Puisi

Oh Tuhanku tolonglah kami ini, kami bingung oh Tuhan
Keadaan kami seperti ini, apa2 susah oh Tuhan
Mana pengangguran makin banyak, sementara lapangan pekerjaan sulit

Para ayah bingung untuk memberi nafkah pada keluarganya
Para ibu berteriak sambil menangis mendengar jaminan mereka tercabut dari mereka

Karena kasih,

yang terpuruk memiliki harapan

Karena kasih,

Sesuatu yang indah,

Ketika waktu itu ada …

Bersamanya meski harus menahan rasa …

Aku punya sekelumit rasa untuk mengeluh 

Aku punya seiris hati untuk meringis

Aku punya jiwa yang lemah 

SELAMAT JALAN MAMA

kepak sayap sang waktu membelah langit

bungkam di tapal batas kefanaan

senyum kelegaan mengembang hiasi raut wajahnya

tunai tugas hantar bunda keharibaan kekekalan

desah angin dawaikan hening

kenangan berlarian di ruang hati

mama semai cinta tanpa lelah,

KETIKA saya mengomentari tulisan seorang teman yang membuat syair lagu untuk almarhum Munir SH dan sudah masuk dapur rekaman dengan judul album Nyanyian Merah, saya menuliskan puisi untuk Munir di akhir komentar saya. Beliau sangat menyukai puisi ini dan di share kan ke pesbuknya dan beberapa tempat lain, dia juga berharap saya menyebarkan puisi ini.

Malam itu banyak yang mati di semanggi

demo sudah usai

mereka cuma duduk-duduk di trotoar

Bahkan aku sudah ada di tol luar kota

saat radio memberi kabar

konvoi truk tentara melaju

menembak membabi-buta

Kau diterjang peluru dan mati

aku tahu rasanya diterjang peluru

Suatu wakTu nanti buSuk buMi terhendus bau Harum nan wAngi,

Menengadah ke langit senja,
Memperhatikan awan berarak indah dengan warna yang tercampur abstrak

Aku selalu menyukai warna langit
Goresannya tak pernah sama di setiap waktunya

Ku kadang lelah dgn smua yg ada dlm benakku,.
Terkadang ku acuhkan segala yg terlintas,.
Namun hatiku gelisah tak tenang,.

Aku duduk di atas jamban,. Menunggu mules itu pergi,. Namun sesaat ku terdiam dalam pikiran kosong,. Mules itu telah pergi,. Sia sia lah aku berlari mengejar jamban,. Mencari tempat yang layak tuk ku hinggap,. Namun itulah segala sesuatu qta tdk akan pernah mengerti,. Kapan datang kapan pula pergi,. Yeah hidup adalah misteri,. Segala sesuatu tak bisa qta paksakan,.

Apa kabar kawan? Republik sudah banyak berubah sejak terakhir kita bertemu. Anak muda sekarang berjuang bukan dengan batu tapi lewat lip-sync lagu. Dulu kita nyoret tembok, sekarang mereka ngeblog. Dulu kita cuma tulis tangan di potongan kertas kecil untuk jadi selebaran, kini mereka bebean. 

"ketika sebuah harapan tidak terpenuhi, ketika sebuah cinta harus berhenti, ketika Allah sukar dipahami, ketika yang bisa kulakukan hanya berserah diri..."

aku berdoa, sekian lama...

dan Allah berkata,

Diluar kegelapan malam nan mencekam
Tiada lagi terdengar suara binatang malam,
Mereka meringkuk terdiam.
Mulut seakan terbungkam.

Seandainya engkau bukan bapaku, dan bukan ibuku, anak siapa aku?

Malam mulai merangkak naik

sang rembulan menampakkan wajahnya

semilir angin berhembus menyelimuti daging dan kalbuku

aku bertanya:

mengapa malam, rembulan dan semilir angin ada di otakku?

cuma satu alasan, karena aku ingin berpuisi.