Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Refleksi Sabda Space
mereka menyebutnya pasar
pasar klewer tepatnya
tapi bukan tempat berjualan batik
ini klewer di dunia maya
tempat orang berdagang kata-kata
"lu jual gua beli"
"gak cocok harga kita bicara lagi"
begitu yang acap terdengar
di keriuhan yang kukenal beberapa tahun lalu
mereka menyebutnya arena
tempat bertarung para jawara
berbekal khatam kitab atau jurus suhu di perguruan
atau memulung tulisan di internet dan copas sana sini
untuk mengusir lawan yang beda doktrin
pedang ayat, baju zirah olok-olok dan perisai logika
silih berganti memeriahkan gelanggang
mereka menyebutnya komunitas
tempat orang saling menyapa saling membangun saling meneguhkan
tempat orang saling belajar dan berbagi
mereka merobohkan batas-batas dan mencoba saling mengenal
mereka yang disebut saudara di dalam Kristus
mereka yang disebut sesama pewaris Kerajaan Allah
mereka menyebutnya perwujudan kasih dalam bentuk hajaran
'besi menajamkan besi' jadi mantera
mereka mencabik-cabik setiap ajaran para selebriti
membongkar kepalsuan seperti menguliti bawang bombay helai demi helai
mereka tak terima ada batasan dalam berinteraksi
lebih baik kasar berkata jujur daripada santun menutupi kemunafikan
begitu yang jadi highest value para sentinel
tapi, ketika aku kembali ke sana
pasar itu sepi pedagang
gelanggang itu terasa lengang
anggota komunitas banyak yang hengkang
hanya segelintir karya yang terpajang
tegur sapa pun teramat jarang
bagaikan padang yang kerontang
tamu dan anggota kini enggan bertandang
adakah ini memang komunitas kristen ?
di sini siapa saja boleh mengaku-aku kristen dan paling kristen
di sini siapa saja boleh mengaduk-aduk ayat untuk membenarkan ajarannya
adakah yang bersukacita karena nubuatannya tentang sabda space telah digenapi ?
apakah sabda space dulu cuma dijadikan sekedar bilik pelepas syahwat ?
so... where are you now para pedagang lama, jawara dan pandai besi ?
by : guestx 09.08.15
------- XXX -------
- guestx's blog
- Login to post comments
- 5309 reads
Selamat Ultah
maaf, tak berhasil menulis puisi
tapi, boleh 'kan ikutan untuk meramaikan ?
salam tetap semangat bagi admin.
------- XXX -------
Sangat boleh @Guestx
Terima kasih untuk kiriman puisinya. Puisi ini akan kami ikutkan dalam lomba. Selamat berkarya.
@guestx : cie cie cie ada yang kangen zaman batu
ya di doain aza biasanya ada siklusnya hehehe
apalagi ini baru 8 tahun, masih ingusannn
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
zaman batu lebih rame
zaman batu-nya Sabda Space lebih rame daripada zaman sekarang. bayangin saja, sekarang ini kalau kita buat komen jawabnya baru muncul dua hari atau seminggu kemudian :-) sepiiiiii..... tuh diajakin ikut lomba aja, yah datang cuma seuprit.
------- XXX -------
represif
sekarang jauh lebih represif daripada dulu... blog "selamat ultah" gue aja sempet diturunin barusan... gimana mau berinteraksi dengan bebas kalo suasananya jadi kayak orba dulu ? seakan semua omongan harus melalui departemen penerangan
atau... jangan2... memang seperti inikah semangat kristen ? dimana segala sesuatu harus disensor ?
ada sensor di SS ?
masa sih tulisan se'lembut' "selamat ultah" sempat diturunin ? ;-)
di zaman batu, sabda space sangat dinamis dan rame dikunjungi dan dihuni para 'conan the barbarian'. ironisnya, para 'barbarian' lah yang menghidupkan komunitas ini. bukannya tidak ada penulis yang 'santun' dan juga menjadi pemikat orang bertandang ke Sabda Space, semisal Pak Purnawan, anakpatirsa, Pak Purnomo dan clara_anita, tetapi saya lihat "api" yang memarakkan dan memeriahkan komunitas ini adalah pentolan-pentolan 'barbarian' yang tak sungkan menggunakan bahasa pasaran untuk mengajar dan menghajar.
saya rasa pengelola SS ada dalam situasi yang dilematis tentang tuntuan sebagian warga agar SS lebih 'sopan dan tertib' dan kehilangan ciri SS yang 'sangat liberal'. saya tidak mengikuti yang terjadi di masa eksodusnya 'barbarian' dari SS. benarkah ada penyensoran dan pencekalan pada beberapa orang ? saya hanya bisa menyimpulkan bahwa 'pendulum' SS telah bergoyang ke arah berlawanan secara berlebihan. SS mendadak terlalu kalem. saya tak begitu yakin ada penyensoran, kalau melihat bahwa tulisan-tulisan di luar ajaran mainstream Kristen masih bebas tayang di sini; nah, kalau pencekalan, saya tak tahu.
kalau meredupnya api SS karena penyensoran, sungguh sangat disayangkan. by default, orang Kristen itu adalah orang yang diperlengkapi untuk mampu "menyensor" dirinya sendiri. dinamika SS (yang dianggap kebablasan) dalam cara berinterkasi sebenarnya bisa jadi ajang pembuktian dan pencarian cara bagaimana mekanisme "sensor internal" itu bisa berfungsi. sad to say, it seems that the experiment has failed.
------- XXX -------