Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Wanita sebaiknya berdiam diri dalam Ibadah
(Tidak diijinkan berbicara apalagi mengajar, kecuali dalam ibadah khusus wanita)
Saya ingat di Gereja saya dulu, sampai kira-kira tahun 1983, tidak ada wanita yang menjadi pendeta ataupun tua-tua gereja penatua).
Kemungkinan besar ini adalah peraturan gereja tidak memperbolehkannya, terbukti ada seorang wanita bertitel Sarjana Theologia, dia hanya sebagai guru agama SMA karena tidak ada peluang menjadi pendeta.
Setelah itu (antara 1983-1985 tepatnya tidak saya ikuti), saya lihat kesempatan sudah terbuka bagi wanita untuk diangkat menjadi pendeta maupun tua-tua gereja, dan Wanita Sarjana Theologia, yang guru agama tadi sudah menjabar menjadi pendeta.
Dasar pertimbangan membuka peluang ini, sampai sekarang saya belum tahu, namun yang perlu saya sampaikan adalah :
Dibenarkankah hal ini menurut Firman Tuhan??
Dalam 1 Timotius 2 ==>TIDAK DIBENARKAN
1 Timotius 2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
Dalam hal ini, bukan berarti bahwa perempuan berdoa boleh dengan tangan tidak suci, marah-marah dan berselisih, tetapi ayat ini mempunyai arti bahwa yang memimpin doa itu adalah memang laki-laki, namun tetap ada pengecualian, yaitu ibadah khusus wanita, (seperti yang diciptakan oleh Nommensen di daerah Batak)
1 Timotius 2 : 11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
(dalam hal ini bukan dalam posisi mengajar)
1 Timotius 2 : 12 Aku (Rasul Paulus) tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
(dalam hal ini termasuk memimpin puji-pujian atau liturgos, tentunya tidak boleh juga, karena disana banyak terdapat perintah, misalnya : "mari kita berdiri, diminta Bapak A. Berdoa, mari semua bertepuk tangan, mari bernyanyi dipercepat, dll)
1 Timotius 2 : 13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
(Ini hirarkhi hubungan kepala sesuai 1 Korintus 11 : 1)
1 Timotius 2 : 14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa
(dalam hal ini, diidentikkan dengan kejatuhan Adam dan Hawa, karena inisiatif perempuan yang berlebihan)
Hal ini ditegaskan juga dalam 1 Korintus 14 : 34 - 38
1 Korintus 14 : 34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus (termasuk jemaat yang dipimpin Timotius tadi) perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat (dalam hal ini mungkin yang dimaksud hukum Taurat adalah Yesaya 3 : 12 )
Yesaya 3 : 12 Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan.
1 Korintus 14 : 35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.
1 Korintus 14 : 36 Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang?
1 Korintus 14 : 37 Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.
1 Korintus 14 : 38 Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.
Hal ini diingatkan pula kepada jemaat Tiatira dalam Wahyu 2 : 20
Wahyu 2 : 20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Pada saat wahyu ini, Izebel sudah seribuan tahun yang lalu tidak ada lagi, kisahnya dalam 1 dan 2 Raja-raja, namun ini adalah wahyu (merupakan pandangan ke depan, menunjuk gereja sekarang ini).
Kalau kenyataannya banyak Hamba Tuhan atau Pemimpin gereja sudah mengabaikan ayat Firman Tuhan ini, entah dengan alasan apa saja yang rasional, namun saya (penulis) bertekad tidak akan melanggar ketentuan Firman ini, dan tetap konsisten.
Kalau dulu (Pada masa Rasul Paulus) tidak boleh, sekarangpun tidak boleh. (1 Korintus 14 : 36)
Saya berprinsip bahwa saya ini hanya seorang hamba yang bekerja di ladangnya yang punya Firman, sehingga Firman harus menjadi pedoman saya, dan apa yang akan saya lakukan tergantung pada apa yang diberikan oleh Tuhan.
Kalau bekerja untuk Tuhan, pakailah peraturan Tuhan (1 Korintus 14 : 36), Janganlah mendahulukan peraturan Organisasi gereja diatas Firman Tuhan.
Terpujilah Tuhan, hari ini, kekal sampai selama-lamanya.
Tuhan Yesus memberkati
Makimpos Gaol
- Kiem's blog
- Login to post comments
- 29445 reads
@. Hai-hai
Yth. Hai-hai
Hai-Hai : Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya. 1 Korintus 11:6
Kiem, kiem, Mbok belajar dulu baik-baik baru mengajar. Bila tidak mengubah cara anda belajar, maka anda sudah pasti menjadi penyesat di gereja anda.
Anda tahu KERUDUNG tidak pernah diganti dengan rambut. Bila tidak mau pakai KERUDUNG, wanita harus MENCUKUR rambutnya, artinya, GUNDUL.
Kiem : Berkali-kali saya jelaskan bahwa kerudung bisa diganti dengan rambut :
1 Korintus 11:15 tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
Semoga bisa mengerti dan TUhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@kiem, Rambut Adalah Tudung ...
Kiem, rambut adalah tudung namun rambut bukan PENGGANTI kerudung. Anda harus membaca ayat-ayatnya secara lengkap bukan memenggal-menggalnya.
Yang harus memakai Kerudung ketika hendak berdoa dan mengajar adalah wanita-wanita berambut. Wanita-wanita gundul tidak perlu memakai kerudung.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ Hai-hai, Penudung berbeda dengan kerudung ?
Yth. Hai-hai
Penudung (1 Kor 11: 15) apakah tidak sama dengan KERUDUNG, kalau soal bahasa, saya tidak tahu asal kata kerudung dari bahasa apa, tetapi yang saya ingat dulu adalah jilbab. Inipunsaya tidak tahu apakah ini dari bahasa Arab. Untuk itu mohon bantuan Hai-hai untuk menjelaskan kepada saya. Atas perkenan Hai-hai, kami ucapkan terimakasih
Hai-hai : Yang harus memakai Kerudung ketika hendak berdoa dan mengajar adalah wanita-wanita berambut. Wanita-wanita gundul tidak perlu memakai kerudung.
Kiem : Alalisa tulisa biru inipun tolong sekalian dijelaskan ya!
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@ Kie, Anda Harus Membacanya ...
Aku harus memuji kamu, sebab dalam segala sesuatu kamu tetap mengingat akan aku dan teguh berpegang pada ajaran yang kuteruskan kepadamu. 1 Korintus 11:2.
Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah. 1 Korintus 11:3
Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya. 1 Korintus 11:4
Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. 1 Korintus 11:5
Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya. 1 Korintus 11:6
Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki. 1 Korintus 11:7
Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki. 1 Korintus 11:8
Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki. 1 Korintus 11:9
Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat. 1 Korintus 11:10
Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan. 1 Korintus 11:11
Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah. 1 Korintus 11:12
Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung? 1 Korintus 11:13
Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, 1 Korintus 11:14
tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung. 1 Korintus 11:15
Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian. 1 Korintus 11:16
Kiem, anda harus membacanya secara lengkap, bukan hanya asa penggal. Coba anda baca lagi dengan teeliti dan perhatikan ayat ke 6. Tentang wanita memimpin sebaiknya anda pelajari tulisan Vantillian berikut ini pelajarilah dengan teliti tulisan utamanya juga komentar-komentarnya agar anda mendapt pencerahan.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@Debu Tanah and all
Sebenarnya soal pake Tudung, dll sgala macam, Ryrie sudah jelaskan dalam bukunya TEOLOGI DASAR terbitan PBMR Andi, kita harus bedakan mana yg KODE mana yg RULE pokok, saya pake bhs saya sendiri, lupa istilah tepatnya. Kalo Kode itu bisa disesuaikan, bisa berubah, bisa dihapus, ganti kode yg lain. Nah kalo RULE pokok, itu tdk pernah berubah dan berlaku sepanjang zaman sampai KIAMAT.
Nah soal tudung, kerudung, perhiasan, rambut kepang2, dll itu menyangkut KODE.
Gitu z kok repot. Guru saya Charles Caldwell Ryrie, saja yg meneliti gini z nggak pusing, kok kita yg sok mengerti Alkitab jadi pusing:) hahahahaha
dede wijaya
dede wijaya
@ Dedew, maksudnya apa?
Bisa jelasin lebih rinci? Biar saya dan yang lain bisa ngerti?
Namun demikian walau hanya "kode" menurut saya, ngomong nya harus akurat juga, supaya tidak disalah pahami !
Gimana mau dihargai bila tidak memperhatikan hal2 yang kecil? Ingat ajaran Yesus kan?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Dari Guruku Charles C Ryrie
Charles Caldwell Ryrie, penulis Teologi Sistematika berjudul TEOLOGI DASAR 1 dan 2 diterbitkan oleh PBMR ANDI dalam halaman 197-199 Pasal 71 berjudul ASAS-ASAS dan atau POLA? menyatakan sebelum kita memasuki pelajaran Alkitab tentang Doktrin Gereja (Ekklesiologi), ada baiknya untuk mengetahui hal ini ASAS dan POLA.
ASAS (yg saya sebut RULE POKOK) itu tdk pernah berubah, namun POLA (yg saya sebut KODE) bisa berubah.
Nah soal Wanita tdk boleh mengajar dan berkhotbah dalam KEBAKTIAN UMUM yg dihadiri Pria Dewasa, ini termasuk ASAS, Wanita tdk boleh jadi Pendeta/Gembala dan Diaken/Majelis, ini termasuk ASAS.
Sedangkan rambut kepang2, pake mutiara/perhiasan, tudung, dll itu termasuk POLA,
Kiranya menjadi jelas bagi kita semua. Sehingga ketika belajar Doktrin Gereja, kita tdk tersandung salah tafsir.
dede wijaya
dede wijaya
@dedew : CUMA murid charles toh
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@ JesusFreaks
Sebenarnya cukup banyaklah guru saya, saya kan pernah cerita di blog saya ini KNOWING GOD dan Teologi DISPENSASI
Yesus pernah dan menentang Tradisi orang2 Yahudi, perintah Tuhan engkau abaikan, sedangkan ajaran manusia engkau bela mati2an:) kira2 gitu Yesus sindir.
Dalam 43 Kritik saya thd Gembala dan Gereja, saya sudah jelaskan dalam blog
KEPEMIMPINAN ALKITABIAH dalam GEREJA dan KELUARGA, saya pikir kalian semua yg pernah baca Blog itu sudah mengerti dan paham. Beberapa orang maybe sudah mengerti dan bisa menerima Ajaran Alkitab memang demikian.
Namun beberapa orang lagi dari tradisi gereja yg berbeda, tdk terima dan protes. Nah kepada mereka yg tdk setuju dan protes. Bacalah artikel saya di atas. ada 8 Argumen yg saya sajikan di Blog itu.
dede wijaya
dede wijaya
@dedew : ajaran Yesus ?
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Ajaran Yesus tt Wanita
Yesus sudah mengajar Paulus melalui Roh Kudus, dan Roh Kudus sudah mengilhami Paulus untuk menulis surat2, dan bisa dibaca apa yg ditulis Paulus di SINI
dede wijaya
3000 web Kristen
dede wijaya
@dedew : payah lo
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@ Dede, ntuk Gurumu, Charles Caldwell Ryrie
Dede Wijaya, Siapa yang menentukan MASUK Role atau masuk Code? Charles Caldwell Ryrie?
Apa syaratnya masuk role dan syaratnya masuk code? Syarat dari hongkong?
Wanita tidak boleh mengjar dan memimpin = Role
Wanita gak boleh berkepang-kepang = kode
Kenapa nggak dibalik aja? Jelas sich jelas De, hanya ya itu jelas ala fundamentalis alias jelas-jelas bikin HUKUM seenak jidatnya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ Debu Tanah maybe lain waktu saya tulis
Sekiranya punya bukunya, coba baca satu bab singkat tt itu. saya lupa. saya tdk dirumah sekarang. Dulu sebenarnya mau saya tuliskan sekalian dengan soal HUKUM TAURAT kapan berlaku dan sampai kapan. Namun sibuk jadi malas ngetiknya. Mohon jika, anda mau bisa baca Seri bhs Inggris bukunya di oogle Search, BASIC THEOLOGY, Charles C Ryrie.
dede wijaya
dede wijaya
Hahaha. Klasik euy...
Oh ya kalo bahasa Ibrani dan Yunani menganut asas priority order (urutan kata berdasarkan penekanan) pernah mikir ga kenapa Priskilia(Priska) selalu lebih dulu disebut ketimbang Akwila. Mereka berdua yang nginjilin dan ngelatih Apolos loh...
Junias itu rasul perempuan bukan? Bukannya Rasul pasti pernah mengajar di pertemuan ibadah ya?Hehehe. Terus anak dara-nya Filipus itu dikaruniaTuhan karunia bernubuat, apa itu gak berarti mereka juga pernah ngomong di pertemuan ibadah jemaat? Hayooo....
Eirene Humin.
Eirene Humin.
Jadi gimana nih
Jadi gimana nih DETA/DEDE/SIAPAPUN bisa nggak jelasin ke gua tentang nih kudung, kok nggantung gak clear sih....tapi jangan pakai buku lain ya selain alkitab, kalo pakai buku terbitan ini/itu ya pusing hahaha.....
Pertanyaan...:
1.JADI HARUS PAKAI KUDUNG/NGGAK?
2.KALO TUH TUDUNG BUKAN RAMBUT JADI APA DONG?
ada nggak yang bisa jelasin??? :( duh keknya malang nih nasibku nggak ada yang jawab:( ( TERIMA KASIH YA KALO ADA YANG JAWAB)...GBU
JESUS IS GOD
JESUS IS GOD
Bukan Kudung Boz
kerudung kali, kalo kudung kan artinya buntung, hehe.
Eh kaum orthodox pake kerudung kan ya?
Eirene Humin.
Eirene Humin.
@GODARMY, kan udah tuh diatas..
KRUDUNG TUDUNG RAMBUT GUNDUL BOTAK dan laen laen kan udah dijawab diatas nya tuh...
Saya tidak menulis pertanyaan saya lagi, karena memang tanya nya sama dengan HAI-HAI dan yang laen nya, ntar dikiran nambah2 in keroyokan lagi hahahahaha.. wakakakakakaka...
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
Hahahaha...nih dan-dan bisa
Hahahaha...nih dan-dan bisa aja, gua tau kok maksud lu, gua kan cuman bilang seumpama:D..cuman maksud gua gak usahlah jawabnya bertele-tele cuman ya apa gak gitu aja..dalam arti kudung tuh ibarat apa kek ato umpama kek sama dengan rambut ato kasih definisi apa kek.....biar semua yang baca juga clear....
maksudku ngejelasinnya kaya si KEN gitu lho enak ,gundul, plontos dll hahaha...
JESUS IS GOD
JESUS IS GOD
@GODARMY, oke gpp biar seru..!!!
Wuuuoooo... gapapa sodara GODARM..!!!! Biar BLOG nya pak Kiem yang cocok dengan setelan Jas Komplet nya ini tambah rame dan lareeeeesssss..!!!!! LARES MANEESSS...LARESS MANEEESSS....!!!!!!
LARIS MANEEEEESSSS SEPAH DIBUANG..... lhooo???!!!!?!!?!
lhhoooo??!!!?!?!?! kliruuuuuuuuuuuu...halaaaaaaahhhhhhhhh... opo seh???
ohhh itu HABES MANES ya? bukan LARES MANES.....
