Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Naga Besar itu Si Ular Tua Yang Disebut Iblis atau Satan Adalah ADAM
Kepada orang-orang Yahudi Kristus berkata, "Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta." Benarkah bangsa Yahudi adalah keturunan Iblis? Yesus Kristus adalah Allah. Tiada dusta di dalam diri-Nya. Apabila Dia menyatakan bangsa Yahudi keturunan Iblis, maka itu berarti bangsa Yahudi adalah keturunan Iblis.
Heylel ben Shachar
Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Yesaya 14:12
Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Yesaya 14:13
Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! Yesaya 14:14
Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. Yesaya 14:15
Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, Yesaya 14:16
yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah? Yesaya 14:17
Heylel ben Shachar (dilafakan: hay-lale bane shakh'-ar) artinya bintang timur putera fajar. Planet Venus hanya kalah terang dari matahari dan bulan. Dari bulan Februari sampai awal Oktober planet Venus nampak pada senja hari di langit barat, itu sebabnya dinamakan bintang senja. Mulai bulan November hingga Januari, planet Venus terbit di langit timur sebelum fajar menyingsing dan hilang bersama dengan datangnya pagi. Itu sebabnya Venus disebut bintang timur atau bintang fajar atau bintang kejora. Heylel diterjemahkan sebagai Lucifer dalam bahasa Latin. Dari generasi ke generasi umat Kristen percaya bahwa bintang timur putera fajar Dalam Yesaya 14:12 adalah Iblis dan dia adalah malaikat.
Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Ayub 38:4
Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? --Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? Ayub 38:5
Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya Ayub 38:6
pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai? Ayub 38:7
Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. Yohanes 8:42
aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; Amsal 8:30
aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku. Amsal 8:31
Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku. Amsal 8:32
Sebagian teolog mengajarkan bahwa bintang-bintang fajar dan anak-anak Allah di dalam Ayub 38:7 adalah malaikat karena pada waktu itu manusia belum diciptakan. Berdasarkan pemahaman demikianlah mereka mendukung ajaran bintang timur putera fajar di dalam Yesaya 14:12 adalah malaikat. Mari kita menguji pemahaman demikian.
Apabila membandingkan Ayub 38:4-11 dengan Amsal 8:22-31 maka dapat disimpulkan bahwa keduanya mengisahkan hal yang sama yaitu penciptaan dunia pada hari kedua dan ketiga. Di dalam Amsal 8:30 Hikmat mengaku diri-Nya adalah Anak Kesayangan Allah di dalam Amsal 8:12 Dia menyatakan diri-Nya tinggal bersama Kecerdasan. Hikmat adalah TUHAN Allah alias Yesus Kristus sementara Kecerdasan adalah Roh Allah alias Roh Kudus.
Di dalam Yohanes 8:42, Yesus Kristus menyebut diri-Nya Anak Allah karena Dia keluar dan datang dari Allah. Manusia-manusia yang disebut anak Allah memiliki Nafas Hidup alias Roh Kudus yang keluar dan datang dari TUHAN Allah di dalam dirinya. Alkitab sama sekali tidak mengajarkan bahwa malaikat adalah anak Allah. Alkitab juga tidak mengajarkan bahwa malaikat keluar dan datang dari Allah. Alkitab juga tidak mengajarkan bahwa Nafas Hidup alias Roh Kudus tinggal di dalam malaikat. Atas dasar kenyataan demikianlah disimpulkan bahwa malaikat tidak berhak mendapat gelar atau status anak Allah. Allah yang bersorak-sorai di dalam Ayub 38:7 bukan malaikat karena yang berhak atas gelar dan status anak Allah hanya TUHAN Allah, Roh Allah dan manusia.
Frasa "bintang-bintang fajar" di dalam Ayub 38:7 diterjemahkan dari kata KOWKAB yang berarti bintang dan kata BOQER yang berarti fajar. Bintang fajar adalah bintang yang terbit ketika fajar menyingsing kemudian menghilang seiring datangnya pagi. Disebut bintang timur karena terbit di langit sebelah timur. Bintang timur adalah planet Venus. Bintang timur hanya ada satu. Di dalam kebudayaan manusia, hanya ada satu bintang yang dinamakan bintang timur atau bintang fajar yaitu planet Venus. Memang benar, kata KOWKAB juga berarti bintang-bintang, namun bintang timur hanya ada satu.
Kenapa para penerjemah Alkitab menerjemahkan frasa KOWKAB BOQER sebagai bintang-bintang fajar. Mungkinkah itu karena mereka tidak memahami bahwa dalam kebudayaan manusia hanya ada satu bintang yang dinamai bintang fajar atau bintang timur, atau mereka memiliki alasan lain?
bersorak-sorak bersama-sama = ruwa yachad
semua anak Allah bersorak-sorai = kol ben elohiym ranan
Bersorak bersama-sama tidak dilakukan sendirian. Semua anak Allah bersorak-sorai tidak dilakukan sendirian. Itu sebabnya KOWKAB BOQER diterjemahkan sebagai bintang-bintang fajar. di Dalam Alkitab Ada lebih dari satu pribadi yang digelari bintang fajar. Di dunia ini memang ada lebih dari satu pribadi yang mendapat gelar bintang fajar. Tepatnya, ada tiga pribadi yang digelari bintang fajar atau bintang timur.
"Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang." Wahyu 22:16
dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur. Wahyu 2:28
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. 2 Petrus 1:19
Bintang Timur di dalam ketiga ayat tersebut di atas bukan planet Venus atau bintang kejora yang nampak di langit timur saat menyingsing fajar. Di dalam Wahyu 22:16 Yesus menyatakan dengan gamblang bahwa diri-Nya adalah Aster Proinos alias Bintang Fajar alias Bintang Timur. Siapakah Bintang Timur (Aster Proinos) dalam Wahyu 2:28 yang dikaruniakan oleh Yesus Kristus kepada jemaat di Tiatira? Dialah Roh Kudus. Apakah Bintang Timur (phosphoros) yang bersinar di dalam hati manusia menurut Petrus? Dialah Roh Kudus.
Yesus Kristus adalah Tunas segala ciptaan dan sulung dari semua manusia yang diselamatkan. Tunas adalah Bintang Timur. Roh Kudus yang diutus ke dunia adalah Tunas jiwa-jiwa (nephes) hidup, Dia adalah sulung dari semua jiwa-jiwa hidup. Tunas adalah Bintang Timur. Adam adalah tunas umat manusia, dia adalah sulung dari seluruh manusia. Tunas adalah bintang timur putera Fajar. Heylel ben Shachar di dalam Yesaya 14:12 adalah Adam, dia adalah tunas manusia. Gelar BINTANG TIMUR hanya diberikan kepada para sulung yang mengemban mandat Allah. Yesus, Roh Kudus dan Adam adalah Bintang Timur. Tidak ada malaikat yang mendapat gelar bintang Timur.
belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; Kejadian 2:5
tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu— Kejadian 2:6
ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Kejadian 2:7
Apabila kita memperhatikan kisah penciptaan dunia dan sorga maka nampak bahwa ketika TUHAN Allah membentuk Adam, saat itu Dia belum menurunkan hujan ke bumi tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu. Itu berarti saat itu belum ada air, daratan belum nampak begitupun lautan, gunung dan bukit-bukit. Apabila kita mengaitkan kisah penciptaan tersebut dengan Amsal 8:30-31 serta Ayub 38:7 maka dapat disimpulkan bahwa Adam ikut melihat proses terbentuknya daratan dan gunung-gunung serta lautan.
Kita sudah tahu keberadaan tiga bintang fajar di dalam Alkitab yaitu Yesus Kristus, Roh Kudus dan Adam, itu sebabnya mustahil memahami bintang-bintang fajar di dalam Ayub 38:7 adalah para malaikat. Bintang-bintang fajar yang bersorak-sorak bersama-sama adalah Adam, TUHAN Allah dan Nafas Hidup. Semua anak Allah yang bersorak-sorai adalah Adam, TUHAN Allah dan Nafas Hidup. Mungkin Adam tidak ikut bersorak-sorak akan tetapi mustahil menyangkal bahwa bintang-bintang timur yang bersorak-sorak di dalam Ayub 38:7 bukan malaikat.
Para teolog menafsirkan Bintang Timur putera Fajar sebagai malaikat karena mereka YAKIN bahwa Iblis adalah malaikat bukan karena Alkitab mengajarkannya.
Gambar Kesempurnaan
Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku: Yehezkiel 28:11
Hai anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah. Yehezkiel 28:12
Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu. Yehezkiel 28:13
Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. Yehezkiel 28:14
Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu. Yehezkiel 28:15
Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya. Yehezkiel 28:16
Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya. Yehezkiel 28:17
Dengan banyaknya kesalahanmu dan kecurangan dalam dagangmu engkau melanggar kekudusan tempat kudusmu. Maka Aku menyalakan api dari tengahmu yang akan memakan habis engkau. Dan Kubiarkan engkau menjadi abu di atas bumi di hadapan semua yang melihatmu. Yehezkiel 28:18
Semua di antara bangsa-bangsa yang mengenal engkau kaget melihat keadaanmu. Akhir hidupmu mendahsyatkan dan lenyap selamanya engkau." Yehezkiel 28:19
Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Lukas 1:19
Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan? Ibrani 1:14
Taman Eden dibuat khusus untuk manusia, semua yang ada di taman Eden disediakan untuk manusia. Frasa "gambar kesempurnaan" di dalam Yehezkiel 28:12 diterjemahkan dari kata tokniyth (dilafalkan: tok-neeth') yang di dalam beberapa versi Alkitab bahasa Inggris diterjemahkan sebagai the seal of perfection, meterai kesempurnaan. Mustahil ada ciptaan yang lebih sempurna dari peta teladan Allah. Mustahil malaikat adalah gambar kesempurnaan karena tidak ada satu ayat pun di dalam Alkitab yang mengajarkan bahwa malaikat adalah peta teladan Allah. Karena tidak ada ciptaan yang lebih sempurna dari peta teladan Allah, maka gambar kesempurnaan adalah Adam.
