Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

buku

y-control's picture

Ternyata Bahagia itu Sederhana

 

“Betapa sederhana hidup ini sesungguhnya yang pelik cuma liku dan tafsirannya” Ucap Pangemanann, salahsatu tokoh dalam novel Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer. Tampaknya kalimat itu memang tidak salah. Hidup itu sesungguhnya sederhana. Demikian juga dengan kebahagiaan hidup itu sendiri. Sederhana saja alasannya. Di mana pun, senyuman, tawa, dan pancaran sinar kebahagiaan sesungguhnya bisa kita temukan. Tak ada batasan di tempat tertentu, situasi tertentu, usia tertentu atau status tertentu

kanukaino.sihanji's picture

Buku Manual

Manusia diberikan oleh Tuhan banyak karunia, salah satunya adalah karunia untuk berkehendak bebas. Apa artinya ? apakah saya boleh bebas melakukan apa saja semau saya ?

RDF's picture

Lucifer, Sebuah Antologi (BAGIAN 2-Akhir)

BAGIAN 2

Kajian Awal: Lucifer

RDF's picture

Lucifer, Sebuah Antologi

Lucifer, Sebuah Antologi 

BAGIAN 1

 

kristono's picture

Hari buku sedunia #bookpreuneur

Satu hari lewat, dan sore harinya saya tahu bahwa Selasa, 23 April 2013 adalah hari buku sedunia #worldbookday.  Wah, tidak ada perayaan, tidak ada pameran, tidak ada hadiah buku, nyaris tanpa kaitan apa-apa.

youngyoungan's picture

Diperkaya dengan Membaca

Membaca adalah salah satu hobi yang paling saya sukai. Hobi membaca sudah tertanam dalam hidup saya sejak saya masih kecil. Namun, jangan coba tanyakan kenapa waktu kecil saya suka membaca. Saya sendiri lupa apa alasan yang membuat saya suka membaca. Orang tua saya tidak hobi membaca, kakak-kakak saya tidak pun tidak. Entahlah...

y-control's picture

Yesus

 

Menulis buku yang diangkat dari sebuah buku mungkin cukup sulit. Tapi, membaca buku yang diangkat dari sebuah buku yang juga pernah dibaca ternyata saya rasa tidak terlalu beda jauh dengan melihat film yang diangkat dari sebuah buku yang pernah dibaca. Itulah perasaan yang saya rasakan waktu membaca buku ini. Sebenarnya saya agak ragu untuk membaca, apalagi membeli buku ini setelah agak kecewa dengan buku Walter Wangerin sebelumnya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Kanisius juga. Apalagi harganya terbilang cukup mahal. Entah kenapa begitu. Menurut pengamatan saya, rasanya buku rohani berbahasa Indonesia itu masih banyak yang kualitasnya masih belum terlalu istimewa, tapi tidak sedikit yang dijual dengan harga yang terbilang tidak murah. Tanpa bermaksud merendahkan, tapi kalau dibandingkan dengan buku-buku yang lebih "penting" (menurut saya), masih banyak buku rohani yang mungkin bukan mahal, tapi kemahalan (alias harga tidak sesuai isi). Tapi, mungkin itu cuma karena masalah selera saja. Mungkin karena penulis buku rohani Kristen sendiri memang masih belum terlalu banyak. Mungkin sebenarnya itu juga bagus karena setidaknya para penulis buku rohani bisa jadi lebih cepet kaya karena royaltinya lebih gede (meski sepertinya banyak juga buku rohani yang kemudian berakhir di obralan di pameran). Wah, maaf kok jadi ngelantur begini ya...

Luky_Gitaris's picture

Mana SABDASpace-nya?

Beberapa saat yang lalu saya bermain ke toko buku Gramedia di Jl.Merdeka – Bandung. Kebetulan saat itu ada diskon besar-besaran dari buku penerbit ANDI. Rencana sih mencari buku-buku tentang komputer buat koleksi, namun ternyata kualitas buku-buku komputer terbitan ANDI sangatlah mengecewakan buat saya!! Selain isi yang tidak terlalu menarik dan bahasa yang menurut saya kaku, buku terbitan ANDI juga tidak enak dilihat, dengan bahan kertas kurang bagus dan gambar yang tidak jelas(tidak berwarna). Saya sih sangat suka buku-buku komputer yang bahasanya mudah dicerna dan santai seperti buku-buku terbitan JASAKOM.

Indonesia-saram's picture

Sastra Goceng: Ditangisi atau Disyukuri?

Setiap kali ada pesta buku, salah satu jenis buku yang pasti saya cari ialah buku sastra. Memang saya tidak selalu menghampiri stan yang menjajakan buku-buku sastraNamun, saya pasti melihat buku sastra apa saja yang bisa saya temukan di berbagai stan.