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
Para Blogger yang Tidak Menerima
Kepada semua Blogger yang tidak setuju :
Prinsipnya, sejak awalnya saya hanya menyampaikan Firman Tuhan yang tidak perlu lagi ditafsirkan, sambil mengajak, siapa tahu ada satu orang saja dari antar seratus pembaca, yang sama seperti saya untuk tetap menggunakan dan tidak mengabaikan ayat Firman Tuhan ini :
1 Timotius 2 : 8 – 14 :
2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
2:9 Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
2:10 tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.
2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.
1 Korintus 14 : 34 – 38
14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.
14:36 Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang?
14:37 Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.
14:38 Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.
Wahyu 2 : 19 - 20
2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel (Waktu Firman ini dituliskan Yohanes, Izebel sudah mati seribuan tahun sebelumnya) , yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Saya tidak percuma menyampaikan ini, sebab saya yakin Firman Tuhan dalam Yesaya 55 : 11
Yesaya 55 : 11 “demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya”
“Bekerja untuk Tuhan, pakailah peraturan Tuhan” (1 Korintus 14 : 36)
Terpujilah Tuhan, hari ini, kekal sampai selama-lamanya.
Tuhan Yesus memberkati.
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem: Firman Tuhan harus ditafsirkan dengan benar
Firman Tuhan harus ditafsirkan dengan benar bukan semata-mata asal dikutip seenaknya. Dalam menafsirkan Firman dengan benar kita harus paham kepada siapa Firman tersebut ditujukan dan dalam rangka apa Firman tersebut diberikan.
Tafsir???
@ Samuel Franklin Yth.
Kalau tafsir, maka lain orang lain pula pengertian Firman, Padahal maksud Tuhan hanya satu.
Untuk itu perlu ayat menerangkan ayat, artinya penjelasan suatu ayat dicari dari ayat lain dalam alkitab itu juga
Terimakasih,
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem: Tingkatkan pengetahuan kamu
Tingkatkan pengetahuan kamu mengenai Firman. Coba kamu pelajari konteks dari 1 Timotius dan 1 Korintus. Kenapa surat-surat tersebut ditulis. Surat-surat Paulus ditulis untuk mengatasi masalah dalam jemaat. Dalam surat-surat Paulus cuma berisi jawaban untuk masalah jemaat tersebut tapi bukan apa masalahnya. Untuk paham apa masalahnya kamu perlu belajar sejarah gereja.
Maju terus dengan prinsip....
Yth. Samuel Franklin
Saya menyerah, karena saya bukan mencari menang,
Saya sudah sampaikan Firman Tuhan, yang memang saya anggap perlu
Saya tetap kembali pada pesan saya kepada para blogger yang tidak setuju diatas, bahwa Firman itu tidak akan kembali......dst.
Marilah kita lakukan tugas pelayanan kita masing-masing, sebab kita juga yang akan melihat hasilnya. Marilah kita melayani dengan cara Tuhan, bukan cara manusia. Bagaimana cara Tuhan yang benar??..itu nampak dari hasilnya, dan hasilnya bukan kuantitas, melainkan kualitas (mendekati wujud Yesus).
Ingat... pesan Yesus kepada Petrus..."Gembalakanlah domba-dombaKu"
Saya mau mencari cara menggembalakan yang menyehatkan domba-domba supaya bertumbuh dewasa dan sehat rohani, itulah misi saya, siapa tahu saya ditugaskan untuk itu.
Tuhan Yesus memberkati.
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem: Kamu payah
Kamu payah. Dalam mencari kebenaran seseorang harus memperhatikan sudut pandang pihak yang berbeda dengan dia secara mendalam. Yang kamu lakukan adalah menolak sudut pandang orang lain sebelum kamu paham betul-betul kenapa dia berpendapat begitu. Kalau kamu sudah paham betul sudut pandang orang lain dan tetap tidak setuju ya tidak apa-apa. Tapi yang kamu lakukan adalah mempertahankan argumen sendiri tanpa mempelajari sudut pandang orang lain terlebih dahulu. Percayalah sikap seperti ini akan membawa kamu kepada stagnasi dan kebodohan.
Maaf Pak Samuel...
Yth. Samuel Franklin
Maaf kalau saya dipandang tidak menerima pandangan lain, tetapi yang saya terima dari anda bukan pandangan yang berbeda, tetapi langsung kata-kata yang kurang bersahabat yang anda keluarkan setiap saya menjawab kembali tanggapan anda. Dalam hal ini saya tidak sakit hati, sebab seperti inilah sikap Paulus dalam memberitakan injil.
Harapan saya, jangan sampai ada yang menyimpan sakit hati, supaya pelayanan kita berkenan kepada Tuhan, sebab apapun yang dapat kita lakukan, semua untuk menyenangkan hati Tuhan
Saya bukan tidak mau menerima pendapat orang lain, tetapi saya cenderung mengatakan "ini adalah keyakinan kuat terhadap ayat Firman Tuhan yang saya baca", dan pada topik ini, saya sudah merasa cukup referensi hanya dengan alkitab.
Sekali lagi mohon maaf jika ada perasaan tidak enak.
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem: Cape deh
Cape deh. Ya sudah kita lihat saja nanti ujungnya bagaimana. Kiem kalau kamu pikir belajar Alkitab cukup dengan baca Alkitab kamu nggak bakal sampai kemana-mana. Untuk belajar Alkitab dengan benar perlu paham bahasa Ibrani, bahasa Yunani, sejarah bangsa Israel, sejarah Gereja, dan seabreg pengetahuan lainnya. Kalau memang belajar Alkitab cukup baca Alkitab nggak bakal ada yang namanya sekolah teologia. Di sekolah teologia kamu diajarin segala macam pengetahuan tambahan yang diperlukan untuk memahami dan menafsirkan Alkitab dengan benar. Kalau kamu nggak punya pengetahuan yang cukup untuk memahami Alkitab maka akhirnya bakal menafsirkan Alkitab seenak jidat sendiri. Selain harus punya pengetahuan yang cukup kamu juga perlu memahami apa yang dipahami oleh orang lain yang belajar Alkitab. Kalau pemahaman kamu tidak sama dengan pemahaman mayoritas orang yang belajar Alkitab maka itu adalah peringatan bahwa ada yang salah dengan pemahaman kamu. Cara untuk paham apa yang dipahami orang lain adalah membaca buku atau tulisan orang lain. Lalu membandingkannya dengan pemahaman kamu sendiri. Yang belajar Alkitab itu bukan cuma kamu sendiri.
Maju terus dengan prinsip....
Yth. Samuel Franklin
Saya menyerah, karena saya bukan mencari menang,
Saya sudah sampaikan Firman Tuhan, yang memang saya anggap perlu
Saya tetap kembali pada pesan saya kepada para blogger yang tidak setuju diatas, bahwa Firman itu tidak akan kembali......dst.
Marilah kita lakukan tugas pelayanan kita masing-masing, sebab kita juga yang akan melihat hasilnya. Marilah kita melayani dengan cara Tuhan, bukan cara manusia. Bagaimana cara Tuhan yang benar??..itu nampak dari hasilnya, dan hasilnya bukan kuantitas, melainkan kualitas (mendekati wujud Yesus).
Ingat... pesan Yesus kepada Petrus..."Gembalakanlah domba-dombaKu"
Saya mau mencari cara menggembalakan yang menyehatkan domba-domba supaya bertumbuh dewasa dan sehat rohani, itulah misi saya, siapa tahu saya ditugaskan untuk itu.
Tuhan Yesus memberkati.
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem: Maju terus sampai kecebur sumur
Bwa ha ha ha. Sikap anda ini sungguh sombong. Silahkan maju terus sampai kecebur sumur. Bagaimana bisa belajar dari Tuhan yang nggak kelihatan kalau dari saudara sendiri yang terlihat nggak mau belajar? Ck ck ck. Parah banget.
@kiem kok diemmm : ajaran Yesus ?
Dear brow, Salam kenal ya. Soal kerudung dan posisi wanita ini, kira kira ajaran Yesus seperti apa ya ? Btw, kamu murid Yesus atau murid Paulus ?
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@ JF Wanita Boleh Berkhotbah
to All, coba baca artikel ini.
Ryrie udah kemukakan soal Kerudung, Pita2, Rambut berkepang2, pake mutiara, perhiasan, dll itu KODE, bukan ASAS.
Asas sampai kapanpun berlaku PERMANEN disegala waktu.
kalo Kode, bisa berubah-ubah, dihapus, diganti yg baru, tdk berlaku lagi, dll. Intinya YANG LAYAK dan SOPAN bagi Wanita dalam berbusana dan memakai perhiasan.
dede wijaya
dede wijaya
@JESUS FREAK, hahaha...jadi inget
hahahaha... JF, jadi inget tentang BAPTISAN YOHANES N BAPTISAN YESUS...
Pertanyaan yang sama yang anda lontarkan, murit yohanes atau murit Yesus?
hehehehe... ternyata memang begini yah cara anda untuk memahami Alkitab
Maju terus dulu bro, aku kepengen lihat pembahasan selanjutnya.
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
@dan dan : gw murid Kristus
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
WANITA SEBAIKNYA BERDIAM DIRI DALAM IBADAH..!!!!!!
WANITA SEBAIKNYA BERDIAM DIRI DALAM IBADAAAAAAAHHHHHHH...!!!!!!!
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
wanita luar biasa
billy:Nambahin ya , Gimana dengan Choo Thomas dengan buku heaven is so real juga Mary K Baxter dengan buku Hell, mereka wanita wanita yang luar biasa dan nga tahu pernah denger atau baca dimana ya,...pada akhir zaman Tuhan akan lebih banyak memakai wanita daripada laki laki , kalo ada yang lebih tahu tambahin dong....
Kerjakanlah Keslamatanmu dengan takut dan gentar...
@ Billyoctora, Wanita luar biasa
Yth. Billyoctora
Saya belum pernah baca buku itu, dan belum pernah mendengar ceritanya,
Tetapi pendapat saya, Kalau kita pelajari kitab Wahyu 2 dan 3 mengenai ketujuh jemaat, maka dapat kita simpulkan bahwa peringatan kepada jemaat Tiatira adalah dalam rangka penyempurnaan ajaran Kristus, karena semua (ketujuh) jemaat itu maju dan berkembang, hanya masing-masing ketujuh jemaat itu ditunjukkan kelemahannya oleh sorotan mata Tuhan yang sangat tajam.
Jadi Tuhan membiarkan, bahkan memakai wanita pada jabatan/pelayanan tertentu, tetapi jangan diharapkan itu akan berakhir pada kesempurnaan, bahkan Tuhan mengancam akan mematikan anak-anaknya (anak-anak rohaninya), wah gawat??, untuk apa mengumpulkan jiwa, ???
Intinya, mungkin beberapa wanita bergerak dalam penginjilan (mengumpulkan jiwa), tetapi kalau sudah berkumpul, biarlan digembalakan oleh orang lain.
Oleh karena itu memang, penginjilan itu jangan terpisah dengan penggembalaan, atau dengan kata lain, penginjilan adalah bagian yang tidak dari penggembalaan.
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
Hmmm..
billy:kalo berdasar kitab sih emang bener pak, tapi ALLAH kita maha DHASYAT loh pak, kalo standart alkitab sih ada tapi kalo standart ALLAH siapa bisa menyelami nya???....
Kerjakanlah Keslamatanmu dengan takut dan gentar...
@ Billyoctora, standar kitab
Yth. Billyoctora
Inilah permasalahan dalam kekristenan, sesudah banyak jiwa terkumpul, lalu pendeta kehilangan Buku Panduan Menggembalakan Jemaat, karena tidak ada lagi yang asli, yaitu kebenaran dan kemurnian alkitab.
Akibatnya, jemaat keluar masuk. Bisa saja dalam sebulan dibaptis 100 orang, tetapi yang keluar (karena bosan), jumlahnya sama. Tentu bosanlah, karena teknik-teknik penginjilan digunakan untuk penggembalaan (teknik-teknik penginjilan yaitu mujijat-mujijat, kesembuhan, berkat-berkat, dll).
Akibat dari kehilangan pedoman ini, (sambil bertanya-tanya kepapa jemaat berkurang terus, padahal yang dibaptis 100 orang per bulan), maka dicarilah pedoman diluar alkitab, yaitu cara-cara manusia, (sosiologi, psikologi, dll).
Sebab Penggembalaan itu sudah memasuki "Menderita bersama-sama dengan Kristus" (sesuai suratan Paulus, Petrus, Yakobus, dll, pokoknya sesudah kitab injil deh, ... dalam PB)
Prinsipnya, saya tidak mau masuk dalam kasus seperti ini, sebab saya sekarang tergembala dengan peningkatan rohani (yaitu pemahaman alkitab yang semakin jelas dan pernyataan Roh Kudus yang semakin jelas pula).
Puji Tuhan
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@kiem, mau tanya
Akibatnya, jemaat keluar masuk. Bisa saja dalam sebulan dibaptis 100 orang, tetapi yang keluar (karena bosan), jumlahnya sama. Tentu bosanlah, karena teknik-teknik penginjilan digunakan untuk penggembalaan (teknik-teknik penginjilan yaitu mujijat-mujijat, kesembuhan, berkat-berkat, dll).
Dari tulisan di atas saya menangkap kesan :
1. Penginjilan itu seperti memasang umpan / perangkap buat siapa saja dengan hal hal yang mencengangkan, ketika umpan sudah dimakan maka "tertangkap"lah dan dimasukkan ke dalam "sangkar" / gereja kemuidan untuk membuat mereka kerasan diberilah mereka "makan enak" / penggembalaan. Benarkah demikian ? Ataukah ada kesalahan dalam pemahaman saya akan tulisan di atas ?
2. Apakah menjadi orang Kristen itu keluar dan masuk disebabkan salah satunya karena bosan ? Apa sajakah yang membuat bosan itu ? Apakah ini terkait dengan roh pembosan ?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
@ King Heart, Bukan memasang umpan
Yth. King Heart
King Heart :
1. Penginjilan itu seperti memasang umpan / perangkap buat siapa saja dengan hal hal yang mencengangkan, ketika umpan sudah dimakan maka "tertangkap"lah dan dimasukkan ke dalam "sangkar" / gereja kemuidan untuk membuat mereka kerasan diberilah mereka "makan enak" / penggembalaan. Benarkah demikian ? Ataukah ada kesalahan dalam pemahaman saya akan tulisan di atas ?
Kiem :
Teknik-teknik penginjilan itu bukanlah perangkap, tetapi hanya dengan cara itulah orang bisa datang kepada Tuhan, yaitu yang berletih lesu dan berbeban berat yang dipanggil adalah yang berletih lesu :
Matius 11
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Jika tidak berletih lesu, pasti orang itu berdalih dan tidak membutuhkan Tuhan, dan oleh karena itu, maka Tuhan menawarkan kepada yang berletih lesu dan berbeban berat tadi yaitu : kesembuhan, mujijat, berkat (inilah teknik-teknik penginjilan tadi)
Pada kesempatan lain, Yesus mengatakan agar mengundang orang-orang yang di persimpangan jalan, karena yang seharusnya masuk daftar undangan (yang merasa tidak butuh Tuhan), menolak undangan :
Matius 22
22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
Yang butuh diinjili adalah yang butuh pertolongan. Janganlah menginjili orang yang tidak butuh pertolongan (misalnya, mungkin karena orang kaya, sehingga diharapkan dapat mendukung program dari segi dana, lalu diinjili)
Setidaknya sadarkan dulu bahwa sebenarnya dia tidak tenteram dalam hidupnya, buktinya ada orang kaya yang bunuh diri.
