Banyak orang protes karena wanita tidak mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi pilot pesawat tempur. Mereka menganggapnya sebagai sebuah diskriminasi. Seharusnya wanita mendapat kesempatan yang sama, kata mereka, termasuk menjadi sopir kapal terbang. Mereka tidak tahu hanya sedikit wanita yang lulus ujian. Salah satu alasannya, wanita sulit menentukan mana utara dan mana selatan tanpa berpikir. Jarang orang super kaya mempercayakan jet pribadinya pada wanita. Alasannya, secara statistik, lebih banyak penerbang wanita yang hilang bersama pesawatnya.

suatu hari murid bertanya pada gurunya bahwasanya dia bersedia meninggalkan dunia ini, namun dia berdalih bahwa karena cinta keluraganya yang teramat besar kepada dirinya sehingga dia maka dia tidak berani untuk pergi mengikut guru....

lalu guru berkata.... " CINTA......" benarkah demikian...?

nah sekarang kita akan membuktikan apakah benar mereka mencintai mu

Kali ini saya akan membahas 2 alasan IR yang terakhir.

IR menyatakan :

Tulisan ini melanjutkan "Mitos Ioanes Rakhmat 1"

Tanggal 22 Maret 2009 yang lalu, Ioanes Rahmat ( IR ) menulis di koran
Tempo sebuah artikel berjudul "MITOS SOLA SCRIPTURA".
Menurut doi, ada 6 alasan bahwa sola scriptura hanyalah mitos yang tidak
mungkin dterapkan.

Dalam bagian ini saya akan membahas alasan 3 dan 4

Menurut IR :

lengkapi kalimat di atas dengan pilihan berikut :

a. di

b. dari

jika hidup ini adalah panggung sandiwara, maka peran apa yang cocok untuk pria ini ?

sebagai bahan pertimbangan ketika memberikan jawaban :

pria ini menyanyikan sebuah lirik yang pasti bisa membuat kaum hawa merasa termehek-mehek

Blog mengenai Predestinasi ini sudah lama ingin saya release, janji-janji kepada beberapa blogger lain pun sudah sering beredar.

Hari ini adalah janji yang mana pernah tersebut waktunya, sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap, bagus tidak bagus, sesat tidak sesat, benar tidak benar, ya harus release.

kenapa hari ini ?!?!

Suatu saat seorang pendeta berkotbah tentang "mati bagi Tuhan" dan dia mendasarkannya pada Kisah Para Rasul 7 : 54 - 60.
Selesai kotbah, dia menantang jemaat untuk berani mati bagi Kristus. Sebagian jemaat dengan menagis maju dan berkomitmen untuk berani memegang imannya, walau kematian menjuadi resikonya.
Setelah ibadah, terjadi diskusi antara 2 jemaat:

Kekerasan, barangkali itu adalah kata yang terlalu halus untuk mewakili praktik sebenarnya dari hal itu. Sulit untukku membayangkan tentang kekerasan di daerah konflik. Aku pernah mendengar ihwal tentang kerusuhan Sampit dari 2 orang pertama. Yang pertama saudara sepupuku yang tinggal di kota itu. Yang kedua, teman kos yang waktu itu masih SMA. Cerita dari teman kosku yang asli Dayak pastinya lebih menegangkan. Ia bercerita tentang suasana lengang, suasana mengungsi, juga tentang bagaimana ia ditanyai tentang keberadaan temannya yang Madura, yang ia sembunyikan di asramanya. Menakutkan. Banyak diketahui jika orang-orang Dayak pedalaman itu bisa mencium bau orang Madura. Namun, di satu sisi ia tidak mau menyerahkan temannya sendiri. Ia pastikan jika temannya ketahuan, maka ia sendirilah yang akan disuruh untuk menebas lehernya.