Dalam kegiatan Kompas-Gramedia Fair yang baru lalu, saya cukup terpuaskan, salah satunya oleh sebuah karya Korrie Layun Rampan. Apalagi beliau merupakan salah seorang sastrawan favorit saya. Tidak hanya karena banyak mengangkat budaya suku Dayak, tetapi juga karena gaya bahasanya yang menurut saya cukup indah dan enak dibaca. Karya yang saya maksudkan ialah kumpulan cerpen berjudul Melintasi Malam.

king heart's picture

Mau Menulis Buku ?

Buku adalah jendela dunia, merupakan pepatah yang sudah sangat dikenal.Antusiasme orang akan buku lumayan meningkat belakangan ini. Sebagai bukti, ketika Gramedia mengadakan bazar buku atau diskon besar besaran, tak pelak lagi toko buku tersebut penuh sesak oleh orang yang berebut membeli buku.

y-control's picture

Profesor yang Membakar Buku

Kata Demi Kata Mengantarkan fantasi, Habis Sudah
Bait Demi Bait Pemicu Anestesi, Hangus Sudah
- Efek Rumah Kaca - Jangan Bakar Buku
 
"Where they have burned books,
they will end in burning human beings."
Heinrich Heine
Purnawan Kristanto's picture

Menerbitkan Buku itu Gampang

"Mengapa belum ada karyamu yang diterbitkan dalam buku?" tanyaku kepada seorang teman. Dengan enteng,

buku

sambil mengutip tulisan Salomo, dia berkilah: “Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan" (Pkh. 12:12).

"Itu berlaku jika kamu sudah menghasilkan banyak buku," sergahku," masalahnya, kamu belum menulis satu buku pun."

 Dia hanya cengar-cengir sambil menggaruk-garukkan kepala meskipun tak gatal.

***

Siapa bilang menerbitkan karya tulisan untuk menjadi buku itu susah? Setidaknya itulah yang aku alami. Waktu pertama kali menawarkan naskah bukuku, penerbit langsung menyetujui untuk menerbitkan mesipun ada beberapa revisi yang harus kulakukan. Ketika dipajang di toko-toko buku, ternyata angka penjualan bukuku cukup memuaskan. Setelah itu, naskah-naskah bukuku yang lain lulus dengan mulus di penerbit itu.

y-control's picture

In Cold Blood

Aku tidak terlalu akrab dengan nama Truman Capote sebelumnya. Dulu, di kampus memang pernah diadakan pementasan teater berjudul Breakfast At Tiffany. Itu terjadi pada saat aku masih menjadi mahasiswa baru. Di masa itu, yang kutahu adalah teater merupakan salah satu mata kuliah atau kegiatan ekstra para mahasiswa di jurusanku. Tidak terlalu berminat. Aku tidak menonton pementasan tersebut. Jika kemudian aku memilih menonton film tersebut, yang membuatku tertarik adalah review dan penghargaan Oscar yang diterima Phillip Seymour Hoffman. Ya, dalam memilih sebuah film, aku memang kadang terlalu menghamba pada gambar piala atau tulisan-tulisan di depan sampul VCD/DVD seperti itu. Sebuah kebiasaan yang meski bikin aku jijik, tapi sejauh ini jarang membuatku kecewa.
y-control's picture

Anak Bajang Menggiring Angin

Kisah Ramayana memang sudah sangat dikenal terutama oleh orang Jawa. Sementara aku sendiri hanya tahu beberapa garis besarnya. Bahwa cerita itu tentang Rahwana yang bermuka sepuluh menculik Sinta. Sementara Sinta yang jadi eksil di hutan karena mengikuti Rama yang juga diikuti Lesmana, tertangkap Rahwana karena tidak mau menurut untuk terus berada di dalam lingkaran (cerita yang juga ada di kisah Sun Go Kong). Bahwa dalam usaha merebut Sinta itu, Rama dibantu oleh kera Anoman yang sempat membakar Alengka dengan ekornya. Bahwa setelah Sinta bisa didapatkan kembali, ternyata Rama ragu akan kesucian Sinta sehingga ia menyuruh supaya Sinta membuktikannya dengan masuk ke api, jika terbakar berarti tidak suci, tapi kalau tidak apa-apa berarti suci, masih belum diapa-apakan Rahwana. Tapi membaca buku karya Romo Sindhunata ini, aku baru sadar bahwa ada begitu banyak filosofi tentang cinta dan tentu saja fatalisme (yang di buku-buku karya orang asing disebut adalah ciri/karakter orang Jawa) di kisah itu.

