Invisible Sin
1. Sang Pendendam
1. Sang Pendendam
Seekor kucing kembang telon berkunjung ke rumah kucing hitam di Yogya suatu hari. Mereka sepakat jalan-jalan keliling kota.
"Lihatlah kawan, di kotamu terlalu banyak hotel!" kata si Kembang Telon.
"He-eh!"
"He-eh? Memangnya kau berasal dari Semarang?"
"Aku kangen!"
"Kangen siapa, Mas?"
Biasa...... Mas Wathon sering bicara sendiri tanpa sadar...... kebanyakan berangan-angan, jadi ketika ditanya malah kaget.
"Eh, kamu! Tidak kok...!"
"Saya ingin membangun rumah!"
"Sudah punya calon istri?"
"Apa hubungannya?"
Anak: "Ayah, apa kita bisa tidak berbuat dosa selamanya?"
Ayah: "Tidak bisa Nak, kita pasti berbuat dosa dalam hidup kita..."
Anak: "Kalau dalam waktu setahun? Bisakah kita tidak berbuat dosa?"
Ayah: "Tidak bisa juga Nak. Dalam waktu setahun, pasti ada perbuatan dosa kita."
Anak: "Kalau dalam waktu sehari? Bisakah kita tidak berbuat dosa Ayah?"
Kamu sering online di Facebook?
Iya, kadang-kadang..
Kamu baca undangan reunian?
Iya baca....
Kenapa nggak pernah datang acara reunian?
Aku malu....
Kenapa?
Aku miskin...
Itu bukan alasan...
eeehh....
Kalau ada acara reunian lagi, kamu mau datang?
Belum tahu...
Mat. 7:4 "Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu."
Tersebutlah di tanah Jawa seorang Raja yang sangat digdaya dan ganteng. Tak ada seorangpun yang bisa mengalahkannya waktu itu. Julukannya Boko. Rakyatnya menyebutnya Ratu Boko atau Prabu Boko. Cuma sayangnya raja ini masih jomblo. Dia menginginkan seorang permaisuri yang cantik jelita, setara dengan kegantengannya. Bukankah Rasul Paulus mengatakan supaya kita mencari pasangan yang seimbang?
Aku ingat, 9 tahun yang lalu, pertama kali menyadari rambutku sudah beruban. Waktu itu umurku baru 36 tahun. Anakku yang pertama, Alda, yang waktu itu baru kelas 2 SD, suatu hari berkata, "Pak, rambut Bapak udah ada ubannya tuh..." "Ah....masa sih Da...mana? Coba kamu cabut Da..." "Ya...tapi satu uban cepek ya Pak..?" "Ya udah...coba cabutin dapat berapa..."