King Heart :
2. Apakah menjadi orang Kristen itu keluar dan masuk disebabkan salah satunya karena bosan ?
Kiem :
Yang membuat keluar masuk itu adalah salah satunya adalah bosan , yaitu karena teknik-teknik penginjilan tadi, karena sesudah masuk didalam (bahasa penginjilannya yaitu SESUDAH LAHIR BARU), dia membutuhkan pendewasaan, yaitu makanan keras :
I Korintus 3
3:2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.
Ibrani 5
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
Ibrani 5
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
II Timotius 4
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Titus 1
1:13 Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,
Untuk ini perlu pendalaman alkitab, kalau kami, sekali seminggu ada ibadah pendalaman alkitab, dimana ibadah ini, walaupun caranya berkotbah biasa, tetapi materinya adalah mencari ayat-ayat menrangkan ayat-ayat.
King Heart :
Apa sajakah yang membuat bosan itu ? Apakah ini terkait dengan roh pembosan ?
Faktor lain yang membuat bosan, sepertinya tidak ada lagi (dengan keyakinan bahwa Roh Kudus masih tetap berdiam)
Oleh karena itu perlu pemeliharaan Roh Kudus yang berdiam didalam kita yaitu Acara Penyembahan secara rutin. Kalau kami sekali seminggu, menyembah selama +/- 1 jam. Selain itu perlu penyusulan Roh Kudus setiap Tahun (antara Kenaikan dengan hari Pentakosta), walaupun cara ini sudah kuno (caranya pentakosta lama), tetapi jangan malu-malu melaksanakannya, bagi yang penuh Roh Kudus juga, apalgi yang belum penuh Roh Kudus)
Jadi bukan roh pembosan, sebab roh pembosan (cara iblis membuat bosan) itu tidak berdaya jika kita tekuni Firman Tuhan Pendewasaan dan Roh Kudus (penyembahan)
Tidak ada roh pembosan, Tetapi yang membuat keluar, mungkin juga karena tersinggung oleh tegoran Firman Tuhan. Untuk kasus ini, jika seorang tersinggung, itu bukan urusan kita, yang penting kita sudahmenyampaikan Firman Tuhan (II Timotius 4 : 2 seperti ditulis diatas)
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
Teknik-teknik penginjilan
Teknik-teknik penginjilan itu bukanlah perangkap, tetapi hanya dengan cara itulah orang bisa datang kepada Tuhan, yaitu yang berletih lesu dan berbeban berat yang dipanggil adalah yang berletih lesu :
Okelah itu disebut teknik tetapi tetap caranya adalah "perangkap"
Jika tidak berletih lesu, pasti orang itu berdalih dan tidak membutuhkan Tuhan, dan oleh karena itu, maka Tuhan menawarkan kepada yang berletih lesu dan berbeban berat tadi yaitu : kesembuhan, mujijat, berkat (inilah teknik-teknik penginjilan tadi)
Roma
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. 41:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." 5
Ayat di atas tidak berbicara mengenai teknik, karena bukankah teknik anda mujizat, berkat, kesembuhan dlsb tidak menjamin itu dari Tuhan, Ingat ketika Tuhan mengatakan bahwa Ia tidak mengenal para pembuat mujizat dan konco konconya ?
Bukankah iman datang dari pendengaran, pendengaran akan Firman Tuhan ? Jika tidak maka ayat itu mesti direvisi menjadi iman datang dari mujizat, berkat, kesembuhan dan mujizat, berkat, kesembuhan yang dari Tuhan. Begitukah ?
Yang membuat keluar masuk itu adalah salah satunya adalah bosan , yaitu karena teknik-teknik penginjilan tadi, karena sesudah masuk didalam (bahasa penginjilannya yaitu SESUDAH LAHIR BARU), dia membutuhkan pendewasaan, yaitu makanan keras :
Ho ho ho ini sangat menggelikan, hanya karena tidak memperoleh makanan keras maka orang itu bosan ? Itu hanya membuktikan bahwa orang itu belum lahir baru, bung !
Untuk ini perlu pendalaman alkitab, kalau kami, sekali seminggu ada ibadah pendalaman alkitab, dimana ibadah ini, walaupun caranya berkotbah biasa, tetapi materinya adalah mencari ayat-ayat menrangkan ayat-ayat.
Ya sih untuk ini tidak mengherankan saya....
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
@ King Heart, Teknik-teknik penginjilan
Yth. King Heart
Supaya diskusi ini tidak berakhir dengan debat kusir, serta agar kita tetap berkenan di hati Tuhan, kami berharap anda membaca tanggapan ini sambil membuka alkitab.
King Heart : Okelah itu disebut teknik tetapi tetap caranya adalah "perangkap"
Kiem : Itu bukan perangkap namanya. Ayat yang saya kutip memang dari Matius 22 , tetapi pada ayat padanannya lebih jelas lagi :
Lukas 14 : 13-14, 23
14:13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
14:14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."
Ayat 15 - 22 = BERDALIH dengan berbagai alasan
14:23 Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
Jadi jelaslah, jika tidak orang-orang miskin, pastilah berdalih, jangan-jangan penginjil itu akan diusir dan dihina atau dituduk minta-minta uang.
Kalaupun ada orang kaya yang bertobat, biasanya itu terjadi setelah orang kaya itu merasakan kegelisahan, keresahan dan ketakutan, dan jika sudah demikian kondisinya maka sudah tergolonglah dia sebagai orang yang letih lesu dan berbeban berat.
King Heart : Roma
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. 41:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." 5
Ayat di atas tidak berbicara mengenai teknik, karena bukankah teknik anda mujizat, berkat, kesembuhan dlsb tidak menjamin itu dari Tuhan, Ingat ketika Tuhan mengatakan bahwa Ia tidak mengenal para pembuat mujizat dan konco konconya ?
Kiem : Ayat diatas benar, itulah misi penginjilan, dalam hal ini termasuk misi Paulus, supaya injil itu sampai kepada semua orang termasuk orang diluar Yahudi. Kalau tidak tahu tekniknya (yang sesuai dengan kebenaran alkitab), maka injil itu tidak akan sampai.
King Heart menanyakan ayat : Tuhan mengatakan bahwa Ia tidak mengenal para pembuat mujizat dan konco konconya ?
Kiem : Kita sependapat dalam hal ini, Justru firman ini ditujukan kepada orang yang membanggakan atau menggembalakan dengan teknik-teknik penginjilan itu sampai pada akhir zaman.
King Heart : Bukankah iman datang dari pendengaran, pendengaran akan Firman Tuhan ? Jika tidak maka ayat itu mesti direvisi menjadi iman datang dari mujizat, berkat, kesembuhan dan mujizat, berkat, kesembuhan yang dari Tuhan. Begitukah ?
Kiem :
Kalau kita ingat imannya Tomas, dapat disimpulkan bahwa iman itu terbagi 2, yaitu iman yang timbul dari hal-hal yang tampak (dengan melihat), inilah imannya Tomas, dan inilah imannya orang yang tidak diajar dengan Firman yang keras,
Tetapi iman yang timbul dari pendengaran akan Firman Kristus, (Roma 10 : 17) inilah yang disebut oleh Yesus kepada Tomas sebagai orang yang "berbahagia" dalam bahasa Inggris "Blessed=diberkati,
Jadi harus ditingkatkan dengan pengajaran firman Tuhan yang keras-keras tadi. Untuk ini, periksa konteks Firman Roma 10 : 17 itu adalah melayani dengan tahbisan atau pengutusan yang benar. (dalam hal ini, penginjil tidak menggembalakan lagi)
King Heart : (mengutip Kiem : Yang membuat keluar masuk itu adalah salah satunya adalah bosan , yaitu karena teknik-teknik penginjilan tadi, karena sesudah masuk didalam (bahasa penginjilannya yaitu SESUDAH LAHIR BARU), dia membutuhkan pendewasaan, yaitu makanan keras )
Ho ho ho ini sangat menggelikan, hanya karena tidak memperoleh makanan keras maka orang itu bosan ? Itu hanya membuktikan bahwa orang itu belum lahir baru, bung !
Kiem :
Ada beberapa ayat mengenai pengajaran keras yang saya sampaikan diatas, disana adalah perbandingan orang yang baru lahir (dalam hal ini : LAHIR BARU), disamakan dengan perbandingan antara "susu" dengan "makanan keras". Jadi orang yang sudah lahir, jangan terus terusan diberi susu, harus dilanjutkan dengan makanan keras, tetapi juga jangan sampai tidak diberi susu. Kalau jemaat bosan, kita katakan itu tandanya belum lahir baru, (artinya jemaat kita salahkan, gembala sebagai orang tua tidak kita koreksi caranya mengasuh anak), kasihan jemaat.
Kami sarankan, pelajarilah ayat -ayat yang menyatakan pengajaran keras yang saya sampaikan diatas.
Tuhan Yesus memberkati.
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Pak Kiem... mau tanya neh.. boleh ya...
Pak Kiem bilang:
Jadi harus ditingkatkan dengan pengajaran firman Tuhan yang keras-keras tadi. Untuk ini, periksa konteks Firman Roma 10 : 17 itu adalah melayani dengan tahbisan atau pengutusan yang benar. (dalam hal ini, penginjil tidak menggembalakan lagi)
Maksudnya yang saya garis merah itu bagaimana?
Ada 2 yakni Penginjil dan Gembala sendiri? atau bagaimana?
Neh begini kongkritnya...
Misalnya saya menginjili orang.. dash desh dash desh.... ehhhh orang tersebut bertobat.
atau ada option ke 3?
passion for Christ, compassion for the lost
IIK..
Domba yang menggembalakan..?
bagaimana kalau yang bertobat itu GEMBALAnya sendiri?
atau Gembala yang lain?
Domba menyeruduk gembala?
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@sandman seruduk serudukan...
lhah! kan aku bilangnya menunaikan fungsi gembala... yaitu menggembalakan.. bukane menjadi gembala dalam jabatan...
kalo mau seruduk serudukan yaaaaa... ayuk aja... deh...
passion for Christ, compassion for the lost
@ Iik J, Pemahaman saya adalah kombinas ke 2 Option
Yth. IIk J
Pemahaman saya dan yang sering dipraktekkan adalah kombinasi dari keduanya, yaitu tetap dibentuk komsel (tapi, jangan langsung ditinggal), sekaligus supaya ada sarana penginjilan, dan ada penggembalaan besar. Sebab jika sudah terlalu banyak, kan tinggal minta gembala 1 lagi.
Alasan saya karena berangkat dari Roma 10 : 17 tadi, bahwa sebelumnya ayat 4 sampai 15, adalah mengenai cara menyampaikan firman , dan pada ayat 14 dikatakan Pengutusan. Pengutusan itu adalah penembpatan pada jabatan yang benar berdasarkan Karunia Roh Kudus yang diterimanya (1 Korintus 12 : 12 - 31)
Tuhan yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
Pak Kiem...
PAK KIEM..
he he he... saya ngerti maksud bapak. tapi klo bapak nulisnya kayak yang tadi... bisa banyak salah paham tuh pak..
mesti gamblang n jelas... seakan akan Penginjil itu cuma nginjilllll melulu... ga menggembalakan.
Lha klo hal tersebut di lakukan di tempat terpencil atau lagi misionaris gitu.. yang belum ada gereja blas... kan jadi bingung...
btw, Sebab jika sudah terlalu banyak, kan tinggal minta gembala 1 lagi.???
Minta kemana?
passion for Christ, compassion for the lost
Cara pandang lain
Bagi saya Penggembala pastilah Penginjil
Penginjil belum tentu Penggembala
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
@ Iik J, awalnya Persoalan penginjil dan Gembala
Yth. Iik J
Iik J menulis :
he he he... saya ngerti maksud bapak. tapi klo bapak nulisnya kayak yang tadi... bisa banyak salah paham tuh pak..
mesti gamblang n jelas... seakan akan Penginjil itu cuma nginjilllll melulu... ga menggembalakan.
Lha klo hal tersebut di lakukan di tempat terpencil atau lagi misionaris gitu.. yang belum ada gereja blas... kan jadi bingung...
Kiem menjawab :
Awal persoalan penginjil Vs gembala tadi adalah karena perbedaan Karunia yang diterimanya sesuai 1 Korintus 12 , dimana penginjil mendapat karunia kesembuhan dan Mujijat, jadi kalau di tempat terpencil, Tuhan tidak akan membiarkan hasil penginjilan itu terlantar. Tuhan pasti mengirim gembala atau menambahkan karunia yang lain (dari 9 karunia itu) kepada penginjil itu sendiri untuk menggembalakan, berupa karunia pengetahuan, membedakan roh, dll.
Hal seperti ini sudah banyak terjadi, awalnya sebagai penginjil, lama-lama diubahkan Tuhan menjadi gembala. Yaitu yang tadinya mempunyai karunia kesembuhan dan mujijat yang luar biasa, lama-lama karunia itu berkurang dan tidak nampak lagi, dan ada karunia yang baru. (tentunya semuanya atas ijin dan Kehendak Tuhan).
Masalahnya sekarang, banyak gembala atau mantan penginjil tidak menyadari hal itu, sehingga dalam penggembalaannya tidak meningkatkan pengajarannya menjadi lebih keras.
Demikian juga para penginjil, bahwa yang sebenarnya dia masih mau dipakai oleh Tuhan sebagai penginjil, dan Gembala untuk menggembalakan hasil penginjilannya itupun masih ada, tetapi dia memaksakan diri menjadi gembala. Kalau kita menduga-duga apa motivasinya, apakah ini ada latar belakang popularitas?, atau latar belakang materi yaitu agar mendapat perpuluhan?, Kita jangan terlalu jauh menduga-duga, tetapi ini kenyataan, dan yang terakhir inilah yang saya katakan yang menggembalakan dengan teknik-teknik penginjilan.
Puji Tuhan, Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@King Heart, he he he... nimbrung ya biar pinter..
nimbrung ah biar pinter...
Bukankah iman datang dari pendengaran, pendengaran akan Firman Tuhan ? Jika tidak maka ayat itu mesti direvisi menjadi iman datang dari mujizat, berkat, kesembuhan dan mujizat, berkat, kesembuhan yang dari Tuhan. Begitukah ?
BETULLL!!!
Menginjil ya menginjil saja... semilyar cara bisa dipakai Tuhan untuk membuka pintu untuk menginjil ... kalau aku sih...
pokoke banyak deh... mau orang itu kaya,... miskin... jelek... jahat... belagu... anak baik-baik.. sopan... beribadah...
dah pokoknya setuju deh.. Bukankah iman datang dari pendengaran, pendengaran akan Firman Tuhan
Asal Firman Tuhan (yang beneran) diberitakan... dengan benar juga... TUHAN pasti bekerja...
he he he he.. nyambung ga nyambung yang penting semangat!!!!
passion for Christ, compassion for the lost
Iik memang pinter
Sering seorang Pengabar Injil merasa Injil yang disampaikan dan membuat orang percaya adalah buah dari hasil keringat pekerjaannya. Jika hal ini tidak terjadi maka kesimpulannya cuma satu, penginjilannya gagal. Padahal siapakah dan dengan hak apakah seorang Penginjil mengklaim keberhasilan penginjilan tersebut jika Tuhan tidak mengaruniakan kesempatan buat si Penginjul melihat hasil pemberitaan Injil
Ingat waktu Hai Hai menulis mengenai penabur dan tanah yang begitu panjang perdebatannya ? Menabur dan menuai pasti memerlukan proses waktu.
