Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Wanita sebaiknya berdiam diri dalam pertemuan jemaat?---Pandangan seorang Vantillian

Vantillian's picture

Apakah perempuan diperbolehkan mengajar dan berkhotbah di depan jemaat? Atau diperbolehkan berdiri di mimbar menjelaskan Firman Tuhan? Beberapa ahli Alkitab dan penafsir Alkitab menyatakan bahwa ada larangan bagi wanita menjadi gembala sidang, hamba Tuhan, pengkhotbah dan pengajar di hadapan jemaat ( ibadah umum ). Tulisan dua blogger di SS juga menyatakan hal yang sama. Anda bisa membaca tulisan mereka disini dan disini. Alasan ajaran ini didasarkan atas Firman Tuhan berikut ini :

I Korintus 14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
 
I Korintus 14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.
 
I Timotius 2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
 
I Timotius 2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
 
Dalam surat Korintus dan Timotius Paulus JELAS menuliskan bahwa perempuan HARUS berdiam diri dan tidak boleh mengajar dan memerintah atas laki-laki. Perempuan tidak boleh berbicara dalam pertemuan jemaat. Atau diterjemahkan dalam bahasa sekarang, perempuan tidak diperbolehkan berkhotbah di hadapan jemaat. Apakah memang demikian? Apakah Paulus memang melarang wanita menjadi Gembala Sidang, pendeta/pastor?
 
PANDANGAN SEORANG VANTILLIAN
 
PRINSIP PENCIPTAAN---Lelaki dan Perempuan
 
Laki-laki dan perempuan diciptakan oleh Allah dalam keadaan yang "sama" sekaligus "berbeda". Mereka dicipta sesuai dengan GAMBAR RUPA Allah. 
 
Kejadian 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kejadian 5:1 Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah;
Kejadian 5:2 laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan.
 
Laki-laki dan perempuan mempunyai derajat kesamaan dalam gambar rupa Allah. Meskipun Hawa diciptakan belakangan, tetapi Hawa diciptakan melalui bahan tubuh Adam. Dengan ini, menunjukkan adanya kesetaraan antara Adam dan Hawa. Kesetaraan ini juga ditunjukkan melalui BERSATUNYA mereka sehingga menjadi satu daging melalui pernikahan. 
Kejadian 2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Kejadian 2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
 
Hawa diciptakan untuk menjadi penolong yang sepadan bagi Adam. Hawa tidak diciptakan menjadi objek bagi laki-laki. Apa itu penolong yang sepadan? Itu menunjukkan adanya kederajatan ( kesepadanan/nehghed) yang saling melengkapi (komplementer ). Nehghed dapat diartikan sebagai mate ( one of a pair, companion, match ). Dalam arti Hawa adalah ciptaan yang cocok bagi Adam karena sama-sama memiliki esensi kemanusiaan. ( Bnd dengan hewan pada Kej 2:20 )
 
Kejadian  2
2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
2:20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
 
Kita telah melihat bahwa dari awal penciptaan, Allah TIDAK membedakan pria dan wanita dalam status dan mandat. Pria dan wanita sama-sama diberikan amanat untuk memenuhi dan menaklukkan bumi. 
 
Kejadian 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kejadian 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
 
Disamping kesetaraan, Hawa juga mempunyai perbedaan dengan Adam. Selain berbeda dalam aspek biologis ( Wanita mengandung dan melahirkan anak ), juga berbeda dalam PERAN mereka dalam melaksanakan tugas mereka. Laki-lakilah yang meninggalkan ayah ibunya, untuk bersatu dengan isterinya, bukan wanita. Setelah jatuh dalam dosa, Laki-lakilah yang bersusah payah mengusahakan tanah supaya bisa mendapatkan rezeki bagi kehidupan keluarganya. Sedangkan perempuan akan melahirkan anak, berahi kepada suami dan suaminya akan berkuasa atas dia. 
 
PENTINGNYA PEMAHAMAN PRINSIP PENCIPTAAN INI
Apa pentingnya kita membahas secara panjang lebar mengenai penciptaan manusia dan hubungannya dengan topik yang kita bahas? Melalui prinsip penciptaan dan kondisi setelah jatuh dalam dosa, Allah telah menetapkan suatu ordonansi antara laki-laki dan perempuan. Allah berkuasa atas manusia. Manusia berkuasa atas alam. Laki-laki berkuasa atas perempuan. Tetapi keduanya tunduk kepada FirmanNya. Meskipun sama-sama mengemban amanat dalam mengelola bumi, tetapi laki-laki dan perempuan melakukannya dengan DASAR  dan CARA yang berbeda. Prinsip “headship” sebenarnya secara tersirat sudah terdapat pada Kitab Kejadian. Dasar dari ordonansi laki-laki adalah Allah. Dasar ordonansi wanita adalah laki-laki. Setelah kita memahami hal ini, maka kita akan memahami mengapa Rasul Paulus menuliskan tentang prinsip kepala (kephale) antara hubungan laki-laki dan wanita. Laki-laki mempunyai kuasa atas wanita di dalam konteks penyatuan keduanya ( menjadi satu daging ). Dan itu terjadi  di dalam hubungan suami istri. 
 
KONTEKS DAN PRINSIP NATS TERKAIT
 
Ketika kita menyelidiki sebuah teks Alkitab, haruslah kita perhatikan apa konteks dan apa prinsip yang hendak diungkapkan oleh teks tersebut. Konteks harus dilihat dari tujuan penulisan , latar belakang kejadian(historis) dan pandangan umum yang berlaku saat itu. Hal ini juga termasuk dalam pemahaman ayat I Korintus 14 dan I Timotius 2 di atas. Pertama-tama, marilah kita melihat kesejajaran antara ayat-ayat I Korintus 14 dan I Timotius 2 tersebut. Menafsirkan gegabah secara literal, tanpa memperhatikan konteks, lalu menarik prinsip penerapan, berarti tidak memperlajari Firman dengan baik. 
 
I Timotius 2
 
2:9 Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
2:10 tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.
2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.
2:15 Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.
 
I Korintus 14
 
14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.
14:36 Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang?
14:37 Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.
 
Karena membahas mengenai peran laki-perempuan, maka saya juga memasukkan nats dari I Korintus 11 sehingga bisa dimengerti jelas relevansinya.
 
I Korintus 11
 
11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
11:4 Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya.
11:5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
11:6 Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.
11:7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.
11:8 Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki.
11:9 Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.
11:10 Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.
11:11 Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan.
11:12 Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah.
11:13 Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?
 
KONTEKS Surat Korintus
 
Kota Korintus merupakan kota dimana terdapat banyak penyembahan berhala melalui imam-imam wanita.Penyembahan ini kadang-kadang diselingi dengan adanya aktivitas seks dari wanita pelacur. Karena itulah Paulus juga membahas tentang percabulan dalam surat Korintus. Jemaat Korintus juga dikenal sebagai jemaat yang cukup berada, penuh karunia, mempunyai intelektualitas yang tinggi. Jemaat Korintus berada di bawah bayang-bayang percabulan, kesombongan rohani, kesombongan berkata-kata ( berfilsafat ) serta memasukkan ajaran asing ke dalam gereja (gnostik).
 
Apa hubungan mengetahui konteks Korintus dengan pembahasan kita? Beberapa penafsir yakin bahwa Paulus mewajibkan perempuan bertudung pada I Korintus 11 berhubungan dengan kondisi status perempuan di kota Korintus. Perempuan yang tidak bertudung menandakan dirinya adalah perempuan yang “tersedia” bagi semua orang. Perempuan yang menudungi kepalanya adalah perempuan yang menandakan bahwa dia sudah mempunyai KEPALA yang dihormati, yaitu suaminya. Karena perempuan memancarkan kemuliaan laki-laki, dalam hal ini adalah suaminya. Dengan demikian menjadi suatu perbedaan yang penting bagi wanita di Korintus memperhatikan mengenai cara berpakaian. Perempuan yang tidak menudungi kepalanya menandakan dia adalah perempuan bebas yang tidak memiliki otoritas atas kehidupannya. Dengan ini, kita akan mengetahui mengapa Rasul Paulus mengharuskan wanita beribadah dengan kepala bertudung.
 
KONTEKS Surat Timotius
 
Surat Timotius ditulis Paulus dalam konteks penggembalaan dimana diyakini merupakan surat terakhir Paulus. Jika kita membaca surat I Timotius, akan nyata bahwa keutuhan iman Kristen berada dalam masa krisis. Karena ada beberapa orang dalam jemaat yang mengajarkan doktrin palsu dan mitos yang bertentangan dengan iman yang benar dan tulus. Akibatnya mempengaruhi kebiasaan dan tingkah laku berjemaat ( 2:8-15 ), dan diberi perhatian khusus kepada para janda ( 5:13). 
Bergosip dan mencampuri urusan orang lain merupakan tingkah laku dari perempuan yang disoroti oleh Paulus. Karena itu, mungkin jemaat perempuan terpengaruh oleh ajaran sesat dan tidak sehat, sehingga mudah menyebarkan melalui PENGAJARAN dan PEMBICARAAN mereka. Tidak heran, Paulus memberi banyak nasehat berkaitan dengan wanita, baik itu muda, tua maupun yang janda.
 
