh. Jadi, itu urusan Tuhan. Kalau Tuhan perintahkan kita membagi Alkitab atau memberi bantuan pengobatan kepada orang yang tidak kita kenal, just do it. Jangan coba menghitung setelah itu ada berapa banyak orang bertobat. Kalau kita bersikeras, kita akan kecewa sehingga kemudian menghentikan pelayanan kita.
By Purnomo - Posted on March 6th, 2010 Tagged:
Jika pertanyaan di atas diajukan oleh anak Anda yang baru berusia SD, apa jawab Anda? Saya yakin lebih banyak ibu yang akan menjawab “tidak ada” agar anaknya tidak ketakutan. “Tetapi guru Sekolah Minggu cerita di Gadara ada orang yang kesurupan hantu.” O, itu jaman dulu waktu Yesus hidup di dunia. Sekarang hantu tidak ada lagi. Mengapa? Karena walau sering byar-pet sekarang ada PLN yang ingin Indonesia makin terang dan terang terus sehingga hantu menghilang dan manusia bisa makin tidak terus terang.
Belum ada user yang menyukai
By Purnomo - Posted on February 27th, 2010 Tagged:
Titik-titik air mulai membenturi kaca depan mobil yang kami kendarai. Waktu menunjukkan pukul 7 malam dan kota yang kami tuju masih 2 jam di depan. Saya menyuruh sopir menepikan mobil, “Sebentar lagi hujan deras dan lama. Kita meringankan beban dulu.” Ia menepikan mobil dan mematikan mesin. Suasana gelap dan sepi. Karena itu tanpa risih kami berdua berdiri membelakangi sisi kiri mobil, membuka celana dan membuat air terjun kembar.
By Purnomo - Posted on February 23rd, 2010 Tagged:
Waktu saya masih SD, kakak sepupu yang sudah SMA dan pergi ke misa setiap Minggu mengajari saya tentang dosa. “Dosa itu ada dua,” begitu katanya, “yaitu dosa besar dan dosa kecil. Membunuh orang itu dosa besar, menempeleng teman itu dosa kecil. Merampok itu dosa besar, mencopet itu dosa kecil. Dosa besar membawa orang masuk neraka, sedangkan bila hanya punya dosa kecil kita akan dimasukkan ke api penyucian.”
By Purnomo - Posted on February 5th, 2010 Tagged:
Sewaktu menulis artikel, KBBI selalu ada dekat saya untuk mengurangi kesalahan menulis kata. Saya ingat kamus itu dibeli di Palembang gara-gara anak saya disalahkan gurunya karena menulis “pasta gigi.” Kata itu dicoret dan di atasnya dengan tinta merah guru menulis kata “odol.” Ibunya marah. Ia beli kamus dan ke sekolah. Tetapi ia kalah beradu argumen karena kalah otoritas. Guru kok dilawan.
Belum ada user yang menyukai
By Purnomo - Posted on January 19th, 2010 Tagged:
Kisah gembala yang mencari seekor domba yang hilang dengan meninggalkan 99 ekor lainnya dalam Matius 18:12-14 adalah perumpamaan yang mengutamakan apa yang tersirat bukan yang tersurat. Bila tidak, tentunya di seminari Kristen seminggu sekali diadakan acara mencari seekor domba kurus kering (agar tidak berat menggendongnya nanti) yang disembunyikan dosennya. Memang masih bisa diperdebatkan apakah gara-gara acara itu tidak pernah diadakan membuat banyak pendeta sekarang ini kurang bersemangat mencari seorang jemaatnya yang hilang dari ruang ibadah sementara 99 orang jemaatnya yang gemuk-gemuk dan sehat butuh perhatiannya.
Belum ada user yang menyukai
By Purnomo - Posted on December 23rd, 2009 Tagged:
Jika hari ini ada pendeta yang tidak punya hape walau sudah lama memintanya dari Tuhan, itu berarti ia telah salah berdoa. Harusnya ia berdoa begini, “Tuhan Yesus, saya butuh hape. Mohon pada ibadah hari Minggu nanti ada jemaat yang hapenya ketinggalan dan Tuhan mencegah ia datang kembali untuk mencarinya.”
Belum ada user yang menyukai
By Purnomo - Posted on December 18th, 2009 Tagged:
“Setiap pagi dengan sepeda motor aku mengelilingi gedung sekolah ini 7 kali. Aku imani pasti diterima bekerja di sini. Iman yang disertai tindakan pasti memberikan hasil. Buktinya? Sekarang aku bekerja di sini.”
Belum ada user yang menyukai
By Purnomo - Posted on December 15th, 2009 Tagged:
Banyak orang yang ingin pemberitaan Injil yang dilakukannya membuahkan hasil pada saat itu juga. Maka target yang ia pegang adalah Injil harus didengar sekaligus diterima. Karena keterbatasan waktu, maka Injil tidak diberitakan dengan utuh tetapi dipangkas di sana-sini, di”rapi”kan. Bukankah bunga mawar lebih menarik dan tidak melukai ketika berada di toko bunga daripada ketika masih menempel di pohonnya?
Belum ada user yang menyukai
By Purnomo - Posted on December 13th, 2009 Tagged:
Tidak lagi! Siapa bilang? Tidak ada yang bilang karena bila diucapkan akan membuat orang menuduh kita melawan perintah Tuhan Yesus. Ini akan menjatuhkan pamor kita sebagai pengikut Kristus yang baik. Tapi perilaku kita sehari-harilah yang mewakili mulut kita.
Belum ada user yang menyukai
By Purnomo - Posted on December 8th, 2009 Tagged:
Bagaimana seseorang memotivasi diri berjuang menumbuhkembangkan hidup rohani dan karir pelayanannya? Membaca biografi para rohaniawan kaliber nasional dan internasional tidaklah salah. Juga mendengar kotbah-kotbah mereka akan memberi inspirasi dan semangat baru. Mereka bagai bintang-bintang yang bisa menjadi kompas langkah-langkah yang sebaiknya kita lakukan. Tetapi bila leher kita sudah kena encok karena kelamaan menengadah ke atas sementara kaki belum juga bisa melangkah, mengapa kita tidak sejenak menundukkan kepala melihat pasir di tanah? Butir-butir pasir yang selama ini tidak pernah kita perhatikan karena terlalu kecil dan di bawah letaknya.
|
|