Yang penting bukan teknik menginjilnya melainkan pengertian akan Injil yang disampaikan. Yang penting bukan memberi makanan lunak atau makanan keras melainkan apakah makanan yang disajikan itu sehat ? Yang penting bukan melihat hasil penginjilan melainkan apa yang Tuhan perintahkan untuk dilakukan.
Orang buta menuntun orang buta, sudah jatuh berkali kali benjol sana benjol sini masih merasa mereka sedang menuju arah yang benar dan semakin bersemangat. Ketika didapati jalan buntu yang membawa ke tempat yang mereka tidak tahu di mana, menangis dan meratap sudah percuma.
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
@kING hEART
mikir terus... bicara terus... seminar terus.. bahas ini bahas itu.. tehnik penginjilan terbaru... menginjil di suku2... menginjil di kota... ahhhh.. puseeeeng...
Bukan ngomongin Anda King Heart.. Tapi itu yang biasa aku dapati waktu meliput acara2 rohani yang dibawakan Pendeta2 besar itu. Aku cuma bisa terbengong-bengong nggak ngerti apa istilah2 yang dibagikan disitu.
He he he.. akhirnya aku cuma bisa mengambil kesimpulan sederhana..
Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu. Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.(Pengkotbah 11:4-6)
JUST DO IT!!
(minjem istilah punya Nike)
passion for Christ, compassion for the lost
Nah ini... baru..
T.O.P aka B.G.T aka S.K.L aka PSN
Two thumbs up..
arep namba 2 meneh tapi ketoke angel.. weteng wis ora six pack...
JUST DO IT.... <-- PD pisan.. pasti ada apa2nya .. alias BERISI.. :P
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
Idem
Benar Ik,
Teknik perlu tapi hati lebih perlu
Hati perlu tapi mengerti lebih Firman Tuhan lebih perlu
Firman Tuhan perlu karena itu akan membuat hati lebih berkobar menginjili
Menginjili perlu karena itu bukti hati yang rindu
Buah penginjilan perlu karena itu bukti Tuhan mengasihi manusia
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
gue suka gaya lo.. kInG hEarT
Gue suka gaya lo King Heart,
mantappppzzz... komentarnya
seeeeeeeeeeeeeeeeeeeeepppp... dah..
passion for Christ, compassion for the lost
@kiem and all blogger: mohon diberi pencerahan
menurut kiem, wanita tidak di ijinkan berbicara dan mengajar didalam ibadah.
bagaimana dengan homo ato lesbian, menurut anda dan para blogger lainnya yang bisa bantu apakah mereka diperbolehkan berbicara dan mengajar didalam ibadah??
Sebelumnya terima kasih atas penjelasannya dan kalau ada ayat-ayat FT yang menuliskan ttg itu tolong juga di cantumkan
@ Bobby, Homo & Lesby
Yth. Bobby
Homo dan Lesbian, lebih parah lagi, mereka najis, tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah, 1 Korintus 6 : 9
6:9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
Kerajaan Allah disini adalah Jemaat, dimana Roh Kudus hadir (dalam hal ini yang dimaksud adalah ibadah)
Roma 14
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Jadi Kesimpulannya, dalam ibadahpun sudah najis, apalagi melayani.
Untuk mereka, yang tepat adalah bertobat, lalu disembuhkan.
Saya sering ingat kotbahnya Pdt. Gilbert Lumoindong mengenai banci, dll
Semoga puas dengan jawaban ini,
Puji Tuhan
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
banci...homo...lesbian
emm...seorang homo/banci/lesbian mengajarmu:
"Saudara-saudaraBERTOBATTTLAH kerajaan allah sudah dekat ckikiki"
kamu mau diajar banci/homo/lesbian seperti itu?
JESUS IS GOD
JESUS IS GOD
@GODARMY: jujur, saya tidak mao lagi...
be honest, hati n akal budi saya katakan tidak mao di ajar banci/homo/lesbian, tapi apakah ada ayat FT yang menyatakan ato melarang homo/lesbian tidak boleh berbicara ato mengajar. Itu yang jadi permasalahnya?? Soalnya skrg ini semua kekristenan menyatakan harus sesuai dengan Kebenaran Firman Tuhan (Alkitabiah).
Saya juga heran n bingung sampai timbul pertanyaan di hati n akal budi saya apakah status (maaf) jenis kelamin begitu penting untuk diklarifikasi terlebih dahulu sebagai "kartu pass" buat manusia yang mau berbicara dan mengajar di ibadah.
Buat saya pribadi, baik lelaki maupun wanita boleh berbicara ato mengajar di ibadah dengan catatan baik lelaki maupun wanita tersebut diberi anugerah oleh Tuhan dan punya pengetahuan n kemampuan berbicara ato mengajar di ibadah.
@all: ya ato tidak
Setau saya di alkitab manusia di ciptakan pertama2 laki-laki trus wanita. (tolong dikoreksi kalo salah)Tapi dewasa ini ada laki2 ato wanita yang cara hidupnya menyimpang sehingga jadilah kaum homo ato lesbian. Ini fakta yang ada skrg dan mereka hidup dibumi dimana laki-laki dan wanita juga hidup dibumi ini. Menurut saya sendiri mereka(homo/lesbian) termasuk species manusia juga. Makanya waktu baca judul blog Kiem ttg "wanita seharusnya berdiam diri dalam ibadah" saya jadi penasaran dan bertanya sama Kiem ato para blogger lainnya kalo begitu homo/lesbian diperbolehkan tidak menanyakan sesuatu yg mereka tidak tao / berbicara ato mengajar di ibadah.
Saya cuman seorang pelajar yang mao tao kebenarannya menurut FT, kalo ada suhu-suhu di ss yang sudah tao kebenarannya boleh dunk kasih tao
"dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu" (Yohanes 8:32).
Terima kasih buat yg mao menjelaskannya
Jbu
bobby
Bobby bagi saya juga tidak masalah pria/wanita mengajar,asal kehidupannya jangan jadi batu sandungan untuk jemaat. Bagi saya melayani ataupun mengajar dapat dilihat di:
I Timotius: 3
3:1. Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
3:3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,
3:4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
3:5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?
3:6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.
3:7 Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.
3:8. Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah,
3:9 melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci.
3:10 Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat.
3:11 Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal.
3:12 Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.
3:13 Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.
Jika kamu bertanya tentang status hendaklah yg tidak menyimpang dari penciptaan, laki-laki ya laki-laki/wanita ya wanita. Janganlah banci/homo/lesbi:
Ayat:
Baru: I Korintus: 6
6:9. Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
6:10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Hal ini juga terjadi dalam Sodom dan gomora:
Kejadian: 19
19:1. Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah,
19:2 serta berkata: "Tuan-tuan, silakanlah singgah ke rumah hambamu ini, bermalamlah di sini dan basuhlah kakimu, maka besok pagi tuan-tuan boleh melanjutkan perjalanannya." Jawab mereka: "Tidak, kami akan bermalam di tanah lapang."
19:3 Tetapi karena ia sangat mendesak mereka, singgahlah mereka dan masuk ke dalam rumahnya, kemudian ia menyediakan hidangan bagi mereka, ia membakar roti yang tidak beragi, lalu mereka makan.
19:4. Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu.
19:5 Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka."
19:6 Lalu keluarlah Lot menemui mereka, ke depan pintu, tetapi pintu ditutupnya di belakangnya,
19:7 dan ia berkata: "Saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat.
19:8 Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku."
19:9 Tetapi mereka berkata: "Enyahlah!" Lagi kata mereka: "Orang ini datang ke sini sebagai orang asing dan dia mau menjadi hakim atas kita! Sekarang kami akan menganiaya engkau lebih dari pada kedua orang itu!" Lalu mereka mendesak orang itu, yaitu Lot, dengan keras, dan mereka mendekat untuk mendobrak pintu.
19:10 Tetapi kedua orang itu mengulurkan tangannya, menarik Lot masuk ke dalam rumah, lalu menutup pintu.
19:11 Dan mereka membutakan mata orang-orang yang di depan pintu rumah itu, dari yang kecil sampai yang besar, sehingga percumalah orang-orang itu mencari-cari pintu.
Bobby jika seseorang melegalkan banci/homo/lesbi menjadi seorang pengajar, itu artinya dia juga harus melegalkan perampok/maling/bajingan/pelacur….dll juga mengajar.
kamu pikir dulu kenapa children of god….dll dilarang?
Yg dimaksud bukan banci/homo/lesbi…dll tidak boleh mengajar, tetapi harus bertobat dulu dengan sungguh-sungguh.
Yehezkiel: 18
18:21. Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
18:22 Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.
18:23 Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
18:24 Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik--apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.
18:25 Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat?
18:26 Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.
18:27 Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.
18:28 Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
18:29 Tetapi kaum Israel berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, hai kaum Israel, ataukah tindakanmu yang tidak tepat?
18:30. Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.
18:31 Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?
18:32 Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"
I Timotius: 3
3:1. Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
3:3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,
3:4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
3:5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?
3:6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.
3:7 Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.
3:8. Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah,
3:9 melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci.
3:10 Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat.
3:11 Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal.
3:12 Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.
3:13 Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.
Bobby kalo cuma tanya ya ga pp yg ga boleh mengajar.
Bobby itu pandangan saya…mungkin ada yg berpandangan lain atau ada yg mau melegalkan banci/homo/lesbi…dll mengajar silahkan memberi pendapat untuk bobby.
JESUS IS GOD
JESUS IS GOD
@GODARMY: thanks for the gift
buat saya Gift = hadiah cuma2 = kebenaran FT yang memerdekakan kita semua n etc(barangkali ada yg mao tambahin).
Umumnya manusia akan merasakan senang/sukacita apabila ada sesuatu yang sebelumnya dia tidak paham dan kemudian dia menjadi paham/mengerti (termasuk saya). Terima kasih GODARMY buat pencerahannya.
I Korintus 6:9. Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
I Korintus 6:10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.DAri ayat2 FT di atas kalo saya artikan berarti banci = orang yg tidak adil dan sesat (common sense), jadi saya udah dpt jawabannya.
Praise Lord
masih rame
Wah ternyata BLOG ini masih rame aja hahahaha... slamat pak KIEM
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
@ DAN-DAN, masih rame
Yth. Dan-dan
Masih rame??, memang masih ada yang ingin bertanya, namun saya berhalangan selama 2 (dua) minggu yang lalu karena tugas keluar kota, maklumlah belum full time
Puji Tuhan
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@KIEM, tugas apa pak?
Lho tugas apa nih pak? dan full time apa nih yang dimaksut?
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
Yth. Pak Dan-dan, Tugas luar & Full Time ??
Yth. Dan-dan
Tugas luar yang dimaksud, saya masih kerja kantor dan kalau tugas ke lapangan (hutan-hutan), tidak bisa internetan.
Sedangkan Full Time yang dimaksud, ya, saya terbayang saja kalau saya sudah full time melayani, enak bisa internetan di SS terus sambil belaja Firman
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@ Jerry Elim, saya menantikan anda berkomentar disini
Yth. Jerry Elim,
Setelah membaca beberapa tulisan anda, saya tertarik mengundang anda untuk berkomentar disini, untuk memberi pandangan-pandangan, menambah wawasan saya. Walaupun saya sebenarnya belum mengetahui apakah anda itu seorang Ibu, Bapak, Nona, atau Brur, karena saya tidak menemukan identitas anda dalam blog ini. Tapi saya anggap saja anda seorang ibu karena fotonya menunjukkan seperti itu, atau seorang pendeta wanita, jadi sangat cocok untuk mengomentari blog ini.
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas partisipasinya
Tuhan Yesus Memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@KIEM, Sebaiknya anda BERDIAM DIRI & MINGKEM
Menurut pandangan saya, sebaiknya justru kamu saja yang berdiam diri dan mingkem dalam suatu ibadah, karena jelas-jelas wanita jauh lebih bertanggung-jawab dalam kata-katanya!
Jadilah jemaat biasa, yang tidak bertugas mengajarkan suatu doktrin apapun, terlebih doktrin Roh Kudus!
Terlebih dalam Sekolah Minggu untuk anak-anakpun, jangan pernah buka mulut anda barang sedikitpun juga, karena lebih baik demikian daripada anda menyesatkan salah seorang dari anak-anak tersebut dengan lidah penjilat.
@ Alvarez, coba tunjukkan dasar ayatnya
Salam Damai Sejahtera Sdr. Alvarez
Sdr. Alvarez menulis :
Menurut pandangan saya, sebaiknya justru kamu saja yang berdiam diri dan mingkem dalam suatu ibadah, karena jelas-jelas wanita jauh lebih bertanggung-jawab dalam kata-katanya!
Jadilah jemaat biasa, yang tidak bertugas mengajarkan suatu doktrin apapun, terlebih doktrin Roh Kudus!
Terlebih dalam Sekolah Minggu untuk anak-anakpun, jangan pernah buka mulut anda barang sedikitpun juga, karena lebih baik demikian daripada anda menyesatkan salah seorang dari anak-anak tersebut dengan lidah penjilat.
Kiem menanggapi :
Menurut saya pandangan anda ini tidak berdasar dan cenderung ngawur.
Kenapa saya katakan demikian?
Karena anda tidak jelas menanggapi kalimat yang mana dari tulisan saya, dan tanggapan yang anda berikan juga cenderung ngawur
Sebaiknya berikan dasar ayat alkitab, untuk menunjukkan bahwa anda itu masih WARAS dan menunjukkan bahwa anda itu belum dikuasai oleh IBLIS.
Dasar logika saya, seingat saya, saya belum pernah berkomentar dengan cara kumat seperti cara anda ini, tetapi anda cenderung menanggapinya dengan cara KUMAT.
Dari sekian banyak komentar anda yang NGAWUR, KALAP atau KUMAT itu, saya melihat dulu apakah anda masih bisa menanggapi komentar ini dengan waras, baru saya akan menanggapi yang lain.
Tuhan Yesus mengampuni dan memberkati anda.
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem : topik lama
Saya baru saja menyaksikan di televisi lokal (Deli TV) rekaman seminar Pdt Stephen Tong dimana beliau menyatakan bahwa di gerejanya wanita boleh menyampaikan firman tetapi tidak menjadi pendeta. Saya jadi ingat blog Pak Kiem ini.
Beliau tidak menolak wanita menjadi pendeta, tetapi itu terjadi hanya jika tidak lagi ada pria yang bisa menjadi pemimpin jemaat. Kasus Debora di dalam PL adalah kasus khusus ketika pria masa itu memang tak ada yang mampu memimpin.
Beliau mempertanyakan alasan wanita ingin menjadi pengkhotbah/pendeta. Apakah karena ingin dipersamakan dengan pria (feminisme) ? Apakah karena mendapat ilham dari Roh Kudus ? Lalu, mengapa dari 66 kitab di Alkitab, yang - oleh sebagian besar orang Kristen - dipercaya diilhamkan Allah, tak satupun ditulis wanita ?
Hmmm....menarik. Soal perbedaan pendapat mengenai kesetaraan pria dan wanita dalam mengajarkan Firman Allah tampaknya belum usai.
@ Bygrace, kalau memang kondisinya demikian?
Salam Damai Sejahtera By Grace,
Senang, Jumpa lagi dengan anda.
Bygrace menulis :
Beliau tidak menolak wanita menjadi pendeta, tetapi itu terjadi hanya jika tidak lagi ada pria yang bisa menjadi pemimpin jemaat. Kasus Debora di dalam PL adalah kasus khusus ketika pria masa itu memang tak ada yang mampu memimpin.
