Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ternyata Bahagia itu Sederhana

y-control's picture

 

“Betapa sederhana hidup ini sesungguhnya yang pelik cuma liku dan tafsirannya” Ucap Pangemanann, salahsatu tokoh dalam novel Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer. Tampaknya kalimat itu memang tidak salah. Hidup itu sesungguhnya sederhana. Demikian juga dengan kebahagiaan hidup itu sendiri. Sederhana saja alasannya. Di mana pun, senyuman, tawa, dan pancaran sinar kebahagiaan sesungguhnya bisa kita temukan. Tak ada batasan di tempat tertentu, situasi tertentu, usia tertentu atau status tertentu

Berbicara mengenai kesederhanaan, sejak kecil saya paling suka saat mendengar dan membaca kisah-kisah perumpamaan Yesus. Kini setelah dewasa dan bisa mempelajari perumpamaan itu dengan lebih teliti, saya makin terkesan dengan bagaimana hal-hal luar biasa bisa dikisahkan dengan cara sederhana dan membumi sehingga bisa dipahami anak-anak sekalipun.

Melalui buku ini, kita akan melihat hal-hal yang akrab dan bisa dengan mudah kita temui di kehidupan sehari-hari dengan cara berbeda. Tanpa kita sadari, ternyata ada banyak hal yang sederhana dan tampak biasa tapi mengandung makna yang dalam dan mencerahkan. Kita mungkin tidak menyangka bahwa justru di dalam hal-hal yang sederhana itulah, kita bisa menemukan solusi atas pergumulan besar dan rumit yang kita hadapi.

Tidak hanya isinya berbicara tentang hal-hal sederhana, tapi buku ini juga dirancang untuk bisa dibaca secara sederhana. Meski terdiri dari 77 artikel, satu artikel yang hanya terdiri dari 2 halaman saja bisa dibaca dalam waktu sekitar 2 menit saja, tidak beda jauh dengan waktu yang kita pakai untuk membaca artikel yang dishare di media-media sosial. Bentuknya yang seperti buku novel yang sering dibawa para backpackers (hanya lebih tipis) juga semestinya membuat buku ini bisa dibawa ke mana-mana. Namun, harapannya tentu saja kita bisa merenungkan makna dan penerapannya lebih lama dari itu. Mari melihat hidup yang rumit dengan lebih sederhana.