Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
y-control's blog
Ternyata Bahagia itu Sederhana
“Betapa sederhana hidup ini sesungguhnya yang pelik cuma liku dan tafsirannya” Ucap Pangemanann, salahsatu tokoh dalam novel Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer. Tampaknya kalimat itu memang tidak salah. Hidup itu sesungguhnya sederhana. Demikian juga dengan kebahagiaan hidup itu sendiri. Sederhana saja alasannya. Di mana pun, senyuman, tawa, dan pancaran sinar kebahagiaan sesungguhnya bisa kita temukan. Tak ada batasan di tempat tertentu, situasi tertentu, usia tertentu atau status tertentu
Originality is not Dead.. (n)Yet!
Meski Pengkhotbah berkata, “Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi, tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari”, memunculkan ide orisinal bukan hal yang mustahil. Kalau ada yang tetap sama sejak dulu sampai sekarang, mungkin itu adalah kebutuhan manusia akan informasi dan komunikasi. Itulah sebabnya, buku-buku dan artikel-artikel, termasuk di blog, masih tetap laris dibaca bahkan dibeli karena masih ada orang yang selalu memberikan informasi dan pencerahan baru bagi para pembacanya.
Kata adalah Senjata
Ini bukan artikel tentang Subcommandante Marcos atau artikel tentang perang gerilya. Ini adalah artikel tentang menulis saja yang mungkin bisa berguna bagi para blogger di SS ini di era di mana sering muncul para grammar nazis (polisi bahasa). Tanpa bermaksud menggurui, jika ingin menulis apapun, kita harus tahu bahwa selain teknik menulis, kepekaan penulis dalam menggunakan bahasa juga sangat penting. Bagi penulis, bahasa ibarat senjata untuk mengalahkan sebanyak mungkin musuh. Jika kita tidak menguasai teknik memakai “senjata” satu ini, maka hasilnya tidak akan efektif. Tanpa kepekaan berbahasa, maka bisa muncul kata dan kalimat yang tidak efektif, rancu, dan sulit dipahami. Nah, apa saja yang ilmu yang diperlukan untuk dapat menguasai “senjata” satu ini?
- 6 comments
- Read more
- 5116 reads
Balada 4 Generasi
ada cerita tentang generasi sebuah keluarga. si kakek adalah orang yang pintar dan suka bekerja keras. tapi waktu itu zaman masih susah sehingga ia masih hidup miskin. meski begitu, si kakek terus bekerja keras dan belajar dan berusaha merumuskan satu resep cerdas untuk kaya.
- 2 comments
- Read more
- 3866 reads
Yesus
Menulis buku yang diangkat dari sebuah buku mungkin cukup sulit. Tapi, membaca buku yang diangkat dari sebuah buku yang juga pernah dibaca ternyata saya rasa tidak terlalu beda jauh dengan melihat film yang diangkat dari sebuah buku yang pernah dibaca. Itulah perasaan yang saya rasakan waktu membaca buku ini. Sebenarnya saya agak ragu untuk membaca, apalagi membeli buku ini setelah agak kecewa dengan buku Walter Wangerin sebelumnya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Kanisius juga. Apalagi harganya terbilang cukup mahal. Entah kenapa begitu. Menurut pengamatan saya, rasanya buku rohani berbahasa Indonesia itu masih banyak yang kualitasnya masih belum terlalu istimewa, tapi tidak sedikit yang dijual dengan harga yang terbilang tidak murah. Tanpa bermaksud merendahkan, tapi kalau dibandingkan dengan buku-buku yang lebih "penting" (menurut saya), masih banyak buku rohani yang mungkin bukan mahal, tapi kemahalan (alias harga tidak sesuai isi). Tapi, mungkin itu cuma karena masalah selera saja. Mungkin karena penulis buku rohani Kristen sendiri memang masih belum terlalu banyak. Mungkin sebenarnya itu juga bagus karena setidaknya para penulis buku rohani bisa jadi lebih cepet kaya karena royaltinya lebih gede (meski sepertinya banyak juga buku rohani yang kemudian berakhir di obralan di pameran). Wah, maaf kok jadi ngelantur begini ya...
- 6 comments
- Read more
- 4267 reads
Membuat Judul yang Menarik
Dalam sebuah tulisan, judul tentu saja penting. Hanya saja, kadang kurang diperhatikan. Idealnya, judul memang harus bisa memberi tahu apa kira-kira isi dari sebuah tulisan. Tapi, dalam karangan populer (saya rasa kita semua ingin tulisan blog kita dibaca banyak orang alias populer kan?), judul tulisan tentu saja tidak bisa seperti judul skripsi yang kalau dibaca tidak cukup dengan sekali ambil nafas itu. Memberi judul memang gampang-gampang susah. Gampang karena toh itu cuma seperti membuat beberapa kata yang isinya merangkum semua isi tulisan. Tapi, bisa susah kalo kita menyadari bahwa judul harusnya bukan sekadar sebagai penanda, tapi juga memberi informasi dan yang lebih penting lagi, membuat orang tertarik buat membacanya. Bagi beberapa penulis dan editor (fyi: di dunia penerbitan, beberapa judul buku sebenarnya adalah bikinan si editor, bukan si penulis, bahkan buku terjemahan, mis: 24 Wajah Billy yang aslinya berjudul The Minds of Billy Milligan), memberi judul sebuah tulisan (apalagi sebuah buku) bisa jadi seperti memberi nama anak sendiri.
