Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Purnomo's blog

Purnomo's picture

Tsunami Kasih

“Sebuah misi kemanusiaan yang luhur sudah kita selesaikan. Sebuah misi dengan proses panjang dan melelahkan, dan dengan biaya tinggi. Apa yang kita peroleh saat ini? Kepuasan? Atau kelelahan? Atau hanya baju lusuh dan bau yang saat ini kita kenakan, yang tentunya kurang pantas dikenakan untuk menghadiri sebuah pesta pernikahan?”
Purnomo's picture

Warnet dalam gereja

Paling tidak sudah 5 kali saya membaca blog Mini Road Show I yang diadakan di Solo tanggal 12 Oktober 2009 dan tetap saja ada yang tidak saya mengerti. Bukan tentang kain seprei dan jemuran pakaian yang dijadikan perlengkapan presentasi satgas YLSA yang melihat kiprahnya di internet memberi kesan megah dan kaya. Ini harus bisa dimaklumi tanpa protes karena YLSA telah mengedepankan kata “Mini” dalam kegiatan ini yang artinya boleh minimalis.
 
Purnomo's picture

Setelah semalam bergumul

Saya baru pindah ke Purwokerto ketika musibah ini terjadi. Anak perempuan saya kecelakakan di jalan. Operasi untuk membetulkan sambungan tulang belakang dengan kepalanya menghabiskan tabungan saya. Karena itu resep obat jalan tidak bisa saya beli. Padahal tanpa obat ini pemulihan syaraf dalam tulang yang dioperasi akan terhambat dan bisa fatal akibatnya.
Purnomo's picture

Antara Cocktail dan Kamput

Mungkin karena rindu dicap sombong mendadak saja lepas dari topik yang sedang dibicarakan, Joli bercerita, “Kemarin aku minum cocktail. Baru seteguk kepalaku sudah pusing.” Dalam menjamu tamu bisnis, sulit dihindari tidak meneguk minuman jenis ini. “Biar tidak mabuk, sebelum minum cocktail pergilah ke belakang. Minum dulu segelas air jeruk. Pasti aman,” kata saya bergaya konselor bartender. Yang duduk di sebelah saya berbisik, “Apa air jeruk bisa jadi penawar kalau yang diminum cap tikus?”

Purnomo's picture

Menyampahkan talenta

    Panggung berukuran 4 x 3 meter di depan mimbar menyulitkan gerak anak-anak. Tapi ini gereja kecil. Mau apa lagi? Yang penting anak-anak gembira. “Bila mereka melakukan kesalahan, jangan memarahinya,” begitu pesan saya kepada sutradaranya sesaat sebelum acara ini dimulai. “Anggap saja ini gladi resik dengan pakaian lengkap.” Dan memang, para pemainnya gembira karena tidak ada gurunya berwajah masam bila mereka salah gerak walaupun penonton ramai menyoraki. Saya juga gembira, bahkan sangat gembira sehingga hampir menangis. Bukan karena sayalah pengarang seluruh lagu operet Natal anak itu. Tetapi karena hari ini hukuman Tuhan yang harus saya tanggung selama sekian belas tahun, telah dinyatakan-Nya selesai.

Purnomo's picture

Dekapan emak tak lagi menghangati

PS: ADMIN atas pertimbangan sendiri atau karena permintaan blogger yang karyanya saya usik di bawah ini, dipersilakan menghapus blog ini tanpa perlu memberitahu saya terlebih dahulu. Terima kasih.
Purnomo's picture

Life begins at forty. Apa iya?

Ini pasti mitos yang dibuat untuk menyemangati mereka yang terkaget-kaget, “Oh no! Today I am forty. So far I have never realized approaching that.” So what?
Purnomo's picture

A Monument of a Moment

"Menyeberanglah di depan tabut TUHAN, Allahmu, ke tengah-tengah sungai Yordan, dan angkatlah masing-masing sebuah batu ke atas bahumu, menurut bilangan suku orang Israel, supaya ini menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu bertanya di kemudian hari: Apakah artinya batu-batu ini bagi kamu? maka haruslah kamu katakan kepada mereka: Bahwa air sungai Yordan terputus di depan tabut perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya." (Yosua 4:5-7)
Purnomo's picture

Berapakah secukupnya itu?

Kata “cukup” bersifat relatif dan kwalitatif. Tetapi “cukup” bisa dikwantitatifkan dengan memberinya parameter bilangan yang absolut. Misalnya, kita akan berkecukupan apabila memiliki penghasilan Rp.10 juta sebulan. Sayangnya, penentuan bilangan itu dipengaruhi oleh sebuah faktor yang tidak bisa dikwantitatifkan sehingga kata “cukup” kembali menjadi absurd. Bingung? Begini.
Purnomo's picture

Ssst, saya sedang puasa

Dalam kasih Tuhan Yesus yang telah menyanggupkan saya mengasihi orang lain, kepada para pengunjung situs ini yang sedang melakukan ibadah puasa, saya mengucapkan “Selamat menunaikan ibadah puasa. Kiranya puasa tahun ini menjadi puasa yang paling indah dan paling berkesan di sepanjang hidup Anda dan keluarga. Amin.”