Sebagian teolog menggunakan kalimat, "Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga" dalam Yehezkiel 28:14 untuk mendukung ajaran Iblis adalah malaikat. Kerub adalah malaikat bahkan Kerub adalah malaikat yang paling dekat dengan TUHAN Allah, itu sebabnya mereka mengajarkan bahwa Iblis adalah malaikat yang disebut Kerub. Apabila gambar kesempurnaan adalah kerub, bukankah seharusnya dia bersama-sama kerub, bukannya ditempatkan di dekat kerub yang berjaga? Apabila Yehezkiel 28:1-19 memang berbicara tentang Kerub yang memberontak, bukankah itu berarti kerub adalah peta teladan Allah karena kerub adalah gambar kesempurnaan? Alkitab mengajarkan dengan gamblang dan tegas bahwa peta teladan Allah adalah manusia, bukan malaikat. Untuk apa Allah menempatkan Kerub di taman Eden? Untuk menjaga, merawat dan melayani Adam.
Kuberikan tempatmu dekat Engkaulah kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. Yehezkiel 28:14
Beberapa teolog nekad mengajarkan bahwa dari penemuan para Ahli KRITIK Naskah Alkitab sesungguhnya isi Yehezkiel 28:14 adalah seperti tersebut di atas, itu sebabnya manuskrip yang digunakan oleh LAI tidak memuat kata NATHAN (dilafalkan: naw-than') yang artinya MENARUH. Andai katapun yang diajarkan itu benar maka menurut saya hal itu sama sekali tidak mengubah fakta bahwa gambar kesempurnaan adalah manusia. Manusia diciptakan untuk melayani Allah dan mengayomi ciptaan lainnya, manusia adalah penguasa dunia yang bertugas melayani Allah dengan mengelola dunia. Dengan tugas demikian, manusia dapat digelari kerub, pelayan Allah bahkan malaikat. Bukankah TUHAN Allah juga mendapat gelar malaikat?
Sekali lagi kita menemukan fakta bahwa ajaran Iblis adalah malaikat, tidak didasarkan pada ajaran Alkitab namun pada keyakinan para teolog bahwa Iblis adalah malaikat.
Iblislah Bapamu
Di dalam Yohanes 8:44 Yesus menyatakan dengan gamblang bahwa bangsa Yahudi adalah keturunan Iblis. Karena yakin Iblis adalah malaikat maka para teolog pun mengajarkan bahwa ucapan Kristus dalam ayat itu tidak boleh dipahami secara hurufiah namun harus ditafsirkan.
Sebagian teolog mengajarkan bahwa saat itu Yesus sedang melampiaskan kekesalan-Nya dengan memaki bangsa Yahudi anak Iblis, itu sebabnya ucapan-Nya harus dipahami sebagai makian belaka.
Yohanes 8:20 mencatat bahwa Yesus sedang mengajar di dalam Bait Allah sementara Yohanes 8:31 mengajarkan bahwa Dia menyatakan hal itu kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya. Teori Yesus hanya memaki sama sekali tidak masuk akal. Yesus Kristus adalah Allah. Apa yang dikatakan-Nya adalah kebenaran karena di dalam Dia tidak ada dusta. Baik ketika sedih, gembira, marah bahkan ketika putus asa, semua yang diucapkan-Nya adalah benar. Dia menyatakan dengan TEGAS dan GAMBLANG bahwa orang Yahudi adalah ANAK IBLIS. Mustahil menyangkal ucapan-Nya.
Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." Matius 12:47
Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?" Matius 12:48
Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Matius 12:49
Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." Matius 12:50
Karena yakin Iblis adalah malaikat yang memberontak sementara malaikat tidak bisa mengawini manusia itu sebabnya bangsa Yahudi mustahil keturunan Iblis secara jasmani maka para teolog mengajarkan bahwa yang dimaksudkan oleh Kristus adalah keturunan Iblis secara rohani. Mereka lalu menggunakan kisah Yesus menyangkal Maria sebagai Ibu dan anak-anak Maria sebagai saudara-saudara-Nya untuk mendukung ajaran bangsa Yahudi adalah keturunan rohani Iblis. Mereka mengajarkan bahwa Yesus menyebut orang-orang Yahudi anak Iblis karena mereka melakukan keinginan-keinginan Iblis sama seperti Dia menyebut murid-murid-Nya saudara karena mereka melakukan kehendak Allah Bapa di sorga. Ajaran demikian walaupun nampak seolah-olah alkitabiah namun sesungguhnya sangat menyesatkan karena bertentangan dengan ajaran Alkitab.
