Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
y-control's blog
Puisi nomor 5 dan 6
5.
Barangkali aku lagi romantis
Dan semoga ini tak lagi jadi tragedi
Hanya sebilah pedang atau seteguk racun
Memang sudah kugantung di atas dinding disitu
- 7 comments
- Read more
- 4328 reads
Beautiful July on Lovely May
Iseng..
Halo, tapi bukankah kamu sudah sangat tahu bagaimana rasanya jatuh cinta? Kamu sudah sangat mengenal apa atau bagaimana dan kapan itu terjadi. Meski kamu selalu berkelit dan pura-pura menyangkalnya, meski kamu biasanya bilang bahwa saat ini kamu sulit mengalami jatuh cinta yang benar-benar. Jatuh cinta benar-benar yang bagaimana? Apa kamu sedang jatuh cinta benar-benar kali ini? Sekitar tiga minggu lalu kamu masih mengira kamu sedang jatuh cinta dengan satu orang. Tapi saat ini kamu jatuh cinta dengan orang lain. Betapa cepat. Tapi kali ini mungkin orang akan lebih bisa memahami karena kamu bilang yang tiga minggu lalu itu sudah menolakmu. Kemajuan, kamu lebih cepat bergerak dan lebih cepat melupakan. Saat ini kamu bilang yang sekarang lebih asik, lebih nyambung, lebih terbuka, dan satu hal lagi adalah kamu tidak akan perlu bertemu dengannya setiap kali dan setiap hari.
Dunia Makin Cepat, Sayang..
Bagaimana Membaca Pikiran Orang Lain
Bagaimana cara agar kita bisa membaca pikiran orang lain?
- 6 comments
- Read more
- 24608 reads
Silakan panggil aku apa saja
- 5 comments
- Read more
- 7080 reads
Cuma Kesan *)
Ada persamaan antara film yang baru saya lihat (Babel) dan berita TV selama dua hari terakhir ini. Babel adalah film dengan banyak alur yang saling berkaitan seperti yang bisa dilihat juga dalam film Crash. Film tersebut memotret keegoisan dan perilaku paranoid Amerika. Garis utama kisahnya adalah kejadian ketika seorang turis Amerika terserempet peluru yang tanpa sengaja ditembakkan oleh seorang anak penggembala di Maroko. Dan anda pun bisa menebak bahwa media dan pemerintah negeri itu langsung mengklaim hal tersebut sebagai sebuah serangan teroris dan seluruh dunia pun dipaksa untuk terlibat dan memikirkannya.
- 3 comments
- Read more
- 5257 reads
Blog Natal saya
Boleh dibilang saya terlambat (atau lalai memantau perkembangannya) terutama untuk yang kedua dari dua kejadian serupa yang terjadi dalam kisaran waktu 3 hari saja (12 dan 14 Desember 2006). Mungkin lebih banyak lagi masyarakat yang tidak tahu mengingat media hanya memberitakan keduanya secara sepintas lalu (apakah respon media tersebut baik atau buruk, saya kira dua-duanya). Alasan itulah yang melatarbelakangi saya menulis blog ini. Mungkin inilah blog Natal saya.
- 6 comments
- Read more
- 5666 reads
Ndeso!
Sebagaimana banyak orang lainnya, saya juga suka dengan acara 4 Mata yang dibawakan presenter aneh, Tukul Arwana. Acara yang sekarang ditayangkan 4 kali seminggu itu nampaknya telah menjadi saingan serius acara OM Farhan yang kemasannya lebih rapi dan dibawakan oleh Farhan yang presenter kawakan, bahkan mungkin juga sudah bisa diadu dengan talk show lain seperti Lepas Malam, Bincang Bintang, atau bahkan Ceriwis. Kok bisa ya?