- 5 comments
- Read more
- 5622 reads
11 Kejadian di Dunia Musik yang Mungkin Anda Belum Tahu (1)
Rosihan Anwar pernah menulis buku berjudul Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia. Saya sih belum baca. Tapi, saya suka judulnya. Kadang, hal-hal kecil atau yang sering disebut trivia itu lebih menyenangkan daripada membaca hal-hal besar. Beda dengan infotainment yang mengurusi hal-hal kecil, menurut saya trivia lebih menyenangkan karena biasanya mencakup hal besar tapi mungkin tidak dipikirkan orang. Kali ini saya coba bikin trivia dunia musik. Entah yang seperti ini cocok diposting di SS atau tidak, biarin dah buat selingan.
- 3 comments
- Read more
- 7369 reads
Dengekeun Aing
- 2 comments
- Read more
- 5296 reads
I Want My SS Back! (Bagian 4 - Tanggapan)
Bayangkan jika semua orang menjadi bisu. Maka, mau tidak mau kita akan berkomunikasi dengan tulisan. Bayangkan jika Anda tiba-tiba harus dikirim untuk tinggal di negara Russia, maka saya yakin setidak-tidaknya dalam beberapa tahun Anda akan lebih mahir berbahasa Russia daripada mahasiswa sastra Russia Unpad misalnya. Menulis memang tergantung niat.
- 5 comments
- Read more
- 4961 reads
I Want My SS Back! (Bagian 3 - Blak-blakan)
Menghargai beda pendapat. Menghargai perbedaan. Dua sikap yang bagus. Tapi, kalau perbedaan itu dipakai untuk dibentur-benturkan, maka bagi saya tidak perlu lagi ada penghargaan bagi yang melakukannya. Saya oke saja jika ada orang lain yang berbeda dengan saya, kecuali jika perbedaan antara saya dan dia adalah bahwa saya menghargai dan dia membenci perbedaan itu. Memang paradoks.
- 10 comments
- Read more
- 5153 reads
I Want My SS Back! (Bagian 2)
Gajah bertarung, pelanduk mati di tengah-tengahnya. Demikianlah kata pepatah. Bukan rahasia lagi kalau di Komunitas Blogger Kristen, Sabdaspace ini, ada beberapa blogger yang lebih didengarkan daripada yang lainnya. Satu hal yang menurut saya pasti terjadi di komunitas manapun, se-egaliter apapun sifat komunitas tersebut. Sejujurnya, hal ini sempat membuat saya tidak suka.
- 3 comments
- Read more
- 4792 reads
I Want My SS Back! (Bagian 1)
Cacing diinjak aja ngelawan, apalagi manusia. Entah itu 'menginjak' dengan sengaja atau tidak, jangan merasa tidak bersalah kalo ada (bahkan banyak) yang dirugikan akibat ulah Anda berjalan sembarangan. Sebenarnya itu adalah pengetahuan sangat mendasar tentang hidup bermasyarakat. Apapun yang Anda lakukan pasti ada dampaknya bagi yang lain. Ini bukan butterfly effect atau semacamnya.
- 2 comments
- Read more
- 4999 reads
On Collecting, Hoarding, and Conserving (2)
- 2 comments
- Read more
- 5665 reads
On Collecting, Hoarding, and Conserving (1)
Barangkali karena aku adalah anak rumahan. Barangkali karena aku ini anak bungsu sehingga terbiasa tidak perlu memberi lungsuran kepada saudara yang lain. Barangkali karena semua saudaraku adalah perempuan, maka sejak kecil barang-barang dan mainanku memang hanya milikku dan aku terbiasa menyimpannya untuk diriku sendiri. Barangkali karena di pekerjaan pertama, salah satu tugasku adalah mengumpulkan dan mensortir berbagai artikel. Entah apa alasannya, aku hanya ingin bilang bahwa yang namanya mengumpulkan sesuatu adalah salah satu kegiatan yang paling kunikmati.
Profesor yang Membakar Buku
Last Call Duration: 00:00:01
- 5 comments
- Read more
- 4377 reads
In Cold Blood
- 5 comments
- Read more
- 6644 reads
Keep It Simple
Ada sebuah anekdot. Dahulu, para astronot NASA dikabarkan mengalami kesulitan dalam membuat laporan misi angkasa mereka. Pasalnya, gaya gravitasi nol di angkasa membuat tinta pulpen mereka tidak mau turun sehingga pulpennya macet.
- 21 comments
- Read more
- 6407 reads
Akar Pahit
Sebuah pepatah mengatakan, “seberapa lamapun Anda merawat kepahitan, ia tidak akan pernah membaik.” Semakin lama kepahitan dibiarkan, kepahitan justru akan berakar menjadi akar pahit alias dendam.
- 4 comments
- Read more
- 8153 reads
Stockholm Syndrome
23 Agustus 1973, bank Kreditbanken di kota Stockholm, Swedia dirampok dan para karyawannya disandera selama 5 hari oleh perampok. Namun, anehnya, saat penyanderaan itu diakhiri dan para perampoknya ditangkap oleh polisi, para sandera justru membela mereka. Rupanya, 5 hari yang mereka alami bersama perampok itu telah menciptakan sebuah hubungan simpati khusus di hati para sandera.