Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
media
Living in a Hypersexual Society
(SATU)
Seorang bocah lelaki berusia sekitar 8 tahun melakukan pelecehan seksual terhadap seorang bocah perempuan usia 5 tahun.
Jika diekspos di koran, mungkin tak banyak yang berreaksi.
Orang-orang berasumsi : itu berita tentang orang pinggiran, bocah-bocah homeless dan parentless, tak penting amat dipikirkan.
Baru terhenyak ketika itu terjadi di depan mata.
Bocah-bocah manis yang rajin sekolah minggu. Di gereja kota di lingkungan yang terhormat.
Dan kejadiannya di salah satu ruang sekolah minggu yang tidak terpakai.
Orang-orang bertanya : salah siapa ? mengapa ?
- guestx's blog
- Login to post comments
- Read more
- 4199 reads
Media dan Pengendalian Diri
- Anak El-Shadday's blog
- 3 comments
- Read more
- 3729 reads
Memusuhi Media
"Bencana kemarin di Papua kenapa tidak ada media yang meliput?"
"Media itu seperti pemerintah, mau melakukan sesuatu kalau ada keuntungan. Jadi wajar 'kan kalau daerah-daerah mau berpisah dari NKRI? Kenapa juga Presiden takut ke Belanda, takut ada pengadilan yang sungguh-sungguh menjalankan tugasnya yah, tidak seperti di Indonesia? "
- PlainBread's blog
- 4 comments
- Read more
- 3677 reads
Menulis untuk Media Intra gereja itu Sulit
Sudah ada banyak tulisan tentang dunia kepenulisan, yang menyatakan bahwa menulis atau mengarang itu gampang. Tapi menurut saya, menulis untuk media gereja itu sulit. Hal ini didasarkan pada analisis terhadap karakteristik pembaca media ini.
Ada teori ilmu komunikasi bahwa jika kita ingin berhasil dalam berkomunikasi, maka kita harus memperhatikan pikiran dan karakteristik khalayak yang akan menerima pesan kita. Kita tidak mungkin menyampaikan teori relativitas kepada anak balita. Sebaliknya, jangan pernah mengajarkan abjad A-B-C-D kepada profesor bidang bahasa. Jika menghendaki pesan kita dipahami dengan benar, maka kita harus mengemas pesan tersebut sesuai dengan pikiran dan karakteristik pihak yang akan menerima pesan pesan kita (disebut komunikan).
- Purnawan Kristanto's blog
- 4 comments
- Read more
- 7178 reads
Televisi dan Bimbingan Orang Tua
Orang sering menganggap kalau hanya anak-anak lah yang harus diawasi dan dibimbing dalam menyaksikan acara-acara tivi. Anak-anak itu harus dibimbing oleh orang dewasa agar mereka memperoleh pengertian yang benar mengenai apa yang mereka tonton itu. Kenyataannya, meski imbauan itu telah dinyatakan berulang-ulang, kita masih sering mendengar kabar bahkan menyaksikan sendiri bagaimana perilaku anak-anak zaman sekarang begitu dipengaruhi oleh tayangan-tayangan tivi yang sayangnya, lebih banyak yang negatif. Contoh paling baru adalah berita tentang anak-anak yang terluka (bahkan kabarnya juga telah ada yang meninggal dunia) gara-gara suka meniru adegan-adegan dalam tayangan gulat entertainment berlabel WWF, ECW, Smackdown, dll. Melihat dari lingkungan saya sendiri, permainan menirukan acara tersebut nampaknya memang sedang ngetren di dunia anak-anak saat ini.
- y-control's blog
- 2 comments
- Read more
- 8502 reads