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Yohanes 8:23
Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." Yohanes 8:24
Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia." Yohanes 8:26
Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Yohanes 8:28
Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Yohanes 8:29
Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" Yohanes 8:33
"Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Yohanes 8:37
Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu." Yohanes 8:38
Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Yohanes 8:39
Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. Yohanes 8:42
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. Yohanes 8:44
Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku. Yohanes 8:45
Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku? Yohanes 8:46
Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah." Yohanes 8:47
Yesus menamai diri-Nya Anak Allah dengan menyebutkan alasan-alasannya:
- Aku dari atas
- Aku bukan dari dunia ini
- Dia yang mengutus Aku
- Apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia
- Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri
- Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku
- Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya
- Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan
- Aku keluar dan datang dari Allah
- Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku
Yesus menyatakan bangsa Yahudi bukan anak-anak Allah dengan alasan-alasan:
- Kamu berasal dari bawah
- Kamu dari dunia ini
- Kamu berusaha untuk membunuh Aku
- Firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu
- Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham
- Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri
- Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku
- Kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu
- Kamu tidak dapat menangkap firman-Ku
- Iblislah yang menjadi bapamu
- Karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku
- Kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah
Silahkan pelajari Yohanes 8:23-47 dengan teliti lalu jawablah petanyaan-pertanyaan di bawah ini.
Apakah Yesus Kristus menjadi Anak Allah karena Dia melakukan semua kehendak Allah atau Dia melakukan semua kehendak Allah karena Dia Anak Allah?
Yesus Kristus melakukan semua kehendak Allah karena Dia Anak Allah!
Apakah Yesus Kristus keluar dan datang dari Allah karena Dia melakukan semua kehendak Allah atau Dia melakukan semua kehendak Allah karena Dia keluar dan datang dari Allah?
Yesus Kristus melakukan semua kehendak Allah karena Dia keluar dan datang dari Allah!
Apakah Allah mengutus karena Yesus Kristus melakukan semua kehendak-Nya atau Yesus Kristus melakukan semua kehendak Allah karena Dia utusan Allah?
Yesus Kristus melakukan semua kehendak Allah karena utusan Allah!
Apakah Yesus Kristus bukan dari dunia ini karena Dia melakukan semua kehendak Allah atau Dia melakukan semua kehendak Allah karena Dia bukan dari dunia ini?
Yesus Kristus melakukan semua kehendak Allah karena Dia bukan dari dunia ini!
Handai taulan sekalian, setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, bukankah nampak gamblang sekali bahwa ajaran bangsa Yahudi anak rohani Iblis bertentangan dengan ajaran Alkitab? Yesus menyangkal Maria sebagai ibu-Nya dan anak-anak Maria sebagai saudara-saudara-Nya karena Dia bukan keturunan jasmani Maria. Walaupun dikandung dan dilahirkan oleh Maria namun Dia tidak berasal dari Maria. Rahim Maria hanyalah WADAH yang digunakan oleh Allah untuk membesarkan janin Kristus. Itu sebabnya Kristus menyatakan dengan tegas dan gamblang bahwa Dia berasal dari Atas, keluar dan datang dari Allah, bukan dari dunia ini.
Untuk disebut anak Iblis bangsa Yahudi harus keluar dan datang dari Iblis. Iblis mustahil malaikat karena malaikat tidak beranakpinak apalagi menciptakan manusia. Iblis mustahil Allah. Iblis adalah manusia. Selain Allah hanya manusia yang darinya keluar dan datang manusia.
Yesus menyatakan bahwa Iblis adalah pembunuh dan pendusta sejak semula, tidak ada kebenaran di dalamnya. Di dunia ini ada dua jenis makluk yang bisa dibunuh yaitu manusia dan binatang. Alkitab mencatat bahwa pembunuh binatang pertama di dunia adalah TUHAN Allah. Mustahil Iblis adalah TUHAN Allah. Pembunuh manusia pertama di dunia adalah Kain. Mungkinkah Iblis adalah Kain? Tidak mungkin! Alkitab mencatat dengan gamblang bahwa orang Yahudi bukan keturunan Kain namun keturunan Set. Kain mustahil Iblis karena penipu pertama di dunia adalah ular dan ketika ular menipu Hawa Kain belum lahir. Iblis adalah ular. Dia menipu Hawa untuk membunuhnya karena dia tahu, apabila TUHAN Allah tidak membual maka Hawa akan mati pada hari dia makan buah pengetahuan. Namun, bila Allah membual, maka dia menjadi seperti Allah.
Si Ular Tua Bukan Ular Sejati
Selain kisah ular menggoda Hawa, di dalam Alkitab tercatat kisah Keledai berbicara kepada Bileam tuannya (Bilangan 22:20-35). TUHAN membuka mulut keledai itu sehingga ia berkata-kata kepada Bileam. Selain kedua kisah tersebut tidak ada lagi kisah tentang manusia ngobrol dengan binatang.
