Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
“Your Face is So Far Away!”
Judul di atas adalah versi Inggris idiom “muke lu jauh”. Idiom yang konon dipopulerkan oleh pelawak Benyamin Sueb ini sebenarnya tidak terlalu akrab dengan saya, mengingat saya bukan orang Betawi dan tidak tinggal di Jakarta. Yang pasti saya tidak tahu artinya. Entah bagaimana saya lebih terkesan dengan versi Inggrisnya. Ketertarikan saya terutama dari segi grammar tidak menyalahi aturan, tetapi kalau diartikan harfiah, pasti orang Londo sana akan geleng-geleng kepala gara-gara tidak paham artinya.
Kalau tidak salah muke lu jauh berarti: “Wajahmu dan seluruh keberadaan dirimu sungguh jauh dari harapan dan standarku,” alias, “Kamu itu jelek banget.” Dalam perkembangannya idiom ini jadi ejekan dan umpatan. Sayangnya, karena “your face is so far away” kelihatannya keren, karena kalau diucapkan lidah bakal belibet, idiom terjemahan tabrak lari ini tidak ngetren. Saya terngiang-ngiang idiom “your face is so far away” terutama juga sebagai bagian dari rasa frustrasi saya yang ingin berbahasa Inggris dengan lancar, tetapi tidak kunjung bisa. Dalam alam bawah sadar saya, idiom ini seakan mewakili keberadaan saya. Selain itu “my face is so far away” juga.
Ngomong-ngomong, baru-baru ini saya mendengar satu istilah slank Jakarta (atau biasa diistilahkan “bahasa gaul”) yang sampai sekarang saya kesulitan memahaminya. Istilah itu adalah “secara”. Sepertinya istilah ini baru muncul dua tahun terakhir. Penggunaan yang cair “secara” membuat banyak remaja gemar mengucapkannya seakan untuk menggantikan satu kata yang nyantol di lidah dan membuat kalimat terasa lancar. Walaupun begitu jika istilah ini dihilangkan, sebenarnya keseluruhan arti dalam kalimat tidak berubah.
Dalam KBBI, “secara” yang terdiri dari kata dasar “cara” dengan imbuhan “se”; artinya ada empat: (1) sebagai, selaku; (2) menurut (tentang adat, kebiasaan); (3) dengan cara, dengan jalan; (4) dengan. Contoh penggunaan secara yang biasa saya dengar misalnya: perselisihan itu akan diselesaikan secara damai.
Kalau “secara” gaul ini saya hanya bisa memberikan contoh, tetapi belum dapat menemukan artinya. Misalnya: “Dia selalu gonta-ganti mobil. Secara, dia anak orang kaya gitu looh”. Atau, “secara bokapnya sering ke luar negeri, doi sendiri belum pernah pergi ke Taman Mini. Jika Anda menyimak tabloid-tabloid remaja, acara-acara TV untuk sasaran remaja, celetukan “secara” ini pasti muncul. Gak nyambung dengan topik awal dan terasa melompat-lompat alur pikirannya? Jadi, jangan lebay ah sebab secara, your face is so far away. Whalah…
- Bayu Probo's blog
- 8543 reads
Ya iya lah, masak ya iya dong; secara duren aja dibelah gitu loh
Dear Bayu Probo,
Sejauh pemahaman saya, bahasa adalah produk budaya; namun bahasa kemudian membentuk budaya. Kata-kata yang digunakan dapat mempengaruhi cara pandang penggunanya. Pola bahasa yang berbeda memciptakan pola pikir yang berbeda dan kemudian menciptakan perilaku yang berbeda pula. Demikian hipotesis yang dikemukakan oleh Sapir-Whorf (Terimakasih buat mas Bayu yang akhirnya membuat saya mengingat-ingat pelajaran kuiah temoe doeloe )
Lantas bagaimana dengan bahasa gaul? Beranjak dari hipotesisnya Sapir-Whorf, bisa disimpulkan bahwa pola pikir generasi saat ini dapat jadi berubah. Seiring perkembangan teknologi komunikasi seluler yang salah satunya berupa layanan pesan singkat atau short message service, bahasa seolah diperkosa. Dibuat sesingkat mungkin demi memenuhi batasan karakter yang disediakan. Kondisi yang lalu membuat kaum muda, terutama, semakin kreatif saca dalam berinovasi menemukan istilah-istilah maupun emotikon-emotikon baru. Pola pikir apakah yang dicerminkan bahasa-bahasa gaul tersebut? Dari observasi saya pada adik bungsu saya yang masih duduk si SMU dan selalu melabel dirinya sebagai 'anak gaul gitu loh', bahasa-bahasa tersebut mencerminkan pola pikir instan dalam budaya yang serba instan ini, dan juga pola relasi yang semakin terputus-putus.
Pheeuw... capek deh nulis pake bahasa indo yang baek dan bener. Secara hare gene pake bahasa jadul....Nggak gaul gitu loh... ya dah udahan dulu ya...
CU
GBU
anita
Asal Tahu Sama Tahu
yah begitulah... asal setiap partner bicara memahami maksudnya.. apa pun bentuk bahasanya bolehlahdigunakan