Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pengampunan

victorc's picture

Berlaku adil di tahun baru

Bacaan I: I Raj. 3:16-27
Bacaan II: Yoh. 8:3:11
Kotbah tutup tahun 2016
Kejarlah Kasih's picture

Semua Orang Datang

Dengarlah perkataan Yesus sendiri dan percayalah!


“..dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik SEMUA orang datang kepada-Ku." Yohanes 12:32


Yesus menyatakan, Dia akan menarik semua orang datang kepada-Nya. Tidak ada satu orangpun yang akan dibuang-Nya.


Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Yohanes 6:37


Semua orang berarti: bukan hanya orang Kristen; bukan hanya sebagian orang;  bukan hanya yang percaya; bukan umat Nasrani saja; tetapi semua manusia, tanpa kecuali; semua adalah semua. 


Di bukit Golgota, Allah membuktikan kasih-Nya. Dosa diampuni. Segala kesalahan dan  kejahatan telah diampuni-Nya. 

Kejarlah Kasih's picture

Keselamatan Berdasarkan Pengampunan Dosa

Yesus mengakui bahwa Yohanes Pembaptis adalah utusan yang mempersiapkan jalan bagi Dia dan meluruskan jalan-Nya. Dari semua manusia yang dilahirkan perempuan, tidak ada yang seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis.

 

Yohanes Pembaptis adalah nabi Allah Yang Mahatinggi. 

 

untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, Lukas 1:77 

 

Yohanes Pembaptis bernubuat bahwa Anak Domba Allah akan menghapus dosa dunia.

N.Brady's picture

PengampunanNya yang tak terbatas....

Yohanes 8 : 1-11 

Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.

Kejarlah Kasih's picture

Berita Pembebasan

Allah berkuasa mengampuni dosa.

Allah tidak membutuhkan iman manusia sebagai syarat untuk mengampuni dosa. Setelah mengajarkan untuk mengampuni, Dia tidak mungkin bertindak hina dengan tidak mengampuni.

Oleh anugerah pada akhirnya semua akan dibebaskan dari penderitaan badani.

Berita pembebasan itu adalah kabar sukacita. Kebenaran yang memerdekakan.


Kejarlah Kasih's picture

Sempurna Seperti Bapa

Menjadi sempurna bukan sebuah pilihan melainkan sebuah keharusan. Itulah yang diajarkan Yesus.

“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Matius 5:48

mujizat's picture

Neraca Orang Kristen

NERACA ORANG KRISTEN

Syalom,

Banyak orang Kristen yang saya rasa kurang menyadari arti sebuah PENGAMPUNAN, suatu fasilitas surgawi yang Allah sediakan, dimana dengan pengampunan berarti semua dosa yang pernah dilakukan dihapus sama sekali oleh Kuasa Penebusan Yesus Kristus, sehingga yang tersisa adalah akumulasi perbuatan baik yang notabene adalah upah yang menanti di Surga. Mengapa saya menduga demikian ialah, karena masih banyak didapati orang2 Kristen yang masih sulit mengampuni, akan tetapi saya percaya ketika setiap orang Kristen menyadari akan betapa berartinya sebuah pengampunan, maka berjuta-juta orang Kristen akan berlomba-lomba mengobral pengampunan, agar merekapun senantiasa dosanya diampuni.

Mirandola's picture

Onesimus: Si Pendosa yang Cerdik

Deky Hidnas Yan Nggadas.

Teks Alkitab:

 (Philemon 1:8-19)  

 Pendahuluan

Khotbah-khotbah dari Surat Filemon pada umumnya difokuskan pada permohonan Rasul Paulus kepada Filemon untuk mengampuni Onesimus. Namun, hari ini saya tidak memusatkan isi khotbah saya kepada Paulus, maupun Filemon, tetapi kepada Onesimus. Dan untuk itu, saya memberikan tema bagi khotbah saya hari ini: Onesimus, Si Pendosa yang Cerdik.

Purnawan Kristanto's picture

Kuasa di Balik Pengampunan

Mengampuni bukanlah sebuah saran, melainkan perintah. Paulus menegaskan: “Ampunilah seorang akan yang lain …sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu” (Kol.3:13).

Bayu Probo's picture

Bertetangga di Surga?

“Pengampunan berarti saat ada seorang ibu-ibu menyikutmu di metromini. Dan saat keesokan harinya kamu ketemu lagi dengannya di metromini yang sama dan duduk di sampingmu, kamu tetap memperlakukannya dengan ramah, tanpa merasa dongkol—seolah kejadian kemarin tidak pernah terjadi.” Dan itu tidak berhasil saya lakukan—Bayu.

Love's picture

Jika Harus Menumpang ....

Mulanya aku menulis ini hanya untuk komentar saja di kiosnya KEN. Tapi hasilnya malah terlalu panjang. Aku pun memutuskan untuk mencantumkan ini di kios ku, saja. Ini bukan untuk menggurui, menyalahkan, atau membenarkan pihak mana pun, hanya berbagi cerita saja. Pastinya masing-masing pembaca punya penerimaan dan pelajaran yang berbeda-beda setelah membaca sharing saya ini.

siska yuliana's picture

PENGAMPUNAN

Pengampunan..duh..dgrnya berat banget...itu hal tersulit yang harus dilakukan!!!

Febe Mega Lestary's picture

Benci VS Kasih

Hari itu aku menyadari bahwa ternyata aku membenci mamaku. aku tidak mengetahui sejak kapan aku membencinya, tapi hari itu aku menangis dan berteriak, "maafkan aku mama!"

Aletheia Muntilan's picture

TERANG DUNIA

“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kataNya: ‘Akulah terang dunia: barang siapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melalinkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12)

epin's picture

great love from God

Tuhan pernah berkata, "kasihilah musuhMu seperti AKU MeNGASIHI KAMU"

Rasanya seperti  dirajam batu, dicabut duri, lemes ga pengen makan, jantung hampir lepas, dsb..