Beliau mempertanyakan alasan wanita ingin menjadi pengkhotbah/pendeta. Apakah karena ingin dipersamakan dengan pria (feminisme) ? Apakah karena mendapat ilham dari Roh Kudus ? Lalu, mengapa dari 66 kitab di Alkitab, yang - oleh sebagian besar orang Kristen - dipercaya diilhamkan Allah, tak satupun ditulis wanita ?
Kiem menjawab :
Saya sependapat juga dengan Pak Pendeta Dr. Stephen Tong, jika memang kondisinya seperti itu.
Pada saat Diskusi dengan beberapa pendeta Wanita, saya juga mengatakan seperti itu, bahwa Silahkan laksanakan pelayanannya dengan baik, tetapi ingat, bahwa tidak selamanya anda diijinkan Tuhan menjadi pendeta.
Kepada pendeta yang masih gadis saya katakan : "anda menjadi pendeta, hanya menunggu anda menikah dengan seorang pendeta bukan?
Wahyu 2 : 19 - 23
2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
Dalam Ayat ini, Tuhan mengijinkan juga jemaat Tiatira sampai berkembang pesat(ayat 19)
Tetapi ayat 20, dikatakan Tuhan mencela karena perempuan mengajar.
Ayat 21, Tuhan memberi waktu untuk bertobat (artinya tidak langsung diambil tindakan)
Kalau tidak bertobat juga, sanksinya adalah Ayat22 - 23
Yang paling mengerikan adalah ayat 23, bahwa anak-anaknya (ANAK ROHANI/Gembalaannya) akan dimatikan.
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem :
Saya tahu diskusi tentang ini sudah sangat panjang dan tidak bermaksud membuka 'season' baru. Namun, saya kurang sependapat dengan Pak Kiem jika hukuman dalam Wahyu 2:19-23 tersebut ditekankan pada gembalanya yang wanita, tetapi lebih karena penyesatan (perzinahan dan penyembahan berhala) yang dilakukannya.
Yang menjadi soal bagi saya adalah 'kondisi darurat' yang mengizinkan wanita menjadi pemimpin. Di gereja tempat saya beribadah, memang semakin sulit mengajak kaum pria (khususnya yang masih aktif bekerja) untuk mau mengambil jabatan sebagai penatua dan diaken. Maka, banyaklah wanita yang mengisi jabatan-jabatan tersebut.
Yang saya masih belum 'sreg' menerima adalah pengangkatan seorang pendeta wanita (lajang) menjadi pendeta kedua (pendeta senior adalah laki-laki, tapi akan segera pensiun) di gereja tempat saya beribadah. Meskipun saya saya sangat menghargai tinggi kepiawaian Bu Pendeta berkhotbah, saya masih bertanya-tanya dalam hati apakah gereja kami tidak hanya sedang ikut trend (karena sebelumnya tidak ada pendeta wanita), tetapi secara teologis kurang dapat dipertanggung-jawabkan. Bolehkah alasan bahwa kualifikasi/kemampuan pendeta pria yang lebih rendah dibandingkan pendeta wanita menjadi alasan 'keadaan darurat' ?
Saya akan senang jika Pak Kiem dapat menjabarkan bagaimana sebenarnya pandangan Kristen tentang posisi pria dan wanita dalam relasi manusia terhadap Allah. Saya kuatir pandangan yang berkembang di gereja-gereja masa kini terlalu dipengaruhi oleh berbagai gerakan kesetaraan gender (dalam relasi antar manusia), padahal yang kita bahas adalah relasi dengan Tuhan. Terima kasih atas penjelasannya.
@ ByGrace, Kita diskusikan per alinea takut ada yg ketinggalan
Salam Damai Sejahtera By Grace
By Grace menulis :
Saya tahu diskusi tentang ini sudah sangat panjang dan tidak bermaksud membuka 'season' baru. Namun, saya kurang sependapat dengan Pak Kiem jika hukuman dalam Wahyu 2:19-23 tersebut ditekankan pada gembalanya yang wanita, tetapi lebih karena penyesatan (perzinahan dan penyembahan berhala) yang dilakukannya.
Kiem menjawab :
Kata-kata malaikat dalam Wahyu 2 - 3 maksudnya adalah GEMBALA SIDANG, bukanlah berarti didalam ketujuh jemaat itu masing-masing malaikat dari sorga.
Pendapat ini sudah umum di kalangan orang-orang yang mendalami Alkitab.
Ayat itu ditujukan kepada Gembala sidang Jemaat Tiatira.
Wahyu 2 : 18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
ByGrace menulis :
Yang menjadi soal bagi saya adalah 'kondisi darurat' yang mengizinkan wanita menjadi pemimpin. Di gereja tempat saya beribadah, memang semakin sulit mengajak kaum pria (khususnya yang masih aktif bekerja) untuk mau mengambil jabatan sebagai penatua dan diaken. Maka, banyaklah wanita yang mengisi jabatan-jabatan tersebut.
Kiem menjawab :
Untuk kasus ini, kembalilah ke Pertanyaan anda dan jawaban saya diatas, artinya, kalau memang JUJUR DIHADAPAN TUHAN, begitulah kondisinya, dan organisasi gerejanyapun mengijinkan demikian, ya, apa boleh buat.
Namun tetap pada kesimpulan pada Jawaban jawa di komentar sebelumnya, bahwa itu TIDAK SELAMANYA.
Perlu diingat, Peringatan dalam kitab Wahyu itu adalah dalam rangka Tuhan mempersiapkan kedatanganNya.
Kita perlu segera mempersiapkan, dengan cara memperbaiki koreksi Tuhan seperti kepada Jemaat Tiatira, yaitu mengenai Wanita mengajar.
Jangan sampai tertinggal seperti 5 gadis bodoh.
By Grace menulis :
Yang saya masih belum 'sreg' menerima adalah pengangkatan seorang pendeta wanita (lajang) menjadi pendeta kedua (pendeta senior adalah laki-laki, tapi akan segera pensiun) di gereja tempat saya beribadah. Meskipun saya saya sangat menghargai tinggi kepiawaian Bu Pendeta berkhotbah, saya masih bertanya-tanya dalam hati apakah gereja kami tidak hanya sedang ikut trend (karena sebelumnya tidak ada pendeta wanita), tetapi secara teologis kurang dapat dipertanggung-jawabkan. Bolehkah alasan bahwa kualifikasi/kemampuan pendeta pria yang lebih rendah dibandingkan pendeta wanita menjadi alasan 'keadaan darurat' ?
Kiem mengomentari :
Kalau mengenai alasan "Keadaan Darurat", kembali ke pertanyaan anda pertama dan Jawaban saya terhadap itu, bahwa JIKA MEMANG (JUJUR DI HADAPAN TUHAN), MEMANG DEMIKIANLAH KONDISINYA, yaitu tidak ada laki-laki yang mau??,
Namun tetap, soal kejujuran ini, Tuhanlah yang mengetahuinya.
ByGrace menulis :
Saya akan senang jika Pak Kiem dapat menjabarkan bagaimana sebenarnya pandangan Kristen tentang posisi pria dan wanita dalam relasi manusia terhadap Allah. Saya kuatir pandangan yang berkembang di gereja-gereja masa kini terlalu dipengaruhi oleh berbagai gerakan kesetaraan gender (dalam relasi antar manusia), padahal yang kita bahas adalah relasi dengan Tuhan. Terima kasih atas penjelasannya.
Kiem mengomentari :
Kita kembali ke Jawaban saya pada alinea diatas, bahwa Wahyu 2 dan 3 itu dituliskan kepada 7 (tujuh) jemaat di Asia kecil (itu dulu, entah jemaat itu sudah banyak yang punah). Itu adalah gambaran gereja di Akhir jaman (ada 7 macam, masing-masing ada kelemahan dan ada kelebihan).
Kondisi gereja atau segala kelemahan masing-masing gereja ini (Mungkin di gereja anda sekarang identik dengan gereja Tiatira, atau ada lagi kelemahan seperti jemaat lain dalam wahyu 2 dan 3), itu semua dikoreksi dengan SOROTAN MATA TUHAN YANG TAJAM, Dengan Firman PENGAJARAN YANG TERBUKA RAHASIANYA. (Dikatakan terbuka rahasianya, berarti kalau bukan orang tertentu yang mengajarkan Firman itu, maka Firman itu tidak akan dimengerti oleh Jemaat).
Kita harus percaya bahwa tegoran kepada Jemaat Tiatira (mengenai wanita mengajar) adalah persiapan menyongsong kedatangan Tuhan Yesus.
Mau tertinggal, abaikan koreksi kepada ketujuh jemaat itu.
Kalau tidak mau tertinggal???, segera perbaiki, sebab SANKSINYA SANGAT BERAT.
Seperti kepada Jemaat Tiatira, sanksinya adalah ANAK-ANAKnya (Anak rohani = jemaat gembalaannya) akan dimatikan/mati rohani.
Kalau dimatikan juga, berarti tidak masuk sorga dong, untuk apa capek-capek beribadah kalau bukan mau ke sorga??
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem
Pak Kiem, terimakasih atas penjelasannya. Setelah membaca sekali lagi ayat-ayat di Wahyu dan komentar Pak Kiem, saya tetap masih belum bisa menerima bahwa itu sebagai dasar menolak wanita menjadi pendeta. Ada unsur dosa yang nyata di sana (zinah); jadi, tidak tegas karena Izebel perempuan. Kalau boleh, diskusi kita tidak fokus kepada bagian ini, karena tampaknya memang kita belum sependapat dalam hal ini.
Saya setuju sekali dengan Pak Kiem bahwa yang harus dilakukan setiap orang adalah jujur di hadapan Tuhan ketika harus membuat keputusan (termasuk mengangkat pendeta wanita).
Tanpa ayat-ayat di dalam Wahu 2 tersebut pun, dalam pemahaman saya, Alkitab mengajarkan adanya pembagian peran antara pria dan wanita, tanpa bermaksud merendahkan wanita. Bagi saya, soal pembagian peran itu, hak Allah yang menciptakan manusia. Apakah karena wanita tidak diperbolehkan mengajar pria (dalam pertemuan jemaat), maka wanita harus dianggap lebih rendah dari pria ? Bukankah pria tak menjadi lebih rendah derajatnya dari wanita karena pria tak bisa melahirkan ?
Nah, saya mohon Pak Kiem bantu saya memahami dengan benar bagaimana persisnya aturan Tuhan (prinsip Kristen) tentang posisi pria dan wanita dalam hubungan manusia dengan Tuhan, di luar soal aturan yang melarang wanita mengajar dalam pertemuan jemaat. Saya akan lebih mudah memahami mengapa ada aturan Paulus tentang larangan tersebut, kalau bisa melihat dengan jelas bagaimana Tuhan menetapkan perbedaan peran itu sejak semula.
Dalam pengamatan saya, jemaat Kristen sekarang lebih cenderung menjadi komunitas sosial yang tunduk pada tren global dan selera/kepentingan anggotanya, bukan komunitas rohani yang tunduk pada aturan Allah Sang Pencipta. Aturan mengenai peran/posisi pria dan wanita itulah yang ingin saya ketahui, Pak Kiem. Bisa membantu saya ? Terimakasih, Tuhan memberkati.
Wanita mengajar
Seingat saya jaman Paulus ada wanita2 yg juga mengajar, contoh:
Galatia3:26-29
@LieL
Salam kenal LieL,
1 Tim 2:12 : Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
Ayat ini eksplisit melarang perempuan mengajar. Dalam perikop Alkitab LAI diberi judul "mengenai sikap orang laki-laki dalam ibadah jemaat", mungkin larangan tersebut hanya berlaku dalam pertemuan ibadah. Saya sendiri kurang paham teks Alkitab versi lain atau bahasa lain. Jadi, pengertian saya terbatas.
Saya tidak melihat bahwa larangan ini bertentangan dengan ayat yang dikutip Liel, karena : (a) Rm 16:1, melayani tidak selalu berarti mengajar (saya ingat para wanita yang melayani Yesus dan murid-muridnya) dan (b) Gal 3 :28 "tidak ada laki-laki atau perempuan", menurut pengertian saya, terkait pada ayat Gal 3:22 bahwa janji keselamatan diberikan kepada mereka yang percaya (tidak pandang laki-laki atau perempuan).
Saya sendiri masih belum menangkap logika mengapa harus ada larangan wanita mengajar jemaat. Namun, fakta bahwa tidak ada kitab di Alkitab ditulis wanita, tidak ada imam wanita (tapi ada seorang hakim wanita), tidak ada dari keduabelas murid Yesus yang pertama adalah wanita dan juga tidak ada eksplisit di dalam Perjanjian Baru disebutkan tentang wanita yang menjadi rasul dan pengajar, bagi saya merupakan gambaran bahwa Tuhan tidak mengarahkan wanita memegang peranan sebagai pengajar Firman Tuhan. Tapi, saya belum begitu yakin dengan pemikiran ini.
Di sisi lain, saya juga masih bertanya-tanya apakah tulisan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus dan kepada Timotius dapat dijadikan sebagai dasar penolakan wanita sebagai pengajar/pemimpin jemaat hingga saat ini (dalam pemikiran saya, boleh jadi larangan itu berlaku temporer dan lokal). Seandainya larangan itu berlaku umum, saya mengharapkan ada penjelasan yang lebih gamblang, yang menunjukkan bahwa memang sejak semula Tuhan telah menetapkan pembagian peran wanita dan pria dalam melayani Tuhan. Penjelasan tentang hal itu sedang saya minta dari Pak Kiem. Atau, dapatkah Liel berbagi tentang hal ini ? Thanks and GBU.
@bygrace
Penjelasan disini saya rasa sudah cukup lengkap, ada baiknya dibaca2. Singkatnya (CMIIW) wanita ditegur dalam surat kepada Timotius & jemaat Korintus karena para wanita "suka bicara/ngerumpi" dalam ibadah (jika melihat konteks bahasa aslinya kata perempuan disitu mengunakan bahasa yg artinya justru lebih kepada peran istri, bukan semua kalangan wanita).
Dan AFAIK pengajaran Paulus yg ditulis tersebut terkait dengan kondisi saat itu, dimana sedang marak ajaran2 sesat, bisa dilihat dalam Timotius pasal 1. Dalam ajaran sesat tersebut wanitalah yg mayoritas mengambil peran dalam menyebarkan (mengajar) ajaran tersebut. Karena itu Paulus menegaskan agar perempuan2 pengikut Kristus mengambil sikap tunduk dan rendah hati, juga untuk berpenampilan sederhana (tidak dengan rambut berkepang2 & mengunakan perhiasan yg berlebihan) untuk membedakan mereka dengan wanita2 yg menyebarkan ajaran sesat tersebut.
Mengenai Febe, saya melihat kalimat keseluruhan, dikatakan: "saudari yang melayani jemaat di Kangkrea", dalam penafsiran saya Febe adalah pemimpin jemaat di sana (gembala), karena jika ada pemimpin jemaat lain di sana tentunya Paulus akan mengucapkan salam kepada pemimpin lain itu juga. Tapi itu kan hanya penafsiran saya, bisa juga seperti yg dikatakan oleh bygrace, kalau Febe hanya sekedar 'melayani' seperti para wanita yg melayani Yesus. :)
Ada juga yg menarik disebutkan di kitab Roma16:7 "Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku, yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul dan yang telah menjadi Kristen sebelum aku."