Rasul Paulus kembali menyoroti hal ini dalam  II Timotius 3:6-9 : {Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu, yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran}
 
Dengan konteks ini, maka tidak heran Rasul Paulus sangat memberi perhatian terhadap ajaran yang disebarkan perempuan. Dalam keadaan apapun, ucapan Paulus dalam I Timotius 2:12 harus dimengerti dalam konteks dimana pengajaran palsu sedang menjadi masalah. ( I Tim 1:3-4 )
 
PRINSIP yang dapat kita ambil dari konteks adalah sebagai berikut :
 
I. Kepala dari perempuan adalah laki-laki. Kepala dari laki-laki adalah Kristus. Kepala dari Kristus adalah Allah. 
I Korintus 11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
 
Kepala tiap laki-laki adalah Kristus, tetapi kepala wanita adalah laki-laki. Bukan KEPALA TIAP PEREMPUAN adalah  TIAP laki-laki. Bahasa asli laki-laki ( Aner ) yang digunakan dapat berarti SUAMI. Sehingga beberapa kitab suci menterjemahkan menjadi suami. 
 
RSV : But I want you to understand that the head of every man is Christ, the head of a woman is her husband, and the head of Christ is God.
YLT :   and I wish you to know that of every man the head is the Christ, and the head of a woman is the husband, and the head of Christ is God. 
GNB :  But I want you to understand that Christ is supreme over every man, the husband is supreme over his wife, and God is supreme over Christ. 
GW :  However, I want you to realize that Christ has authority over every man, a husband has authority over his wife, and God has authority over Christ. 
NRS : But I want you to understand that Christ is the head of every man, and the husband is the head of his wife, and God is the head of Christ.
NAB : But I want you to know that Christ is the head of every man, and a husband the head of his wife, and God the head of Christ.
 
Jelas Paulus membedakan SUMBER kepala dari laki-laki dan perempuan. Perbedaannya ada di dalam kata TIAP-TIAP. 
 
Sdr hai-hai dengan tepat menyatakan bahwa : Suami adalah kepala isteri, namun lelaki bukan kepala wanita. 
 
Prinsip ini adalah prinsip ordonansi yang penting di dalam pengaturan kehidupan manusia. Prinsip ini mengandung suatu sumber otoritas yang harus ditaati dan dihormati. Karena itu, istri mesti tunduk, taat dan menghormati suaminya. Ada yang menyebut sebagi prinsip HEADSHIP. Headship adalah prinsip Ke-Kepala-an. Dimana yang memegang otoritas tertinggi adalah Kepala. Apakah dengan prinsip headship ini, wanita tidak diperbolehkan menjadi pemimpin? Seorang pemimpin wanita bagaimanapun hebatnya dan fasihnya dia memimpin, dia HARUS patuh dan taat kepada sumber otoritasnya yang telah ditetapkan, yaitu SUAMINYA. Demikian juga pengajar dan pengkhotbah wanita. Wanita yang tidak mempunyai sumber otoritas akan cenderung memerintah laki-laki dan merupakan hal yang merusak jemaat. 
 
Dalam I Korintus 14:34 dan I Timotius 2:12 yang melarang wanita berbicara dans ebaiknya berdiam diri, adalah berkenaan dengan pelanggaran otoritas ini. Dalam I Korintus 14 berkenaan dengan karunia bernubuat ( ayat 37 ), karena wanita di Korintus juga bernubuat ( 11:5). Karunia bernubuat juga telah digenapkan dari nubuat Yoel di dalam Kisah Para Rasul 2:17-18 : { Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. }
 
Saya tidak tahu bagaimana pembaca mengartikan bernubuat, tapi yang jelas bernubuat selalu berkaitan dengan penyampaian Firman Tuhan. Jelas disini wanita dapat menyampaikan Firman dengan kesetaraan yang sama dengan laki-laki.
 
Tentu dalam penyampaian Firman, wanita harus memperhatikan SUMBER OTORITASNYA. Wanita yang bernubuat HARUS memperhatikan ordo otoritas ini. Karunia nabi takluk kepada nabi. Wanita yang mengajar dengan cara memerintah laki-laki akan melanggar ordonansinya. Inilah konteks di Timotius 2:12. Kata kuncinya adalah pada memerintah laki-laki. Seorang perempuan yang memerintah laki-laki dalam pertemuan jemaat, berarti melanggar ordonansi yang ada.
 
Bagaimana mungkin Paulus melarang wanita berkepang dan memakai perhiasaan ditafsirkan hanya secara LOKAL, kemudian melarang wanita mengajar BOLEH ditafsirkan secara UNIVERSAL? Atau istilah Dede RULE dan KODE? Darimana kita mengetahui Paulus sedang membicarakan RULE dan KODE? Apa perbedaannya? Itu namanya tafsir ala fundamentalis. Yang lucu adalah TAFSIRAN fundamentalis yang melarang wanita menjadi Gembala Sidang berdasarkan atas I Timotius 2:12. Tetapi kemudian mereka menyatakan bahwa wanita BOLEH menjadi pengajar sekolah minggu, penginjil. Apakah mereka tidak mengerti arti perempuan tidak boleh mengajar? Mengapa menafsirkan sendiri larangan ini? Ini namanya menjilat muntahan sendiri. Melarang wanita menjadi gembala sidang, kemudian menyatakan wanita bisa menjadi guru sekolah minggu, JELAS MELANGGAR PERINTAH PAULUS secara literal. Inilah tafsir yang menentang dirinya sendiri.
 
II. Prinsip Ke-kepala-an dari laki-perempuan adalah prinsip PENUNDUKKAN MUTUAL, dalam arti saling menundukkan diri. Paulus memberikan prinsip ini di dalam Efesus 5 dan I Korintus 7 tentang hubungan suami isteri. Kalaus seseorang ( ahli teolog, pendeta) bisa menerapkan konteks Efesus 5 ke dalam kehidupan jemaat, mengapa kita tidak menerapkan konteks I Korintus 7 ke dalam kehidupan jemaat?
 
I Korintus 7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
I Korintus 7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. 
Perempuan tunduk kepada laki-laki yang menundukkan diri kepada Kristus. Itulah inti PENUNDUKKAN MUTUAL.  
 
III. Prinsip Ke-kepala-an terhadap perempuan tidak mengakibatkan bahwa STATUS perempuan lebih rendah dari laki-laki. Karena kalau begitu, maka Kristus akan lebih rendah dari Allah. Prinsip ini menyatakan tentang ketundukan dan otoritas. Seorang perempuan yang melawan suaminya berarti sedang melawan Tuhan. Seorang laki-laki yang menindas isterinya berarti sedang melawan Tuhan ( penundukkan mutual ). 
 
KESIMPULAN
 
Dari uraian yang cukup panjang di atas, maka Vantillian menolak pandangan yang menentang wanita menjadi pendeta, penginjil, pengajar dan gembala sidang. Pandangan yang menolak kepemimpian wanita atas dasar nats I Korintus 14 dan I Timotius 2 jelas tidak dapat dipertahankan, karena terdapat STANDAR GANDA penafsiran. Kalau wanita tidak boleh mengajar dan berbicara di depan jemaat, mengapa wanita sekarang TIDAK DIHARUSKAN memakai tudung kepala? Mengapa wanita sekarang tidak diharuskan tidak boleh berkepang-kepang? Bolehkah pria berambut panjang dan wanita berambut pendek? Bukankah ini memerlukan studi yang lebih intens daripada sekedar melihat LITERALnya nats tersebut? JUSTRU yang mengganggap diri menegakkan Firman dengan memahami secara literal, MELANGGAR sendiri perintah Paulus. Itu berarti menjilat muntahannya sendiri. Supaya melengkapi tulisan blog ini, saya melampirkan apendiks untuk studi lanjut. Semoga bermanfaat. 
 