- 6 comments
- Read more
- 6647 reads
Televisi dan Bimbingan Orang Tua
Orang sering menganggap kalau hanya anak-anak lah yang harus diawasi dan dibimbing dalam menyaksikan acara-acara tivi. Anak-anak itu harus dibimbing oleh orang dewasa agar mereka memperoleh pengertian yang benar mengenai apa yang mereka tonton itu. Kenyataannya, meski imbauan itu telah dinyatakan berulang-ulang, kita masih sering mendengar kabar bahkan menyaksikan sendiri bagaimana perilaku anak-anak zaman sekarang begitu dipengaruhi oleh tayangan-tayangan tivi yang sayangnya, lebih banyak yang negatif. Contoh paling baru adalah berita tentang anak-anak yang terluka (bahkan kabarnya juga telah ada yang meninggal dunia) gara-gara suka meniru adegan-adegan dalam tayangan gulat entertainment berlabel WWF, ECW, Smackdown, dll. Melihat dari lingkungan saya sendiri, permainan menirukan acara tersebut nampaknya memang sedang ngetren di dunia anak-anak saat ini.
- 2 comments
- Read more
- 8502 reads
Melawan Arus?
Banyak orang bilang kalau memang sudah kodratnya anak muda itu suka 'memberontak', nyeleneh, kritis atau bertindak melawan arus. Orang bilang itu karena mereka sedang mencari identitas diri (siapa saya? saya ingin ada di pihak mana? inilah saya). Ada juga yang bilang kalau itu karena mereka sedang bereksperimen dalam rangka menjalani tahap mengenali lika-liku dunia dan masyarakat, yang adalah tahap lanjutan dari masa kecil yaitu masa dimana manusia mulai berusaha mengenal seluk beluk dirinya sendiri. Saya tidak tahu yang mana yang benar, mungkin semua ada benarnya. Dan di masa-masa itulah, anak muda membutuhkan patron.
Mengingat-ingat Lupa
Saya kira saya termasuk orang yang mudah lupa. Contohnya kemarin, setelah menghabiskan lebih dari 2 jam di warnet, antara lain untuk mendownload 2 buah ebook yang lumayan besar kapasitasnya, ternyata saya lupa memindahkannya ke flash disk saya. Waktu dan biaya yang dihabiskan selama itu sia-sia saja, yang tersisa hanya campuran kesal, menyalahkan diri (bahkan juga menyalahkan warnet yang sempat mengalami gangguan koneksi sehingga membuat pikiran saya bercabang), sedih, kecewa, dan mentertawakan diri saya sendiri.
- 4 comments
- Read more
- 6859 reads
Pledoi Blogger
- 11 comments
- Read more
- 6019 reads
Russian Dolls tak Pernah Tepat Waktu
Dua hari terakhir ini tanpa sengaja saya menikmati dua cerita yang hampir sama. Yang pertama adalah sebuah film Perancis yang judul bahasa Inggrisnya adalah Russian Dolls dan satunya lagi sebuah novel berjudul Cinta tak Pernah Tepat Waktu karya Puthut EA. Saya tidak tahu apakah Puthut EA pernah menonton film itu atau tidak, tapi saya tetap yakin kemiripan tema cerita antara keduanya adalah sebuah ketidaksengajaan. Tanpa bermaksud menjadi spoiler, kedua cerita itu berkisah tentang seorang pria yang mencari jodohnya. Meski karakter kedua tokoh utama dan dan banyak hal lainnya dalam dua cerita itu sama sekali beda, tapi itulah intinya.
- 3 comments
- Read more
- 6947 reads
Pingin Cantik?
Pingin jadi cantik? Ya, kalau kita cantik (atau ganteng) kan lebih gampang dapat pasangan, dapat teman (yang beneran sampai yang cuma numpang jadi teman), dan dapat kerjaan? Mungkin itu agak betul, meski saya juga pernah baca bahwa setelah diteliti, ternyata kelebihan yang dimiliki orang cantik atau ganteng sebenarnya hanya lebih mudah dapat pasangan saja (tanpa disebutkan langgeng tidaknya lho). Terus? Apakah salah kalau orang ingin dan bercita-cita jadi cantik/ganteng? Salah atau betul saya tidak punya hak menentukan, tapi memang sangat wajar kalau orang ingin gampang dapat pasangan, bukankah manusia memang suka kalau semuanya serba mudah?
