budaya

Syalom teman -teman yang di berkati Tuhan, disini saya ingin berbagi pengalaman saya. Langsung ke topik saja, Selama ini saya banyak bertanya-tanya siapakah aku ini?

"Inilah gambaran bangsaku, bangsa yang aku akui, aku cintai ini. Bangsa Indonesia, yang aku tahu dari dulu hingga saat ini terus mengidap penyakit yang sama, penyakit yang belum sembuh dan kian menjadi parah."

Baru aku sadari,

ternyata ada yang kurang dalam relung hati.

Baru aku cermati,

ternyata hal terpenting telah terabai.

Betapa malangnya diriku,

tak bisa memanfaatkan hal itu dihidupku.

Betapa bodohnya diriku,

sampai melupakan hal itu!

Hidup berasal dari hembusan

Nafas hidup, yang keluar dari Allah

Hari minggu kemarin, tanggal 30 Februari 2011, merupakan peristiwa sebuah janji yang direalisasikan.

Bagaimana tidak, amplop yang ditugaskan untuk didesain, akhirnya telah dicetak juga. Sebenarnya saya tidak ada bakat dalam mendesain apapun, baik menggambar, membuat poster, membuat slogan atau logo, dan lain-lain.

Intermeso, sebenarnya saya rada males nge post disini ey.. Malu dengan orang-orang yang lebih ahli, takut juga kalau dicerca habis-habisan..hahaha

Lagu Lir-Ilir dalam persepektif saya

Pada awalnya,Tuhan , Sang bapa menciptakan dunia seisinya termasuk manusia untuk menunjukkan  eksitensiNya,.Dalam memelihara dan menjaga keseimbangan dunia, Bapa melalui firmannya berbicara kepada manusia lewat para Nabi tentang apa saja yang dikehendakiNya, serta pesan apa saja yang akan disampaikanNya.

Bagaimana jika tanda baca itu diganti dengan tanda seru atau tanda titik. Akankah kita sebagai orang Kristen marah atau membela diri?

Akhirnya kami kembali pesan rantangan. Sudah disepakati dengan isteri saya, rantangan perdana akan diantar sekitar pkl 11.00. Jam 12 sudah lewat, siantar belum nampak batang hidungnya.

Dunia persilatan dibuat terhenyak, seorang pendekar pengelana yang sering turun gunung tanpa diketahui banyak pendekar tiba-tiba membuat perhelatan mantu putri bungsunya tanpa banyak mengundang para pendekar sohor ke padepokannya. Mungkin tidak ingin merepotkan atau cukup mengundang pendekar gondrong Vicksion sudah cukup mewakili orang sepasar. Kalau pendekar wanita yang bernama Joli diundang, bisa-bisa ngajak segerbong pendekar bonek yang bisa mengganggu konsentrasi Resi yang tengah memberi ULAR-ULAR pada kedua pengantin itu, pikirnya.

Jika kita tidak berharga..
Kita tidak hidup di dunia ini..
Hidup kita ini..
memiliki arti yang sangat penting..
karena kita hidup oleh cinta..

Ya.. tanpa cinta, semua makhluk hidup tidak akan hidup..
Sebab hubungan inilah..
cinta dan hidup menjadi satu..
dan tak akan dapat dipisahkan..

     REMI SILADO barangkali bisa disebut salah satu penggiat PUISI MBELING di era l972-an, yang sering disebut puisi bebas, yang mendobrak kekakuan istilah "Major Art dan Minor Art". Puisi Mbeling adalah PUISI BEBAS, tidak harus menggunakan bahasa yang indah dan manis, tapi bisa menggunakan kata-kata yang lucu, menyindir atau bahkan jorok.

Tepatnya hari jumat siang tgl 5 march 2010.

Kalo sahabatmu mengatakan dia mengasihimu, tapi tidak melakukan apa2 untukmu, mungkin dia bukan sahabatmu.

Kalo sahabatmu tidak pernah tahu saat2 sulit dalam hidupmu, mungkin dia bukan sahabatmu.

Kalo sahabatmu tidak pernah bisa meluangkan sedikit dari waktunya, untuk mendengarkan ceritamu, mungkin dia bukan sahabatmu.

ayolah indonesiaaa..
Lihat lah sekelilingmu dan pekalah sedikit lalu lakukanlah sekarang, tidak perlu hal yang besar dan biaya yang besar untuk mengerjakannya, tapi cukup kasih dan ketulusan semuanya diubahkan...

Saya berhenti sejenak dijalan cinangka menuju parung hanya untuk menulis sedikit notes yang saya alami..

     DAMAI tak diperoleh dengan memenangkan perang. Damai sejati datang melalui usaha untuk saling mengerti satu sama lain. KEPEDULIAN adalah mengakui perbedaan dan kesalahan, menghormati satu sama lain ,dan berusaha mencapai KESATUAN. Hanya dengan mengampuni sebagaiman kita diampuni, kita dapat berharap dunia tenteram dan damai. Sebab, di mata TUHAN kita semua adalah orang-orang yang sangat penting, tanpa memandang status di dunia ini. TUHAN menilai kita dengan hikmat, tanpa memandang prestasi atau kekurangan.

     NGLURUG TANPA BALA, MENANG TANPA NGASORAKE maksudnya berekspansi tanpa membawa pasukan, menang tanpa mengalahkan. Kesempurnaan hidup bisa dicapai ketika orang bisa berdiplomasi dengan santun, dengan hati yang ikhlas, percaya diri, rendah hati. Sikap-sikap ini memampukan orang untuk pergi ke mana pun, tanpa takut. Bahkan ketika memasuki komunitas orang-orang yang dikenal jahat pun, dia tetap bisa tenang menjalankan tugasnya tanpa halangan yang berarti.