nobietea's blog

Kita ini ibarat domba.. sebuah perumpamaan yang sering ku dengar. Dan aku selalu bertanya dalam hati, mengapa kita disamakan dengan domba? Entahlah, dari dulu hingga sekarang aku tak berniat mempermasalahkan hal ini hingga ke permukaan.

Teman : Hey.. apakabar?

hanya ingin mencintaimu
itu yang ku tahu

hanya ingin bersamamu
itu yang ku mau

bukan malam yang membuatmu semakin semu
tapi rasaku yang mulai membeku

cintaku hanya untukmu
kalimat itu kini berdebu

pengalaman itu adalah guru... kalimat itu sudah sering bie dengar dan baca. 26 June 2010 dan 27 June 2010 adalah pengalaman berharga buat bie. pergi ke kota yang belum pernah bie kenal, bertemu dengan orangorang yang hanya bie kenal melalui dunia katakata, dan belajar banyak hal dari oma, om, tante dan mbakmbak yang hanya bie kenal di klewer ini.

kopdarnas ss di jogja, tapi ngumpulnya di solo !

isi ym dari oma jolie time. kata jogja dan solo mengingatkan bie akan lagu dari savage garden. i know i love before i met you...

sambil meresponi pesan-pesan singkat dari oma, bie mulai mengumpulkan nyawa ala mbah surip... dan dipesan singkat yang entah ke berapa lagi-lagi oma menjawab pertanyaan bie dengan ajakan. hpfuuuhh... nyaris saja bie mengurungkan niat bie menghadiri pemberkatan si om danie. ndak ada alasan juga klo ndak dateng, wong TKP tinggal ngesot nyampe dari kandang bie.

yeah.. bie masih belum tahu apa itu arti dari dewasa.  dewasa rohani, dewasa dalam bersikap, atau film dewasa ? apa yang menentukan seseorang itu sudah dewasa? ehmmm...

bie punya teman yang dengan bangganya bilang bahwa dia masih baby, padahal umurnya lebih banyak dari pada bie.

sudah ku katakan jangan percaya pada apa yang ku katakan
aku tak sebaik yang kau pikir
sekali lagi ku katakan padamu jangan percaya pada apa yang ku ucapkan
aku tak sejahat yang kau kira

aku tak punya rasa
aku tak punya hati
aku tak punya otak
aku tak punya apaapa untuk ku berikan padamu

aku bingung, ujarku padanya...

dia seorang teman, dan aku pikir dia akan tetap sebagai seorang teman. beberapa waktu yang lalu aku mulai berani untuk 'berbagi' dengannya. entah apa yang membuatku memberanikan diri melakukan itu. dari awal aku mengenalnya, aku tahu aku tidak boleh melakukan ini, dan tak perlu di uraikan satu per satu alasannya.

aku ingin berpuisi bukan bernyanyi

tapi aku tidak ingin bicara hati

aku ingin berpuisi jangan memaki

coba kau diam dan nikmati

ini hanya sebuah puisi

aku ingin berpuisi dan berlari

membayangkan wajah ibu yang menanti

menanti aku dan memaki

aku ingin berpuisi

kenapa belakangan ini headline surat kabar lebih sering menjual berita tentang pembunuhan ???
kenapa membunuh itu berdosa ???
kenapa mereka saling membunuh ???
kenapa mereka bisa menjadi seorang pembunuh ?

begitu banyak kata "kenapa" yang masuk di otakku. mereka saling tindih menindih dan jumpalitan. mungkin mereka akan saling bunuh membunuh di dalam otakku. aku benci dengan keadaan ini !

dasar autis !!!

wew.. penghinan baru lagi nih pikirku dalam hati. sedikit merasa bingung kenapa mereka bilang aku autis. mereka bukan dokter, mereka juga bukan ahli psikolog.. lalu kenapa mereka seenak udelnya mengatakan aku adalah seseorang yang autis ???

aku membencimu, seperti rasa benciku kepada

           susu putih yang ada disetiap pagiku

           bebek panggang yang pernah ku jumpai dipecinan

           semangkuk brenebon yang pernah dia ceritakan padaku

kita jadi bisa menulis dan membaca karena siapa

kita jadi tau beraneka bidang ilmu dari siapa

kita jadi pintar dididik pak guru

kita bisa pandai dibimbing bu guru

gurulah pelita penerang dalam gulita

jasamu tiada tara.......

" kamu'e kalo berbicara yang gampangan bisa ? ", tanya majikanku padaku

" maksudnya.. ? ", tanyaku bingung

lengkapi kalimat di atas dengan pilihan berikut :

a. di

b. dari

jika hidup ini adalah panggung sandiwara, maka peran apa yang cocok untuk pria ini ?

sebagai bahan pertimbangan ketika memberikan jawaban :

pria ini menyanyikan sebuah lirik yang pasti bisa membuat kaum hawa merasa termehek-mehek

ehm.. paskah akan segera tiba. kali ini tentang paskah bukan natal. tapi kenapa aku tidak melihat mereka menyambut paskah ? apakah paskah memang tak memerlukan sambutan ? tak ada kata sambutan atau kata pengantar, mungkin itu yang paskah mau...

paskah kali ini aku ingin sesuatu terjadi. seperti mereka menyambut natal dengan senyuman istimewanya.

berjalan lurus dan berhenti ketika di persimpangan

kemudian berbelok....

kiri atau kananku

sesaat aku mencari dan memilih jalan tikus

tanpa tikungan berarti

tanpa terjalan menanti

stop !

seketika aku terhenti

baru ku sadari, ini bukan jalanMu

berhenti

berbalik memutar arah

tersadar, aku yang tersesat walau sesaat............

Ehm.... binun kaliamat awal untuk menceritakan tentang apa yang telah terjadi di Jakarta, 14 February 2009. Sama binunnya untuk memilihkan judul yang tepat. Sebuah acara dengan berbagai makna, disana nobie bisa melihat om alithok bin jaelangkung dan om dianpra unjuk muka yang udah jauh - jauh datang dari Solo. Disaat yang sama pula si om hai hai ingin melakukan penculikan terhadap dua tamu dari Solo itu, kemudian merayakan penambahan umur si om gerai pula.............

bila esok hari terakhir adakah jiwa yang akan kehilangan
mencari tubuh hingga dibalik puing sekali pun
mengais jasad
               mungkin
               meratapi tubuh yang bernama jenazah

jika hari ini terakhir kita bertemu, berikan aku sebuah pelukan