MALAM INI AKU MERINGIS

Submitted by Purnomo on

                 11 September 2015 malam aku memandangi spreadsheet di layar monitor komputer setelah memasukkan data transfer donasi ke 5 pendeta pedesaan, 4 Guru Wiyata Bakti, dan 1 mahasiswa Teol, yang berjumlah Rp.3.205.090,- Naik bila dibandingkan Agustus yang Rp.2.754.572,- karena mulai September “Pdt EME” masuk dalam daftar penerima donasi.


Kekristenan nan paradoksial? waspadalah....

Submitted by tonypaulo on

@VC baru saja berakrobatik bahwa penjelasanannya ttng SUDAH TAPI BELUM adalah yang bisa dicerna secara alkitabiah dan akali dengan menghadirkan suatu POLEMIK baru dengan sebutan PARADOKS?

Lebih brutalnya lagi @VC mengajukan 4 pertanyaan sebagai bukti bahwa kekristenan itu paradoksial?

benarkah demikian?

TIDAK 

Metamorfosis

Submitted by victorc on

The whole course of human history may depend on a change of heart in one solitary and even humble individual - for it is in the solitary mind and soul of the individual that the battle between good and evil is waged and ultimately won or lost. - M. Scott Peck (9)

 

Shalom saudaraku,

PDT EME-4 – PEJUANG PANTANG BERHENTI BERPERANG

Submitted by Purnomo on

            Karena anggota gereja Sekaran yang tinggal di dusun Ndelik jarang datang, Bpk Soemardiyono melakukan jemput bola. Minggu sore dia bersepeda ke sana mengumpulkan mereka bersekutu dalam doa dan pembacaan Firman. Tuan rumah berganti-ganti dan anggotanya makin bertambah sehingga terpikir oleh Pak Mar untuk memiliki tempat bersekutu yang tetap. Dusun ini betul-betul ‘ndelik’ (tersembunyi) karena terpencil di tepi hutan jati. Dengan uang tabungan istrinya dia membeli sepetak kecil tanah di sana. Tidak mahal kok. Lalu dari mana biaya pembangunannya?

PDT EME-3 – PANGKUR PALARAN

Submitted by Purnomo on

             Pada tahun 1960-an guru sekolah dihormati, terlebih di desa. Walau ‘hanya’ guru SD, bagi orang desa dia adalah orang hebat karena bisa membaca, menulis dan berhitung. Selain menjadi penolong penduduk membacakan surat-surat yang diterima dari sanak keluarga yang tinggal jauh dan kemudian menuliskan surat-surat balasannya, dia juga menjadi tempat bertanya tentang apa saja. Dan kehormatan yang lama disandang oleh Bpk Soemardiyono ini lenyap setelah dia diasramakan oleh pemerintah selama 2 tahun sebagai tahanan politik. Orang yang selalu disapa dengan hormat oleh setiap penduduk kini dihindari seperti orang berpenyakit menular. Bukan karena mereka membencinya, tetapi bila tampak akrab dengannya takut didatangi tentara untuk diperiksa apa punya “kuman penyakit” yang sama.

PDT EME-2 – KETURUNAN CIU PEK TONG

Submitted by Purnomo on

               Bpk Soemardiyono badannya bukan kecil, tetapi langsing. Gerak tubuhnya masih lincah. Waktu menyalami istrinya aku bertanya “Ibu pensiunan pegawai negeri?”
              “Yg pegawai negeri itu istri Bapak yg dulu. Saya istri sambungan, hanya bidan desa.”
              Begitu duduk di kursi tamu istrinya segera menyajikan minuman air mineral cup, sesisir pisang dan setandan kecil buah anggur. Padahal dia belum tahu tamunya ini datang bawa berkat atau laknat. Kepada Pak Mar aku menjelaskan maksud kedatanganku ke gerejanya.

PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA PUISI SS

Submitted by Admin on

Dear all blogger SS,

Selama bulan Juli - Agustus lalu, dalam rangka merayakan ulang tahun SS ke-8, kami mengadakan lomba menulis puisi bertema "Aku dan SABDA Space". Terima kasih untuk semua blogger yang sudah berpartisipasi dalam lomba ini. Sebanyak 8 puisi telah ikut dilombakan, dan inilah pemenangnya:

Pemenang Lomba Puisi SS:

1. Judul: Jejak Hidup
    Blogger: Pak Tee
   
2. Judul: Refleksi Sabda Space
    Blogger: Guestx

3. Judul: Itulah Aku dan Sabda Space
    Blogger: Smile

SELAMAT kepada semua pemenang!! :)

Sebagai ucapan rasa syukur dan terima kasih kami atas partisipasi dan kreativitas Anda, maka kami akan memberikan hadiah kepada para pemenang. Setiap pemenang akan kami hubungi melalui email.

Bagi semua blogger SS, teruslah berkarya dan menjadi berkat bagi banyak orang! Tetap semangat dalam menjadi saksi Kristus melalui tulisan. Tuhan Yesus memberkati.

PDT EME-1 – MEMANGNYA purnomo SUDAH GOBLOK?

Submitted by Purnomo on

            Setelah 60 menit bermotor melintasi batas kota timur Semarang, Mranggen, Karangawen aku sampai ke pasar Tegowanu. Mencari alamat di pelosoknya bagiku cukup berbekal nama kelurahan dan nomor RT & RW-nya. Aku tidak mengandalkan ji-pi-es, tetapi pangkalan ojek. Dari mereka aku mendapatkan keterangan rinci plus nasihat, “Nanti kalau mau lewat lintasan rel kereta api berhenti dulu, lihat kiri kanan sebelum menyeberanginya. Dua bulan yang lalu ada yang mati tersambar kereta.”


GWB 9 – DERITA CALON PENDETA (bag-2)

Submitted by Purnomo on

                 Pak Budi bercerita juga tentang pelayanannya di pelosok Jawa Timur dan Palangka Raya. Sampai dia mengakhiri kesaksiannya, aku belum bisa memutuskan apakah dia bisa dimasukkan ke dalam “Cluster Teol”. Untuk memberi tambahan waktu otakku berpikir, aku mengulur waktu dengan berkata, “Pak, saya ke mari untuk minta maaf karena sewaktu donasi untuk Bpk dihentikan mendadak saya lupa memberitahu kepada Bpk sebelumnya.”
                “Saya sebetulnya ingin bertanya kepada mbak Ningsih tetapi saya sungkan mengatakannya,” jawabnya. Ningsih adalah penyalur santunan untuk para GWB di daerah selatan Semarang sampai Ungaran.