APENDIKS I : KONTEKS YAHUDI DAN YUNANI terhadap penafsiran I Korintus dan I Timotius dalam tafsiran William Barclay ( sumber dari GKRI Golghota disini )
 
Tidak ada bangsa yang memberikan tempat lebih besar bagi perempuan dalam hal-hal di rumah dan dalam keluarga dari pada yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi; tetapi secara resmi posisi seorang perempuan sangatlah rendah. Dalam hukum Yahudi perempuan bukanlah seorang pribadi tetapi suatu benda; ia sepenuhnya ada dalam penguasaan ayahnya atau suaminya. Ia dilarang untuk mempelajari hukum Taurat; mengajar seorang perempuan dalam hukum Taurat adalah melemparkan mutiara di depan babi. Perempuan tidak mempunyai bagian dalam ibadah sinagog; mereka dikurung / diletakkan secara terpisah dalam suatu bagian di sinagog, atau di serambi dimana mereka tidak bisa terlihat.
 
Seorang laki-laki datang ke sinagog untuk belajar, tetapi seorang perempuan datang, paling-paling untuk mendengar. Di sinagog, pelajaran dari Kitab Suci dibacakan oleh anggota-anggota dari jemaat; tetapi tidak oleh seorang perempuan, karena itu akan mengurangi ‘kehormatan dari jemaat’. Sama sekali dilarang bagi seorang perempuan untuk mengajar di suatu sekolah; ia bahkan tidak boleh mengajar anak-anak yang termuda. Seorang perempuan dibebaskan / dikecualikan dari tuntutan-tuntutan yang ditulis / dinyatakan dalam hukum Taurat. Bukan merupakan kewajiban baginya untuk menghadiri pesta-pesta dan perayaan-perayaan kudus. Perempuan, budak-budak dan anak-anak digolongkan bersama-sama. Dalam doa pagi Yahudi, seorang laki-laki bersyukur kepada Allah bahwa Allah tidak membuat dia ‘seorang non Yahudi, seorang budak atau seorang perempuan’. Dalam ‘Kata-kata dari Bapa-bapa’, Rabi Jose ben Johanan dikutip mengatakan: ‘Hendaklah rumahmu terbuka lebar, dan biarlah orang miskin adalah orang-orang dalam rumahmu, dan janganlah berbicara banyak dengan seorang perempuan’. Karena itu orang-orang bijaksana berkata: ‘Setiap orang yang berbicara banyak dengan seorang perempuan menyebabkan bencana bagi dirinya sendiri, dan berhenti dari pekerjaan hukum Taurat, dan akhirnya adalah bahwa ia mewarisi neraka’. Seorang rabi yang ketat tidak pernah menyapa seorang perempuan di jalan, bahkan tidak istrinya atau anak perempuannya atau ibunya atau saudara perempuannya sendiri.
 
----Menurut Stassen dan Gushee dalam bukunya ETIKA KERAJAAN ( Momentum ), selama ibadah publik pada orang Yahudi, para wanita dipisahkan dalam satu bagian lain, mereka tidak boleh duduk di bawah kaki rabi, mereka tidak boleh menyentuh pria yang bukan anggota keluarganya dan wajib menutupi diri mereka agar tidak terlihat oleh pria. Ketika kesalahan perilaku seksual terjadi, fokus hukumannya bukan pada pria, melainkan pada wanita. ( bnd Yoh 8 )---Hal 409---tambahan Vantillian
 
Latar belakang Yunani membuat hal-hal lebih sukar. Tempat dari perempuan dalam agama Yunani adalah sangat rendah. Kuil dari Aphrodite di Korintus mempunyai seribu imam-imam perempuan yang adalah pelacur-pelacur keramat / kudus dan setiap malam melakukan perdagangan mereka di jalan-jalan kota. Kuil Diana di Efesus mempunyai ratusan imam-imam perempuan yang disebut Mellisae, yang berarti ‘tawon-tawon’, yang fungsinya sama. Perempuan Yunani yang terhormat hidup secara sangat terkurung / terbatas. Ia hidup di tempat tinggalnya sendiri, ke dalam mana tidak seorangpun yang datang kecuali suaminya. Ia bahkan tidak muncul pada waktu makan. Ia tidak pernah muncul di jalan sendirian; ia tidak pernah pergi ke pertemuan umum manapun. Faktanya adalah bahwa jika dalam suatu kota Yunani perempuan-perempuan Kristen melakukan bagian yang aktif dan berbicara dalam pekerjaannya, Gereja secara tak terhindarkan telah mendapatkan reputasi sebagai tempat istirahat dari perempuan-perempuan yang ‘longgar / tidak ketat.
 
APENDIKS 2 : YESUS DAN PEREMPUAN---Vantillian
 
Bagaimana Yesus memandang perempuan pada masa pelayananNya di bumi? Jelas bahwa sebagian dari tokoh yang berhubungan dengan Yesus yang tercatat dalam Alkitab adalah perempuan. Mulai dari Maria, Elisabeth, Maria Magdalena, perempuan Samaria, perempuan Kanaan, Maria dan Marta, bahkan wanita adalah saksi pertama dari kebangkitan Kristus. Para wanita jugalah yang sering menyertai pelayanan Yesus dan menyediakan kebutuhan yang diperlukan ( Lukas 8 :1-3, bnd  Mat 27:55-56, Markus 15:40-41 )
Ketika Yesus menguraikan khotbah di bukit, yang disoroti adalah tanggung jawab seksual para pria. Seorang pria yang memandang wanita serta menginginkannya sedang berzinah di dalam hatinya. 
 
Matius 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
 
Yesus juga tidak mengizinkan perceraian kecuali dalam kasus khusus. ( Matius 19 : 9 ). Jelas, ini merefleksikan penghargaan terhadap martabat kaum wanita. Pria tidak boleh menganggap wanita sebagai objek seks yang dipandang menggoda dan membahayakan. Tetapi apakah Yesus adalah seorang feminist? Yang jelas, Yesus menempatkan wanita di dalam perpekstif penciptaan kodrat yang telah ditentukan Allah. Wanita bukan objek. Wanita juga bukan pelengkap laki-laki sehingga poligami dibenarkan. Ketika berbicara mengenai perceraian dalam Matius 19, Yesus merujuk kepada dasar penciptaan laki dan perempuan yang menunjukkan kesetaraan/kederajatan antara pria dan wanita sebagai Gambar dan Rupa Allah. Disini Yesus juga menekankan hubungan antara perkawinan dengan penciptaan. Pernikahan harus berdasarkan atas tujuan agung penciptaan laki-laki dan perempuan yakni bersatunya mereka sebagai tanda terwujudnya penolong yang sepadan. Karena itulah maksud Allah dalam penciptaan manusia dalam dua jenis kelamin.
 
Matius 19:3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"
Matius 19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
Matius 19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Matius 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
 
APENDIKS III : Wanita yang dipakai oleh Allah--Vantillian
 
Ternyata mulai dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, wanita dipakai Allah sebagai NABIAH, HAKIM, dan PENGAJAR. Diantaranya adalah :
1. Miryam sebagai nabiah ( Keluaran 15 :20-21 )
2. Debora sebagai Hakim wanita ( Hakim 4-5 )
3. Hulda sebagai nabiah ( II Raja-raja 22:14-20 )
4. Hana sebagai nabiah ( Lukas 2:36-38 )
5. Empat anak gadis Filipus mempunyai karunia bernubuat ( Kisah 21:9)
6. Priskila sebagai rekan sekerja Paulus ( Kisah 18: 2, Roma 16 :3 )
7. Euodia dan Sintikhe yang berjuang bagi Injil ( Filipi 4:2-3 )
8. Nenek Timotius dan ibunya ( II Timotius 1 : 5 )
9. ....................................( ada tambahan dari blogger lain? )
 
APENDIKS IV : DUA PANDANGAN TENTANG KEPEMIMPINAN WANITA DAN PRIA
 
Dalam penafsiran dan diskusi mengenai kepemimpinan wanita, terdapat dua kubu dimana yang satu menentang ( disebut komplementarianisme ) dan yang satunya mendukung ( disebut egalitarian alkitabiah ). Jika anda ingin mengadakan studi perbandingan antara dua pandangan ini, silakan anda kunjungi disini dan disini. 
 
 
 
 
 
 
joli's picture

sssttttttttttt Rahasia besar.. ssstttt

Inilah tulisan yang ditunggu-tunggu..

Vantillian.. terima kasih sudah menulisnya dengan sistematis, berdasarkan firman dan dilengkapi appendix juga link, sangat membantu sekali dalam proses untuk belajar mengerti, dan menjalani hidup dengan cara yang benar.

