Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

PlainBread's blog

PlainBread's picture

Masyarakat Madani dari Hongkong?

"Masyarakat madani dari Hongkong!" Begitu ujarnya.

PlainBread's picture

Bermain

Bermain adalah hal yang kami sukai. Sejak dari kami kecil. Bahkan aku pernah hilang ketika orangtuaku menghadiri pertemuan di sebuah kota. Sebenarnya aku tidak hilang, hanya bermain. Aku hanya hilang di mata mereka, tapi tidak di mataku sendiri. Selagi mereka mendiskusikan bagaimana Hitler seharusnya membunuh orang-orang berdasarkan kelas, bukan bangsa, aku malah dinyatakan hilang.
PlainBread's picture

Wangi Buku

"Mister, buku gue gak ditanda tangan. Kesel gue. Iri sama si ***"
 
Demikian sms yang barusan aku dapat. Dari adikku. Katanya setelah menunggu dua jam lebih, yang didapat hanyalah tatapan langsung sewaktu beliau berpidato. Dan jabatan tangan?
 
Sebelumnya aku balas dengan sms ini:
 
"Elu udah alumni, inget umur lah gencet2an sama anak kampus. LoL."
 
Tapi dia tidak peduli. Katanya peristiwa sekali dalam sejarah.
 
Keniscayaan.
PlainBread's picture

Melukis SBY pada Wajah Obama

Sharon Duran kembali sms saya, katanya alat pemantau tsunami rusak sebenarnya bukan salah Indonesia. Tapi salah mereka. Sementara smsnya yang pertama juga belum saya jawab.
 
PlainBread's picture

Memusuhi Media

"Bencana kemarin di Papua kenapa tidak ada media yang meliput?"

"Media itu seperti pemerintah, mau melakukan sesuatu kalau ada keuntungan. Jadi wajar 'kan kalau daerah-daerah mau berpisah dari NKRI? Kenapa juga Presiden takut ke Belanda, takut ada pengadilan yang sungguh-sungguh menjalankan tugasnya yah, tidak seperti di Indonesia? "

PlainBread's picture

Un-follow Jesus

 

Sewaktu salah seorang teman saya memasang gambar ini di grup BlackBerry yang saya ikuti, saya tersenyum. Lalu berpikir. Lalu merenung. Dan gambar ini tidak pernah bisa hilang dari ingatan saya sampai hari ini.

 

PlainBread's picture

Damage 2 Control

Kaki kananku melangkah agak ke samping, menghindari jika keberadaanku di sana diketahui. Dan pada saat aku melangkah, aku seperti menginjak sesuatu. Sesuatu yang terasa licin dan basah.

Aku membungkuk memungutnya. Karena bukan saja licin dan basah, tapi juga kenyal.

“Ewwww …!” Teriakku dalam hati.

 

Sepotong telinga!!

 

PlainBread's picture

Dicatat Seorang A-theis

Lihatlah matahari, anak-anakmu

walaupun kau di seberang sana

tidak tertampak mata,

tapi bulan adalah walimu 

 

Tadi sebelum aku bekerja

ada seorang pengemis

mengeluh kepadaku, kedinginan

aku tahu tempat baik untuknya

ada mobil besar milik tempatku bekerja

pasti lumayan hangat di dalamnya

 

PlainBread's picture

Damage Control

Ada yang menekan panic button. Malam-malam begini, di saat aku sedang tertidur lelap. Suaranya cukup keras, wajar kalau seisi rumah terbangun. Aku segera menelepon bagian keamanan.

"Ada apa?" Tanyaku sambil memakai baju.

"Ini siapa?" Tanya orang di sana.

PlainBread's picture

Meme

Masih segar di ingatan saya ketika sahabat saya di Indonesia mengirimkan email menanyakan akun Friendster saya. Dan saya respons dengan pertanyaan singkat,"Friendster itu apa?" Long story short, saya membuat akun Friendster (FS) seperti dimintanya. Dan itu enam tahun yang lalu.

PlainBread's picture

Blue Skies

Never saw the sun shining so bright

Never saw things going so right

Noticing the days hurrying by

When you're in love, my how they fly  

PlainBread's picture

Menyelamatkan Seorang Teroris

"Berapa lama kamu bisa kerjakan?"

"Kasih saya waktu enam bulan."

Jawaban tersebut sudah saya pikirkan selintas.

Pasti akan ditawar lebih rendah.

"Empat bulan." Tegasnya.

Benar, tepat seperti apa yang saya sudah bayangkan.

 

Jakarta, September 2002

PlainBread's picture

Pesawat Kertas

 

"Bangsat!" Teriak istriku.

Dia langsung terkesiap, melompat berdiri dan menggaruk kakinya.

Aku juga terkejut mendengarnya. Begitu juga Filine dan kedua anaknya.

 

PlainBread's picture

Itu Orang - Orang Itu

"Itu orang aneh yah," kata istri saya menunjuk orang yang berjalan kaki.

Saya yang sedang menyetir di sebelahnya melihat orang yang ditunjuknya. Iya, tampak aneh Seorang lelaki yang berjalan di hari yang sudah agak terik dengan memakai jaket tebal dan sepatu tinggi.

Saya terdiam.

PlainBread's picture

Nasya, Kamu Tolol

"Minggu lalu si Nasya telpon," Kata ibuku di telepon.

Aku menarik nafas. Lalu mengeluarkannya sampai terdengar suara mengeluh.

"Minta nomor telepon, ya?" Tanyaku memastikan.

Ibuku bukan menjawab, tapi malah bertanya,"Dikasih gak?"

"Ya sudah kasih aja."

 

PlainBread's picture

Garuda di Atas Banyan

Byakta luir bhrantaciarangsa riwa-riwaning nimalacintyarupa

Pujan ring jnana cudharprimita caran aning miket langwa-langwa

lila cuddha pratis heng hredaya jaya-jayangken mahaswargaloka

Ramya ng sagara parwateki sakapunpunan i sira lengeng

 

PlainBread's picture

Jari Tengah

Pagi tadi aku menjemputnya, seperti biasa. Sebelum menjemputnya, aku hampir setiap hari mendengar suaranya di radio di tempat kerjaku. Sudah kedua kalinya aku ikut berpartisipasi dalam tebak-tebakan ringan yang dia buat selagi siaran, dengan menghubungi nomor yang dia berikan.Termasuk di pagi hari ini. Beberapa kali aku mencoba, hanya terdengar nada sibuk.

PlainBread's picture

Sepatu Baru

Kepalaku menempel di kaca etalase toko sepatu. Sebuah toko yang berada di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Menatap tak berkedip sepasang sepatu basket yang terpajang dibaliknya. Sepatu yang mirip dengan sepatu yang dipakai oleh banyak temanku di sekolah.

 

PlainBread's picture

Apa Kabar?

Namaku Brian Plead.

Dan aku baru saja muntah.

Sudah bertahun-tahun aku mual. Dan sudah berhari-hari aku muntah. Serius. Aku baru saja muntah.

 

PlainBread's picture

Saya Tidak Pernah Salah

Sekitar awal tahun 1990, saya masih berumur sekitar sembilan tahun. Saya duduk di meja makan di suatu pagi di hari Sabtu. Sepupu saya yang umurnya setahun lebih muda dari saya duduk di kursi yang tepat di depan saya. Silvia. Itulah namanya. Dia menginap di rumah sejak semalam, karena orang tuanya harus pergi menjalankan tugas darurat selama tiga hari.