Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
televisi
Back to Dongeng [Preview]
Sudah lama saya muak dengan tayangan hiburan televisi di Indonesia. Sinetronnya menjual mimpi dan penuh dengan intrik. Aktingnya lebay dan jalan ceritanya tidak masuk akal. Acara variety show dipandu oleh host pria yang kemayu. Acara reality show juga memprihatinkan. Ada banyak kesaksian yang menunjukkan bahwa tayangan itu sudah diskenario. Jadi tidak murni realitas lagi. Heuduh, bagaimana jika semua ditonton anak saya?
Secara kebetulan, ada penawaran berlangganan televisi lewat satelit. Dalam menu yang paling murah ada kanal Disney dan Cartoon Network. Klop, kami pun berlangganan. Syukurlah Kirana (5 tahun), anak kami, menyukai kanal anak-anak. Sedangkan saya menikmati kanal Fox dan Netgeo. Sedangkan isteri menyukai kanal kuliner.
- Purnawan Kristanto's blog
- 4 comments
- Read more
- 4557 reads
Balada Televisi Rusak
Menurut saya, televisi itu sangat mendidik. Setiap kali seseorang menyalakannya, saya pindah ke ruang sebelah dan membaca buku.
---Groucho Marx, pelawak dan bintang film AS, 1890-1977
“Susah banget nyuruh anak-anak belajar. Tapi, kalau nonton tivi, membantah terus kalau disuruh berhenti,” keluh seorang ibu.
- arie_saptaji's blog
- 3 comments
- Read more
- 5096 reads
Menyaksikan "Eksekusi" di Televisi
- Purnawan Kristanto's blog
- 1 comment
- Read more
- 5100 reads
Siaran Langsung Penggerebekan di Temanggung:Jurnalisme atau Reality Show?
- Purnawan Kristanto's blog
- 12 comments
- Read more
- 5290 reads
When They Make God A Movie Star
Ketika mereka jadikan Tuhan seorang bintang film. Iya, bintang film Hollywood yang bermain sinetron buruk produksi Raam Punjabi, ditayang tiap hari. Semua selalu tak sabar, menanti di depan tivi. Berharap akan ada kisah-kisah lanjutan tentang balas dendam atau darah atau kekayaan atau sihir atau seks atau.. ya, tentu saja, atau iklan.
- y-control's blog
- 6 comments
- Read more
- 5193 reads
TELEVISI
Kami boleh menebang bambu apapun dari rumpun yang tumbuh dekat pohon durian, tetapi ada sebatang yang tidak boleh kami apa-apakan. Bambu yang paling besar dan paling tinggi dibandingkan bambu-bambu yang lain itu tidak boleh kami ganggu. Semua bambu boleh kami tebang untuk membuat mainan, bambu besar boleh kami jadikan meriam atau rakit kecil untuk bermain di sungai; bambu kecil boleh kami jadikan senjata berpeluru kertas atau sekedar tombak mainan. Tetapi bambu paling tinggi dan paling besar itu tidak boleh kami apa-apakan, bambu itu akan menjadi tiang antena televisi saat ayah memenuhi janjinya membelikan kami televisi.
- anakpatirsa's blog
- 9 comments
- Read more
- 7941 reads
IKLAN TV MERUSAK POLA KONSUMSI ANAK
Tak banyak hal lain dalam kebudayaan kita yang mampu menandingi kemampuan televisi yang luar biasa untuk menyentuh anak-anak dan mempengaruhi cara berpikir serta perilaku mereka (Peggy Chairen, pendiri Action for Children Television).
Anak-anak bukanlah orang dewasa mini karena mereka belum mempunyai kematangan cara berpikir dan bertindak. Ia berada pada tahap sosialisasi dengan melakukan pencarian informasi di sekitarnya dalam rangka membentuk identitas diri dan kepribadiannya. Sumber informasi utama bagi anak adalah dari keluarga. Setelah itu, ia mengumpulkan informasi lainnya dari teman sebaya, sekolah, masyarakat dan media massa.
- Purnawan Kristanto's blog
- 14 comments
- Read more
- 11056 reads
HEROES
- Baron Arthur's blog
- 4 comments
- Read more
- 7424 reads
Cuma Kesan *)
Ada persamaan antara film yang baru saya lihat (Babel) dan berita TV selama dua hari terakhir ini. Babel adalah film dengan banyak alur yang saling berkaitan seperti yang bisa dilihat juga dalam film Crash. Film tersebut memotret keegoisan dan perilaku paranoid Amerika. GarisĀ utama kisahnya adalah kejadian ketika seorang turis Amerika terserempet peluru yang tanpa sengaja ditembakkan oleh seorang anak penggembala di Maroko. Dan anda pun bisa menebak bahwa media dan pemerintah negeri itu langsung mengklaim hal tersebut sebagai sebuah serangan teroris dan seluruh dunia pun dipaksa untuk terlibat dan memikirkannya.
- y-control's blog
- 3 comments
- Read more
- 5257 reads
Ndeso!
Sebagaimana banyak orang lainnya, saya juga suka dengan acara 4 Mata yang dibawakan presenter aneh, Tukul Arwana. Acara yang sekarang ditayangkan 4 kali seminggu itu nampaknya telah menjadi saingan serius acara OM Farhan yang kemasannya lebih rapi dan dibawakan oleh Farhan yang presenter kawakan, bahkan mungkin juga sudah bisa diadu dengan talk show lain seperti Lepas Malam, Bincang Bintang, atau bahkan Ceriwis. Kok bisa ya?
- y-control's blog
- 6 comments
- Read more
- 6647 reads
Televisi dan Bimbingan Orang Tua
Orang sering menganggap kalau hanya anak-anak lah yang harus diawasi dan dibimbing dalam menyaksikan acara-acara tivi. Anak-anak itu harus dibimbing oleh orang dewasa agar mereka memperoleh pengertian yang benar mengenai apa yang mereka tonton itu. Kenyataannya, meski imbauan itu telah dinyatakan berulang-ulang, kita masih sering mendengar kabar bahkan menyaksikan sendiri bagaimana perilaku anak-anak zaman sekarang begitu dipengaruhi oleh tayangan-tayangan tivi yang sayangnya, lebih banyak yang negatif. Contoh paling baru adalah berita tentang anak-anak yang terluka (bahkan kabarnya juga telah ada yang meninggal dunia) gara-gara suka meniru adegan-adegan dalam tayangan gulat entertainment berlabel WWF, ECW, Smackdown, dll. Melihat dari lingkungan saya sendiri, permainan menirukan acara tersebut nampaknya memang sedang ngetren di dunia anak-anak saat ini.
- y-control's blog
- 2 comments
- Read more
- 8502 reads