Vantillian :

PRINSIP yang dapat kita ambil :
 
Laki-laki dan perempuan diciptakan oleh Allah dalam keadaan yang "sama" sekaligus "berbeda". Mereka dicipta sesuai dengan GAMBAR RUPA Allah.
PRINSIP PENCIPTAAN---Lelaki dan Perempuan (Kej)
 
Kepala dari perempuan adalah laki-laki. Kepala dari laki-laki adalah Kristus. Kepala dari Kristus adalah Allah (I Korintus 11:3 )
 
Melalui prinsip penciptaan dan kondisi setelah jatuh dalam dosa, Allah telah menetapkan suatu ordonansi antara laki-laki dan perempuan. Allah berkuasa atas manusia. Manusia berkuasa atas alam. Laki-laki berkuasa atas perempuan. Tetapi keduanya tunduk kepada FirmanNya. Meskipun sama-sama mengemban amanat dalam mengelola bumi, tetapi laki-laki dan perempuan melakukannya dengan DASAR  dan CARA yang berbeda. Prinsip “headship” sebenarnya secara tersirat sudah terdapat pada Kitab Kejadian. Dasar dari ordonansi laki-laki adalah Allah. Dasar ordonansi wanita adalah laki-laki.
 
 
Vantillian, ada satu lagi yang terungkap di dalam firman, yang merupakan hubungan suami-istri, hubungan Kristus dan jemaatnya.. ssssstttt.. kata Paulus.....  ini adalah rahasia besar....
Sejak  mengetahui rahasia ini.. tak putus-putusnya Joli mengucapsyukur..  diciptakan sebagai perempuan,.. dan belajar tunduk kepada suami, dalam rangka tunduk kepada Tuhan, .. 
Sejak mengetahui rahasia ini.. tak putus-putusnya.. mengucapsyukur kepada Tuhan Yesus.. dan takhluk kepadaNYA.. karena kasihNYA luar biasa, cintaNYA yang menginginkan kita, mengingini..
hubungan suami dan istri.. hubungan Kristus dan jemaatnya..
sssstt rahasia ini besar..
ketika menulis ini.. ada rasa haru luar biasa.. apakah manusia sehingga Engkau mencintainya..
 
Note :
Ef 5:20-33
Yoh17:24
Yoh 5:19-20
joli's picture

sssttt rahasia-ku

tulisan sebelumnya adalah rahasia besar..

sekarang mau bisik-in rahasia-ku.. sstt jangan keras-keras...

3 hari ini di Bali, dalam rangka pendalaman blog Dede, Kiem .. dan terakhir blog Vantillian ini.. hal pemimpin wanita..

ni lagi negosiasi, bukan hanya sebagai wakil presiden, tetapi to be president.. independent.. buat negara sendiri,...

pertanyaannya sejauh mana kemandirian kepemimpinan seorang wanita? mungkinkah seorang wanita yang notabene adalah istri menjadi leader tanpa pengaruh suami? meski menjadi negara baru tersendiri?

pls..pendapatnya..

to JF .. jawaban ini juga berpengaruh ke your partai pilihan loh..

 

Vantillian's picture

Joli, memang rahasia besar

 Joli, hubungan antara Adam-Hawa, Suami-isteri, Kristus-jemaat memang merupakan suatu rahasia besar. Saya meyakini ada hubungannya dengan prinsip KE-KEPALA-AN (Headship) antara PENCIPTAAN, KEJATUHAN, dan PENEBUSAN. Ini memang suatu prinsip penting. Mengapa Iblis menggoda Hawa? Mengapa sewaktu jatuh dalam dosa, Adam dipersalahkan karena "mendengar kata isterimu"? 

KEPALA---TUNDUK---OTORITAS---ORDO---KEMULIAAN merupakan strategi yang digunakan Iblis untuk menjatuhkan manusia...Bahasa Hai-hai adalah iblis mengacaukan sistem Kasta semesta....

Samuel Franklyn's picture

Mengajar bukan memerintah

Banyak orang berpikir mengajar itu sama dengan memerintah. Ini pemikiran  yang sungguh sempit dan keliru. Seseorang mengajar itu membagikan pengetahuan dan pengalaman bukan memerintah orang lain. Wanita jelas boleh mengajar baik dalam ibadah umum maupun pertemuan ibadah lainnya. Seorang yang mengajar jangan dipandang dia sedang memerintah atau mendominasi orang yang diajarnya. Seorang yang mengajar itu membagikan pengetahuan dan pengalaman yang sudah didapatnya.

Debu tanah's picture

Blog yang sangat baik & lengkap…

Seperti biasa si Vant ini selalu serius dalam menulis blognya, saya belum melihat blog nya yang “asal-asalan” berkaitan dengan himbauan saya dalam blog saya yang INI.

Salut untuk Vant yang bisa dijadikan teladan dalam sikap dan keseriusannya dalam menulis blog!


Kembali ke topic apakah wanita boleh berbicara dalam ibadah.

Selama ini saya berpendapat bahwa wanita boleh mengajar karena di gereja saya ada pendeta wanita. Dan dalam Alkitab juga ada contoh perempuan yang berbicara malah ada pula yang jadi pemimpin karena yang pria tidak berani, seperti Debora misalnya.

Dari blog anda ini baru tau ternyata konteks nya seperti itu ya. Oke, saya semakin mantap deh mempersilahkan wanita untuk mengajar dan menjadi pengkotbah! Ayo yang wanita mana ??

Saya pribadi tidak keberatan diajari oleh wanita sejauh dia mampu, wanita sama posisinya dengan pria dalam mengajar!

Sekarang kita tunggu komentar Kiem dan Dede, menurut saya mereka itu orang jadul yang tidak cukup rendah hati sehingga mau diajari oleh wanita, mungkin mereka lebih milih dikotbahi sama KELEDAI  ??


 

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

Vantillian's picture

Deta, terima kasih...

Deta, thanks untuk kesalutan anda. Saya menuliskan blog ini dengan gentar karena ini merupakan topik perdebatan yang melibatkan banyak ahli teolog dan pendeta serta denominasi. Secara umum ada tiga golongan besar yang menolak kepemimpinan wanita : Baptis, Reformed, dan Fundamentalis. Walaupun tidak semuanya menolak.

Gereja saya juga dipimpin oleh Gembala Sidang wanita. Tapi ini bukan motivasi untuk menuliskan blog ini, hehe...Saya terpancing menulis karena merasa ada satu hal yang mengganjal soal penafsiran I Korintus 14 dan I Timotius 2 yang sering dijadikan dasar menentang kepemimpinan wanita. Apakah Rasul Paulus memang memaksudkan begitu? Apakah Paulus bermaksud bahwa wanita tidak diperbolehkan memimpin laki2 dengan menjadi pendeta dan gembala sidang? Apakah penafsiran ini tidak telalu LUAS? Blog saya hanya menjelaskan tentang konteks dan prinsip umum, yang saya sadari masih kurang lengkap. Karena setelah Rasul Paulus melarang wanita berbicara dan mengajar serta memerintah laki-laki, Paulus melanjutkan tulisannya yang saya yakin merupakan prinsip penting memahami nats ini. Mungkin deta punya pandangan lain?

kardi's picture

@vantillian, setuju, saya pertama kali belajar omong sama ibu.

@vantillian, setuju, saya pertama kali belajar omong diajarin sama ibu, terus waktu sekolah lebih baik ibu guru dari pada bapak guru (pada umumnya).

Sekarang di gereja, pendeta wanita juga ada, malahan ada yang sampai dibunuh tu,btw masih ada yang pro-kontra seperti pa Kiem yang menulis di SS tentang hal ini.

Kenyataannya pada akhir zaman ini banyaklah ajaran-ajaran sesat yang keluar dari kebenaran alkitabiah, dimana perlu diketahui konteks, latar belakang dengan hikmat dari atas dan bimbingan Roh Kudus, tidak secara harafiah saja.

Teruskan vantillian, tulisan berikutnya,GBU

hai hai's picture

Suami kepala Istri Namun Lelaki Bukan Kepala Wanita

Saudara Vantillian, akhirnya tulisan anda keluar juga. Namun menurut saya anda akan diserang habis-habisan oleh Dede Wijaya.

Menurut saya kontek kondisi SOSIAL surat Korintus dan Timotius yang anda ajukan TIDAK cukup kuat untuk membendung serangan dari kaum ANTI  pengkotbah dan pemimpin wanita. Seperti yang sudah saya berikan kalimat petunjuknya.

Suami adalah kepala istri namun lelaki bukan kepala wanita.

1 Timotius 2:1-15

Vantillian, PERIKOP ayat-ayat tersebut TIDAK ada di dalam bahasa aslinya, oleh karena itu jangan biarkan JUDUL mempengaruhi anda. Bacalah ayat-ayat tersebut dengan teliti. Bila belum menemukan kebenarannya juga, saya akan beri petunjuk lagi nanti.

Bukannya pelit, namun saya ingin anda MERASAKAN sensasi ketika menemukan KEBENARAN yang tidak KELIHATAN walaupun kita melihatnya selama bertahun-tahun.