AFAIK Yunias adalah wanita, kalimat orang2 yg terpandang diantara para rasul bisa berarti dia adalah rasul yg disegani atau bisa juga berarti dia dikenal oleh para rasul. Kalau saya lebih setuju kalau kalimat itu berarti Yunias adalah salah 1 rasul yang disegani. *feminis mode on lol*
Tentang Febe adalah pemimpin
Tentang Febe adalah pemimpin jemaat dan Yunias sebagai rasul, tampaknya masuk akal juga ya.
Saya sudah membaca ulang link yang LieL berikan, tetapi masih belum mendapatkan pengertian yang utuh mengenai bagaimana sebenarnya aturan Tuhan mengenai pembagian peran pria dan wanita dalam pelayanan (kalau memang ada). Melihat adanya perbedaan beberapa ayat Alkitab - tentang boleh tidaknya wanita mengajar dan menjadi pemimpin jemat - saya kembali lagi ke pertanyaan yang mendasar, manakah ajaran Alkitab yang berlaku umum (untuk jemaat di segala tempat dan segala abad) dan manakah yang berlaku untuk jemaat/komunitas Kristen tertentu pada masa tertentu saja. Bagaimana cara menetapkan kategorinya, agar bukan ditentukan oleh selera/kepentingan/pendapat manusia atau ikutan trend, tetapi oleh ketaatan pada aturan Tuhan?
Trims atas penjelasannya.
@bygrace Peran Pria & Wanita
Pertanyaan bygrace susah dijawab, soalnya saya disuruh inget2 semua isi dari Kejadian-Wahyu hahaha. Kalau secara spesifik peran 'pelayanan' saya rasa tidak ada, kalau yg lain mungkin tau itu ada ya dipaparkan saja.
Seingat saya, dalam Alkitab (PB) dijelaskan mengenai jawatan & karunia. Jawatan: nabi, rasul, pengajar, penginjil, gembala (ada tafsiran guru=gembala). Karunia: bahasa roh, menerjemahkan bahasa roh, bernubuat, mengajar, menyembuhkan, hikmat pengetahuan, dst. Secara spesifik apakah itu untuk pria atau wanita tidak pernah disebutkan.
Sebenarnya jawatan & karunia2 itu bukan untuk sebatas 'pelayanan' saja tetapi memang bagian dari individu. Kalau saya bayangkan ada peran pria & wanita itu berarti ada pembagian karunia antara pria & wanita, kalau wanita tidak boleh mengajar berarti wanita2 seharusnya pada nggak dapet karunia mengajar. Lalu juga seharusnya ada penjabaran mengenai jawatan itu, yaitu gembala, rasul, pengajar itu tidak boleh wanita. Tapi seingat saya sih tidak pernah disebutkan seperti itu ya.
Menurut saya, pembagian peran pria & wanita itu terkait dengan bagaimana mereka diciptakan. Susunan otaknya aja beda, penampilan fisiknya beda, segi psikisnya beda, intuisi antara logika dengan perasaan beda juga. Pria diciptakan dengan basic figur "pemimpin", dengan dominasi logika, pride (harga diri), fisik yg lebih kuat. Wanita diciptakan dengan basic figur "penolong", dengan dominasi perasaan, humility (apa nih ya? sikap tunduk kali lol), fisik yg terlihat lebih lemah tapi ada plus plusnya (lol). Jadi figur2 ini kemudian membentuk peran2 secara general di masyarakat, yaitu pria dengan figur 'pemimpin' harus yg memimpin sedang wanita itu penolong jadi nggak boleh di atas pria. Padahal basic figur itu juga di topang oleh karunia2 yg disebut di alkitab itu juga.
Gereja Katolik rasanya yg juga menerapkan kalau Imam (Paus, Uskup, Pastor) itu harus pria. Wanita hanya sampai tahap suster aja.
bygrace: saya kembali lagi ke pertanyaan yang mendasar, manakah ajaran Alkitab yang berlaku umum (untuk jemaat di segala tempat dan segala abad) dan manakah yang berlaku untuk jemaat/komunitas Kristen tertentu pada masa tertentu saja. Bagaimana cara menetapkan kategorinya, agar bukan ditentukan oleh selera/kepentingan/pendapat manusia atau ikutan trend, tetapi oleh ketaatan pada aturan Tuhan?
Kalo ini sih harus diliat per-konteksnya, karena itu saya bilang susah dijawab karena maksa saya nginget2 1 Alkitab full hahaha.
Kalau saya melihat aturan2 peribadahan di Alkitab itu sebagai role-model, contoh yg kelihatan itu di PL & PB, di PL banyak peraturan2 diterapkan untuk bangsa yg 'degil' alias bodoh, jadi peraturan2nya dibikin jelas & gamblang aja, harus A, B, C, dst. Padahal ada esensi dibalik itu, nah esensi inilah yg kemudian dijelaskan banyak dalam PB.
Buat saya yang penting itu esensi atau maknanya dibaliknya, yaitu lebih ke kondisi hati & pikiran.
Soal pembagian kategorinya, mungkin ada rekan lain yg lebih bisa menjabarkan tolonglah dibantu. :) (lol)
@Bygrace, @ Liel, Jawaban sederhana dulu, apa kata Firman
Salam dalam Kasih Tuhan Yesus Krustus.
bygrace: saya kembali lagi ke pertanyaan yang mendasar, manakah ajaran Alkitab yang berlaku umum (untuk jemaat di segala tempat dan segala abad) dan manakah yang berlaku untuk jemaat/komunitas Kristen tertentu pada masa tertentu saja. Bagaimana cara menetapkan kategorinya, agar bukan ditentukan oleh selera/kepentingan/pendapat manusia atau ikutan trend, tetapi oleh ketaatan pada aturan Tuhan?
Kiem menjawab :
Kalau anda dapat setuju dengan saya, bahwa manusia sudah ada sebelum Adam,sebagai mana saya tulis
DISINI,
maka Tuhan baru mulai mempersoalkan ibadah manusia, atau laki-laki dan wanita dalam ibadah, BARU DIMULAI sejak ADAM dan Hawa di Taman Eden, sebab Adamlah yang pertama sekali manusia memiliki roh.
Tujuan penempatan "roh" pada manusia adalah untuk memperoleh KETURUNAN ILAHI.
Maleakhi 2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
Sebelum Adam, Tuhan sudah menciptakan manusia itu LAKI-LAKI dan PEREMPUAN,
Kejadian 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Akan tetapi, Tuhan baru menciptakan Istri bagi Adam dari tulang rusuknya sendiri yaitu Hawa, harus yang sepadan (sama-sama memiliki roh).
Kenapa?, karena perempuan-perempuan lain diluar sana (diluar taman Eden adalah perempuan dari manusia tanpa roh (nephilym).
Kejadian 6 : 1 - 2
6:1 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
Hawa (wanita) hanya bersifat penolong, sekaligus sebagai pelengkap untuk memperoleh keturunan ilahi bagi Adam.
Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Keturunan Ilahi itu nampak dalam Ibadah. Tidak mungkin terbalik dalam ibadah, sampai-sampai wanita menjadi kepala dalam ibadah.
1 Timotius 2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
Yang disebut keturunan ilahi dalam alkitab adalah LAKI-LAKI
Kalaupun ada perempuan yang ILAHI (Rohani), itu adalah "yang sepadan" dengan laki-laki, (tetap tidak masuk dalam hitungan "KETURUNAN" seperti Hawa (Ny. Adam), Sarah (Ny. Abraham) atau Rut (Ny. Boas), NN (Ny. Petrus).
Dalam aturan Perjanjian lama, Imam Besar dan para Imam adalah laki-laki.
Dari sebutan Imam Besar identik dengan Pemimpin gereja/gembala dalam perjanjian baru dan Imam dalam Perjanjian lama identik dengan Pelayan-pelayan dalam perjanjian baru,
Dalam perjanjian baru, juga secara tegas dikatakan untuk jabatan spesifik :
Syarat bagi Penilik Jemaat (1 Timotius 3 : 1 - 7)
1 Timotius 3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
Menurut Kamus pada Alkitab LAI, Penulik Jemaat itu identik dengan Gembala sidang atau Imam Besar.
Penilik Jemaat (Yunani: episkopos ) Gembala-gembala jemaat. Tentang orang-orang yang dalam Kis. 20:17 disebut " penatua jemaat" dikatakan dalam ayat 28: "Kamu ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat." Bd. juga 1Tim. 3:2-5: penilik jemaat harus " mengurus jemaat Allah". Kata uskup berasal dari istilah Yunani episkopos ini. Akhirnya Yesus disebut "gembala dan penilik jiwamu" (1Ptr. 2:25).
Syarat bagi diaken (1 Timotius 3 : 8 - 13)
1 Tomotius 3:12 Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.
Kalau soal Karunia Roh Kudus, saya belum menemukan dalam alkitab.
Tetapi dalam kenyataan sehari-hari, perempuan ada juga yang mendapat karunia kesembuhan, bahasa roh, atau yang lain.
Saya belum menemukan wanita yang memiliki karunia yang berkaitan dengan pelayanan altar dalam pertemuan Jemaat (penggembalaan).
Semoga jawaban saya ini memuaskan.
Mungkin karena terlalu panjang, malah tidak sesuai dengan yang diharapkan, silahkan dipertajam pertanyaannya.
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem, sekedar melengkapi
1Co 14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
Pak Kiem, sebelumnya salam kenal terlebih dahulu dari saya
sebenarnya cukup jelas bahwa memang ayat itu bukanlah larangan dari Paulus untuk wanita berkotbah atau menjalankan pelayanan mimbar lainnya
kalau diperhatikan lebih seksama, sebenarnya justru ayat tersebut bicara tentang ketertiban dan keteraturan ibadah, sebagaimana ada sekuennya dengan ayat ini
1Co 14:30 Tetapi jika seorang lain yang duduk di situ mendapat penyataan, maka yang pertama itu harus berdiam diri.
jika diperhatikan kalau dengan demikian apakah perbebedaan
antara
perempuan-perempuan harus berdiam diri (1Co 14:34)
dengan
maka yang pertama itu harus berdiam diri (1Co 14:30 )
kemudian lebih lanjut apa yang dimaksudkan dengan tidak diperbolehkan untuk berbicara.?
1Co 14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.
artinya apa kata perempuan yang digunakan pada ayat tersebut adalah
G1135
γυνη?
gune?
goo-nay'
Probably from the base of G1096; a woman; specifically a wife: - wife, woman.
arti yang lebih presisi adalah istri (bukan perempuan secara umum)
sedang
jika benar-benar perempuan yang dimaksudkan dalam ayat tersebut, kata yang lebih tepat adalah
G1096
γι?νομαι
ginomai
ghin'-om-ahee
A prolonged and middle form of a primary verb; to cause to be (“gen” -erate), that is, (reflexively) to become (come into being), used with great latitude (literally, figuratively, intensively, etc.): - arise be assembled, be (come, -fall, -have self), be brought (to pass), (be) come (to pass), continue, be divided, be done, draw, be ended, fall, be finished, follow, be found, be fulfilled, + God forbid, grow, happen, have, be kept, be made, be married, be ordained to be, partake, pass, be performed, be published, require, seem, be showed, X soon as it was, sound, be taken, be turned, use, wax, will, would, be wrought.
mudah-mudahan bisa melengkapi apa yang dimaksudkan dengan pak Kiem
GBU
@ Tony Paulo, melengkapi tapi melemahkan pendapat saya
Salam Damai Sejahtera TonyPaulo
Salam Kenal Juga.
Pendapat anda itu memeang melengkapi, tetapi melemahkan pendapat saya.
Saya berpendapat bahwa Wanita itu sama sekali tidak boleh memegang Pengkotbah, karena dikatakan "TIDAK BOLEH MENGAJAR DAN MEMERINTAH LAKI-LAKI".
Jangankan pengkotbah, Pemimpin puji-pujianpun tidak boleh, karena dalam pekerjaan Pemimpin Puji-pujian atau MC, disana banyak memerintah, misalnya : Mari kita berdiri, kami undang Bapak Pendeta A (laki-laki) untuk berdoa, Mari kita bertepuk tangan, dan lain-lain, itu semua MEMERINTAH namanya.
Saya akan copy dari Tulisan awal saya untuk anda bandingkan dengan penjelasan anda terhadap 1 Koritus 14 diatas.
Dalam 1 Timotius 2 ==>TIDAK DIBENARKAN
1 Timotius 2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
Dalam hal ini, bukan berarti bahwa perempuan berdoa boleh dengan tangan tidak suci, marah-marah dan berselisih, tetapi ayat ini mempunyai arti bahwa yang memimpin doa itu adalah memang laki-laki, namun tetap ada pengecualian, yaitu ibadah khusus wanita, (seperti yang diciptakan oleh Nommensen di daerah Batak)
1 Timotius 2 : 11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
(dalam hal ini bukan dalam posisi mengajar)
1 Timotius 2 : 12 Aku (Rasul Paulus) tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
(dalam hal ini termasuk memimpin puji-pujian atau liturgos, tentunya tidak boleh juga, karena disana banyak terdapat perintah, misalnya : "mari kita berdiri, diminta Bapak A. Berdoa, mari semua bertepuk tangan, mari bernyanyi dipercepat, dll)
1 Timotius 2 : 13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
(Ini hirarkhi hubungan kepala sesuai 1 Korintus 11 : 1)
1 Timotius 2 : 14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa
(dalam hal ini, diidentikkan dengan kejatuhan Adam dan Hawa, karena inisiatif perempuan yang berlebihan)
Tuhan Yesus memberkati
NB. Kepada Yth. By Grace, mohon bersabar, nanti komentar diatas anda akan saya jawab sesuai arah permintaan anda.
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem, berbeda pendapat itu biasa pak
Salam Damai Sejahtera TonyPaulo
Salam Kenal Juga.
Pendapat anda itu memeang melengkapi, tetapi melemahkan pendapat saya.
Saya berpendapat bahwa Wanita itu sama sekali tidak boleh memegang Pengkotbah, karena dikatakan "TIDAK BOLEH MENGAJAR DAN MEMERINTAH LAKI-LAKI".
