Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sastra

Tante Paku's picture

Menyerang Payudara

Supaya kamu mengisap dan menjadi kenyang dari susu yang menyegarkan kamu, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya yang bernas (Yesaya 66:11)
Mengapa pangkuan menerima aku, mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu? (Ayub 3 : 12)
Tante Paku's picture

Ketika TUHAN Turun Ke Dunia

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTIjtSMpN2OqWgg4TPhPleGZmnQCqwcvf342BtO6DiFbQfzaqo&t=1&usg=__35Znx1RtQthenK-7cbVEo4m3bpc=

Tante Paku's picture

Musim Tak Selalu Setia Bahwa Hidup Banyak Penipu

 http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTM0QfzRDXbdgtC8p8RF5skk5diUkcqILbZKH196Y84FVBhedE&t=1&usg=__Uc1Flu9rqXA16Wl-lfU_t4GFgyA=

Wajah itu masih sama seperti kemarin
cuma uban mulai bertumbuhan

Tante Paku's picture

TUHAN Dalam Huruf T

Tertundukku Terhadap-Mu
Tampak Teduh Tempat-Mu
Terlanjur Terhempas Tengkurap
Tak Terkira Telak
Terpuruk Tanpa Tapi
Terpuruk Tubir Tulah
Terpuruk Terus Tepian Tepi

 

abraham sitinjak's picture

Apa Kata Alkitab-ku Tentangmu Gus? (Puisi untuk Gus Dur)

Apa Kata Alkitab-ku Tentangmu Gus?

(Puisi untuk Gus Dur)

Tante Paku's picture

SABDA TUHAN

 

y-control's picture

Arus Balik

Sejauh ini, buku ini adalah buku tertebal yang tuntas kubaca. Aku sudah sejak lama berniat menghabiskan semua karya Pram. Sekarang niatku pun makin besar. Yang paling tebal (sepertinya) ternyata bisa dituntaskan. Tapi aku tidak sedang membuat perayaan karena sudah membaca novel 750 lebih halaman. Sejak skripsi dan apalagi pertemuan di hotel Majapahit itu, aku makin sulit objektif dengan karya Pram. Tapi, menurutku itu bukan kesalahan.

erick's picture

Simone de Beauvoir dan Emansipasi wanitanya

Simone de Beauvoir dan Jean Paul Sartre

Blog ini bukan untuk mengenang 100 tahun Simone de Beauvoir, karena banyak kemungkinan saya harus memperkenalkan dia terlebih dahulu agar cerita mengenai dirinya dapat diterima sebagai tokoh pendukung cerita ini.

anakpatirsa's picture

Hanya Sebuah Novel

Hanya sebuah novel, namun mampu membangkitkan sebuah gerakan anti perbudakan bahkan memicu sebuah perang saudara yang menewaskan lebih dari 600 ribu jiwa. Sebuah novel yang awalnya hanya berupa cerita bersambung di sebuah surat kabar bulanan, tetapi begitu mengharukannya sehingga surat kabar itu berpindah dari rumah ke rumah, akhirnya tidak terbaca lagi karena selalu basah kuyup oleh air mata.