1 Korintus 11:1-16

Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya. 1 Korintus 11:4

Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. 1 Korintus 11:5

Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki. 1 Korintus 11:7

coba anda perhatikan kata KEPALANYA dalam ayat 4 dan 5. Siapakah yang dimaksudkan dengan KEPALANYA dalam kedua ayat tersebut di atas?

1 Korintus 14:26-40

Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.1 Korintus 14:31

Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat. 1 Korintus 14:34

Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat. 1 Korintus 14:35

Handai taulan, coba baca keseluruhan ayat tersebut. Apakah ketika bernubuat seorang wanita tidak BERBICARA namun KUMUR-KUMUR? Apa bahasa Yuaninya NGOBROL?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Kiem's picture

Bernubuat dengan berbicara (bahkan mengajar)

Yth. Hai-Hai

Bernubuat berbeda dengan berbicara (seperti biasanya) atau mengajar.

Apa mungkin belum pernah bertemu dengan orang yang bernubuat, ?, bernubuat itu memang berbicara juga, tetapi bukan dari pikirannya sendiri (didalam nubuat tidak ada niat/hasrat/maksud manusia, kecuali Tuhan sendiri yang bermaksud). Apa yang diucapkan itu, langsung kata-kata Tuhan yang perlu disampaikan kepada jemaat. Dalam hal ini, mungkin pikirannya akan mencatat/ merekam apa yang dikatakan Tuhan yang menggunakan mulutnya.

Sedangkan mengajar atau berbicara, itu semua asli dari pikirannya.

Silahkan ditanya kepada orang yang pernah bernubuat.

Puji Tuhan

Vantillian's picture

Hai, mohon petunjuknya...

Saya memang sedang memikirkan ketiga bagian dari ayat Firman yang anda tuliskan di atas, khususnya I Timotius 2:12-15 dan I Korintus 11: 1-16, karena Rasul Paulus sedang mengajarkan prinsip ordonansi yang penting....

Menurut saya, untuk I Korintus 11, kuncinya adalah pada ayat 7 :

Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki. ( apakah berkerudung atau tidak? )

Wanita menyinarkan kemuliaan laki-laki, laki2 menyinarkan kemuliaan Allah. Kalau laki2 berkerudung, ia menghina kepalanya ( Kristus ), berarti kalau wanita TIDAK berkerudung, ia menghina kepalanya ( laki2). Wanita yang berkerudung adalah KUNCI untuk memahami apakah hal itu menyinarkan kemuliaan KEPALA siapa?

Mengenai I Timotius 2:1-15, saya berpegang kepada konteks sosial yang sedang terjadi. Mungkin Sdr Hai-Hai bisa memberikan petunjuk?

 Mengenai tulisan saya akan diserang habis-habisan oleh Dede, saya rasa tidak, karena yang bisa menyerang tulisan saya adalah yang mengerti PRINSIP I Korintus 11 dan I Timotius 2. Bukankah Dede selalu mengikuti ajaran gurunya? Saya belum pernah membaca atau menemukan pertanyaan yang anda ajukan..Mungkin hanya Hai-Hai yang mengetahui kelemahan tulisan blog di atas, hahaha....

hai hai's picture

@ Kiem, Anda Dapat Wahyu Baru?

1 Korintus 14:26-40

Saudara kiem, 1 Korintus 14:26-40 sama sekali tidak berbicara tentang MENGAJAR.

Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat. 1 Korintus 14:34

Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat. 1 Korintus 14:35

Coba anda perhatikan kedua ayat tersebut di atas. Tidak ada kata MENGAJAR sama sekali.JAdi tolong jagnan mengada-ada, kecuali anda dapat wahyu baru.

Coba perhatikan kalimat yang saya beri warna MERAH. Kenapa perempauan TIDAK boleh bicara? Karena MEREKA harus bertanya kepada suaminya bila tidak PAHAM. Kerena TIDAK sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam PERTEMUAN jemaat.

Apakah ayat-ayat tersebut mengajarkan, Perempuan tidak boleh BICARA kecuali BICARA dalam rangka NUBUAT?

Anda nabi baru yang dapat wahyu baru? Bukankah ayat-ayat 1 Korintus 14:26-40 hanya mengajarkan bahwa  wanita NGOBROL dalam PERTEMUAN jemaat itu tidak SOPAN.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Kiem's picture

Berdiam diri tidak sama dengan jangan ngobrol ( masalah ribut)

Yth. Hai-hai

Itulah pak, yang merasa nabi baru itu siapa sebenarnya?

Saya mengartikan ayat itu, bukan masalah ngobrol, tetapi saya mengartikan ayat itu (bukan menafsirkan, lho), cukup dengan cara membaca 1 Timotis 2 : 8 - 14, karena itu saling menerangkan, dan sumber dari semua ayat itu adalah dari Tuhan, dan untuk tujuan yang satu

Puji Tuhan

hai hai's picture

@ Kiem, Bila Bukan Wahyu Baru Artinya Anda Membual

Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan. 1 Timotius 2:8

Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, 1 Timotius 2:9

tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah. 1 Timotius 2:10

Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh. 1 Timotius 2:11

Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri. 1 Timotius 2:12

Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.1 Timotius 2:13


Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa. 1 Timotius2:14

Saudara Kiem, Bila tidak mendapat wahyu baru anda pasti MEMBUAL. Saya kutip 1 Timotius 2:14. Coba anda TUNJUKAN kepada saya AYAT atau KLIMAT mana yang berbicara tentang PERTEMUAN Jemaat?

Saya mengartikan ayat itu, bukan masalah ngobrol, tetapi saya mengartikan ayat itu (bukan menafsirkan, lho), cukup dengan cara membaca 1 Timotis 2 : 8 - 14, karena itu saling menerangkan, dan sumber dari semua ayat itu adalah dari Tuhan, dan untuk tujuan yang satu.

Kiem, anda BUKAN Tuhan, Sadarilah KENYATAAN itu. Anda juga TIDAK mendapat wahyu baru. Itu pengakuan anda. Karena bukan Tuhan dan tidak mendpat wahyu baru, lalu Dari mana anda tahu bahwa 1 Timotius 2:8-14 dan 1 Korintus 14:26-40 SALING MENERANGKAN? tahu dari hongkong?

Kiem, saya mengartikan 1 Timotius 2:8-14 dan 1 Korintus 14:26-40 (bukan menafsirkan, lho), cukup dengan cara membaca   Yohanes 8:44, karena itu saling menerangkan, dan sumber dari semua ayat itu adalah dari Tuhan, dan untuk tujuan yang satu. Inilah artinya:

Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu.

Waaaaaah ...... kiem, ilmu MENGERTIKAN  anda memang hebat. Sekali saya coba, hasilnya luar biasa.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Kiem's picture

@ Hai-hai, Mengerti bukan seperti cara anda

Yth. Hai-hai

Yang anda maksud mengerti alkitab adalah dituliskan persis seperti yang anda inginkan???

Mengenai 1 Timotius 2:8-14 dan 1 Korintus 14:26-40 saling menerangkan :

  1. Penulisnya satu orang yaitu Paulus
  2. Mengenai pertemuan Jemaat, apakah Korintus bukan Jemaat, atau mungkin menurut Hai-hai, Korintus itu adalah DPR, atau MPR??, Demikian juga Timotius, bukankan Timotius itu memimpin jemaat?? Kalau anda menuntut harus tertulis seperti itu, itu namanya berdebat, dan seperti berdebat dengan orang yang tidak berpendidikan lagi.

Hai-hai, anda BUKAN Tuhan, Sadarilah KENYATAAN itu. Anda juga TIDAK mendapat wahyu baru. Itu celotehan anda. Karena bukan Tuhan dan tidak mendpat wahyu baru, lalu dari mana anda mengartikan Yohanes 8:44, mengenai pembual ??, Apakah pembual=pendusta??, Kalau demikian maka anda adalah seorang pendusta, sehingga

Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu.

Tuhan mengampunimu

hai hai's picture

@Kiem, Argumentasi LUCU

  1. Penulisnya satu orang yaitu Paulus
  2. Mengenai pertemuan Jemaat, apakah Korintus bukan Jemaat, atau mungkin menurut Hai-hai, Korintus itu adalah DPR, atau MPR??, Demikian juga Timotius, bukankan Timotius itu memimpin jemaat?? Kalau anda menuntut harus tertulis seperti itu, itu namanya berdebat, dan seperti berdebat dengan orang yang tidak berpendidikan lagi.

Saudara Kiem, saya argumentasi anda benar-benar lucu. Lebih baik saya sebut lucu dari pada menyebutnya bodoh.

Ha ha ha ha ...

