Submitted by nobietea on

aku membencimu, seperti rasa benciku kepada

           susu putih yang ada disetiap pagiku

           bebek panggang yang pernah ku jumpai dipecinan

           semangkuk brenebon yang pernah dia ceritakan padaku

 

 

aku mencintaimu, seperti rasa cintaku pada

         secangkir kopi yang selalu ada dihari-hariku

         tempe goreng yang selalu ku jumpai diwarung si ibu

         roti bakar yang selalu ayah bawakan untukku

 

 

aku membencimu, seperti rasa benciku pada

        hujan dimalam hari yang akan membuat asmaku kambuh

        rumus matematika hingga membuatku gila

 

 

aku mencintaimu, seperti rasa cintaku pada

      pelangi sehabis hujan yang tak lupa dengan warnawarna indahnya

      puisi-puisi indah yang disampaikan sang penyair

 

 

namun rasa cintaKu padaNya tak pernah dapat ku andaikan...

aku mencintaiNya melebihi rasa kopi yang pernah ku nikmati . . .

Submitted by erick on Tue, 2009-04-28 12:33
Permalink

Tak ku tahu membuang rasa ini

Benciku membencimu

Benci ini untukmu, atau untukku membencimu

Tak ku undang datang, namun ada disini

 

Cinta, itu katanya padaku

Mencinta dan membenci

Inikah membenci rasaku

Bisakah mencinta tanpa membenci

 

 

 

Submitted by Evylia Hardy on Tue, 2009-04-28 17:13
Permalink

anak kecil mang paling pinter bikin puisi.  bagus dan kocak diuntir-untir jadi satu.  satu lagi ni, napsu makannya itu loh, dibawa-bawa ke dalem puisi!   yang baca jadi laper ni ...

Eha

Submitted by udalama on Thu, 2009-05-07 07:49

In reply to by Evylia Hardy

Permalink

@Evylia Hardy...
 
bagus dan kocak diuntir-untir jadi satu... kepedihan?
 
dari perempatan bangkong lurus keatas (dilihat dari peta),
berhenti dibangjo perempatan pringgading lihat kiri atas,
dibaliho itu ada peta yang menunjukkan suatu tempat,
DAPATKAH kamu melihat petanya?
disitu diperjual-belikan bagian-bagian yang hidup…
apakah bagimu tempat itu suatu kepedihan?
sebaiknya kalau engkau ditempat itu, larilah dari situ,
saranku… jangan kesitu walaupun tiketnya diobral.
Submitted by Evylia Hardy on Thu, 2009-05-07 11:56

In reply to by udalama

Permalink

Mencoba memahami maksud udalama sebelum melihat baliho itu bagaikan mengamati sebuah lukisan kaligrafi dari jarak dekat. Namun setelah melihatnya, inilah yang dapat kukatakan ....

Kalau aku tak pernah mengenal seorang guru bernama Ibu Ester, kemungkinan besar sekarang aku sedang berada di rute yang tertera di peta itu. Ketika itu beliau menyampaikan apa yang udalama pesankan kepadaku saat ini. Ya, biarlah kepedihan menyaksikan berbondong-bondongnya kerumunan yang akan memadati tempat itu membuat kita semakin giat melakukan bagian kita dalam pekerjaan-Nya.

Terimakasih, udalama. Marilah kita teruskan pekerjaan kita.

Eha

Submitted by udalama on Sun, 2009-05-17 15:47

In reply to by Evylia Hardy

Permalink

@Evylia Hardy...
APAKAH engkau telah mendapatkan "air" itu?
 
tentang orang yang Evylia Hardy sebut...
masih ada duri dalam dagingnya...
MUNGKIN dia tidak merasakan hal itu,
ANDAIKAN dia mau MENGAMPUNI...
pasti dia akan MENJALANI hidupnya lebih ringan.
 
apakah engkau MASIH ingat?
pelajaran Adam dan Hawa
menurutku...
Hawa TIDAK MENYALAHKAN Adam...
ketika Adam TIDAK MENGINGATKAN Hawa...
ketika Hawa MELAKUKAN kesalahan.
apakah Evylia Hardy bisa MENGERTI hal ini?
 
APAKAH Evylia Hardy telah mendapatkan "air" itu?
JIKA Evylia Hardy telah memperolehnya dengan cuma-cuma,
berikanlah pula kepadanya dengan cuma-cuma.
 
terimakasih...
Tuhan Memberkati
 
 
 
Dhuh para putri ing Yerusalem, pancen pakulitanku ireng, nanging manis, kadi kemahe bangsa Kedar, lir klambu-klambune wong Salma. Aja kokgatekake anggonku ireng, amarga sumeleting surya nggesengake aku. Putra-putraning ibuku padha muring-muring marang aku, aku didadekake panjaga pakebonan anggur, pakebonane anggurku dhewe ora dak openi.
aku iki kagungane kekasihku, lan kekasihku iku darbekku, kang ….. 4-1
Submitted by nobietea on Sat, 2009-05-23 13:11

In reply to by udalama

Permalink

oh no... what of the maksud ???

Dhuh para putri ing Yerusalem, pancen pakulitanku ireng, nanging manis, kadi kemahe bangsa Kedar, lir klambu-klambune wong Salma. Aja kokgatekake anggonku ireng, amarga sumeleting surya nggesengake aku. Putra-putraning ibuku padha muring-muring marang aku, aku didadekake panjaga pakebonan anggur, pakebonane anggurku dhewe ora dak openi.
aku iki kagungane kekasihku, lan kekasihku iku darbekku, kang ….. 4-1
 
somebody help me, please :(( . . .
Submitted by antowi on Tue, 2009-04-28 18:19
Permalink

aku mencintaimu, sebesar nobie membencimu wahai :

                 babi kecap yang penuh lemak dan manis

                 soto bebek puanas maknyusss

aku membencimu, sebesar nobie mencintaimu wahai

                 Kopi instant Ind***fe Co***ix karena selalu bikin perutku murus

                 hujan di malam hari yang membuatku terlelap & bermimpi...

 

                

Submitted by minmerry on Wed, 2009-04-29 13:23
Permalink

nobita

Nobie, tadi pas iseng search dapet, mungkin nobie suka... kayanya yang bikin pic ini juga suka Nobita, just follow the link(pic), if u like to.

oh ya, Nobie dah selesai UN lum, huehehe? joke...

^-^