Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Ioanes Rakhmat
Saya suka gaya tulisan ko Hai yang selalu dimulai dengan "Bapak Ioanes Rakhmat yang terhormat", tetapi saya melihat paragraf
Sebagai free thinker yang MENUNTUT kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat serta ingin memperbarui dunia, anda benar-benar TOLOL karena meng-kick orang-orang yang MEMAKI-MAKI anda membabibuta dan orang-orang yang tidak anda sukai dari daftar FRIEND Face Book anda. Bila hendak MEMPERBARUI dunia maka orang-orang MENYEBALKAN itulah yang harus anda TOBATKAN. Bila anda MENOLAK mereka, lalu siapa yang akan MENGAJARI mereka, TOLOL!
Ikutan kecewa, karena ITIKAD baik dan perjuangan anda selama 25 tahun MEMPERBARUI pemikiran GKI gagal TOTAL! Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat karena selama 25 tahun itu GKI seolah-olah memberi harapan bahwa itikad baik dan perjuangan anda akan berhasil namun FAKTANYA anda DIPECAT! Anda GAGAL! Anda BANGKRUT. Selain DAGANGANNya nggak LAKU, Cara anda berdagang pun TOLOL sekali. Ketika menjadi pendeta GKI, anda ibarat KARYAWAN tolol yang menyangka dirinya hebat karena alih-alih berusaha jadi karyawan yang baik anda justru nyambi jadi PEDAGANG. Setelah dipecat anda tetap TOLOL karena tidak BERANI mengakui bahwa anda GAGAL. Benar-benar MENGENASKAN!
terlalu kasar. Oleh karena itu mohon agar paragraf tersebut disunting kata-katanya agar sesuai dengan nada sarkasme keseluruhan tulisan.
- Login to post comments
- 1863 reads
@bennyllin, Tidak Kasar
bennylin, coba anda baca kembali kedua paragraf tesebut dengan teliti dan hati-hati. Apakah itu ungkapan KEBENCIAN atau ungkapan rasa sayang seseorang kepada seseorang lainnya? Apakah TEGURAN itu untuk MENGHINA, MENGEJEK atau sebuah TEPUKKAN KERAS agar seseorang yang selama ini TIDUR atau TIDAK melihat dengan SADAR, bangun dan MELIHAT dengan CARA yang benar?
Banyak orang yang anti dengan kata TOLOL dan lebih suka menggunakan kata BODOH. Mereka menganggap kata TOLOL lebih kasar dari kata BODOH.
Di dalam masyarakat Sunda dan Betawi, BODOH berarti DAYA pikirnya rendah atau IQ-nya rendah.
Kata TOLOL berarti PRILAKU yang konyol; SALAH; BODOH.
Itu sebabnya di Jakarta dan Jawa Barat, anda sering sekali mendengar orang memaki, "TOLOL SIA - TOLOL lu - BEGO lu!" Namun jarang sekali mendengar orang memaki "BODO sia - BODOH lu!"
Hal itu seperti banyak orang yang menyangka jata GUA (saya) kasar sementara Saya atau aku halus. Itu sebabnya menggunakan kata "GUA" kepada orang tua dianggap tidak SOPAN.
Bagi orang BETAWI dan Jawa Barat, hal itu sama sekali tidak berlaku. Bagi orang Tionghoa Hokian, GUA artinya SAYA. Orang Hokian tidak punya kata lain lagi untuk menyebut diri sendiri selain "GUA"
saudara benny, tolong anda pikirkan apa yang saya tulis tersebut di atas.
Tetuah Klewer
Ini sih nggak bakal abis2 didiskusiin kalo nggak ada yang bertangan besi di tetuah klewer.
Menurut saya, bennylin dan hai2 sama benarnya. Ada yang merasa sesuatu kasar, tapi di kebudayaan lain itu mah biasa (contoh: semua perkatan hai bagi saya malah menandakan kedekatan antar teman, saya sebenarnya risih pake 'saya'2an di klewer, tapi:).
Saya sengaja selalu halus di klewer semata-mata saya merasa klewer milik Indonesia, dan bukan milik sebuah kelompok, jadi standar yang saya gunakan standar 'terlemah' (alias terhalus), tapi tidak menentang kata2 kasar (yang menurut beberapa kebudayaan biasa2 aja).
