Catatan harian : " Gadis kecil, bangunlah !"

Submitted by N.Brady on

Kali ini Yesus mengunjungi salah satu rumah kepala ibadat. Dia melihat banyak orang menangis dan meratap sedih karena kematian seorang gadis kecil.
------------------------------------------------------------------------------------------
Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak (gadis kecil) Aku berkata kepadamu, bangunlah!" ( Markus 5: 39-41)
------------------------------------------------------------------------------------------

Orangnya? Atau Isi Kotbahnya?

Submitted by yujaya27 on

Di dalam pembicaraan singkat dengan seorang teman setelah persekutuan mengenai kotbah yang disampaikan, saya bilang harus dibedakan pembicara tamu dengan pembicara tetap dari dalam gereja itu sendiri, dalam hal ini bukan maksud saya membuat diskriminasi, tetapi mau tidak mau kita tidak bisa menyamaratakan pembicara tamu dengan pembicara tetap, saya jadi ingat seorang hamba Tuhan pernah mengucap

Hitman

Submitted by victorc on

Shalom, pagi ini izinkan saya mengupas sebuah buku menarik karya John Perkins. Bagi Anda yang belum pernah membaca buku tersebut, versi elektroniknya bisa diperoleh di [1]. Saya anjurkan Anda membacanya perlahan-lahan dan mencoba mencernanya, dan kalau Anda kurang lancar berbahasa Inggris, silakan cari versi Indonesianya (sudah terbit).

Tukang pukul ekonomi

Ramah

Submitted by victorc on

"Monggo mampir, mas." (Mari mampir, kak). "Monggo pinarak." (Mari duduk.) Kalimat-kalimat itu akan sering kita dengar kalau kita yang dari kota mampir ke salah satu desa di jawa tengah atau jawa timur. Tidak hanya itu, kalau ada orang kota datang ke rumah seorang di desa, biasanya dengan senang hati semua yang ada di rumah akan diberikan, termasuk buah-buahan seperti kelapa, jambu, mangga atau yang lainnya. Itu yang mungkin kita sebut keramahan orang desa, atau keramahan khas Indonesia. 
Keramahan yang khas tersebut agaknya sudah mulai luntur kalau tidak ingin mengatakan hilang sama sekali. Sebagai contoh, seorang rekan yang juga pendeta pernah bercerita bahwa dulu di desanya, di depan rumah setiap warga di tepi jalan besar selalu tersedia kendi berisi air siap minum, tujuannya untuk menyediakan minum bagi pejalan kaki yang pulang dari atau pergi ke pasar dan kehausan. Kini, kendi-kendi berisi air itu telah hilang, mungkin tergantikan oleh penjaja air dalam kemasan.

Catatan harian : Berkat Allah yang tak ternilai

Submitted by N.Brady on

Orang-orang  yang setia pada Allah bergembira akan keterbatasan yang mereka miliki bukan pada keberhasilan yang mereka capai, karena mereka percaya akan pertolonganNya dan mengerti hanya karena kasih karunia Allahlah mereka dapat mencapai/meraih keberhasilan.  Keberhasilan hidup menurut alkitab perjanjian baru bukanlah mencapai posisi atau kedudukan yang tinggi, memiliki harta benda yang berlimpah dll seperti yang dinilai dunia. Namun  bertumbuh dalam iman dan kasih menerima berkat rohani , mengikuti langkah dan jalan Kristus dan hidup untukNya semata.

“Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus! Ia memberkati kita dengan segala berkat rohani di dalam surga, karena kita bersatu dengan Kristus. ( Efesus 1: 3)

Catatan harian : Pada saat Roh Kudus membimbing hidup kita

Submitted by N.Brady on

Allah berkomunikasi dengan kita (orang-orang percaya) melalui Roh Kudus. Pada saat Roh Allah membimbing langkah orang beriman maka Dia akan menjaganya untuk tidak jatuh dalan dosa, melindungi dan memberikan kekuatan dari segala godaan setan yag datang yang akan membawa kehancuran bagi hidupnya. Menuntunnya untuk berjalan dalam terang dan kebenaran firman. Merubah kharakternya dari hari ke hari untuk menjadi seperti kharakter Kristus. Kepatuhan orang tersebut terhadap pimpinan Roh Kudus merupakan bukti akan pengakuannya terhadap kepemimpinan Allah.