Purnomo's picture

Berjingkat menggapai mukjizat

Bentuk janin itu tampak di layar monitor. Jelas sekali. Gambar itu bergerak dari kaki sampai ke kepala yang menghadap mulut rahim. Terasa jantung saya berdegup makin cepat karena tegang. Di bagian kepala pena pendeteksi berputar agak lama. Dan, ya Tuhan . . . .

Purnomo's picture

Mengetuk pintu sorga

Lewat tengah malam aku terbangun. Aku melihat dari satu sudut kamar keluar seberkas asap putih, bergerak perlahan melintasi kamar. Kemudian dari sudut lain keluar juga berkas asap yang kemudian bergerak saling menyilang. Geraknya makin lama makin cepat sehingga kamarku penuh asap putih. Aku tidak takut, bahkan marah. Ada kekuatan gaib yang mau mengganggu aku. Aku keluarkan empat simpananku. Satu persatu ajimat itu aku pergunakan, tetapi tidak mempan.

Purnomo's picture

Gelap benar malam ini

Berharap apa lagi? Myom itu selalu ikut membesar bersama tumbuhnya janin sehingga terjadi keguguran. Setelah itu myom akan mengecil kembali. Kini myom itu sudah begitu besar. Membunuh myom berarti membunuh janin juga. Untuk apa Tuhan memberikan janin itu bila hanya untuk dibunuh? Dan itu dilakukan-Nya berulang kali. Sekedar menunjukkan kemahakuasaan-Nya tanpa peduli tangis pilu kami?

Purnomo's picture

How old are you?

Baru pukul 16.30 tetapi di ketinggian 1700 mdpl di lereng Merbabu ini keadaan langit seperti rembang senja di tepi pantai. Tepian bulatan merah matahari telah menyinggung siluet gunung Sindoro Sumbing di kejauhan. Rasanya tidak ada 3 menit bulatan itu telah hilang tenggelam di balik gunung-gunung itu. Sebentar lagi umur saya bertambah tua 1 hari. Tetapi betulkah saya bertambah tua?

Purnomo's picture

Memberi dengan senang tetapi sedikit

Encim itu mendadak saja menangis dan membiarkan air matanya deras meleleh meluncur turun di pipinya yang tambun. Mungkin ia tahu sederet pertanyaan yang saya ajukan menunjukkan saya tidak memercayai ceritanya yang menyebabkan ia terpaksa meminta-minta.

Purnomo's picture

I’m a thief but not a sinner

Ketika saya bercerita bahwa banyak pekerjaan kantor yang harus saya kerjakan dengan komputer pribadi di rumah, auditor internasional itu bertanya, “Programnya dari CD asli yang kamu beli sendiri?”

“Semua program dalam komputer saya di-instal oleh penjual komputer.”
“O no, ini pelanggaran hukum. Perusahaan kita ini sudah berkomitmen untuk menghormati undang-undang hak cipta dan hak paten. Semua program yang ada di puluhan komputernya semua berlisensi. Kita beli satu CD program dan melaporkan dengan surat resmi berapa banyak komputer yang diisi dengan program itu untuk dihitung berapa pembayaran extra yang harus kita setorkan.”
Purnomo's picture

Menggarap Pengantin Perempuan

Berita dari kantor gereja sampai kepada saya sudah terlambat hampir 1 minggu. Oom Lok ada di rumah sakit. Dalam perjalanan ke rumah sakit saya mampir ke rumah kakaknya. Cerita yang saya dapatkan sungguh mengenaskan.

Purnomo's picture

Memberi dengan terpaksa

Siang itu saya nangkring di atas sepeda motor yang saya parkirkan di sebelah sebuah gerobak yang menyalakan lampu petromak untuk mencetak pasfoto. Gerobak ini ada di sisi luar pagar sebuah pasar tradisional. Seorang perempuan berusia sekitar 30 tahun berpakaian lusuh mendekat dan menadahkan tangan. “Minta uang 10 ribu,” katanya membuat saya kaget.

Purnomo's picture

Pengantin perempuan itu kerempeng sekali.

Saya sudah melupakan tentang perawan pendamping kematian. Tetapi hal ini mencuat kembali ketika saya berada di sebuah rumah duka bertemu Rudi pengurus lembaga pelayanan kematian yang langsung saja berkata tanpa berbisik, “Pur, sebaiknya kamu jangan mencari perawan ting ting dulu. Oom Lok bilang komisi kamu terlalu tinggi. Ia mau ganti biro jasa. Kamu nego lagi dia.”

Purnomo's picture

Perawan pendamping kematian

 “Apa kamu sanggup mencarikan perawan berumur antara 17 – 19 tahun untuk jadi istri saya biar waktu saya meninggal nanti saya tidak sendirian?” tanya lelaki itu. Kalau duda ini masih berumur di bawah 40 tahun saya tidak akan terkejut mendengar tantangan ini. Tetapi usianya sudah kepala tujuh. Ganti ia yang terkejut ketika saya mantap menjawab, “Tidak masalah! Kapan saya antar perempuan itu ke rumah Oom?” Edan! Apa sekarang purnomo sudah alih profesi jadi germo on line?