By request...

How can we keep trusting God 'n keep our mind secure from random assumptions about someone that we cared about?

Kadang kita bertanya dalam hati dan menyalahkan Tuhan, "Apa yang telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua?" atau "kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya?"

Here is a wonderful explanation...

Fast: puas, cepat, bebas

Furious:sangat marah, geram, tidak dapat menguasai diri

Kutuangkan hatiKu saat menciptamu
Kujalin nafasKu disela serat tubuhmu
Seakan dunia berhenti saat kau jejakkan kakimu
Tatapan mataKu terkunci dengan keindahanmu

Lebih bercahaya dari mentari
Lebih berwarna dari pelangi
Sungguh... kau lebih dari yang lain...

Inspired by Steve Irwin (RIP), coz kemaren aku baca interviewnya RDI ama dia sebelon dia meninggal, di Reader Digest Indonesia tentunya (untung kantor langganan hehe...). Here are his inspiring words for me:

Ayahku Idolaku

Masih inget praktek pelajaran IPA pas sekul dulu nggak?

Orang percaya disebut "orang percaya" karena mereka percaya

Pernah ga saking takutnya kehilangan seseorang, kamu malah memilih buat mengabaikan orang itu sepenuhnya atau malah kamu yang ninggalin dia duluan?

Dimulai saat Hawa mendengarkan bisikan ular, terpaku pada satu buah dari satu pohon di taman itu... Hanya satu! Sampai akhirnya kita semua tau apa yang terjadi selanjutnya... Sounds familiar?

Run... Move... Make as many changes... They are the things that we usually wanna do when we're in trouble or under pressure. Banyak media yang juga menyarankan semua itu. But the thing is... apakah semua perubahan di luar itu juga berhasil merubah what's inside us?

Kenapa aku sebut "Sebuah Sesi Malam"? Soalnya tadi malem aku ngobrol ama temenku ampe setengah satu subuh, awalnya siy cerita-cerita ringan, tapi mulai serius waktu aku cerita tentang tulisan di salah satu blog yang ngebahas tentang bersyukur.

Did you ever hate yourself? Did you ever wanted to be someone else or just anyone else except yourself? Did you ever runaway from yourself? Jarang banget ada orang yang ga pernah ngerasa benci ama diri sendiri, minimal kalo ga sampe benci ya pokoknya ada aja yang ga kita sukai dari diri kita sendiri.

Gara-gara abis baca rubrik Deteksi-nya Jawapos yang tentang "Nulis Diary", jadi nulis ini deh hehehe...

Mumpung bulan Agustus bulan kemerdekaan, mumpung masih sempet nge-blog (soalnya minggu ini padet banget bow hehehe... ada kerjaan ekstra yang kudu dicicil buat ntar liburan 'n juga nyiapin JDC Writing Contest 'n nyebarin tiket konser GMB di Cikarang tanggal 26 Agustus ntar tiap jam istirahat kantor), let me write about what's on my mind about kemerdekaan.

Home…A simple word yet feels so warmA picture of eternal sincere loveA place where I can feel

Allow me to introduce myself... My name is... mmm... just call me Fay

Tahun ini aku genap berumur 25, emmm... tepatnya pada 4 hari yang lalu hehehe...

Menyonsong hari kemerdekaan, terkadang pembicaraan dengan teman-teman pun sedikit menyerempet tentang peringatan hari kemerdekaan.Serempetan itu umumnya mengenai perlombaan apa yang harus dirancang untuk anak-anak kami, upacara kemerdekaan yang harus kami hadiri besok (dengan pakaian batik lengkap ... hiks...hiks ...).Intinya hari peringatan kemerdekaan dengan segala kemeriahannya.