y-control's picture

Epileptik

Aku tahu dia adalah anak penghuni rumah di ujung jalan itu. Sewaktu kecil aku beberapa kali ke sana karena si nyonya rumah adalah teman ibuku. Sudah belasan tahun berlalu, banyak kabar tentang penghuni rumah itu. Kini, satu persatu anak si nyonya, seorang wanita berusia sekitar 60an tahun dengan wajah mongoloid dan kacamata yang dipasang melorot, sudah tidak tinggal di situ. Tuan rumah itu sendiri sudah lama meninggal. Kini, hanya ada si nyonya bersama satu putranya tinggal di situ. Dan satu kali, kulihat ia terbaring di jalan raya. Semula aku mengira dia orang gila. Tapi pakaian yang ia kenakan bersih dan rapi. Tak ada yang tampak kaget atau heran dengan pemandangan itu. Tidak ada juga yang memberi pertolongan. Seorang ibu yang tinggal di depan rumah itu tenang saja. Ia bilang, "biarkan saja, dia memang sudah sering seperti itu."

y-control's picture

Arus Balik

Sejauh ini, buku ini adalah buku tertebal yang tuntas kubaca. Aku sudah sejak lama berniat menghabiskan semua karya Pram. Sekarang niatku pun makin besar. Yang paling tebal (sepertinya) ternyata bisa dituntaskan. Tapi aku tidak sedang membuat perayaan karena sudah membaca novel 750 lebih halaman. Sejak skripsi dan apalagi pertemuan di hotel Majapahit itu, aku makin sulit objektif dengan karya Pram. Tapi, menurutku itu bukan kesalahan.

y-control's picture

Zaman Edan

Kekerasan, barangkali itu adalah kata yang terlalu halus untuk mewakili praktik sebenarnya dari hal itu. Sulit untukku membayangkan tentang kekerasan di daerah konflik. Aku pernah mendengar ihwal tentang kerusuhan Sampit dari 2 orang pertama. Yang pertama saudara sepupuku yang tinggal di kota itu. Yang kedua, teman kos yang waktu itu masih SMA. Cerita dari teman kosku yang asli Dayak pastinya lebih menegangkan. Ia bercerita tentang suasana lengang, suasana mengungsi, juga tentang bagaimana ia ditanyai tentang keberadaan temannya yang Madura, yang ia sembunyikan di asramanya. Menakutkan. Banyak diketahui jika orang-orang Dayak pedalaman itu bisa mencium bau orang Madura. Namun, di satu sisi ia tidak mau menyerahkan temannya sendiri. Ia pastikan jika temannya ketahuan, maka ia sendirilah yang akan disuruh untuk menebas lehernya.

Purnawan Kristanto's picture

Kura-kura yang Mengajak Anakku Suka Buku

Tulisan saya ini terinspirasi dari tulisan Clara Anita yang berjudul "Tikus Kecil yang Mengajari Anakku Membaca".

kirana2

Ada satu kata yang pantang diucapkan kepada Kirana (2,5 tahun), anak kami, yaitu: “Tidur.” Setiap kali disuruh tidur, dia pasti akan melawan. Meski jarum jam sudah melewati angka 10 malam, namun dia masih ingin bermain-main. Maka kami pun memakai siasat supaya mau naik ke tempat tidur yaitu dengan membacakan buku kesukaannya, “Franklin.” Serial buku karya Paulette Bourgeois dan Brenda Clark ini diterbitkan oleh penerbit Kanisius, Yogyakarta. 

y-control's picture

Benny & Mice

Pasti Anda semua sudah tahu Benny & Mice. Kartun yang dimuat tiap minggu di Kompas itu kini sudah mengeluarkan beberapa buku yang laris manis. Meskipun belum membeli, tapi saya sudah membaca (sebagian besar) isinya (yang tidak terbungkus plastik) ketika beberapa kali mengunjungi toko buku. Hehehe.. Yah, walaupun saya merasa buku-buku kartun mereka sangat bagus dan layak dibeli, tapi bagi saya toh harganya masih keberatan juga (untuk beli buku yang setengah jam sudah habis dibaca gitu loh). Saya tidak tahu apakah perilaku membaca buku sampai habis di toko buku seperti ini sudah pernah disorot oleh mereka berdua atau belum.

chanworks's picture

[FINALE PART] QUOTES SHERLOCK HOLMES


Hmmm... more than Three weeks since my last post.
I
kind of forgot about it (blame the Olympics and Barclay Premier League
=P) and so here the update pretty long and some of it is really good
quote.

Enjoy!!


From book "The sign of four"

Sangat penting untuk tidak membiarkan penilaianmu dikacaukan oleh kualitas pribadi

Kalau
masa depanku gelap,jelas lebih baik aku menghadapinya selayaknya
seorang laki-laki, daripada berusaha mencerahkannya dengan
imajinasi-imajinasi yang sia-sia