Ada ular jantan ada ular betina. Untuk berkembangbiak ular jantan harus mengawini ular betina. Walaupun tidak tahu ular jantan atau betina yang menggoda Hawa, namun kita tahu hanya satu ular yang menggoda Hawa. Dari mana kita tahu hal demikian? Dari cara Allah mengutuknya. TUHAN Allah menciptakan sepasang ular berkaki. Salah satu ular menggoda Hawa. TUHAN Allah hanya mengutuk satu ekor. Ada dua ekor ular, yang satu berjalan dengan kaki yang lainnya melata karena tidak punya kaki. Apa yang terjadi dengan pasangan ular tersebut ketika berkembang biak? Semua ular menjadi tidak berkaki. Ha ha ha ha ha …. Untuk meyakini hal demikian, anda harus berkata, "Tidak ada yang mustahil bagi Allah." Namun sayang, untuk hidup dengan keyakinan demikian anda harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dulu. Bukankah yang dikutuk itu hanya si ular tua, bukan keturunannya? Walau tidak dikutuk, kenapa dari generasi ke generasi semua ular melata? Yang berkaki tidak pernah disebut ular.
Bukankah keturunan ular HANYA dikutuk bermusuhan dengan keturunan perempuan? Kenapa kutukan itu tidak menjadi kenyataan? Bukankah seharusnya manusia dan ular saling menyerang untuk saling memusnahkan? Apabila yang menggoda Hawa adalah ular sejati maka ular pasti sudah musnah dari dunia ini karena dibunuh oleh manusia untuk menggenapi kutukan Allah. Apabila ular sejati yang menggoda Hawa, bukankah tugas pertama keturunan Hawa adalah memusnahkan ular untuk menggenapi kutukan Allah? Apabila yang menggoda Hawa adalah ular sejati, bukankah yang pertama dilakukan oleh bangsa Yahudi adalah memusnahkan seluruh ular di muka bumi ini untuk menggenapi kutukan Allah? Apabila yang menggoda Hawa adalah ular sejati, bukankah orang Kristen seharusnya memusnahkan seluruh ular di muka bumi ini untuk menggenapi kutukan Allah? Kenapa manusia dan ular tidak saling memusnahkan dari generasi ke generasi untuk menggenapi kutukan Allah? Mustahil kutukan Allah tidak menjadi kenyataan bukan?
Ular hanya melahirkan anak ular, mustahil ular melahirkan manusia. Karena ular mustahil melahirkan manusia, maka mustahil bangsa Yahudi keturunan ular. Karena bangsa Yahudi mustahil keturunan ular, itu berarti bukan ular sejati yang menggoda Hawa.
Hawa menamai penggodanya Ular. Apabila bukan ular yang menggodanya, kenapa Hawa menamainya ular? Mungkin karena dia selalu merasa jijik setiap kali berhadapan dengan ular, itu sebabnya ketika merasa sebal setengah mati karena setelah menipunya Adam justru menjadikannya kambing hitam, dia merasa jijik dengan perilaku Adam sehingga menjulukinya Ular. Mungkin juga karena Hawa melihat seekor ular sedang merayap diam-diam ketika dia mencari kambing hitam, itu sebabnya dia menyebut kambing hitam itu Ular. Alkitab sama sekali tidak menjelaskan kenapa Hawa menyebut penggodanya ular.
TUHAN Allah tahu siapa yang menggoda Hawa. Apabila yang menggoda Hawa bukan ular, kenapa TUHAN Allah menyebut penggoda itu Ular? TUHAN Allah menyebut penggoda itu Ular karena Hawa menamainya Ular. Bukankah ada tertulis, "… dan seperti nama yang diberikan Adam kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu."? Apakah Hawa memiliki kuasa memberi nama? Hawa memiliki kuasa demikian. Setelah menamai perempuan itu Hawa maka Adam diam seribu bahasa. Hawalah yang menamai anak-anak mereka.
Si Ular Tua Bukan Malaikat
Apabila yang menggoda Hawa adalah malaikat, itu berarti malaikat punya kemampuan untuk mencipta dan mengubah wujudnya menjadi ular. Apabila malaikat punya kesaktian demikian, kenapa dia tidak tampil dalam wujud manusia atau binatang lain yang lebih indah? Apabila malaikat punya kesaktian demikian, kenapa tidak ada catatan lain di dalam Alkitab tentang Iblis menggoda manusia dalam wujud manusia atau binatang? Satu-satunya binatang yang berbicara dalam bahasa manusia yang tercatat di dalam Alkitab adalah keledai Bileam dan kita tahu TUHAN Allahlah yang membuatnya berbicara.
Sebagian teolog mengajarkan bahwa yang menggoda Hawa adalah malaikat sementara ular hanya alat belaka. Malaikat itu merasuki ular dan berbicara kepada Hawa. Satu-satunya catatan roh jahat merasuki binatang di dalam Alkitab adalah kisah Legion merasuki babi. Alkitab mencatat dengan gamblang bahwa untuk merasuki babi yang binatang haram Legion minta izin atau perintah dari Kristus alias Allah. Dan ketika merasuki babi, Legion tidak berkuasa untuk mengendalikan mereka.