Ini udah politik, klewer mao pake aturan maen siapa? Yang 'kasar' atau yang 'halus'? Terus pake kebudayaan apa? Ini kan emang tanda kemajemukan Indonesia.
Menurut saya sih, go with the flow aja, market driven gitu (unik di SS).
@Rusdy, Bahasa Indonesia
Rusdy, bahasa Indonesia tidak mengenal TINGKATAN alias KASTA.
Itulah yang selalu diajarkan oleh para pakar bahasa Indonesia.
Menurut mereka itulah SALAH SATU syarat sebuah BAHASA bisa menjadi LINGUA FRANKA.
Tetap perlu diubah
Mari tidak berdebat soal definisinya. Saya menganggap itu cukup mengganggu karena menunjuk dengan nama. Saya tidak masalah dengan sindiran halus, dengan majas sarkas, dan lain-lain, tapi kalau isi blognya menunjuk orang secara jelas dan mengatakan "Anda benar-benar TOLOL", itu tidak sesuai dengan tujuan SABDA Space ini dibuat. Karena itu sekali lagi saya minta dengan hormat ko Hai-hai untuk menggantinya, baik itu diedit supaya tidak langsung menunjuk, maupun kalimat-kalimat yang bermasalah dihapus.
Sekali masih bisa ditolerir dan agak tersembunyi (tapi jangan membuat setiap blog seperti itu lho ya), tapi lima sudah kebanyakan. Silakan kalau merasa keberatan versi aslinya diposting di Facebook Anda pribadi.
@bennylin, Pahami
Bennylin, untuk memahami sebuah puisi tidak boleh hanya mengambil satu kata.
Bagaimana bila saya ganti dengan kata ULAR BELUDAK? bukankah itu ALKITABIAH karena Yesus dan Yohanes sering sekali mengucapkannya?
bennylin: Saya tidak masalah dengan sindiran halus, dengan majas sarkas, dan lain-lain,
Anda pikir yang saya gunakan itu BUKAN MAJAS dan SARKAS? Bila anda TIDAK keberatan dengan dan lain-lain, kenapa keberatan dengan .....?
Itu bukan puisi
:)
Ko Hai-hai sendiri sudah memberikan alternatifnya di balasan yang pertama.
Salah
Konyol
Itu masih bisa diterima. Tolol tidak.
Mengapa baru tegas sekarang? Supaya tidak menjadi kebiasaan dan dipikir YLSA setuju dengan semua tulisan dan kata-kata yang dipergunakan di sini. Dimulai dari blog di tahun 2011 ini dan berdasarkan laporan yang masuk.
Batas waktu untuk mengubahnya adalah hingga besok. Terima kasih dan mohon maaf bila ada kata-kata saya yang salah.
@benylin, Saya Sudah MENGEDITNYA
Saudara Supercore user yang mulia, saya sudah mengubahnya sesuai dengan ketetapan anda. Semoga anda berkenan dengan perubahan yang anda. Berikut ini saya kutip agar anda dapat menilainya. Semoga perubahan ini bekenan bagi anda.
Asli:
Sebagai free thinker yang MENUNTUT kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat serta ingin memperbarui dunia, anda benar-benar TOLOL karena meng-kick orang-orang yang MEMAKI-MAKI anda membabibuta dan orang-orang yang tidak anda sukai dari daftar FRIEND Face Book anda. Bila hendak MEMPERBARUI dunia maka orang-orang MENYEBALKAN itulah yang harus anda TOBATKAN. Bila anda MENOLAK mereka, lalu siapa yang akan MENGAJARI mereka, TOLOL!
EDIT:
Sebagai free thinker yang MENUNTUT kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat serta ingin memperbarui dunia, anda benar-benar GENIUS ketika MEMBERANGUS orang-orang yang MEMAKI-MAKI anda membabibuta dan orang-orang yang tidak anda sukai dengan meng-kick mereka seenak jidat anda dari daftar FRIEND Face Book anda. Bila hendak MEMPERBARUI dunia maka orang-orang MENYEBALKAN itulah yang harus anda TOBATKAN. Bila anda MENOLAK mereka, lalu siapa yang akan MENGAJARI mereka, Ooooooh …. Ioanes Rakhmat sang PEMBAHARU Pemikiran Gereja Yang Mulia?!
