Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Tidak menjamin
Beberapa waktu lalu, saat saya berobat ke dokter THT; karena tenggorokan sakit yang membuat pilek dan meriang; saya bertemu dengan salah seorang dokter yang pernah menjadi dokter isteriku saat sakit. Kami berbincang sejenak, menanyakan kabar. Iseng saya nanya, "dok, habis darimana?", lalu dokternya dibilang: "habis melawat, ada rekan dokter meninggal di RSCM". Lalu saya bilang, "turut berduka dok, apakah dokter disini juga? (PGI)". Dokternya jawab: "oh bukan dokter disini". Lalu disambung: "ternyata menjadi dokter juga bukan jaminan, isterinya juga dokter bukan jaminan juga". Saya tadinya mau jawab: "iya dok, apa yang bisa menjamin kita didunia ini?" tapi tidak jadi, karena tiba-tiba handphone beliau berbunyi, dan saya pamit karena sudah sore.
Saudara sekalian, ini menjadi pertanyaan di dalam pikiran saya beberapa hari ini. Menjadi dokter, isteri dokter, atau anak mungkin dokter tetapi kalau sudah saatnya, siapa bisa tetap mempertahankan hidup? Siapa yang bisa jamin? Memang benarlah naas: "celakalah orang yang mengandalkan manusia". Tetapi memang sulit untuk percaya bahwa dengan mengandalkan Allah maka semua akan baik-baik saja (?).
Saudara seiman dalam Yesus Kristus, Dia tidak pernah mengatakan bahwa kita akan bebas penyakit tetapi Dia berjanji bahwa Dia senantiasa bersama kita, percayakah kita? Mana lebih mudah, percaya kepada dokter (atau manusia dengan keahlian lain) atau kepada Allah?
__________________
Kalpin Erlangga Silaen
Blog: http://www.kalpin.us
Belum ada user yang menyukai
- frozen's blog
- Login to post comments
- 3095 reads
Yang gw percaya.....gw ga
Yang gw percaya.....gw ga akan sakit gigi kalau sebelum tidur selalu sikat gigi...hehehe
sorrrrryyyyyy....OOT
GB
Apakah yang terpenting di dalam hidup ini ?
@frozen
Di dunia ini tidak ada yang kekal karna semua manusia yang hidup akan menghadapi kematian,meski seorang dokter kalo sudah waktunya.Sebagai anak Allah,seharusnya qt percaya bahwa Allah punya rencana yang baik dalam hidup ini.Menghadapi kematian kalo secara pikiran manusia adalah sesuatu yang menyedihkan,tapi Allah lebih mengasihi.Kesedihan bisa berubah menjadi kegembiraan kalo tau sudah berada di sorga.
geadley
@frozen saya percaya
Saya percaya Yesus menyertai, baik saat saya mengandalkan kekuatan saya sendiri, atau mengandalkan kekuatan manusia, ataupun saat aku benar2 sendiri, ataupun saat aku berserah.
Terlalu
Kalo terlalu mengandalkan kekuatan diri sendiri/manusia,membuatkan seseorang bisa terlupa bahwa Allah sedang punya rencana.Orang yang seperti itu seolah-olah mengabaikan firman Allah.
geadley