Banyak teolog yang mengajarkan bahwa babi-babi yang haram itu terjun ke air karena Legionlah yang mengendalikan mereka. Apabila Legionlah yang mengendalikan babi-babi itu bunuh diri, kenapa mereka tidak mengendalikan orang Gerasa itu bunuh diri sehingga bisa merasuki orang lainnya? Apabila roh jahat boleh merasuki manusia dan binatang seenak jidatnya, kenapa Legion yang jumlahnya 2000-an roh jahat hanya merasuki satu tubuh? Bukankah dengan menyebar lebih efektif dan efisien untuk memusnahkan manusia? Kenapa Legion tidak membuat orang Gerasa itu sakti mandraguna, bukankah cara demikian lebih efektif dan efisien untuk menyesatkan manusia? Kenapa Legion tidak membuat babi-babi haram itu berbicara bahasa manusia? Bukankah dengan demikian, akan banyak manusia yang disesatkan? Handai taulan sekalian, bukankah kisah Legion dan orang Gerasa adalah bukti tak terbantah bahwa malaikat mustahil merasuki ular lalu menggoda Hawa?
Iblis bukan malaikat karena malaikat tidak memiliki keturunan. Yesus Kristus mengajarkan bahwa bangsa Yahudi ingin melakukan kehendak Iblis karena mereka adalah anak Iblis, bukan keinginan melakukan kehendak Iblis yang menjadikan bangsa Yahudi anak Iblis. Yesus menyatakan dengan gamblang bahwa bangsa Yahudi adalah keturunan jasmani Iblis.
Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman; 2 Petrus 2:4
Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar, Yudas 1:6
Kedua ayat tersebut di atas mengajarkan bahwa malaikat-malaikat yang berbuat dosa dikurung di dalam neraka atau gua-gua yang gelap atau dunia kekelaman sampai hari penghakiman. Ajaran malaikat berdosa diberi kuasa untuk petantang petenteng di dunia mengganggu manusia bukan ajaran Alkitab. Bukankah kedua ayat tersebut adalah jaminan 100% bahwa Iblis bukan malaikat? Sebab, bila Iblis adalah malaikat maka dia pasti dikurung dalam neraka begitu memberontak.
Si Ular Tua Pasti Manusia
Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." Kejadian 3:22
Kejadian 3:22 adalah JAMINAN 100% bahwa Iblis MUSTAHIL malaikat. Para teolog boleh menggunakan jurus tafsir 1001 mimpi sampai kuda gigit jari namun mustahil menyangkal kebenaran di dalam ayat tersebut.
Inilah skenario Iblis adalah malaikat yang diajarkan oleh para teolog. Malaikat diciptakan sebelum Allah menciptakan langit dan bumi. Dia tinggal di sorga bersama Allah. Salah satu malaikat memberontak sebelum Allah menciptakan langit dan bumi. Karena pemberontakannya maka Iblis pun menjadi musuh Allah. Setelah menciptakan sorga dan dunia, Allah lalu membuang Iblis dan malaikat-malaikatnya ke bumi.
Ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa Iblis pun luntang-lantung di taman Eden. Iblis lalu menggoda Hawa melalui ular. Dia menggoda Hawa karena tahu Hawa lebih mudah tergoda dibandingkan Adam. Hawa lebih mudah tergoda karena Dia tidak mendengar perintah langsung dari Allah. Adam lebih hebat, itu sebabnya Iblis tidak menggodanya. Adam yang lebih hebat itu makan buah pengetahuan karena mendengarkan Hawa bukan karena godaan Iblis. Adam lebih tahan godaan, itu sebabnya Iblis menggoda Hawa. Karena tergoda maka Hawa pun menjadi anak Iblis. Allah kehilangan hak cipta-Nya atas manusia ketika Adam dan Hawa berdosa. Iblis mendapatkan hak cipta atas manusia ketika Adam dan Hawa berdosa. Allah ngamuk karena perintah-Nya dilanggar. Allah lalu mengusir Adam dan Hawa dari taman Eden.
Karena manusia berdosa, maka Allah menjatuhkan hukuman yaitu Adam dan Hawa serta seluruh umat manusia mustahil tidak berbuat dosa. Artinya Adam dan seluruh keturunannya HANYA bisa berdosa dan tidak bisa tidak berdosa. Allah itu kudus dan antitesis mutlak dari dosa dan pembenci kejahatan. Itu sebabnya walaupun tahu umat manusia HANYA bisa berdosa dan tidak bisa tidak berdosa karena hukuman-Nya namun Allah tetap menuntut kekudusan dari umat manusia. Kudus berarti tidak berbuat jahat. Tidak berbuat jahat berarti tidak berdosa. Tidak berdosa berarti tidak melanggar perintah Allah. tidak melanggar perintah Allah berarti TAAT. Mustahil Allah memerintah Allah. Mustahil Allah tidak menaati Allah. Itu sebabnya para teolog reformed mengajarkan bahwa Allah itu kudus dan antitesis mutlak dari dosa dan pembenci kejahatan.
