Beberapa waktu tak menengok kampung halaman, terbersit juga rasa rinduku. Solo... kota tercinta... kota kenangan. Tetapi berbagai kesibukan di kota "banjir" semarang sejenak melupakanku padamu dan menghalangiku untuk melepaskan rasa rindu. Setelah kunanti sekian lama... akhirnya aku akan pulang ke Solo.

Ketika ada di sebuah pulau yang cukup sepi, saya banyak memikirkan hal ini. Teman dimana saya bertanggung jawab. Ini bukan tentang bos saya dimana saya haruss bertanggung jawab. Memang saya harus memberikan pertanggungjawaban dari setiap hal yang saya lakukan dan setiap rupiah yang saya gunakan. Saya pikir sebatas itu. Saya tidak memberikan pertanggungjawaban atas apa saja yang saya lakukan di waktu luang. Atau bagaimana saya menggunakan uang pribadi saya. Bukankah tidak mungkin saya memberikan laporan keuangan pribadi saya ke bos saya?

Beberapa waktu ini, aku mendapatkan suatu visi, suatu pencerahan mengenai cara hidup, mengenai bagaimana caranya berperilaku kepada orang lain, mengenai bagaimana menjalani setiap hubungan.

visi itu adalah impartasi hati budak. aku ingin membagi-bagikan hati budak yang kumiliki kepada siapa saja.

TUHAN pernah berkata :

"tunc dicit discipulis suis messis quidem multa operarii autem pauci"

"The harvest indeed is plenteous, but the laborers are few"

"Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit"

Apakah kita pernah menyadari, sebenarnya kita semua bersaudara.

benar-benar bersaudara, kandung.

seminggu ini, aku mulai merenungkan bagaimana Tuhan berbicara kepada istriku secara audio. ia sering mendengar suara Tuhan dengan jelas.

cukup signifikan, suara-suara itu membawa pesan yang nyata dan terjadi. soal pernikahan, soal penyakit ipar, soal sifatku, terakhir soal tiket yang dibatalin padahal baru dibeli.

Beberapa waktu ini saya membaca beberapa artikel di sabda yang membahas masalah perceraian. Artikel yang sangat bagus sih, terutama untuk orang-orang yang sudah menikah dan/atau orang-orang yang akan memasuki jenjang pernikahan. Artikel-artikel tersebut sangat berguna untuk menanamkan satu pondasi yang kuat tentang keluarga kristen, supaya nantinya tidak ada istilah kawin-cerai yang sedang marak juga saat ini.

Namaku Nelly Malino,umurku tahun ini 22, aq tinggal di makassar,aq suku Toraja, menyandang pendidikan hanya sampai SMK saja.

Bung Stephen, tulisan anda sungguh menarik dan menggelitik rasa penasaran saya. Selamat bergabung, semoga anda betah nongkrong di pasar Klewer ini. Izinkan saya untuk meletupkan rasa penasaran saya atas tulisan anda.

Diciptakan untuk Kekekalan

Pernahkah kita merenung sejenak bahwa kita diciptakan untuk kekekalan dalam hidup ini? Kalau belum marilah kita bersama-sama belajar dan kalau sudah tahu marilah kita bersama-sama saling mengasih dan saling menuntun kejalan yang benar sesuai dengan rancana ALLAH.