Tuhan, saya bingung

Saya diajarkan, bahwa Engkau memilih manusia

sebelum dunia diciptakan

untuk mendapat keselamatan

Katanya keselamatan itu, istilah keren untuk masuk surga

Dengan logika saya yang bodoh ini

Berarti pada saat Engkau memilih orang-orang

Ada juga orang-orang yang tidak Engkau pilih

Benar begitu bukan, Tuhan?

     KITA pasti sering mendengar seseorang mengucapkan kata INSYA ALLAH, ketika berjanji atau berharap pada lawan bicaranya. Ternyata kata Insya Allah ini sudah ada dalam Alkitab, tetapi kata ini tidak populer diucapkan umat Kristen, walau sebenarnya boleh-boleh saja mengucapkannya, karena Yakobus pernah menyarankan demikian.

Di atas awan, di suatu perjalanan pulang bertugas.

Aku memperhatikan keluar jendela, tampak awan berarak lembut, putih, seakan menggoda untuk disentuh. Begitu tenang dan damai.

Aku memperhatikan ke bawah. Daratan hanya tampak seperti noda-noda yang tak beraturan.

Semuanya akan nampak jelas sesudah menikah.

Sikap dan sifat pasangan kita sebelum menikah selalu bagus dan sempurna. Tetapi Setelah menikah barulah ketahuan  aslinya.

Sebelum menikah semua indah. Semua dianggap tidak ada. Dunia bagaikan milik berdua. Tetapi setelah menikah, dianggap malapetaka apabila pasangan kita ada di sisi kita.

D_{ALAM ALKITAB DIKATAKAN, JANGANLAH KAMU KUATIR, TETAPI SAAT INI SAYA MAU KATAKAN 'KUATIRLAH" ...... APA YANG KITA KUATIRKAN ???? BUKAN KEBUTUHAN KITA, KEAMANAN KITA ATAUPUN KESEHATAN KITA,,, TETAPI YANG HARUS KITA KUATIRKAN ADALAH KETIKA KITA BERJALAN TIDAK SESUAI DENGAN PERINTAH DAN LARANGAN TUHAN..}

<h1><span style="background-color: rgb(204, 255, 255);">Namanya juga manusia ... ya , itu seh manusiawi &quot;kalimat seperti ini banyak bangat orang dengan gampang ngomongnya kalau sudah bikin suatu keselahan. ya, Nyontek. ya ngebohong , ngegosip atau yang lainnya , yang seringkali dibilang adalah suatau yang manusiawi , karenadianggap hal biasa. Apa itu benar ? Ngak sama sekali !

<p>Mau apalagi.......</p><p>Diterimanya slip gaji yang rutin tiap bulan. Tertera angka rupiah yang tidak terlalu banyak plus catatan dibawahnya potongan tiap bulan. Alhasil....gajinya sangat minim sekali.</p><p>Dengan hati sedih dia pulang ke rumah. Istrinya dengan setia menunggunya dengan senyum bahagia. Senyum itulah yang selalu memberi kedamaian di dalam hatinya.</p>

       SEBUT saja namanya nyonya Riri, siang itu tengah duduk di halte, menunggu bis tentu saja. Tak lama kemudian datang seorang perempuan, kira-kira sebaya dengannya. Keduanya walau sudah cukup umur, tapi masih menampakkan gurat-gurat kecantikannya. Karena hanya mereka berdua yang kebetulan berada di halte itu, tak berapa lama terlibatlah mereka dalam suatu pembicaraan yang hangat.