Jangankan pengkotbah, Pemimpin puji-pujianpun tidak boleh, karena dalam pekerjaan Pemimpin Puji-pujian atau MC, disana banyak memerintah, misalnya : Mari kita berdiri, kami undang Bapak Pendeta A (laki-laki) untuk berdoa, Mari kita bertepuk tangan, dan lain-lain, itu semua MEMERINTAH namanya.
seperti yang kita ketahui bersama pak Kiem, setiap kita pasti memiliki perbedaan pendapat, karena berasal dari latar belakang yang berbeda, pendidikan yg berbeda, usia yang berbeda, dsb, dsb
wajar saja jika memang ada perbedaan
namun tentu dalam hal-hal yang pokok tidak ada perbedaan yang begitu signifikan sehingga kita sering arguing in the cycle
secara pribadi saya bisa menangkap intensi dari pak Kiem, bahwa kebenaran Firman itu murni konsekuen harus dilaksankan "titik, koma-nya"
namun tentu pak Kiem lebih paham daripada saya yang masih belajar ini, bahwa dalam memahami Alkitab, perlu diutamakan menempatkan konteks dan kontens dengan tepat dan benar
seperti yang pernah pak Kiem sampaikan, bahwa Alkitab terjemahan LAI bisa dilengkapi dengan Alkitab terjemahan yang lain untuk mengalik kepresisian makna dan artikulasi esensi ayat tersebut
dalam hal ini saya sudah menyampaikan bahwa
kalau diperhatikan lebih seksama, sebenarnya justru ayat tersebut bicara tentang ketertiban dan keteraturan ibadah, sebagaimana ada sekuennya dengan ayat ini
tanpa saya bermaksud untuk mengurui pak Kiem, bahwa kata yang digunakan dalam
perempuan-perempuan harus berdiam diri (1Co 14:34)
adalah kata
G1135
γυνη?
gune?
goo-nay'
Probably from the base of G1096; a woman; specifically a wife: - wife, woman.
bukan kata
G1096
γι?νομαι
ginomai
ghin'-om-ahee
A prolonged and middle form of a primary verb; to cause to be (“gen” -erate), that is, (reflexively) to become (come into being), used with great latitude (literally, figuratively, intensively, etc.): - arise be assembled, be (come, -fall, -have self), be brought (to pass), (be) come (to pass), continue, be divided, be done, draw, be ended, fall, be finished, follow, be found, be fulfilled, + God forbid, grow, happen, have, be kept, be made, be married, be ordained to be, partake, pass, be performed, be published, require, seem, be showed, X soon as it was, sound, be taken, be turned, use, wax, will, would, be wrought.
jika kata ghin'-om-ahee yang digunakan pada 1Co 14:34, maka pendapat pak Kiem tidak bisa tersanggahkan lagi
hanya saja kata yang digunakan dalam 1Co 14:34 adalah goo-nay' yang artinya pendapat Pak Kiem bisa saja kurang tepat atau berbeda artinya
memang saya sepakat dengan pak Kiem bahwa istri harus tunduk kepada suami dan suami harus mengasihi istrinya sangat-sangat, itu suatu entitas yang tak bisa diceraiberaikan
permasalahannya tentu kita tidak bisa mengeneralisasi ini semua menjadi HUKUM POSITIF, bahwa memang tidak boleh sama sekali
ada kondisi-kondisi khusus bahwa jika memang kondisi dan keadaannya memaksa,
apa yang dapat terkurangi jika yang mempimpin pujian (WL) itu wanita?
apa yang dapat terkurangi jika yang berkotbah itu wanita?
apa yang dapat terkurangi jika yang bernubuat itu wanita?
fakta yang ada pak Kiem, kalau kita perhatikan justru kamu wanitalah yang paling banyak berperan dalam gereja, kontribusi mereka secara kuantitas lebih banyak,
misalnya tersedia 10 orang wanita dan 2 orang pria untuk menjadi singer yang bisa menjadi WL ternyata hanya 3 orang yang semuanya wanita
apakah harus juga dipaksakan, 2 orang pria ini menjadi WL jika mereka tidak siap?
atau ibadah menjadi tidak hikmat atau tidak berkenan lagi kepada Tuhan?
kan tidak pak Kiem
itu baru contoh sederhana ditengah realitas yang memang kebanyakan pelayan mimbar itu adalah wanita
bukan bermaksud untuk mendukung feminisme atau emansipasi
namun jika Tuhan memiliki suatu tujuan pada anak-anak-Nya, entah itu sebagai ibu rumah tangga biasa, entah sebagai pengkotbah, entah sebagai apapun
IA tidak membeda-bedakan apakah wanita atau pria yang lebih pantas untuk menjadi pendeta atau pemimpin pujian
karena TUHAN melihat hati bukan melihat rupa atau jenis kelamin
karena itu pak Kiem saya melengkapi bukan untuk melemahkan, namun memperkaya konteks dan kontens yang ada
walaupun kita berbeda pendapat tentu kita masih bisa saling mengasihi
GBU
@ Tony Paulo, anda belum mengomentari ayat dari 1 Tomotius itu
Salam Damai Sejahtera Tonypaulo
Saya tidak bermaksud menggurui juga, dan tidak bermaksud untuk TIDAK MENGASIHI anda,
Saya menerima judul anda nampaknya menguatkan/mendukung pendapat saya
dan saya baca isi komentar anda, saya sedikit kecewa, dengan isinya yang bertolak belakang.
Analisa itu anda berlakukan ke 1 Korintus 14, hasilnya berbeda dengan saya.
Saya menganggap anda melepaskannya dengan 1 Timotius 2.
Saya mohon, anda berkenan juga melakukan analisa yang sama terhadap 1 Timotius.
Saya sudah sajikan untuk anda bandingkan, tetapi anda belum melakukannya.
Mengenai komentar anda yang lain, nanti sekaligus akan saya komentari, barangkali diskusi kita akan berlanjut setelah anda lakukan analisa yang sama terhadap 1 Timotius 2.
Tuhan Yesus memberkati
NB. Saya tetap mengasihi dan menghargai anda dan komentar-komentar anda.
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem, secara literasinya memang bukan demikian
1 Timotius 2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
Dalam hal ini, bukan berarti bahwa perempuan berdoa boleh dengan tangan tidak suci, marah-marah dan berselisih, tetapi ayat ini mempunyai arti bahwa yang memimpin doa itu adalah memang laki-laki, namun tetap ada pengecualian, yaitu ibadah khusus wanita, (seperti yang diciptakan oleh Nommensen di daerah Batak)
1 Timotius 2 : 11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
(dalam hal ini bukan dalam posisi mengajar)
baik pak Kiem mari kita telusuri secara literasi yang dimaksud dengan perempuan
(KJV+) In like mannerG5615 also,G2532 that womenG1135 adornG2885 themselvesG1438 inG1722 modestG2887 apparel,G2689 withG3326 shamefacednessG127 andG2532 sobriety;G4997 notG3361 withG1722 broided hair,G4117 orG2228 gold,G5557 orG2228 pearls,G3135 orG2228 costlyG4185 array;G2441
G1135
γυνη?
gune?
goo-nay'
Probably from the base of G1096; a woman; specifically a wife: - wife, woman.
sedang kata perempuan pada ayat lain
Gal 3:28 (ITB) Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
(KJV+) There isG1762 neitherG3756 JewG2453 norG3761 Greek,G1672 there isG1762 neitherG3756 bondG1401 norG3761 free,G1658 there isG1762 neitherG3756 maleG730 norG2532 female:G2338 forG1063 yeG5210 areG2075 allG3956 oneG1520 inG1722 ChristG5547 Jesus.G2424
G2338
θη?λυς
the?lus
thay'-loos
From the same as G2337; female: - female, woman.
G1096
γι?νομαι
ginomai
ghin'-om-ahee
A prolonged and middle form of a primary verb; to cause to be (“gen” -erate), that is, (reflexively) to become (come into being), used with great latitude (literally, figuratively, intensively, etc.): - arise be assembled, be (come, -fall, -have self), be brought (to pass), (be) come (to pass), continue, be divided, be done, draw, be ended, fall, be finished, follow, be found, be fulfilled, + God forbid, grow, happen, have, be kept, be made, be married, be ordained to be, partake, pass, be performed, be published, require, seem, be showed, X soon as it was, sound, be taken, be turned, use, wax, will, would, be wrought.
jika di ayat 1 Timotius 2 : 11itu mengunakan kata the?lus atau ginomai
maka tidak bisa tidak pak Kiem bukan sekedar berpendapat, namun FIRMAN yang menyatakan demikian bahwa benar perempuan tidak boleh melakukan pelayanan mimbar sama sekali
namun karena yang dihunakan kata gune? pak
maka konotasi yang paling presisi tentang kata perempuan yang dimaksudkan adalah peran istri bukan peran sebagai wanita
sederhananya bisa saya berikan suatu ilustrasi
apabila seorang istri menjabat Presiden, namun tetap kepala keluarga adalah suaminya
kalau diminta suaminya untuk membuatkan teh untuknya tentu sang istri yang baik akan membuatkan
begitupula sang suami jika sang istri lelah dan penat, tentu tidak segan2 buat teh sendiri atau membuatkan teh bagi istrinya
jadi reposisi istri sebagai perempuan secara global menurut saya kurang pada konteksnya pak Kiem
female dan woman memang terkesan sama
namun perempuan dengan istri sebenarnya memiliki artikulasi yang lebih spesifik
mungkin ada kaitan dengan "roh izebel" yang mulai mengejala pada jemaat Korintus, namun bukan untuk mengeliminasi kesempatan atau panggilan bagi anak-anak Tuhan, terlepas apakah ia seorang wanita atau bukan
GBU
@tonypaulo, Terimakasih atas diskusinya
Salam Damai Sejahtera Sdr. Tony Paulo
Tony Paulo menulis :
baik pak Kiem mari kita telusuri secara literasi yang dimaksud dengan perempuan
(KJV+) In like mannerG5615 also,G2532 that womenG1135 adornG2885 themselvesG1438 inG1722 modestG2887 apparel,G2689 withG3326 shamefacednessG127 andG2532 sobriety;G4997 notG3361 withG1722 broided hair,G4117 orG2228 gold,G5557 orG2228 pearls,G3135 orG2228 costlyG4185 array;G2441
G1135
γυνη?
gune?
goo-nay'
Probably from the base of G1096; a woman; specifically a wife: - wife, woman.
sedang kata perempuan pada ayat lain
Gal 3:28 (ITB) Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
Kiem mengomentari :
Saya kira, dilihat dari konteks Galatia 3 : 28, tidak tepat diterapkan untuk membicarakan jabatan karena Galatia 3 tersebut tidak menyinggung sampai JABATAN PELAYANAN.
Tony Paulo menulis :
(KJV+) There isG1762 neitherG3756 JewG2453 norG3761 Greek,G1672 there isG1762 neitherG3756 bondG1401 norG3761 free,G1658 there isG1762 neitherG3756 maleG730 norG2532 female:G2338 forG1063 yeG5210 areG2075 allG3956 oneG1520 inG1722 ChristG5547 Jesus.G2424
G2338
θη?λυς
the?lus
thay'-loos
From the same as G2337; female: - female, woman.
G1096
γι?νομαι
ginomai
ghin'-om-ahee
A prolonged and middle form of a primary verb; to cause to be (“gen” -erate), that is, (reflexively) to become (come into being), used with great latitude (literally, figuratively, intensively, etc.): - arise be assembled, be (come, -fall, -have self), be brought (to pass), (be) come (to pass), continue, be divided, be done, draw, be ended, fall, be finished, follow, be found, be fulfilled, + God forbid, grow, happen, have, be kept, be made, be married, be ordained to be, partake, pass, be performed, be published, require, seem, be showed, X soon as it was, sound, be taken, be turned, use, wax, will, would, be wrought.
jika di ayat 1 Timotius 2 : 11itu mengunakan kata the?lus atau ginomai
maka tidak bisa tidak pak Kiem bukan sekedar berpendapat, namun FIRMAN yang menyatakan demikian bahwa benar perempuan tidak boleh melakukan pelayanan mimbar sama sekali
namun karena yang dihunakan kata gune? pak
maka konotasi yang paling presisi tentang kata perempuan yang dimaksudkan adalah peran istri bukan peran sebagai wanita
sederhananya bisa saya berikan suatu ilustrasi
apabila seorang istri menjabat Presiden, namun tetap kepala keluarga adalah suaminya
kalau diminta suaminya untuk membuatkan teh untuknya tentu sang istri yang baik akan membuatkan
begitupula sang suami jika sang istri lelah dan penat, tentu tidak segan2 buat teh sendiri atau membuatkan teh bagi istrinya
jadi reposisi istri sebagai perempuan secara global menurut saya kurang pada konteksnya pak Kiem
female dan woman memang terkesan sama
namun perempuan dengan istri sebenarnya memiliki artikulasi yang lebih spesifik
mungkin ada kaitan dengan "roh izebel" yang mulai mengejala pada jemaat Korintus, namun bukan untuk mengeliminasi kesempatan atau panggilan bagi anak-anak Tuhan, terlepas apakah ia seorang wanita atau bukan
Kiem mengomentari :
Tapi saya baca 1 Timotius 2 itu, konteksnya bukan Rumah Tangga, atau kehidupan suami istri yang beribadah.
Saya melihat konteksnya justru kehidupan Jemaat.
Apalagi LAI terjemahan baru, membuat judul, mengenai sikap orang laki-laki dan perempuan dalam IBADAH JEMAAT.
Isinyapun sangat menegaskan mengenai (1 Timotius 2 ayat 12) dengan tegas dikatakan mengenai MENGAJAR dan MEMERINTAH LAKI-LAKI.
Melihat 1 Timotius 2 ayat 12 ini, Jika memang sesuai analisa anda, bahwa maksudnya adalah dalam rumah tangga atau suami istri dalam jemaat, mungkinkah seorang istri memerintah suaminya atau mengajar suaminya di hadapan jemaat?
Pada ayat 8 juga mengenai berdoa.
Sebagaimana telah saya jelaskan pada awal blog ini, bahwa ayat tersebut bukanlah berarti "jika perempuan, bolehlah berdoa dengan tangan kotor atau marah-marah, tetapi saya artikan, bahwa yang memimpin doa didalam pertemuan jemaat adalah LAKI-LAKI (tentunya ada pengecualian, yaitu ibadah khusus wanita atau ibadah anak-anak).
Kebetulan anda mengkaitkan dengan roh Izebel, bagaimana pula pandangan Bapak mengenai Izebel dalam Wahyu 2 : 18 - 23.
Disana, Jemaat Tiatira mengijinkan Izebel mengajar laki-laki.
Jemaat tiatira memang berkembang (dikatakan LEBIH BANYAK, walaupun belum tentu LEBIH BAIK atau berkuantitas belum tentu berkualitas).
Itulah Jemaat yang didalamnya perempuan mengajar.
Tuhan membiarkan?==> HANYA MENUNGGU BERTOBAT (ayat 21).
Jika tidak bertobat???
Dilemparkan ke ranjang orang sakit
Anak-anaknya akan mati (Anak rohani atau jemaat mati rohani??). Untuk apa capek-capek beribadah kalau akhirnya mati juga??
Intinya dalam Jemaat Tiatira, wanita itu dibiarkan Tuhan juga "sampai bertobat" kalau tidak bertobat juga, kembali ke ayat 22 dan 23 tadi.
BAGAIMANA PANDANGAN BAPAK?
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem, senang berdiskusi dalam suasana yang damai ini
Salam Damai Sejahtera Sdr. Tony Paulo
Tony Paulo menulis :
baik pak Kiem mari kita telusuri secara literasi yang dimaksud dengan perempuan
(KJV+) In like mannerG5615 also,G2532 that womenG1135 adornG2885 themselvesG1438 inG1722 modestG2887 apparel,G2689 withG3326 shamefacednessG127 andG2532 sobriety;G4997 notG3361 withG1722 broided hair,G4117 orG2228 gold,G5557 orG2228 pearls,G3135 orG2228 costlyG4185 array;G2441
G1135
γυνη?
gune?
goo-nay'
Probably from the base of G1096; a woman; specifically a wife: - wife, woman.
sedang kata perempuan pada ayat lain
Gal 3:28 (ITB) Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
Kiem mengomentari :
Saya kira, dilihat dari konteks Galatia 3 : 28, tidak tepat diterapkan untuk membicarakan jabatan karena Galatia 3 tersebut tidak menyinggung sampai JABATAN PELAYANAN.
Tony Paulo menulis :
(KJV+) There isG1762 neitherG3756 JewG2453 norG3761 Greek,G1672 there isG1762 neitherG3756 bondG1401 norG3761 free,G1658 there isG1762 neitherG3756 maleG730 norG2532 female:G2338 forG1063 yeG5210 areG2075 allG3956 oneG1520 inG1722 ChristG5547 Jesus.G2424
G2338
θη?λυς
the?lus
thay'-loos
From the same as G2337; female: - female, woman.
