clara_anita's blog

"Kamu bawa alkitab ndak?"
"Ndak, tuh. Emangnya kenapa?"
"Lho! Hari ini kan ada PA di tempatnya bu Har. Itu lho guru senior yang baru selesai mbangun rumah."

Pernahkan Anda membayangkan bahwa satu kepakan halus sayap seekor kupu-kupu di Jakarta,  misalnya, dapat mengakibatkan badai besar di New York?

Pada awalnya saya beranggapan hal itu tidak mungkin terjadi. Bagaimana mungkin suatu hal sepele dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal?

Kamis minggu lalu kami baru saja melewati paruh pertama semester ini. Semester yang cukup berat.Sampai-sampai kesempatan untuk "ngeblog" pun nyaris tidak ada.

Pada Sebuah Titik

Suatu Sabtu siang, saya mendapat kunjungan tak terduga dari seorang sahabat kental di kantor saya. Saya cukup terkejut. Pasalnya, kami sudah kehilangan kontak selama setahun terakhir.

The midnight serenade
slowly penetrates
going deeper and deeper into my soul
Cracking . . .
Then powerfully breaking
those inner walls

The midnight serenade
mercilessly disarm my defences
And in a split second
leave me here bare naked

... still like dust, I will rise ...

itu adalah kutipan puisi karya Maya Angelou yang saya gunakan sebagai shout out di friendster saya.

dan tak dinyana seorang teman lama yang sekarang entah ada dimana mengkomentarinya seperti di bawah ini:

like dust?

like the sun, like the moon, like the smell of coffee in the morning, like the glow of street light, like health after sickness you shall rise

rise and be something you've always deserved to be

whenever you're ready

Minggu lalu saya dan teman-teman mengadakan suatu perjalanan ke Bandungan. Sebagai informasi, Bandungan adalah sebuah kota kecil yang tak begitu jauh dari kota tempat tinggal kami. Kota ini berhawa sejuk dan menawarkan pemandangan yang semarak dengan bunga berwarna-warni yang indah. Kalau dibandingkan dengan ibukota, kota ini bisa disamakan dengan puncak yang penuh dengan vila.

Menyonsong hari kemerdekaan, terkadang pembicaraan dengan teman-teman pun sedikit menyerempet tentang peringatan hari kemerdekaan.Serempetan itu umumnya mengenai perlombaan apa yang harus dirancang untuk anak-anak kami, upacara kemerdekaan yang harus kami hadiri besok (dengan pakaian batik lengkap ... hiks...hiks ...).Intinya hari peringatan kemerdekaan dengan segala kemeriahannya.

Saat saya mengetik jurnal ini saya sedang berada di dalam lab komputer bersama 40 orang lebih murid saya. Hari ini amat panas dan naasnya AC di lab sedang dalam keadaan rusak. Sungguh benar-benar kombinasi yang luar biasa.

And here it goes
as the stars pierce through the window
sharing their sparkling glow
I know this Saturday Night will flow as it always does

Dahulu, sebagai seorang anak ada satu hal yang paling tidak saya sukai : rasa sakit, baik itu yang bersifat fisik ataupun yang bersifat psikis. Kadang luka itu membuat saya menyerah kalah, atau sebaliknya . . .

Dari dulu sampai sekarang saya cenderung menjadi orang termuda di komunitas saya. Konsekuensinya saya adalah orang yang paling sering dijadikan figur "pupuk bawang" dalam permainan, dan harus bekerja keras supaya dapat mensetarakan diri dengan teman-teman yang usianya berada di atas saya.

Anda tahu bagaimana cara melatih seekor gajah agar patuh pada tuannya?

Ikat saja kaki gajah kecil dengan seutas tali yang kokoh, maka secara otomatis ia akan belajar bahwa gerakannya dibatasi oleh tali. Setelah gajah itu tumbuh besar dan mempunyai kekuatan yang lebih dari cukup untuk membebaskan diri dari tali itu, ia tetap tidak akan memberontak.

Kemarin secara kebetulan saya bertemu dengan seorang teman. Kebetulan juga dia adalah salah satu orang yang menjadi tempat curhat saya ketika saya mengalami peristiwa yang menyakitkan dua tahun lalu.

I never like writing anything when I am feeling intense negative emotion, like today . . .

But here comes my writing

Saya lelah. . . 

Baik itu secara emosi ataupun fisik . . .

Itu sisi negatifnya ,

Each day when the dawn breaks,
when you may still be asleep,
Here I  am wide awake
Getting ready to serve your children at work. . .

And today I heard you say
Why I chose this way
I bet you only have a glimpse sight
How blessed, challenging, and joyful this work -that I'd rather call a gift.

Di muka pintumu aku mengetuk . . .
dengan segenap keberanianku . . .
Aku datang mengetuk.

Tok.. tok..
      tak ada jawaban
      tapi aku tetap menunggu
      mungkin
      kau tak dengar ketukanku

Baru-baru ini terjadi peristiwa yang cukup "menggemparkan" di kota kami. Seorang mahasiswa sebuah sekolah tinggi memilih mengakhiri hidupnya dengan terjun dari lantai tiga sebuah gedung di kampusnya. Ia memang tidak meninggal seketika. Tapi toh akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan ke rumah sakit.

Saat ku melongok ke halaman kawan,
mereka yang terlahir di tengah kelimpahan
aku belajar bersyukur
bukan karena kehidupan penuh kemudahan
tapi karena KAU beri ku kesempatan tuk memudahkan hidup sesamaku

Dini hari ini aku terjaga,
Hatiku bersorak gembira
Atas berbagai hal yang harus kulakukan sebelum hari ini berlalu
Aku punya berbagai tanggung jawab yang harus kupenuhi.
AKU PENTING
Dan tugas utamaku adalah MEMILIH bagaimana hari ini aku jalani. . .

Cahayamu membius
dan seketika berlaksa warna terbias
dan desau angin lirih berhembus
bujukku tuk melesat ke atas

Dan kutangkupkan tanganku
dengan satu pinta pada-Mu
Tolong beri aku satu mimpi
yang beriku sayap 'tuk terbang tinggi