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

DEDE WIJAYA's picture

@ Ivan tt Wanita Mengajar

Ivan salah ketika mengatakan:

".......Yang lucu adalah TAFSIRAN fundamentalis yang melarang wanita menjadi Gembala Sidang berdasarkan atas I Timotius 2:12. Tetapi kemudian mereka menyatakan bahwa wanita BOLEH menjadi pengajar sekolah minggu, penginjil. Apakah mereka tidak mengerti arti perempuan tidak boleh mengajar? Mengapa menafsirkan sendiri larangan ini? Ini namanya menjilat muntahan sendiri. Melarang wanita menjadi gembala sidang, kemudian menyatakan wanita bisa menjadi guru sekolah minggu, JELAS MELANGGAR PERINTAH PAULUS secara literal. Inilah tafsir yang menentang dirinya sendiri."

Dede menjawab:

Mohon baca artikel blog saya baik-baik, tampaknya anda tdk membaca dengan teliti, dan asal skimming saja.

Yg saya katakan itu, wanita tdk boleh mengajar di Kebaktian Umum, yg konteksnya itu kebaktian dihadiri Pria Dewasa atau yg suka berkeluarga/sudah menikah.

Dalam banyak komentar saya dan juga di artikel saya, saya sudah jelaskan Wanita boleh mengajar anak SM, remaja, Pemuda, para kaum ibu atau kaum wanita. Namun tdk boleh mengajar dalam Kebaktian yg dihadiri Pria Dewasa/sudah menikah. Ini juga yg Paulus sudah jelaskan.

Hal lain, wanita sampai kiamat pun tdk akan pernah boleh jadi GEMBALA/PENDETA/PENATUA/PENILIK JEMAAT bahkan tdk boleh jadi MAJELIS/DIAKEN karena ada syarat SUAMI dari SATU ISTRI dan SEORANG KEPALA KELUARGA YG BAIK, nah para wanita tdk perlu merasa dilecehkan, ini aturan Paulus bukan hanya buat jemaat Korintus, jemaat Timotius, jemaat Titus, jemaat Petrus, dll, ini aturan berlaku sepanjang masa.

Ryrie dalam Disertasi Th.Dnya juga sudah mendalami segala macam yg Ivan bilang konteks ada wanita ngatur prialah, ada wanita yg tdk mau diatur, dll yg u ceritakan di atas. Saya pun sudah tahu konteks itu. Namun sudah saya tekankan pula dalam artikel blog saya, ada 8 argumen yg mesti u patahkan, ditambah 2 syarat SUAMI dari SATU ISTRI dan KEPALA KELUARGA yg Baik tuk jadi Pendeta dan Majelis.

Selamat bergumul. Kami para kaum Baptis, Fundamentalis, Dispensationalis, dan beberapa gereja Injili lainnya sudah mengerti aturan ini. Tinggal kita mau rendah hati tuncuk dan taat pada Firman Tuhan atau mengeraskan hati.

 

dede wijaya

__________________

dede wijaya

GODARMY's picture

Pak DEDE kita kan ngomongin

Pak DEDE kita kan ngomongin alkitab, kalo anda ngasih buku referensi percuma saja diperdebatkan, ya sama saja dengan cuman baca buku.

JESUS IS GOD

__________________

JESUS IS GOD

Vantillian's picture

GodArmy, itulah Dede....

GodArmy, itulah Dede...Ketika merasa bisa mengungguli orang, bacot sana sini, tetapi ketika sudah tersudut, menuduh orang gak ngerti atau mengganggap argumen orang belum cukup memadai, lalu menawarkan sejumlah buku teolog...Kemudian, KABUR....

GODARMY's picture

Gitu ta Van gua baru tau

Gitu ta Van gua baru tau :D:D:D

JESUS IS GOD

__________________

JESUS IS GOD

Vantillian's picture

Dede, mengapa saya tidak kuatir?

 dede, salah satu alasan mengapa saya tidak kuatir ketika Hai-hai mengatakan blog ini akan diserang habis-habisan oleh Dede Wijaya adalah karena anda kadang tidak mengerti mengapa saya menyerang tafsiran literal anda. Apakah I timotius bermaksud melarang wanita menjadi gembala/penatua/penilik? Kalau anda merujuk kepada kata "mengajar" dan "memerintah" mengapa anda tafsirkan bahwa kalau "mengajar" kebaktian umum TIDAK BOLEH, tetapi "mengajar" Sekolah Minggu BOLEH? Apakah anda yang menentukan BATASAN LARANGAN Paulus? Atau guru anda? Hehe....

Pernyataan tulisan saya yang anda kutip memang anda tidak mengerti sama sekali, dan anda tidak bisa membuktikan dengan ayat apakah wanita TIDAK BOLEH menjadi GEMBALA/PENDETA atau mengajar di kebaktian umum? Hanya dengan merujuk kepada larangan "berbicara" dan "mengajar" anda sudah berani mengklaim wanita sampai kiamatpun tidak bisa menjadi gembala/pendeta? Hoho..dengan kemampuan anda berargumen seperti ini, nama fundamentalis akan dipermalukan. 

Dalam banyak komentar saya dan juga di artikel saya, saya sudah jelaskan Wanita boleh mengajar anak SM, remaja, Pemuda, para kaum ibu atau kaum wanita. Namun tdk boleh mengajar dalam Kebaktian yg dihadiri Pria Dewasa/sudah menikah. Ini juga yg Paulus sudah jelaskan.

Ini KODE atau RULE? ASAS atau POLA? mana ayat yang membedakannya?

 

GODARMY's picture

DUUH padahal kemaren aku dah

DUUH padahal kemaren aku dah bertekad BULAT untuk mencari dan mencintai wanita bisu dari timur tengah...keknya sekarang kudu cari yang normal aja biar bisa ngajarin kidung agung tiap hari:D...

oh pak kiem pak kiem kami mencintaimu...hahaha...

JESUS IS GOD

__________________

JESUS IS GOD

hai hai's picture

Dede, Mana Ayatnya?

Yg saya katakan itu, wanita tdk boleh mengajar di Kebaktian Umum, yg konteksnya itu kebaktian dihadiri Pria Dewasa atau yg suka berkeluarga/sudah menikah.

Dede Wijaya, kenapa tidak kutip ayat-ayat Alkitab untuk mendukung pernyataan anda? terus terang saya malas memebri komentar di tulisan and tentang topik tersebut karena isinya hanya kutipan KOSONG belaka.

Ryrie dalam Disertasi Th.Dnya juga sudah mendalami segala macam yg Ivan bilang konteks ada wanita ngatur prialah, ada wanita yg tdk mau diatur, dll yg u ceritakan di atas. Saya pun sudah tahu konteks itu. Namun sudah saya tekankan pula dalam artikel blog saya, ada 8 argumen yg mesti u patahkan, ditambah 2 syarat SUAMI dari SATU ISTRI dan KEPALA KELUARGA yg Baik tuk jadi Pendeta dan Majelis.

apa yang dialami oleh Ryrie dan anda (dede wijaya) hanya membuktikan bahwa Firman Tuhan memang selalu digenapi. Rahasia Kerajaan Allah hanya diungkapkan kepada orang-orang yang kepadanya Allah berkenan. Buktinya walau udah disertasi DOKTOR si Ryre tetap gak ngerti kebenaran Alkitab. Dede Wijaya walaupun sudah pindah dari perguruan satu ke perguruan lain, sampai ke perguruan fundamentalis tetap nggak ngerti juga. Padahal, saya hanya membaca ayat-ayat tersebut sekitar puluhan kali sudah memahaminya.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

hai hai's picture

Misteri Wanita Mengajar dan Memimpin DEBUNK!

Saudara Vantillian, selama ini para Theolog sangat terpaku pada konteks sosial untuk memahami ayat-ayat tersebut.

Kebenaran yang tidak konsisten bukan kebenaran sejati

Apabila Paulus memang ingin kita memahaminya dengan konteks sosial, dia pasti menyatakannya. Apabila kita memahami ayat-ayat tersebut dalam konteks sosial saat itu, maka kita harus memahami semua ayat Alkitab dengan cara yang sama, konteks sosial ketika ditulis. Dengan pemikiran itulah saya lalu membuang semua pengetahuan saya tentang konteks sosial tersebut lalu mulai mempelajarinya dari awal.

Korintus 11: 1-16

Wanita harus pakai kerudung waktu bernubuat dan waktu berdoa. Ketika tidak bernubuat dan berdoa, wanita TIDAK boleh pakai kerudung karena memakai kerudung berarti menghina kepalanya (suami). Ajaran Alkitab ini jelas menentang konteks sosial saat itu.