- 2 comments
- Read more
- 6720 reads
Mati Muda
Yang paling beruntung adalah mereka yang mati muda. Mereka yang mati muda mungkin bisa diibaratkan sebagai petinju yang menang KO, sedang yang tua adalah petinju yang menang angka. Ah memangnya begitu ya?
- Read more
- 4787 reads
Puisick
Matahari bersinar datar
Garis-garisnya menyilaukan
Makin tinggi, makin jeri,
Banyak yang iri juga dengki
Lihatlah dia melaju!
Walau hanya mengejar sepi,
Sepi ketika bulan layu
Dikejar matahari
- Read more
- 4554 reads
ngalor-ngidul bulan agustus
Sejarah itu konon identiknya dengan sesuatu yang sudah tua, usang atau malah sudah punah. Tapi beberapa hari lalu saya ke Jogja dan melihat sebuah buku tergeletak di kamar kos teman saya. Buku itu tentang sejarah, tentang Jakarta pada zaman pemerintahan Soekarno. Siapa sangka yang menulis masih seumuran saya, 25 tahun! "Daftar referensinya juga sangar-sangar," kata teman si empunya buku itu. Memang, ada sedikit 'excuse', si penulis itu adalah anak mendiang tokoh terkemuka dalam bidang kajian sosial di Indonesia. Tapi itu tentu bukan alasan untuk memaklumi prestasinya, toh banyak tokoh hebat tapi anaknya tidak melakukan hal yang sama seperti sejarawan muda tadi itu.
- Read more
- 4873 reads
"Lagi Baca Apa?"
"Lagi baca apa?", saat ini pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang jauh lebih bergengsi daripada "Lagi ndengerin apa?". Jadi kutu buku saat ini bukanlah hal yang memalukan. Kata orang-orang setengah tua, pada tahun 70an, slogan yang paling keren untuk anak muda adalah "buku, pesta, wanita". Ya setelah itu, pada tahun 80-90an dunia perbukuan di Indonesia memang sempat lesu. Berbagai kontrol, sensor dan ketakutan dibreidel yang dijalankan pemerintah Indonesia saat itu telah membuat para penerbit tidak punya banyak pilihan. Hal ini tentu berimbas pada budaya membaca. Tidak semua orang cocok dengan pilihan bacaan yang dibolehkan pemerintah bukan?
- 2 comments
- Read more
- 5270 reads
Stasiun
Memang baru beberapa stasiun saja yang pernah kusinggahi. Itupun baru setelah aku kuliah di luar kota, sebelum itu praktis aku bahkan tak pernah menginjakkan kaki sama sekali di tempat dimana orang menanti si naga besi. Ada empat buah kota yang stasiunnya pernah kujejaki. Yang pertama tentu adalah stasiun Balapan di Solo, kedua adalah stasiun Gubeng di Surabaya, ketiga stasiun Tugu dan Lempuyangan di Jogja dan terakhir adalah stasiun Gambir di Jakarta. Memang hanya empat itu yang pernah kuinjak, namun dari setiap perjalanan ke tempat-tempat itu, ada cukup banyak stasiun yang bisa kulihat dari balik jendela kereta api.
Popnet
Ini mungkin sudah bukan topik aktual lagi, tapi saya tetap ingin menulis tentangnya. Alasannya? Ya karena belum pernah.. dan semoga saja perspektif saya beda dengan tulisan-tulisan orang lain. Topik ini adalah tentang budaya populer di internet. Memang, kalau sudah bicara tentang budaya populer, menurut saya siapa lagi yang paling paham membicarakannya selain anak muda? Atau paling tidak, semestinya begitulah..
- Read more
- 7378 reads