Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

puisi

Andreas Priyatna's picture

Di persimpangan

Di persimpangan

 

aku berdiri di persimpangan

menunggu dalam gelap

tiada berkas sinaran

namun kutetap berharap

clara_anita's picture

Aku Tidak Ingin.....

Aku tidak ingin mendendam;
Meski hatiku kau buat remuk redam
pun semangatku nyaris habis padam
Masih kuharap kasih buatmu meski temaram

Aku tak ingin memendam;
Kepahitan yang mendalam
Racun yang kan ubah jiwaku jadi kelam
Maka kuberi pipiku tuk kau tampar hingga lebam

psikologila's picture

Tentang Puisi

Kala cinta terlalu berarti atau kehilangan artinya, aku berpuisi. Kala benci tak lagi memunyai tempat pelampiasannya, aku berpuisi. Kala emosi merasukiku melampaui logika, aku memilih puisi..kiater Tongue out.

smile's picture

Sebuah Reply Tuk Luhung Mardi

Sebuah Reply Tuk Luhung Mardi

Menulang emas di timbunan pasir
Jauh tertanam di dalam tanah
Seperti mengharap mentari terbit di barat
Atau Air samudra raya ada di cakrawala

Sekandung badan seragam darah
Satu berhunus pedang
Yang lain berpegang tameng putih menyala
Kalau dia bilang pentung,
Berarti satu yang lain akan bersumber pada trikasta

sahabat's picture

Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga

Aku berseru,

Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga,

Jadilah sesuai rancangan-Mu,

Bumi berganjak dari kedudukannya,

Engkau tidak berganjak dari keputusan-Mu,

Hari-hariMu semakin dekat,

Lucifer semakin giat,

Dunia semakin hancur,

Bantulah umat-Mu menyiapkan diri dan muliakan diri-Mu.

kocak humor's picture

Puisi Untuk Hari VALENTIN Hari KASIH SAYANG !!!

KEKASIHKU YANG MANIS AKU SAYANG PADAMU BUANGEETTT  !!!

sahabat's picture

Mulailah Menghitung Waktu-waktumu Yang Tersisa

Sematkan ini dalam hati dan fikiranmu,

Kemegahanmu tidak akan berkekalan,

Kemegahanmu akan bertukar menjadi kehancuranmu,

Kau akan hancur menjadi kepingan-kepingan yang tidak akan dapat dicantumkan semula,

Kau berkata, semuanya hanya bohong dan dongeng semata-mata sehingga engkau sendiri tidak mengenal dirimu sendiri,

Anak-anakmu akan menerima dan me

Josua Manurung's picture

Mak, Aku Bosan Natalan!

Mak, aku bosan natalan...
banyak orang datang ke Gereja
tapi hatinya tidak ikut serta
banyak orang berdoa...
tapi pikirannya entah kemana...
entah apa yang mereka doakan
entah bisnisnya...
entah uangnya...
entah pekerjaannya...
atau pacarnya...
atau gebetannya yang baru...
liturgi dan lagu menjadi usang
dan tidak berarti...

martha pratana's picture

Think 'Bout It

If I can grow 'Forget-me-Nots' why should I grow weed? If I can soothe you, why should I hate you? If I can give you a smile, why should I slap your face? If I can shake your hands, why should I show you my fist? for the sake of eternity, I would rather give you my love than the bitter root Think 'bout it... (plisssssssss......)
iik j's picture

Injil Instant

Dalam diam
Kutatap lekat seorang
Kuperhatikan setiap gerak geriknya

Ada yang bergolak di hatiku

Ada yang kurang
Ada yang tidak semestinya
Ada yang tidak seharusnya terjadi
Apakah sesuatu telah berubah?

sahabat's picture

mentari pengharapan merekah dalam kemuliaan-Mu

 

Dengan rohku, kumenanggapi-Mu,

Ku melihat Engkau dalam kemuliaan-Mu,

Hujung jubah-Mu, memenuhi ruang mazbah-Mu,

kurasa aman dalam naungan-Mu.

sahabat's picture

Mengasihi-Mu dengan segenap tubuh, jiwa dan rohku.

 

Dari jari-jemariku, kutaipkan ungkapan ini hanya untuk-Mu.

Ketikaku memikirkan-Mu, hanya satu yang muncul difikiranku,

Engkau mengasihiku dengan segenap tubuh, jiwa dan roh-Mu.

