Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Software Bajakan VS OpenSource
Tiba-tiba YM di komputerku berkedip-kedip. Ada teman kirim message berisi link alamat situs dengan pesan singkat "Latest news from Solo". Kontan aku buka link url yang dia sent, dan muncul artikel dari situs detik.com yang berjudul "Massa Solo Demo Tolak Sweeping Software Bajakan".
Kalau saya pikir bukan masalah tidak melek hukum sih, meskipun ada alasan kenapa sampai saat ini mereka tetap memilih menggunakan software bajakan, mengenai demo yang terjadi, sebenarnya mereka cuma khawatir penertiban itu akan diselewengkan oknum kepolisian untuk mencari keuntungan pribadi. Menurut saya alasan ini logis. ...
kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini
- Waskita's blog
- 7327 reads
Tutup Mulut
Nyari beasiswa di sini aja
Kancil
Kalo boleh mimpi, jika keadaan ekonomi Indonesia lebih baik dari sekarang dan masyarakat mampu membeli software asli, apakah permasalahan ini akan selesai? Apakah masyarakat akan memakai yang asli dan menolak memakai bajakan lagi?
*SLAPS* back to the real world
We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa
Saya sendiri tidak tahu,
kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini
Saya Tidak Keberatan
Apabila semua pengguna komputer di Indonesia harus memakai software asli, tentu banyak sekali orang-orang yang seumur hidupnya tidak akan mampu menggunakan komputer.
Maaf, mas waskita, saya terpaksa minta izin pada Tuhan untuk melakukan pelanggaran ini. Saya mendukung pembajakan software, DVD/VCD Film dan Lagu.
Kalau terpaksa harus memberi alasan, maka khusus software saya katakan, ada pertarungan yang adil antara pembuat dan pembajak softare. Pembuat yang tidak mampu melindungi softwarenya, tidak boleh main curang dengan minta perlindungan pemerintah.
Dulu saya pernah jadi programer, ketika melihat program yang saya jual dibajak, saya tidak marah tetapi kagum dengan kemampuan pembajaknya. Ketika menemukan cacat di dalam program saya, maka saya dengan senang hati memberitahukan kepada para pembajak tersebut, bahkan menawarkan versi koreksinya dengan cuma-cuma.
Mungkin saya terlalu naif? Atau terlalu sombong? Ah, paling-paling Josua dan dennis akan bilang, itu kan cara preman? ha ha ha
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Mau Mencoba
Nyari beasiswa di sini aja
Kenapa tidak?
Apabila semua pengguna komputer di Indonesia harus memakai software asli, tentu banyak sekali orang-orang yang seumur hidupnya tidak akan mampu menggunakan komputer.
Kalau banyak sekali orang-orang yang seumur hidupnya tidak akan mampu menggunakan aplikasi keluaran Microsoft dll, mungkin jawabanya ya. tapi kalau banyak sekali orang-orang yang seumur hidupnya tidak akan mampu menggunakan komputer, saya rasa sih tidak. Toh masih ada Linux sebagai pengganti Windows, ada OpenOffice pengganti MS Office. Mereka tetap bisa menggunakan software asli yang lebih murah yang berbasis opensource kan.
Kalau terpaksa harus memberi alasan, maka khusus software saya katakan, ada pertarungan yang adil antara pembuat dan pembajak softare. Pembuat yang tidak mampu melindungi softwarenya, tidak boleh main curang dengan minta perlindungan pemerintah.
Kalau tahu kemampuan programing kita kurang, demi menghindari disebut naif atau dibilang agak sombong, lebih baik kita buat yang terbuka saja (OpenSource). Biar orang lain bisa lihat code nya, hingga kalau ada bug bisa ikut bantu-bantu mengatasinya.
Karena di sorga, programer tidak dapat job
kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini
Nggak Ada Job di Surga
Saat ini saya tidak punya cukup waktu untuk mempelajari opensource system. Ketika bertanya kepada beberapa orang teman, ternyata mereka sama tidak tahunya dengan saya. Musti belajar sendiri juga nich?
Wah, di surga programer tidak dapat job toh? Hari minggu kemarin saya diskusi sama teman tentang surga, dia bilang pekerjaan setiap ornag kristen di surga hanya menyanyi memuji Tuhan, di surga hanya ada taman dengan emas dan permata berkelimpahan, kita tidak akan sakit dan lapar lagi.
Berdasarkan cerita teman tersebut, saya menilai, surga adalah tempat tanpa petualangan dan kehidupan di surga itu sangat membosankan. Kalau di surga kita cuman nyanyi muji Tuhan, bagaimana kalau saya kangen arung jeram, mendaki gunung, memanjat tebing, mancing?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
it's just a hype
Surga Pake Linux(?)