John Adisubrata's picture

D.O.A.: Nyaris Tiada Maaf (4)

Oleh: John Adisubrata

KUASA D.O.A.

“yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:22-24) 

Masa akhir hidup Ted yang harus dilalui selama bertahun-tahun sebagai seorang narapidana bernama buruk, yang amat dibenci oleh masyarakat, ternyata merupakan suatu jangka waktu berharga yang khusus diberikan oleh Tuhan kepadanya di dalam sel penjara. Di sana ia mendapatkan kesempatan yang ‘singkat’ untuk merenungkan kembali serta mengevaluasi semua perbuatan-perbuatan keji yang pernah ia lakukan.

Banyak penjahat bernama buruk lainnya, yang mungkin perbuatan kriminil mereka, jika dibandingkan, tidak ‘sehebat’ kejahatan yang pernah dikerjakan oleh Ted Bundy. Tetapi mereka tidak mendapatkan kesempatan berharga seperti yang dialami olehnya di dalam penjara. Mereka tidak menyesali tindakan-tindakan yang telah mereka lakukan. Mereka tidak peduli dengan keadaan mereka, bahkan keinginan untuk melakukan perbuatan-perbuatan jahat yang lain, tetap berkobar-kobar di dalam pikiran dan hati mereka.

John Adisubrata's picture

D.O.A.: Nyaris Tiada Maaf (3)

Oleh: John Adisubrata

PATUTKAH IA DISELAMATKAN? 

Ada suatu kesia-siaan yang terjadi di atas bumi: ada orang-orang benar, yang menerima ganjaran yang layak untuk perbuatan orang fasik, dan ada orang-orang fasik yang menerima pahala yang layak untuk perbuatan orang benar. Aku berkata: “Inipun sia-sia!” (Pengkhotbah 8:14)

Bukankah kita juga harus mengakui dengan jujur, bahwa sering kali kita menunjukkan sikap yang serupa seperti sikap nabi Yunus terhadap bangsa Niniwe, ketika suatu kasus kejahatan sedang menimpa diri kita atau keluarga kita. Kendatipun kasus tersebut mungkin tidak sebanding dengan kasus kejahatan Ted Bundy yang sudah menggemparkan dunia. Mereka yang menyebabkannya langsung kita ‘cap’ dan kita masukkan ke dalam ‘black list’ orang-orang yang tidak kita sukai!

Apabila seseorang telah melakukan suatu kejahatan cukup serius terhadap kita atau keluarga kita, yang tampak terlampau berat untuk menerima pengampunan dari kita, apalagi amnesti dari Tuhan, biasanya kita akan merasa kesal sekali, jika kesempatan untuk bisa menyaksikan orang tersebut menderita, setimpal penderitaan kita gara-gara kejahatannya, menjadi musnah! Pikiran manusia akan selalu menuntut pembalasan atas perbuatan-perbuatan jahat ‘musuh-musuh’ kita, lebih berat lebih memuaskan! Terasa kurang ‘sreg’, jikalau mereka bisa terbebas dari dosa-dosa atau hukuman, hanya gara-gara pertobatan mereka.

John Adisubrata's picture

D.O.A.: Nyaris Tiada Maaf (2)

Oleh: John Adisubrata

PERTOBATAN YANG ‘MENJIJIKKAN’ 

‘Tetapi firman TUHAN: “Layakkah engkau marah.” (Yunus 4:4) 

Tampak tulus sekali, ketika ia mengutarakan kekuatirannya atas pengaruh-pengaruh kekerasan dan pemberontakan yang ditawarkan oleh film-film asal Hollywood. Ia yakin sekali berdasarkan pengalamannya sendiri, bahwa pengaruh mereka dengan mudah dapat merusak citra diri para remaja di dunia.

Menurut Ted, kombinasi dari pengaruh buku-buku serta majalah-majalah porno, minuman-minuman alkohol, dan ‘violence’ yang dilebih-lebihkan dalam film-film tersebut, yang disaksikan olehnya di masa remajanya, adalah penyebab utama ketagihannya akan nafsu-nafsu berahi yang tidak normal, nafsu-nafsu seksual yang hanya dapat dipuaskan melalui tindakan-tindakan kekerasan yang harus dilakukan olehnya pada para korban perbuatan kriminilnya.

John Adisubrata's picture

D.O.A.: Nyaris Tiada Maaf (1)

Oleh: John Adisubrata

BENAK PORNO SEORANG PEMBUNUH 

“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23) 

Pada tanggal 24 Januari 1989, tepat jam 7.16 pagi, Ted Bundy, seorang ‘serial killer’ yang paling termasyhur, dan yang pada waktu itu menjadi topik perbincangan media dunia di mana-mana, harus menjalani hukuman mati di atas kursi listrik salah satu penjara yang dijaga sangat ketat di Amerika Serikat. Ia dikenal oleh masyarakat umum sampai sekarang sebagai salah seorang dari pembunuh-pembunuh serial yang terkejam dan paling berbahaya di dunia.

Berita-berita mengenai penangkapan serta proses pengadilan kasusnya yang menghebohkan tersebut, menguasai halaman utama surat-surat kabar, majalah-majalah, dan melanda siaran-siaran berita di seluruh dunia dasawarsa itu, baik melalui radio maupun televisi. Ia dijuluki oleh massa sebagai seorang ‘pembunuh serial berdarah dingin’ yang sudah merampas hak-hak asasi manusia secara kejam sekali, yaitu dengan menculik, memperkosa, dan akhirnya membantai korban-korbannya guna menghapus semua jejak kejahatannya.