Asli:
Ikutan kecewa, karena ITIKAD baik dan perjuangan anda selama 25 tahun MEMPERBARUI pemikiran GKI gagal TOTAL! Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat karena selama 25 tahun itu GKI seolah-olah memberi harapan bahwa itikad baik dan perjuangan anda akan berhasil namun FAKTANYA anda DIPECAT! Anda GAGAL! Anda BANGKRUT. Selain DAGANGANNya nggak LAKU, Cara anda berdagang pun TOLOL sekali. Ketika menjadi pendeta GKI, anda ibarat KARYAWAN tolol yang menyangka dirinya hebat karena alih-alih berusaha jadi karyawan yang baik anda justru nyambi jadi PEDAGANG. Setelah dipecat anda tetap TOLOL karena tidak BERANI mengakui bahwa anda GAGAL. Benar-benar MENGENASKAN!
EDIT:
Ikutan kecewa, karena ITIKAD baik dan perjuangan anda selama 25 tahun MEMPERBARUI pemikiran GKI gagal TOTAL! Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat karena selama 25 tahun itu GKI seolah-olah memberi harapan bahwa itikad baik dan perjuangan anda akan berhasil namun FAKTANYA anda DIPECAT!
Di mata seorang PEJUANG, Anda GAGAL!
Bapak Ioanes Rakhmat yang mulia, anda seorang PEJUANG bukan? Bukankah anda menjadi pendeta karena berpikir bisa menjadi seorang pembaru pemikiran gereja? Bukankah sejak awal anda SUDAH tahu SIAPA dan APA lawan-lawan anda? Ha ha ha ha ha ha ha ….. Anda benar-benar pejuang ANEH BIN AJAIB. Setelah berjuang selama 25 tahun dan GAGAL memperbarui GKI anda lalu MERENGEK-RENGEK mengadu ke seluruh dunia. Siang malam MEMUJI-MUJI lawan setinggi LANGIT bahkan menggelari mereka DASAMUKA. MEMUJI-MUJI betapa GENIUSNYA Jemaat GKI karena bukan hanya tidak mau DIBARUI bahkan membuktikannya dengan MEMECAT Ioanes Rakhmat yang mulia.
Bapak Ioanes Rakhmat yang terhormat, pernahkah anda mendengar pepatah yang bunyinya, “berjanggut namun tidak berjubah” yang artinya nafsu gede tenaga kurang? Si pincang ngomel, “Jalan nggak rata!” Ha ha ha ha ha ha …. Jadilah pejuang namun, seorang KSATRIA tidak pernah menyalahkan lawan yang nggak ngalah atas kekalahannya.
Di mata seorang PEDAGANG, Anda BANGKRUT. DAGANGAN nggak LAKU bahkan cara berdagang pun dianggap MENGGANGGU ketentraman, itu sebabnya LAPAK anda digusur.
Ioanes Rakhmat yang terhormat, ada seorang preman yang buka lapak ayam di pasar. Dengan jumawa dia mengagul-agulkan kesaktian ayam-ayam yang dijualnya sambil menunjukkan betapa payahnya ayam-ayam jualan pedagang lain sambil menggelari mereka dasamuka alias munafik. Karena terus dipaksa untuk membeli, maka pembeli pun menyatakan bahwa mereka nggak suka dagangannya apalagi caranya berdagang. Alih-alih mawas diri, preman itu justru dengan pongahnya mengejek mereka bodoh dan bebal karena selain nggak mampu mengenali barang bermutu juga mudah ditipu oleh para pedagang dasamuka. Karena semakin banyak pedagang dan pembeli yang mengeluh akhirnya pengelola pasar pun menggusur lapak preman itu.