Pemahaman saya tersebut benar-benar mengejutkan dan bertentangan dengan apa yang selama ini saya pelajari. Namun itulah yang diajarkan oleh Alkitab. Wanita berkerudung berarti menghina kepalanya (suami). Ketika wanita menghina kepalanya dia Menghormati KEPALA suaminya. Wanita punya dua kepala, satu kepala (suami) satu lagi KEPALA (Kristus).  Apabila engkau tidak MEMBENCI …. Maka engkau tidak layak bagi kerajaan sorga. Itulah yang diajarkan Kristus. KONSISTEN! Benar-benar KONSISTEN! Itulah kebenaran sejati.

NABI = penyambung lidah Tuhan = Orang yang menyampaikan firman Tuhan
Nabiah = perempuan penyambung lidah Tuhan = Perempuan yang menyampaikan firman Tuhan

NABIAH berkerudung. Itulah yang digambarkan oleh lukisan-lukisan Kristen. Para pelukis itu sadar akah hal itu, para pelukis itu dipakai Tuhan untuk menjaga LI (kesusilaan).

Suami adalah kepala istri, namun lelaki bukan kepala wanita. Ketika wanita BEKERUDUNG, saat itu dia menyatakan bahwa DIA wanita merdeka yang TIDAK punya KEPALA yang kepadanya, dia harus Takluk.

Vantillian, pemahaman itu membawa pikiran saya yang jalang mengembara pada kisah Yakub ditipu mertuanya untuk menikahi putri sulungnya. Perawan itu diserahkan kepadanya dalam kondisi berkerudung.  Yakub membukanya dan terkejut.  Yakub melanjutkan perkawinannya. Kenapa Yakub tidak mengembalikannya karena itu bukan wanita idamannya? Pikiran saya juga melayang pada tradisi pernikahan Tionghua kuno. Dalam tradisi Tionghua kuno, pernikahan disebut: Penyatuan agung sesuai kesusilaan. Pengantin wanitnya berkerudung, pengantin lelaki membukanya. Bagaimana dengan pernikahan Kristen modern? Bukankah LI (kesusilaan) itu masih terpelihara hingga saat ini? Luar biasa.

NUBUAT, apakah itu? Sebagian orang Kristen memahami NUBUATAN sebagai "Telling some body" apa yang akan terjadi padanya di masa depan. Apakah itu  yang diajarkan oleh Alkitab? NUBUATAN membangun IMAN jemaat. Apakah jemaat pertama saling membangun iman dengan telling each other apa yang akan terjadi nanti? BUKAN! NUBUATAN berarti MENGAJARKAN firman Tuhan kepda jemaat. Saat itu belum ada Alkitab. Bagaimana membangun iman jemaat? Dengan nubuatan.

Apa Arti NUBUATAN saat ini? NUBUATAN berarti MENGAJARKAN kebenaran Alkitab kepada jemaat. Wanita boleh melakukannya, namun mereka harus PAKAI kerudung. Siapa bilang wanita tidak boleh mengajar? Nggak boleh ngajar dari hongkong?

PERTEMUAN jemaat. Siapa yang bilang pertemuan jemaat adalah kebaktian umum? SIAPA yang disebut jemaat? Apabila kehadiran lelaki menjadi syarat untuk disebut pertemuan jemaat, maka itu berarti JEMAAT Allah HANYA lelaki. Alkitab mana yang mengajarkan hal demikian? Alkitab dari hongkong? Apa yang disebut pertemuan jemaat? Bila 2 atau 3 orang bekumpul, saat itu Aku hadir. Itulah pertemuan jemaat yang diajarkan oleh Alkitab. Jenis kelamin dan umur tidak pernah menjadi SYARAT untuk disebut pertemuan jemaat.

I Timotius 2:8-15


Mengenai sikap orang laki-laki dan perempuan dalam ibadah jemaat

Itulah JUDUL perikop 1 Timotius 2:1-15. Judul itu tidak ada ketika Surat kepada Timotius ditulis. Saya tidak tahu siapa yang pertama kali mencantumkan JUDUL tersebut, namun setelah mempelajari ayat-ayatnya saya YAKIN, judul itu telah MEMBUTAKAN banyak orang bahkan para Theolog besar. Sejak ditulis hingga generasi ke generasi ayat-ayat tersebut tidak pernah menjadi masalah sampai muncul orang-orang Kristen TOLOL yang menyangka Lelaki adalah KEPALA wanita DAN mengajarkan bahwa ayat-ayat tersebut MENYATAKAN bahwa wanita tidak boleh menjadi gembala dan tidak boleh mengajar dan memimpin lelaki. Menurut saya seharusnya perikop itu berbunyi:

Mengenai sikap orang laki-laki dan perempuan.

Vantillian dan handai taulan sekalian, silahkan baca ketiga ayat di bawah ini.

karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Efesus 5:23

Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah. 1 Korintus 11:3

Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri. 1 Timotius 2:12

Kata "laki-laki" dan "suami" dalam ayat-ayat tersebut di atas diterjemahkan dari kata Yunani "aner" yang artinya "lelaki" atau "suami."

Vantillian dan handai taulan sekalian, apabila LELAKI adalah KEPALA perempuan, maka itu berarti setiap perempuan HARUS takluk kepada SEMUA lelaki dan SEMUA lelaki BERKUASA atas semua perempuan. Wow ….. Anda semua dapat membayangkan betapa MENGERIKANNYA dunia demikian. Apabila ajaran demikian benar, bukankah itu berarti saya BERKUASA untuk memerintahkan setiap wanita Kristen telanjang dihadapan saya dan mereka HARUS taat seperti Kristus TAAT kepada Allah Bapa? Namun, apabila PEMAHAMAN saya benar bahwa:

Suami adalah kepala istri, namun lelaki bukan kepala wanita

Bukankah itu berarti I Timotius 2:8-15 HANYA mengajarkan tentang HUBUNGAN suami istri? Sama sekali BUKAN mengajarkan tentang HUBUNGAN lelaki dan wanita? Apabila I Timotius 2:8-15 HANYA mengajarkan tentang HUBUNGAN suami istri, BUKANKAH itu berarti yang TIDAK boleh DIAJAR dan DIPIMPIN oleh wanita adalah SUAMINYA, bukan semua LELAKI?

KENAPA wanita tidak boleh MENGAJAR dan MEMIMPIN suaminya? Karena suaminya adalah KEPALANYA! KENAPA wanita tidak boleh MENGAJAR dan MEMIMPIN suaminya? KARENA wanita adalah PENOLONG yang sepadan bagi SUAMINYA!

PENOLONG bukan PEMIMPIN! Penolong bukan PENGAJAR! Itu sebabnya Paulus TIDAK mengizinkan wanita mengajar dan memimpin suaminya.

Misteri wanita mengajar dan memimpin DEBUNK! Segala Puji Homat dan Syukur bagi kemuliaan Allah.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Samuel Franklyn's picture

Kelemahan bahasa Yunani

Hai-hai ulasan anda tepat sekali. Dari banyak artikel yang saya baca tentang wanita boleh mengajar atau tidak memang kesalahan pemahaman ini karena kesalahan penterjemahan. Penyebabnya adalah kelemahan bahasa Yunani yang tidak membedakan kata yang digunakan untuk menunjuk kepada istri atau wanita. Kata Yunani yang dipakai untuk istri dan wanita adalah satu kata yang sama. Jadi karena itu kita harus melihat konteks sebelum menterjemahkan kata Yunani tersebut menjadi istri atau wanita.

Debu tanah's picture

@ Hai, sangat jelas

Wah sangat jelas nih Om, baru mudeng sekarang.. Dapat pengertian terutama masalah kerudung itu.

Setelah membaca penjelasan anda ini, saya membaca 1 Korintus 11 menjadi beda lho..  Thanks  Hai !!

Saya PENASARAN banget nunggu sanggahan DEDE & Kiem.

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

hai hai's picture

Debu Tanah, Dede Wijaya dan Kiem

Debu tanah, kalau Dede wijaya membacanya, dia pasti nggak berani nyerang. Paling-paling dia akan tanya dulu sama gurunya, suhento liauw.

Namun,menurut dugaan saya dia akan menyerang pakai jurus PENILIK dan DIAKEN. Kita lihat saja.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Vantillian's picture

Hai, petunjuk yang luar biasa...

Sdr Hai-hai, anda telah memberikan pendapat dan clue yang luar biasa untuk melengkapi blog saya....Pendapat anda tentang kerudung benar-benar merupakan hal baru bagi saya. Setelah lama berpikir, saya mendapati bahwa di dalam Kitab Kejadian Hawa telah dituliskan sebagai isteri Adam. Dan juga konsep keduanya akan menajdi satu daging merupakan konsep yang penting. Saya mendasarkan pandangan ini untuk mengerti I Korintus 14, apalagi setelah anda memberikan clue : Suami adalah Kepala isteri, namun lelaki bukan kepala wanita. Beberapa terjemahan Alkitab menunjukkan hal yang sama. Tetapi untuk I Timotius 2 :12, saya mempunyai keraguan untuk menerapkan pada kata "perempuan" dan "laki-laki". Apalagi setelah membaca, kebanyakan terjemahan Alkitab yang terkenal tidak menggunakan "isteri" dan "suami". 

Young Literal merupakan pengecualian : (YLT)  and a woman I do not suffer to teach, nor to rule a husband, but to be in quietness, 

Dan ternyata KS-ILT juga menerjemahkan : Dan aku tidak mengizinkan kepada seorang istri untuk mengajar ataupun menguasai suami, melainkan untuk tetap berada di dalam kekhidmatan.....

Haha....Memang setelah melihat lebih dekat bahasa Yunani "perempuan" dalam konteks ini, saya bisa mengambil kesimpulan kata perempuan merujuk kepada isteri...

gun? : Probably from the base of ginomai; a woman; specifically a wife: - wife, woman.

Terima kasih untuk pembelajaran yang luar biasa ini...Senang berdiskusi dan memecahkan hal-hal di dalam Alkitab bersama anda...GBU

 
hai hai's picture

@ Vantillian, Ini Akan Semakin Jelas

Saudara Vantillian, apabila anda baca komentar saya ini, maka kan nempak semakin jelas apa yang diajarkan Alkitab Tentang SUAMI dan ISTRI.

SUAMI adalah BUDAK istrinya, karena dia MENYERAHKAN dirinya kepada istrinya. Istri harus tunduk kepada BUDAKNYA karena budaknya adalah kepalanya.

Humor yang luar biasa. Ketika menuemukan kebenaran itu saya ngakak sampai istri saya keluar dari kamar dan melotot. Ha ha ha ha ....

Kebenaran yang tidak konsisten bukan kebenaran sejati. Itu sebabnya ajaran Alkitab selalu KONSISTEN.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Purnawan Kristanto's picture

Tanya Hai

KENAPA wanita tidak boleh MENGAJAR dan MEMIMPIN suaminya? Karena suaminya adalah KEPALANYA! KENAPA wanita tidak boleh MENGAJAR dan MEMIMPIN suaminya? KARENA wanita adalah PENOLONG yang sepadan bagi SUAMINYA!

Wah ini menyulitkan suami pendeta. Bagaimana kalau mengikuti ibadah yang dilayani oleh isterinya sendiri? Apakah dia harus menolak datang?

 


“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

hai hai's picture

Mas Wawan, Anda Benar-benar Apes

Pak Wawan, bagaimana dengan para wanita yang tercatat di dalam Alkitab ketika mereka BERNUBUAT (menyampaikan firman Tuhan)? Mereka pakai kerudung.

Suami adalah kepala istri, namun lelaki bukan kepala wanita. Ketika wanita BEKERUDUNG, saat itu dia menyatakan bahwa DIA wanita merdeka yang TIDAK punya KEPALA yang kepadanya, dia harus Takluk.

Mas wawan, ketika istri anda pakai kerudung, saat itu dia sedang MENGHINA kepalanya (wawan) dan MEMULIAKAN KEPALANYA (Kristus). Pada saat itu anda tidak berbeda dengan jemaat lain yang diajarnya. Itu sebabnya walaupun melihat anda, saat kotbah istri anda tidak pernah menyapa, "suamiku yang kekasih ..." Namun, dia berkata, "Saudara-saudara yang kekasih ...."

Ha ha ha ha ... Jadi, mas wawan, bila kotbahnya indah, jangan coba-coba berkata, "Itu istriku lho!" Karena ketika kotbah dia sedang MENGHINA anda demi memuliakan KEPALANYA. 

Mas wawan, anda benar-benar apes karena istri anda seorang pendeta. Bagaimana bila anda mengajak teman-teman senasib untuk membuat "Persatuan Suami Dihina Istri"? Ha ha ha ha ... Hari minggu bagi saya adalah hari yang indah, sementara bagi anda hari minggu adalah hari PENGHINAAN. Ha ha ha ha ... kecian dech mas wawan.  

Kerudung hanya sebuah SIMBOL bahwa wanita menghina kepalanya (suami). Bolehkah kita mengganti SIMBOL kerudung dengan yang lainnya?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

GODARMY's picture

@hai-hai pelit

Jadi gitu toh penjelasannya, gua baru bener-bener paham sekarang hehehe.....

kenapa gak dari kemarin2 aja jelasin kek gini? DASAR KO HAI EMENG PELIIIIIT:P

dah bener nih tak tulis lho:Dawas kalo diganti, entar tak suruh pakai wig hahahaha...

JESUS IS GOD

__________________

JESUS IS GOD

hai hai's picture

Godarmy, ha ha ha ha ...

godarmy, kadang-kadang saya berpikir, "Bener-bener gak adil. Gua belajar susah payah, menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca Alkitab berulang-ulang dan mencari sumber pustaka lainnya. Setelah paham, lalu menghabiskan waktu berjam-jam untuk menuliskannya, membacanya kembali lalu memasukkannya ke badan sensor, mengeditnya lagi lalu mengunggahnya, eh ... mereka hanya perlu waktu beberapa menit untuk memahaminya."

Kalau sekali-sekali belaga pelit boleh dong?

Sebenarnya komentar saya menjadi mudah dipahami setelah anda membaca tulisan Vantillian yang sistematis dan informatif. Kemudian saya menancing anda untuk membaca kembali ayat-ayat Alkitab terkait dan memikirkannya. Setelah itu tinggal digebrak, maka pikiran pun penuh dengan cahaya.

Ada satu rasa puas dan senang ketika tulisan kita di pahami orang lain dan berguna bagi mereka. Perasaan itu membangkitkan semangat untuk belajar lagi dan menuliskannya lagi. Menulis sangat mengasykkan.

godarmy, saya tidak akan menggantinya lagi. Kita tunggu saja apa kata kiem dan dede wijaya setelah membaca komentar di atas.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Vantillian's picture

Hai, beban yang mesti dipikul

 Hai menuliskan :

godarmy, kadang-kadang saya berpikir, "Bener-bener gak adil. Gua belajar susah payah, menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca Alkitab berulang-ulang dan mencari sumber pustaka lainnya. Setelah paham, lalu menghabiskan waktu berjam-jam untuk menuliskannya, membacanya kembali lalu memasukkannya ke badan sensor, mengeditnya lagi lalu mengunggahnya, eh ... mereka hanya perlu waktu beberapa menit untuk memahaminya."

Sdr Hai-hai....Mungkin ini adalah beban yang harus anda pikul seumur hidup anda....Hahaha

hai hai's picture

Vantillian, Ko Put Ciong

Ha ha ha ha ... Vantillian, orang Hokian bilang Ko Put Ciong. Ha ha ha ... Itu sebabnya saya sangat menikmati proses belajar itu.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Vantillian's picture

Hai, anda telah menularkan penyakit berbahaya...

 Hai, cara belajar dan pemahaman anda telah menjadi penyakit menular, berbahaya bagi otak karena menjadikan panas dan mendidih, haha......

GODARMY's picture

Bener juga hahaha....kadang

Bener juga hahaha....kadang memang kita merasa begitu kok, boleh juga kadang-kadang pelit:D,...

tapi ada juga lho orang yg bener-bener peliiiiiitt kek kodok kejepit, sangking pelitnya ampe ilmunya dijadiin buku dan dijual tanpa pikir kwalitas...

tapi bener juga pikiran gua sekarang jadi kinclong hahaha...

JESUS IS GOD

__________________

JESUS IS GOD

hai hai's picture

@Godarmy, Orang Pelit Patut dikasihani

Godarmy, orang pelit patut dikasihani. Nampaknya mereka tidak paham apa yang diajarkan oleh salah satu iklan TV.

Asyknya rame-rame!

Vantillian, mulanya memang bikin otak mendidih, namun bila sudah terbiasa. Sangat-sangat mengasykan! Hampir smaa seperti ketika kita menonton pertunjukkan sulap lalu berhasil memecahkan triknya.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

GODARMY's picture

Hai-hai ma Vantillian PRnya

Hai-hai ma Vantillian PRnya dah selesai belum?:D, jangan bikin yg tentang nama Tuhan lagi ya oke-oke?:D...... DIRIKU DAH SUPER BOSEN NIH..

Sekali-sekali bikin tentang ....akhir jaman kek, ato senyuman maut sang nabi palsu kek, ato cara menggoreng tempe yg alkitabiah kek, ato resep krupuk dari yerusalem kek, ato Bakpao mesir kek, ato apa aja deh...hahahaha...

Duh tolonglah diriku yg masih buta ini:(

JESUS IS GOD

__________________

JESUS IS GOD