Waskami bilang:
"Coba lihat aja mereka yang mampu alias berduit tetap lebih menyukai pembajakan daripada beli yang asli. Bahkan gereja dan lembaga kristiani yang selalu mendengungkan tentang dosa mencuri pun dengan cueknya pakai barang bajakan. Membajak asal itu untuk kemuliaan Tuhan gak masalah hehehe"
Tul banget, emank dasarnya manusia, maonya yang penting buat enaknya sendiri, ya mau beduit ato kagak, kalo mao bajak sih, bajak ajeee! Malah yang Kristen pake alesan 'buat kemuliaan Tuhan' segala
Masalahnya emank dua sisi sih, bukan para pembajak aja, tapi programmer juga, lha, emank programmer mao duit juga toh? Kaya si hai hai bilang:
"Apabila semua pengguna komputer di Indonesia harus memakai software asli, tentu banyak sekali orang-orang yang seumur hidupnya tidak akan mampu menggunakan komputer"
Yang kaya (negara maju) kagak peduli kalo teknologinya kagak terjangkau di negara berkembang, yang penting duit masuk! Buat apa sharing?
Ternyata hidup di dunia dalam dosa serba salah yah!! Mudah-mudahan kita sebagai pengikut Tuhan bisa counter-cultural, kagak ngikut-ngikut dunia deh (ngomong sih gampank luh rus!)!!
Si hai hai bilang:
"surga adalah tempat tanpa petualangan dan kehidupan di surga itu sangat membosankan"
He he, bisa aja nih si hai, emang betul sih, masalahnya mana bisa kita ngarti betapa enaknya kembali menjalin hubungan dengan Tuhan, only can imagine!!
soal budaya
bicara tentang pembajakan (piranti lunak) artinya bicara tentang IPR atau hak kekayaan intelektual, dan bicara tentang IPR mau tidak mau harus bicara juga tentang budaya (walah, jadi inget bos...)
budaya orang Endonesa yang cenderung komunal, gotong-royong, demi kepentingan orang banyak, dan lain2 itu kurang cocok dengan budaya barat yang mendasari pemikiran IPR.
masalahnya bukan sekadar soal ekonomi seperti sudah dibahas yang lain, tapi sama sekali tidak ada rasa bersalah, bukan karena jahat, tapi ya karena budaya itu tadi. kalau ada barang bagus, kenapa tidak dimanfaatkan rame2? apa salahnya? begitu mungkin yang terpikir...
lalu, gimana? wah, seharusnya bisa dibahas lebih panjang lagi nih, tapi saya lagi males berfilsafat, dan sudah waktunya doa pagi...
Maunya Gratis
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
saya pikir opensource saat
saya pikir opensource saat ini hanya sekedar hype untuk jenis bisnis yang baru; yaitu training dan konsultasi.
Wah penjelasan Mas Dennis, memang benar banget. Itu juga yang saya rasakan. Tapi saya masih berharap OpenSource seharusnya bisa lebih baik dari yang ada saat ini.
ujung2nya masih sama ... duit.
Yah, semua karena memang "tidak ada yang 100% gratis". Dibutuhkan orang-orang idealis macam Mas GIE. Cuma di negeri ini susah menemukan orang-orang seperti itu.
Di rumah saya sudah coba pakai Linux Suse, coba open office. Kebetulan Suse sudah ada wine -nya jadi bisa menolong saat bermigrasi dari windows. Memang benar lebih makan memori. Kalau saya sih tidak jadi masalah, karena ini saya anggap mainan baru. Tapi kalau sudah menyangkut bisnis, memang bisa jadi lain. So mungkin ada solusi lain, selain opensource?
Kalau di surga kita cuman nyanyi muji Tuhan, bagaimana kalau saya kangen arung jeram, mendaki gunung, memanjat tebing, mancing?
Ya dibawa saja tho Mas Hai hai, itu pancing dan peralatan hikingnya. Saya juga mau bawa pit onthel kok, siapa tahu di sorga ada program cuti. Kita bisa ambil cuti satu minggu buat mancing or pit pittan.
kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini
Budaya Kancil
Setuju untuk masalah budaya Indonesia yang disebutkan Bung Daniel. Jangan lupa klo budaya Indonesia juga punya "Budaya Kancil" (baca blog anakpatirsa yang berjudul Dongeng Si Kancil).
Mungkin mulai sekarang ak akan nyari dongeng yang lebih baik bwt anakku nanti selain "Si Kancil Mencuri Ketimun". Semoga mereka nanti ga kayak mami papinya yang suka akal2an mau enaknya doang nyari yang murah (gratisan).
We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa
Dari semua pendapat
Nyari beasiswa di sini aja
Bajakan VS Masturbasi
Rusdy, Jangan Memprovokasi
Rus, jangan memprovokasi dong, masak masturbasi disebut-sebut lagi? bisa panjang lagi tuh diskusinya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
koment dikit
Yang namanya membajak(kecuali membajak sawah) itu kan sama dengan mencuri, ya berarti dosa. Dan krn saya masih manusia yang berdosa saya jg masih pake yg bajakan (cuma alasan saja).
Tp saya lagi nunggu kiriman OS yg open source nih, mudah2an cpt dtng, spy memperdikit pengunaan program bajakan hehehe.
GBU ALL
Jesus Love Me and You
Belajar Bersikap Netral