G1096
γι?νομαι
ginomai
ghin'-om-ahee
A prolonged and middle form of a primary verb; to cause to be (“gen” -erate), that is, (reflexively) to become (come into being), used with great latitude (literally, figuratively, intensively, etc.): - arise be assembled, be (come, -fall, -have self), be brought (to pass), (be) come (to pass), continue, be divided, be done, draw, be ended, fall, be finished, follow, be found, be fulfilled, + God forbid, grow, happen, have, be kept, be made, be married, be ordained to be, partake, pass, be performed, be published, require, seem, be showed, X soon as it was, sound, be taken, be turned, use, wax, will, would, be wrought.
jika di ayat 1 Timotius 2 : 11itu mengunakan kata the?lus atau ginomai
maka tidak bisa tidak pak Kiem bukan sekedar berpendapat, namun FIRMAN yang menyatakan demikian bahwa benar perempuan tidak boleh melakukan pelayanan mimbar sama sekali
namun karena yang dihunakan kata gune? pak
maka konotasi yang paling presisi tentang kata perempuan yang dimaksudkan adalah peran istri bukan peran sebagai wanita
sederhananya bisa saya berikan suatu ilustrasi
apabila seorang istri menjabat Presiden, namun tetap kepala keluarga adalah suaminya
kalau diminta suaminya untuk membuatkan teh untuknya tentu sang istri yang baik akan membuatkan
begitupula sang suami jika sang istri lelah dan penat, tentu tidak segan2 buat teh sendiri atau membuatkan teh bagi istrinya
jadi reposisi istri sebagai perempuan secara global menurut saya kurang pada konteksnya pak Kiem
female dan woman memang terkesan sama
namun perempuan dengan istri sebenarnya memiliki artikulasi yang lebih spesifik
mungkin ada kaitan dengan "roh izebel" yang mulai mengejala pada jemaat Korintus, namun bukan untuk mengeliminasi kesempatan atau panggilan bagi anak-anak Tuhan, terlepas apakah ia seorang wanita atau bukan
Kiem mengomentari :
Tapi saya baca 1 Timotius 2 itu, konteksnya bukan Rumah Tangga, atau kehidupan suami istri yang beribadah.
Saya melihat konteksnya justru kehidupan Jemaat.
Apalagi LAI terjemahan baru, membuat judul, mengenai sikap orang laki-laki dan perempuan dalam IBADAH JEMAAT.
Isinyapun sangat menegaskan mengenai (1 Timotius 2 ayat 12) dengan tegas dikatakan mengenai MENGAJAR dan MEMERINTAH LAKI-LAKI.
Melihat 1 Timotius 2 ayat 12 ini, Jika memang sesuai analisa anda, bahwa maksudnya adalah dalam rumah tangga atau suami istri dalam jemaat, mungkinkah seorang istri memerintah suaminya atau mengajar suaminya di hadapan jemaat?
saya sepakat pak memang bukan membicarakan tentang konteksnya rumah tangga, namun pemakaian kata tersebut mengandung suatu arti khusus, dan sangat spesifik
kalau boleh disampaikan, yaitu bukan unutk sebagai batasan bagi kaum wanita untuk melayani pelayanan mimbar secara umum
nah kita akhirnya bisa mengerucut ketika pak Kiem mengatakan
mungkinkah seorang istri memerintah suaminya atau mengajar suaminya di hadapan jemaat?
berarti kita sudah masuk kasus per kasus
dan kebetulan saya pernah berjemaat di gereja yang seperti yang bapak sampaikan
dimana justru gembala Sidangnya adalah sang istri, karena gereja tersebut "diwariskan" dari ayah sang istri yang sudah tiada
namun jika bicara kepatutan (1 Tim 1:13)
1Ti 3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
ada batasan yang sudah dibuat
seperti yang pak Kiem bilang, bahwa suami adalah kepala dari istri dan anak
namun dapatkah seorang wanita berkotbah atau melayani pelayanan mimbar?
secara pribadi saya menyampaikan diperkenankan
1Ti 2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
mari kita presisikan ayat tersebut menjadi
Aku tidak mengizinkan perempuan (wanita dalam konotasi yang bersuami) mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
mungkinkah seorang istri memerintah suaminya atau mengajar suaminya di hadapan jemaat?
hal tersebut menjadi tepat pak Kiem
nah bisakah istri Gembala tersebut mengajar ditempat yang suaminya tidak duduk dalam kumpulan jemaat?
istri gembala (perempuan) itu tidak memerintah suaminya, walaupun mengajar pria yang bukan suaminya, namun status sebagai istri gembala dan pelayanan yang selama ini diemban melengkapi pengajarannya
Pada ayat 8 juga mengenai berdoa.
Sebagaimana telah saya jelaskan pada awal blog ini, bahwa ayat tersebut bukanlah berarti "jika perempuan, bolehlah berdoa dengan tangan kotor atau marah-marah, tetapi saya artikan, bahwa yang memimpin doa didalam pertemuan jemaat adalah LAKI-LAKI (tentunya ada pengecualian, yaitu ibadah khusus wanita atau ibadah anak-anak).
Kebetulan anda mengkaitkan dengan roh Izebel, bagaimana pula pandangan Bapak mengenai Izebel dalam Wahyu 2 : 18 - 23.
Disana, Jemaat Tiatira mengijinkan Izebel mengajar laki-laki.
Jemaat tiatira memang berkembang (dikatakan LEBIH BANYAK, walaupun belum tentu LEBIH BAIK atau berkuantitas belum tentu berkualitas).
Itulah Jemaat yang didalamnya perempuan mengajar.
Tuhan membiarkan?==> HANYA MENUNGGU BERTOBAT (ayat 21).
Jika tidak bertobat???
Dilemparkan ke ranjang orang sakit
Anak-anaknya akan mati (Anak rohani atau jemaat mati rohani??). Untuk apa capek-capek beribadah kalau akhirnya mati juga??
Intinya dalam Jemaat Tiatira, wanita itu dibiarkan Tuhan juga "sampai bertobat" kalau tidak bertobat juga, kembali ke ayat 22 dan 23 tadi.
BAGAIMANA PANDANGAN BAPAK?
sebelumnya pak karena saya masih lebih muda dari pak Kiem, pangil saya tony saja pak
saya memang sengaja membahas Izebel, pak Kiem, karena saya sudah pernah mengalami sendiri dimana begitu kuat keinginan kaum perempuan mendominasi kaum pria di tempat saya berjemaat dulu (ditempat sama ketika sang Istri menjadi gembala, sebelum akhirnya digantikan oleh suaminya)
bukan berarti karena gembalanya wanita, kemudian roh Izebel mendominasi aktifitas gereja tersebut
manifestasinya menjadi lebih emosional, histeria dan tidak tertib
namun sebenarnya Alkitabpun mencatat Deborah dan Ester, seorang perempuan yang menyelematkan bangsa, mereka bukan sekedar mengajar namun memimpin seluruh bangsa untuk suatu tujuan
ini mungkin sekaligus cerminan buat kaum pria yang menyerahkan tanggung jawab kerohanian pada kaum wanita
bedanya Izebel, tidak menghormati Ahab sebagai suaminya dan mengendalikan Ahab sesuai dengan keinginannya
sedang Deborah dan Ester, karena tidak tersedia pria untuk mengemban tugas tersebut
buat saya tergantung pada purposenya pak Kiem, kalau harus tampil pengajar-pengkotbah wanita, mungkin mereka adalah representasi dari Deborah dan Ester
tentu sebagai istri dari seorang suami, tidak bisa tidak harus tunduk terhadap otoritas suaminya
dan bisa dikondisikan dimana ia bisa berkotbah, ketika suaminya tidak duduk dalam kumpulan jemaat
demikianlah pendapat saya pak Kiem
senang berdiskusi dalam suasana yang damai ini
Tuhan memberkati
@Tonypaulo, Krn. analisa ayat itu, wanita boleh pelayan mimbar??
Salam Damai Sejahtera Sdr. Tony Paulo
Tony Paulo menulis :
saya sepakat pak memang bukan membicarakan tentang konteksnya rumah tangga, namun pemakaian kata tersebut mengandung suatu arti khusus, dan sangat spesifik
kalau boleh disampaikan, yaitu bukan unutk sebagai batasan bagi kaum wanita untuk melayani pelayanan mimbar secara umum
Kiem mengomentari :
Kenapa anda bisa mengatakan "bukan sebagai batasan bagi kaum wanita untuk melayani pelayanan mimbar"?
Bukankah dengan tegas, Rasul Paulus mengatakannya mulai dari ayat 8 sampai ayat 14?
Ingat, penegasan ini dilakukan oleh Rasul Paulus kepada muridnya yang masih MUDA.
Mari kita periksa penegasan Rasul Paulus :
Toni Paulo menulis :
nah kita akhirnya bisa mengerucut ketika pak Kiem mengatakan
mungkinkah seorang istri memerintah suaminya atau mengajar suaminya di hadapan jemaat?
berarti kita sudah masuk kasus per kasus
dan kebetulan saya pernah berjemaat di gereja yang seperti yang bapak sampaikan
dimana justru gembala Sidangnya adalah sang istri, karena gereja tersebut "diwariskan" dari ayah sang istri yang sudah tiada
namun jika bicara kepatutan (1 Tim 1:13)
1Ti 3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
ada batasan yang sudah dibuat
seperti yang pak Kiem bilang, bahwa suami adalah kepala dari istri dan anak
namun dapatkah seorang wanita berkotbah atau melayani pelayanan mimbar?
secara pribadi saya menyampaikan diperkenankan
1Ti 2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
mari kita presisikan ayat tersebut menjadi
Aku tidak mengizinkan perempuan (wanita dalam konotasi yang bersuami) mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
mungkinkah seorang istri memerintah suaminya atau mengajar suaminya di hadapan jemaat?
hal tersebut menjadi tepat pak Kiem
nah bisakah istri Gembala tersebut mengajar ditempat yang suaminya tidak duduk dalam kumpulan jemaat?
istri gembala (perempuan) itu tidak memerintah suaminya, walaupun mengajar pria yang bukan suaminya, namun status sebagai istri gembala dan pelayanan yang selama ini diemban melengkapi pengajarannya
Kiem menjawab :
Kita belum mengerucut.
Anda mengatakan mengerucut karena anda menyimpulkan bahwa pertanyaan saya adalah KASUS per KASUS??, Bukan!!.
Saya mempertanyakan "mungkinkah seorang istri memerintah suaminya atau mengajar suaminya di hadapan jemaat?" karena anda mengatakan bahwa karena hasil analisa literal yang anda lakukan, bahwa yang dimaksud dengan perempuan adalah "ISTRI", atau "PEREMPUAN BERSUAMI???".
Sedangkan menurut pendapat saya dalam blog ini adalah 'perempuan" dalam Jemaat, tanpa pandang bulu.
Kesimpulan saya ini bersumber dari pembacaan 1 Timotis 2 dan 1 Korintus 14, sebagaimana pada awal blog ini, tanpa memisahkan ayat satu dengan yang lain dalam satu kitab, dan juga tidak memisahkan kedua kitab yang saya kutip tersebut, juga saya kaitkan dengan Wahyu 2 (Jemaat Tiatira).
Kutipan komentarnya Kiem :
Pada ayat 8 juga mengenai berdoa.
Sebagaimana telah saya jelaskan pada awal blog ini, bahwa ayat tersebut bukanlah berarti "jika perempuan, bolehlah berdoa dengan tangan kotor atau marah-marah, tetapi saya artikan, bahwa yang memimpin doa didalam pertemuan jemaat adalah LAKI-LAKI (tentunya ada pengecualian, yaitu ibadah khusus wanita atau ibadah anak-anak).
Kebetulan anda mengkaitkan dengan roh Izebel, bagaimana pula pandangan Bapak mengenai Izebel dalam Wahyu 2 : 18 - 23.
Disana, Jemaat Tiatira mengijinkan Izebel mengajar laki-laki.
Jemaat tiatira memang berkembang (dikatakan LEBIH BANYAK, walaupun belum tentu LEBIH BAIK atau berkuantitas belum tentu berkualitas).
Itulah Jemaat yang didalamnya perempuan mengajar.
Tuhan membiarkan?==> HANYA MENUNGGU BERTOBAT (ayat 21).
Jika tidak bertobat???
Dilemparkan ke ranjang orang sakit
Anak-anaknya akan mati (Anak rohani atau jemaat mati rohani??). Untuk apa capek-capek beribadah kalau akhirnya mati juga??
Intinya dalam Jemaat Tiatira, wanita itu dibiarkan Tuhan juga "sampai bertobat" kalau tidak bertobat juga, kembali ke ayat 22 dan 23 tadi.
BAGAIMANA PANDANGAN BAPAK?
TonyPaulo mengomentarinya :
sebelumnya pak karena saya masih lebih muda dari pak Kiem, pangil saya tony saja pak
saya memang sengaja membahas Izebel, pak Kiem, karena saya sudah pernah mengalami sendiri dimana begitu kuat keinginan kaum perempuan mendominasi kaum pria di tempat saya berjemaat dulu (ditempat sama ketika sang Istri menjadi gembala, sebelum akhirnya digantikan oleh suaminya)
bukan berarti karena gembalanya wanita, kemudian roh Izebel mendominasi aktifitas gereja tersebut
manifestasinya menjadi lebih emosional, histeria dan tidak tertib
namun sebenarnya Alkitabpun mencatat Deborah dan Ester, seorang perempuan yang menyelematkan bangsa, mereka bukan sekedar mengajar namun memimpin seluruh bangsa untuk suatu tujuan
ini mungkin sekaligus cerminan buat kaum pria yang menyerahkan tanggung jawab kerohanian pada kaum wanita
bedanya Izebel, tidak menghormati Ahab sebagai suaminya dan mengendalikan Ahab sesuai dengan keinginannya
sedang Deborah dan Ester, karena tidak tersedia pria untuk mengemban tugas tersebut
buat saya tergantung pada purposenya pak Kiem, kalau harus tampil pengajar-pengkotbah wanita, mungkin mereka adalah representasi dari Deborah dan Ester
tentu sebagai istri dari seorang suami, tidak bisa tidak harus tunduk terhadap otoritas suaminya
dan bisa dikondisikan dimana ia bisa berkotbah, ketika suaminya tidak duduk dalam kumpulan jemaat
demikianlah pendapat saya pak Kiem
senang berdiskusi dalam suasana yang damai ini
Kiem menjawab :
Persoalan di Jemaat Tiatira adalah PEREMPUAN MENGAJAR.
Sama dengan Peringatan Rasul Paulus kepada Timotius muridnya (dalam 1 Timotius 2).
Soal Ester dan debora, kasusnya adalah Bukan DIDALAM JEMAAT, yang dipersoalkan pada Blog ini adalah POSISI WANITA DALAM JEMAAT.
Tuhan Yesus memberkati
NB. Saya senang juga berdiskusi dengan anda.
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@ Tony Paulo, Ini ada informasi tambahan untuk anda
Salam Damai Sejahtera Sdr. Tony Paulo
Saya membaca tulisan Saudara kita Sammy Mandela DISINI
Saya sependapat dengan beliau dan saya anggap tulisan tersebut memperkuat jawaban saya terhadap komentar anda.
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem