Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Daniel Zacharias's blog

Daniel Zacharias's picture

Makna Diri

Hidup sebenarnya punya makna. Dan makna itu tidak bisa dipahami begitu saja. Lintasan peristiwa dalam hidup sebenarnya merupakan cara Tuhan bagi kita untuk memetik sesuatu dan menaruhnya dalam hidup sehingga pemaknaan itu terus berjalan. Kita mengerti siapa kita dan bagaimana kita.

Daniel Zacharias's picture

Kasih Itu Kata Apa?

Saya agak menghela nafas membaca tulisan R. C. Sproul yang berjudul The Hunger for Significance (telah diterjemahkan oleh Momentum) yang mengatakan: "Dalam persepsi alkitabiah, kasih lebih berfungsi sebagai kata kerja ketimbang sebagai kata benda". Kasih lebih terkait dengan berbuat daripada dengan perasaan; kasih didefinisikan oleh tindakan.
Daniel Zacharias's picture

Mengapa Pendidikan Sering Kurang Berhasil?

Pendidikan (education) adalah penanaman nilai-nilai yang tentunya berbeda dengan pengajaran yang lebih pada hal-hal yang sifatnya rasional dan teknis. Namun kedua-duanya adalah sebuah kesatuan yang tidak kita pisahkan. Kita sadar betul bahwa pertanyaan yang merupakan judul di atas tidak bisa dijawab sekaligus sehingga kita memilih untuk melihat salah satu aspek saja.

Daniel Zacharias's picture

Membersihkan Bagian Luar Cawan

Perkataan Tuhan kepada para murid-Nya dalam Lukas 12:1 sungguh sangat keras bunyinya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi". Tuhan rupanya menanggap perbuatan orang-orang Farisi sebagai ragi (pembawa pengaruh buruk laten dari sebagaian orang yang berdampak kepada kebanyakan orang). Kelihatannya dosa kemunafikan adalah dosa dibalik dosa.

Daniel Zacharias's picture

Kecewa Berat!

Sepertinya ini pengalaman banyak orang dan
semua orang pasti pernah mengalaminya. Kecewa
bisa ditimbulkan oleh berbagai sebab.

 

Bayangkan, ketika ada orang yang sudah
dipromosikan untuk jabatan tertentu, namun ternyata batal
dan orang tersebut diganti oleh orang lain yang
menurut perusahaan jauh lebih tepat.

Daniel Zacharias's picture

Belajar Merespon Dalam Kedewasaan Iman

Sebagian orang akan menjawab pertanyaan judul di atas dengan mengatakan bahwa ukurannya terlihat dari  pemahaman teologi atau pengetahuan rohaninya. Namun dalam kenyataannya orang-orang tersebut ternyata masih seringkali berespon kekanak-kanakan dalam menghadapi ujian kehidupan. Di mailing list kristiani atau diblog termasuk di SS kita jumpai mereka yang merasa pengetahuannya benar ternyata bersikap 'kasar' dan kekanak-kanakan menanggapi orang yang mengkritik pendapat mereka. Sehingga mungkin perlu ditanyakan kembali apakah pemahamannya yang masih dangkal atau responsnya yang buruk atau merupakan gabungan dari kedua-duanya.

Daniel Zacharias's picture

Gegabahnya Orang Membuat Pernyataan Iman (2)

Ada slogan: “jika kita melayani dan memiliki waktu dengan Dia maka segala sesuatu akan Tuhan berikan untuk memberkati kita.” Tidak sedikit orang memakai Matius 6:33: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”, untuk menegur orang yang seringkali terlalu sibuk mengurusi pekerjaannya sehingga tidak ada waktu untuk bersaat teduh apalag

Daniel Zacharias's picture

Gegabahnya Orang Membuat Pernyataan Iman (1)

Belakangan ini ada kecenderungan orang terlalu gegabah dalam membuat pernyataan iman. Kecenderungan ini sebenarnya bukan barang baru dan sudah lama terjadi, namun belakangan ini dengan semakin ‘gampangnya’ orang bolak-balik Alkitab, memberi komentar terhadap ayat Alkitab, atau bahkan dalam memberi sanggahan terhadap sebuah kotbah atau pengajaran, maka hal itu jadi semakin menguat.

Daniel Zacharias's picture

Yesus Lagi Sensi???

Markus 11:12-14
12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. 13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. 14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.

Problematika
Perikop ini, khususnya ayat 13, senantiasa menjadi perdebatan. Hal yang menjadi sebab adalah: bila memang Yesus sudah mengetahui bahwa musim pohon ara untuk berbuah belum musimnya lalu mengapa Ia tetap mengutuknya juga? Lalu apakah kisah ini ada hubungannya dengan peristiwa Yesus menyucikan Bait Allah? Sebab kedua bagian ini secara gamblang menggambarkan “kemarahan” Yesus. Dalam dua Injil, Matius dan Markus, kedua bagian saling berdampingan, dan apakah ini berarti ada tema besar yang berkaitan dengan bahan ini?

Daniel Zacharias's picture

Ortorite dan Ortovita

Hidup beriman dan beribadah seringkali dipahami sangat sempit. Beriman dan beribadah kerap disamaartikan dengan kebaktian atau sebuah situasi dalam pengaruh tata cara liturgis (kontemporer maupun tradisionil).

Daniel Zacharias's picture

Menyeimbangkan Antara Tugas Keimaman dan Kenabian Orang Percaya

Kehadiran Kristen di dunia adalah kehadiran yang tidak saja berwajah imam yang mendoakan dan mendampingi tetapi juga berwajah nabi yang menegur kesalahan dan mendidik orang dalam kebenaran. Ketika Yesus berkata bahwa garam yang tidak asin lagi hanya akan dibuang dan diinjak-injak orang itu artinya tugas gereja baik dari segi keimaman atau kenabian atau bahkan kedua-duanya tidak berjalan.