Bener juga kata orang-orang bijak kalo didalam hidup ini kita terus HARUS belajar. Yach.... belajar....
1. Belajar untuk mengerti dan memahami
   orang lain ...........
        meskipun kita tidak difahami 
        dan dimengerti
2. Belajar melepaskan ego kita .......

Begitu banyakkah permasalahan yang kita hadapi hari ini? pusing, sumpek, marah, kecewa, atau perasaan perasaan lain yang sulit didiskripsikan oleh hati dan pikiran. Pertandingan kehidupan baru dan sedang dimulai teman, kita tidak tahu kapan berakhir yang jelas ini sedang dimulai dan kita sudah ada dilintasan pertandingan itu. Apa yang kita hadapi saat ini hadir bukan karena kebetulan kok, semuanya telah ditata dengan 'apik' oleh Dia yang empunya semua, sampai yang terburuk pun Dia tahu dan diijinkanNya terjadi untuk semakin mendewasakan kita.

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

TERHAMPAR SEORANG DIRI

“Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.” (Mazmur 121:1-2)

Suasana di sepanjang jalan raya di pesisir pantai Tamarin Bay tersebut tampak hening sekali, … tidak ada kendaraan-kendaraan yang berlalu-lalang di sana. Maklum sekali, karena waktu tentu sudah menunjukkan lebih dari pukul 12 malam!

Oleh karena kegiatan-kegiatan yang saya lakukan di dalam lautan semenjak sengatan yang pertama, dan juga oleh karena pengaruh racun di dalam peredaran darah yang sudah menjalar ke mana-mana, seluruh tubuh saya terasa amat letih. Seolah-olah saya tidak berdaya lagi untuk bertahan membuka kelopak-kelopak mata saya, karena rasa kantuk yang telah menguasai mereka.

Tiba-tiba YM di komputerku berkedip-kedip. Ada teman kirim message berisi link alamat situs dengan pesan singkat "Latest news from Solo".

Shallom,

 Puji Tuhan, akhirnya bisa nulis lagi di SABDA SPACE. 

Dari pengalaman saya, mayoritas pengikut Tuhan masih sering bertanya "Boleh ini/itu tidak?", atau "Ini/itu dosa tidak?". Tidak salah bertanya seperti ini tentunya, karena dengan bertanya demikian, kita ingin lebih mengenal Allah kita melalui aturan/larangan-Nya.

Suatu hari, ketika saya ada di sebuah toko buku, saya cukup terkejut. Saya melihat sebuah buku yang isinya hampir sama dengan buku yang pernah saya konsep. Hanya saja saya berhenti ketika dalam konsep dan tidak saya kembangkan apalagi saya wujudkan menjadi sebuah buku. Tiba-tiba saya mendenga suatu suara,”Jika kamu tidak mau melakukannya maka Aku akan memakai orang lain.”

Akhirnya aku tahu dengan lebih jelas lagi bagaimana perasaan Abraham saat Allah memintanya memberikan Ishak anak yang telah dinantinya berpuluh-puluh tahun. Anak yang sebenarnya sudah tidak diharapkannya, tetapi karena Allah menjanjikannya, Abraham tetap memegang janji Allah itu.

Kalau kita hanya dapat berdiskusi tentang Firman Tuhan dan banyak hal lainnya melalui tulisan di sabdaspace.org ini, bagaimana kalau kita mau lihat prakteknya? Ya mesti ketemuan donk!!

Saturday night, I was with my friends. We were hang out together, at one modest café nearby, we watched a football game.

The game was supper. My friends they were crazy watched the game, the soda, and the chit-chat.

Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata:
"Siapakah yang akan Kuutus,
dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?"

Maka sahutku:
"Ini aku, utuslah aku!"

(Yesaya 6:8)

Who is a God like unto thee, that pardoneth iniquity, and passeth by the transgression of the remnant of his heritage? he retaineth not his anger for ever, because he delighteth in mercy.

He will turn again, he will have compassion upon us; he will subdue our iniquities; and thou wilt cast all their sins into the depths of the sea.

Micah 7:18,19 KJV

Bagaimana jika Anda tahu ada ketidakberesan dengan orang yang Anda pimpin? Hanya ada dua pilihan, bertindak atau diam saja.

Tiba di Jakarta, banyak hal yang membuat pikiran dan prioritas hidup orang akan berubah 180 derajat. tidak terkecuali Anak-Anak Tuhan. Gaya hidup kota metropolitan telah menawarkan mimpi indah dengan sejuta kesempatan untuk meraihnya. Banyak kendaraan yang bisa dipakai untuk menuju ke mimpi tersebut.

Adalah budaya kita yang sangat sulit untuk melupakan kesalahan orang lain meski telah memberi maaf. Padahal budaya kasih yang dibangun oleh Tuhan kita mengandung hal tersebut. Kita lebih suka memaafkan dengan bonus peringatan & ancaman. Apalagi jika kita ada pada posisi yang berkuasa (dalam artian luas).

Aku jarang nemu cowok yang cemas sama tubuhnya. Apa dia udah cukup ramping; Apa lengannya nggak terlalu gemuk; Apa kulitnya masih kurang cerah untuk dipadankan sama kemeja itu, celana yang ini, sepatu yang itu, bla, bla, bla.. Padahal buat cewek, masalah dengan tubuh mereka adalah penderitaan berat sepanjang masa, yang susah-susah gampang dicari obatnya.

NANGKRING DI SINI ASYIK..

BISA NULIS

BISA BACA

TAPI JANGAN LUPA..

KALO KAMU BELUM MAEM, MAEM DULU GIH

Dia nggak ganteng. Dia nggak tajir. Dia Nggak punya banyak fans cewek. Tapi dia manis dan kenal Tuhan. Dua alasan yang membuatku iba untuk memutuskan hubungan dengannya.

Aku punya keluarga. Ayah, ibu dan kakak laki-laki dan kakak perempuanku. Kami bukan keluarga yang sempurna. Satu, dua kali kami melakukan kesalahan.

Minggu lalu saya dan teman-teman mengadakan suatu perjalanan ke Bandungan. Sebagai informasi, Bandungan adalah sebuah kota kecil yang tak begitu jauh dari kota tempat tinggal kami. Kota ini berhawa sejuk dan menawarkan pemandangan yang semarak dengan bunga berwarna-warni yang indah. Kalau dibandingkan dengan ibukota, kota ini bisa disamakan dengan puncak yang penuh dengan vila.