Apabila yang diajarkan para teolog itu benar, bagaimana dengan masalah ini? Allah memberi sepuluh hukum kepada bangsa Israel untuk ditaati. Salah satu hukumnya berbunyi, "Jangan membunuh!" Semua yang melanggar perintah itu harus dihukum mati. Allah lalu memerintahkan bangsa Israel memusnahkan bangsa-bangsa yang tinggal di tanah Kanaan. Bangsa Israel bingung bukan alang kepalang! Membunuh berarti melanggar perintah Allah. tidak membunuh berarti tidak menaati perintah Allah. Allah itu kudus dan antitesis mutlak dari dosa dan pembenci kejahatan itu sebabnya yang melanggar perintah jangan membunuh harus dibunuh dan yang tidak menaati perintah untuk membunuh juga harus dibunuh. Bukankah itu berarti Allah melanggar perintah-Nya sendiri? Bukan! Itu namanya paradok. Apa itu paradok? Paradok artinya walaupun nampak bertolak belakang namun sesungguhnya saling mendukung. Membunuh berarti melanggar perintah, tidak membunuh berarti tidak taat. Bukankah itu yang disebut maju kena mundur kena? Bukankah itu yang disebut makan buah si malakama? Bukan! Itu namanya paradok! Kalau begitu mustahil tidak berdosa dong? Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Itu sebabnya para teolog reformed mengajarkan bahwa Allah itu kudus dan antitesis mutlak dari dosa dan pembenci kejahatan. Ha ha ha ha ha …
Apabila yang diajarkan oleh para teolog itu benar, Iblis adalah malaikat yang memimpin sepertiga malaikat memberontak sebelum Adam dan Hawa berdosa, maka itu berarti sebelum Adam dan Hawa berdosa, sudah ada sepertiga lebih satu malaikat yang TAHU hal yang baik dan yang jahat.
Setelah Adam dan Hawa berdosa, inilah yang tercatat di dalam Alkitab, "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Apabila ajaran para teolog itu benar, bukankah itu berarti TUHAN Allah membual ketika mengucapkan kalimat tersebut di atas karena sesungguhnya ada sepertiga lebih satu malaikat yang sudah tahu apa itu yang baik dan yang jahat? Karena TUHAN Allah mustahil membual, bukankah itu berarti sebelum Adam dan Hawa berdosa tidak ada malaikat yang tahu hal yang baik dan yang jahat? Karena tidak ada malaikat yang tahu hal yang baik dan yang jahat, bukankah itu berarti tidak ada malaikat yang memberontak? Karena tidak ada malaikat yang memberontak, bukankah itu berarti Iblis mustahil malaikat? Karena Iblis mustahil malaikat, bukankah itu berarti Iblis adalah manusia?
Hawa Yang Tergoda Namun Adam Yang Berdosa
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Kejadian 3:6
Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." 3:12
Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." Kejadian 3:13
Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa. 1 Timotius 2:14
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Roma 5:12
Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. Roma 5:14
Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Roma 5:15
Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran. Roma 5:16
Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Roma 5:17
Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Roma 5:18
Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. Roma 5:19
Paulus dengan tegas dan gamblang serta berulang-ulang mengajarkan bahwa dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut. Maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman. Oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu. Oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman. Oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa.
Dari generasi ke generasi para teolog mengajarkan bahwa Adam dan Hawa berdosa karena godaan Iblis. Kejadian 3:1-6 dengan gamblang mencatat bahwa Hawalah yang tergoda. Di dalam 1 Timotius 2:14 Paulus menyatakan dengan tegas bahwa Hawalah yang tergoda. Hawa yang tergoda, namun kenapa Adam yang disalahkan? Hawa yang makan buah pengetahuan duluan kenapa dosa Adamlah yang menyebabkan maut menjalar kepada semua orang?
Sebagian teolog mengajarkan bahwa Adam yang disalahkan walaupun Hawa yang tergoda karena dialah kepala PERJANJIAN. Walaupuan nampak seolah logis namun ajaran demikian sama sekali tidak masuk akal. Abraham adalah kepala perjanjian bangsa Israel dengan Allah. Kenapa Abraham tidak pernah disalahkan atas dosa-dosa bangsa Israel? Apabila ajaran demikian benar, bukankah seharusnya Musa yang disalahkan ketika bangsa Israel berdosa? Bukankah seharusnya para hakim, raja dan nabi serta imam yang disalahkan ketika bangsa Israel berdosa karena merekalah kepala perjanjian dalam generasi masing-masing?
Sebagian teolog mengajarkan bahwa Adam yang disalahkan walaupun Hawa yang tergoda karena larangan makan buah pengetahuan hanya berlaku bagi Adam itu sebabnya TUHAN Allah hanya memberi perintah kepada Adam namun tidak kepada Hawa. Itu sebabnya, di Taman Eden, TUHAN Allah menyalahkan ular dan Adam namun sama sekali tidak menyalahkan Hawa. Di taman Eden Tuhan Allah hanya memberitahu Hawa kesulitan yang akan dia hadapi karena ular menggodanya dan Adam melanggar perintah makan buah pengetahuan. Ajaran ini walaupun nampak masuk akal namun sesungguhnya sangat menyesatkan. Hawa memahami larangan makan buah pengetahuan dengan baik dan dia menganggap larangan itu juga berlaku bagi dirinya. Apabila larangan tersebut tidak berlaku bagi Hawa, bukankah seharusnya TUHAN Allah memberitahu dia? Bukankah seharusnya Adam juga diberitahu sehingga dia tidak menyangka TUHAN Allah membual karena Hawa tidak mati walaupun telah makan buah pengetahuan?
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Kejadian 3:4-5
Adam memang makan buah pengetahuan namun dia sama sekali tidak tergoda. Berbeda dengan Hawa yang menyatakan dirinya tertipu, Adam sama sekali tidak menyatakan bahwa dia tertipu atau tergoda. Tidak tergoda namun makan, itu berarti dia makan dengan penuh kesadaran. Walaupun tahu perintahnya dan tahu akibatnya serta sama sekali tidak tergoda, namun, kenapa Adam melanggar perintah? Satu-satunya alasan yang masuk akal adalah karena dia melihat Hawa yang makan duluan tidak mati. Karena Hawa tidak mati, itu berarti TUHAN Allah membual karena takut manusia menjadi seperti Allah.
Mustahil menyangkal kebenaran yang diajarkan oleh Paulus dengan tegas dan gamblang serta berulang-ulang. Dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut. Orang itu adalah Adam. Itu berarti Adam adalah manusia pertama yang BERBUAT dosa atau Adamlah yang MENYEBABKAN manusia berdosa. Makan buah pengetahuan adalah dosa. Hawalah yang makan buah pengetahuan duluan. Hawa makan buah pengetahuan karena tertipu oleh ULAR. ULAR yang MENIPU Hawa adalah Adam. Adam manusia pertama yang berdosa. Adam juga manusia pertama yang menyebabkan manusia lain berdosa. Dosa masuk ke dalam dunia OLEH Adam lalu menjalar ke Hawa kemudian ke semua manusia yang dilahirkan perempuan. Itu sebabnya tertulis: Dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut. Orang itu adalah Adam.
Adam Adalah Iblis
Berapa banyak pengetahuan Adam dan Hawa sebelum keduanya makan buah pohon pengetahuan? Saya tidak tahu! Apakah keduanya menyadari bahwa mereka adalah nenek moyang umat manusia yang jumlahnya seperti bintang di langit? Saya tidak tahu! Namun saya tahu, di dalam kehidupan sehari-hari jarang sekali seseorang menjadikan kesadaran beranakcucu sebagai alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Apakah Adam dan Hawa memahami arti kematian? Apabila mereka tidak memahami kematian, itu berarti ancaman kematian tidak berbobot sama sekali. Itu berarti keduanya sama sekali tidak memahami betapa pentingnya larangan makan buah pohon pengetahuan. Saya percaya, Adam dan Hawa memahami arti kematian. Mereka memang tidak memahaminya dengan melihat kematian manusia namun mereka memahaminya dengan melihat kematian binatang.
Apabila memahami arti kematian, kenapa Hawa tidak takut mati? Karena dia percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ular dan tergoda oleh rupa buah pengetahuan. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
Pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Bukankah berpengetahuan itu baik? Bukankah makan buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat akan mendatangkan pengetahuan? Kenapa Allah justru memberi perintah jangan makan? Kenapa buah yang mendatangkan pengetahuan justru membawa kematian? Mungkinkah Allah tidak mau disaingi, itu sebabnya Dia menakut-nakuti? Mati atau seperti Allah. Bagaimana membuktikan kebenarannya? Nampaknya itulah pikiran yang bergolak di benak Adam.
Adam ingin menjadi seperti Allah. Dia menyangka Allah melarangnya makan buah pengetahuan karena tidak mau disaingi. Mati atau seperti Allah. Dia takut mati namun ingin seperti Allah. Bila buah pengetahuan memang membawa kematian, maka yang mati adalah Hawa. Bila buah pengetahuan tidak mematikan namun memberi pengetahuan maka yang disalahkan adalah Hawa karena dialah yang memetik dan memakannya lalu memberikannya kepada Adam. Itu sebabnya Adam menipu Hawa untuk makan buah pengetahuan. Ketika Hawa tidak mati setelah makan buah itu, Adam pun memakannya. Itu sebabnya Alkitab mencatat bahwa Hawalah yang tergoda, bukan Adam sebab Adamlah yang menggodanya. Itu pula sebabnya ada tertulis, bahwa dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut. Orang itu adalah Adam.
Apa yang dilakukan Adam sangat kejam, licik dan tidak berperikemanusiaan.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
- hai hai's blog
- 43758 reads