Sakitnya Cepat, Pulihnya Lama

Submitted by manusia biru on

Disadari atau tidak, kondisi rohani seseorang itu sama seperti penyakit -- datangnya cepat, pulihnya lama. Kemarin lihat anak kecil jatuh karna lari terbirit-birit, entah dikejar apa juga tidak jelas. Mak bruk!! Untung hanya lututnya yang lecet-lecet karna tergesek aspal kasar di jalan depan rumah. Mukanya memerah, mau nangis... nggak jadi, mungkin malu. Jalannya terpincang-pincang setelah itu. Pagi tadi, aku lihat... lecetnya masih nempel di lututnya, nggak pergi-pergi juga. Lebam sedikit rupanya.

Dan tulang beluang berubah menjadi barisan tentara yang kuat dan luar biasa.

Submitted by N.Brady on

Kuasa Tuhan meliputi Yehezkiel (Nabi Dul-Kifl) dan melalui perantaraan Rohnya dia dibawa ke suatu lembah penuh dengan tulang-tulang yang kering dan berserakan. Dia diperintahkan untuk bernubuat pada tulang-tulang tersebut untuk hidup kembali. Satu persatu tulang-tulang tersebut menyambung satu dengan yang lain dengan suara yang berderak.

Yang Baru di Bulan Maret -- Hatiku Rumah Kristus

Submitted by Admin on



Puji syukur kepada Tuhan Yesus karena saat ini kita masih diberi kesempatan untuk memuliakan nama Tuhan melalui aktivitas kita sehari-hari, termasuk menulis. Kami juga bersyukur karena bulan Maret ini, SABDA telah meluncurkan juga traktat "Hatiku Rumah Kristus" versi PDF yang bisa Anda download melalui situs PEPAK dan Pelayanan Remaja Kristen. Traktat ini akan menolong kita semakin mengenal ruang-ruang yang ada di hati kita, dan kita harus berani mengambil komitmen untuk menyerahkan setiap ruang dalam hidup kita bagi Tuhan.

UPDATE STATUS DAN BBM TUHAN

Submitted by smile on

Sejak kapan Tuhan, atau apapun orang menyebutnya memiliki ponsel BB?
Sejak kapan Tuhan memberitahukan Pin BB Nya kepada semua manusia munafik di muka bumi ini?
Sejak kapan Tuhan membaca setiap status yang ada di BBM para manusia munafik di muka bumi ini?
Sejak kapan semuanya itu terjadi?
Dan sejak kapan Tuhan bermain internet?

Semangat Berkobar-kobar Belum Tentu Benar

Submitted by manusia biru on

Beberapa hari yang lalu, salah satu acara TV menampilkan diskusi tentang politik di tanah air. Katakanlah tentang kapolri. Banyak yang ngomong ini itu ... dan suasana masih tamvak baik-baik saja.

Ketika ada seorang perempuan mengungkapkan pendapatnya ... wow!! Semua mata tertuju padanya, ekspresi serius, mengernyitkan dahi, senyum-senyum ... perempuan itu makin menggebu-gebu menyampaikan pendapatnya. Apalagi ketika orang-orang di ruangan itu memberi tepuk tangan ... entahlah apa maksudnya: terlalu "LIKE" dengan pendapatnya atau memang sekadar ekspresi / tuntutan dari sutradara. Lama perempuan itu berkata-kata. Salah satunya mengatakan bahwa Anda-Anda di sini, yang duduk di DPR, digaji oleh rakyat ... apa kalian-kalian ini tidak malu sama rakyat. Bawa laporan sana-sini, rapat lagi, tapi nggak ada hasilnya. Indonesia sekarang ini sedang dalam bahaya. Kita seperti tidak punya presiden sekarang ini. Kita harus melakukan sesuatu ... bla bla bla. Perkataan ini tidak sama persis waktu itu, tapi setidaknya secara garis besar begitu. Si pembawa acara terlihat terpukau ...