Seandainya kumengasihi-Mu, kasih-Mu hanya terbalas apabila aku mengasihi-Mu dengan segenap tubuh, jiwa dan rohku.

ely's picture

Malaikat-malaikatku

Ingatkah engkau,

Ketika tawamu membawa tawaku,

Senyummu mengundang senyumku,

Tangismu menjadi milikku,

 

Detik demi detik,

Sedang terhitung,

Bersama detak jantung,

 

Tante Paku's picture

Selamat Natal Saudaraku yang Bebal

http://3.bp.blogspot.com/_QkVB9e_PFGg/TQB1M8kBgtI/AAAAAAAAAag/0_IBFb1SMKc/s1600/natal10.jpg
                                                          

Setiap tahun kita merayakan

Natal dalam rumah bercahaya

Pohon-pohon senandungkan kerlap-kerlip

Kandang domba menjadi Gua

Kita lupa atau sengaja

Memilihkan warna untuk Tuhan

 

Sudah sekian lama

Kita bercermin dalam dusta

Di tengah angin yang tak berkata-kata

Sunyi jiwa kita pada malam

Melintasi bulan dan bintang

Apakah Engkau seperti aku

Menemani sejarah yang berdarah?

 

Bunga mekar kembali layu

Di sepanjang sepiku

Lilin sudah padam sebelum pagiku

Kau dengarkah nyanyian keluku

Jiwaku milik-Mu, yang memang untuk-Mu

 

Natal ini adakah selalu meneteskan airmata-Mu?

Aku dan saudaraku yang sering bebal di jalan-Mu

Dengan jendela-jendela dan pintu-pintu

Yang tak pernah tahu bunyi ketukan-Mu

 

Bumi dan langit semakin bergetar

tak kuat menahan kesabaran-Mu

Tangan gaib-Mu sudah mulai terlihat

Melambai di beranda umurku

Memasuki pekarangan usiaku

Mengambil rekaman hidupku

Dan mulai menguraikan artinya

 

Natal mengingatkan kita yang sering bebal

Dalam kehidupan di gelombang terjal

Berikan misteri-Mu

Terjemahkan kata-kata-Mu

Sudah terlampau lama kita lupa

Teka-teki yang tersimpan di langit sana

Tertutup awan-awan yang tak pernah berdusta

 

Siapa bisa melihat airmata-Mu?

Dalam Natal yang berlagu

Kamu dan aku tetaplah debu

Yang sering lumpuh dan terluka

Ketika menyusun mimpi dosa

 

Siapa bisa melihat sukacita-Mu?

Dalam Natal yang hingar bingar

Di tengah kebun anak-Mu

Yang membawa sekeranjang anugerah

Untuk dibagikan kepada umat manusia

 

Masihkah jauh hari akhir-Mu

Menjemput kita yang membisu

Menanti anugerah-Mu

Untuk merasakan bahagia-Mu

Dalam musim yang tak pernah sunyi

Dengan nyanyian kasih-Mu

 

25.12.10

ely's picture

Sahabat Selamanya

Sesuatu yang indah,

Ketika waktu itu ada …

Bersamanya meski harus menahan rasa …

Tante Paku's picture

Aku Ingin Belajar Menafsirkan Tangis-Mu

Jika Allah sudah bersabda jadilah jadi
Roh Allah terbang mengarungi dunia
Manusia dicipta menandai zaman
Tulang iga jadi penyeimbang
Dan aku menjadi bangkai
Seperti seonggok sampah
Yang terpendam dalam dosa
 
lapan's picture

Maaf

Maaf
 
Jangan sekarang
Tetaplah seperti dulu
Jangan berharap
Aku hanya bisa mengecewakanmu
 
Bukankah dulu kita begitu asing?
Bukankah dulu kita sempat beradu fisik?
Bukankah dulu kita tidak tahan berada satu ruangan?
Andreas Priyatna's picture

Merapi

Merapi
 
 
Awan menderu
Menghempas debu
Panas menerjang
Membakar kalbu
 
Berlarian
Dalam ketakutan
Berteriak
Dalam kekacauan
 
Merintih
Dalam kesakitan
Mengerang
Dalam kepenatan
lily-18's picture

Hidup ku Luar Biasa

Aku punya sekelumit rasa untuk mengeluh 

Aku punya seiris hati untuk meringis

Aku punya jiwa yang lemah