Anda tahu yang dilakukan oleh preman itu, bapak free thinker yang mulia? Ha ha ha ha ha ha ….. Dia menantang pengelola pasar dan pedagang lain serta para pembeli untuk membuktikan bahwa ayam dagangannya adalah ayam pecundang. Karena keinginannya ditolak dan lapaknya digusur maka preman itu pun lalu menjadi pedagang asongan. Siang malam dia mengasong-asong di pinggir pasar sambil berteriak, “Saya happy sekali karena sekarang bisa menjadi pedagang asongan. Lapak saya DIGUSUR sewenang-wenang oleh dasamuka karena menjajakan ayam-ayam jagoan. Saya menang karena berhasil menunjukkan bahwa para pembeli di pasar ini sama dengan pembeli di pasar sebelah, maunya makan ayam kampung doang, nggak mau makan ayam Bangkok.” Karena menganggap perilakunya lucu maka banyak pengunjung pasar yang memuji-muji dan menyemangati preman itu. Saya, hai hai, jemaat GKI Siliwangi, hanya bisa ngakak dan berkata kepada preman itu, “Ayam Bangkok nich ye?” Ha ha ha ha ha …
Di mata hai hai, jemaat GKI Siliwangi, anda ibarat KARYAWAN bloon yang menyangka dirinya HEBAT. Alih-alih berusaha menjadi karyawan yang baik anda justru JUALAN. Alih-alih bekerja sesuai job description yang telah disepakati anda justru MENGASONG-ASONGKAN dagangan SENDIRI sambil MENGAGUL-AGULKAN diri karyawan GKI sementara menunjukkan betapa tidak bermutunya barang dagangan GKI.
Bapak Ioanes Rakhmat yang terhormat, MEMECAT anda adalah cara terbaik GKI untuk memberi anda kebebasan sebebas-bebasnya untuk berpendapat dan menyatakan pendapat bahkan menjual pendapat anda. Memecat anda sama sekali bukan CARA GKI untuk MEMBERANGUS kebebasan anda berpendapat dan menyatakan pendapat. Benarkah anda telah berhasil memperlihatkan bahwa di dalam GKI kebebasan berpendapat diberangus? Bila yang anda katakan benar, bukankah itu berarti mustahil terbit buku yang berjudul: Membedah Soteriologi Salib? Bila anda tidak membual, bukankah itu berarti mustahil menemukan blog-blog anda di Internet? Free Thinker yang mulia, buku anda dan blog-blog anda di Internet adalah bukti bahwa GKI tidak pernah MEMBERANGUS kebebasan berpendapat dan menyatakan pendapat anda. Izinkan saya, hai hai, jemaat GKI Siliwangi bertanya, kapan anda akan berhenti membual bahwa anda telah berhasil memperlihatkan bahwa di dalam GKI kebebasan berpendapat diberangus?
Di GKI untuk Think (berpikir) dan menyatakan buah pikiran memang Free (gratis). Itu sebabnya anda bukan satu-satunya Free Thinker di GKI. Semua jemaat GKI adalah Free Thinker. Di face book, apa yang anda lakukan terhadap orang-orang yang tidak anda sukai? Anda tendang mereka seenak jidat anda dari daftar teman-teman bukan? Wow ….. Apakah perilaku itu anda pelajari dari GKI? Mereka mungkin TOLOL dan BEBAL. Karena tolol dan bebal maka kebebasan berpendapatnya anda BERANGUS? Itukah cara anda menegakkan pengakuan atas hak orang untuk mengungkapkan pandangan dengan bebas?
Anda merasa BERDAULAT dan BEBAS untuk MEMBERANGUS kebebasan berpendapat orang lain di wall Face book anda bukan? Kenapa anda melakukan hal demikian? Karena menurut anda pendapat orang-orang itu tidak berguna bagi anda dan fans anda bukan? Anda tahu kenapa anda dipecat? Karena sebagian besar jemaat GKI menganggap anda tidak berguna. Bukankah anda sudah membuktikannya selama dua tahun? Tidak ada yang mencari anda. Berapa banyak jemaat yang mendukung agar anda tidak dipecat? Berapa banyak jemaat yang menuntut agar anda dipecat? Perlukah GKI mengadakan REFERENDUM untuk membuktikan kepada anda bahwa anda memang DIANGGAP tidak berguna bagi GKI itu sebabnya Jemaat keberatan uang GKI digunakan untuk menggaji anda? Jumlahnya memang tidak banyak, namun, walaupun tidak banyak tetap itu uang GKI, bukan?
Anda mau tahu perasaan orang-orang yang menandatangani surat pemecatan anda? Ha ha ha ha ha ha ha …. Anda mau tahu perasaan saya yang menyetujui pemecatan anda? Ha ha ha ha ha ha ha …. Anggaplah sama dengan perasaan anda ketika menendang seenak jidat anda untuk memberangus orang-orang yang ingin menyatakan pendapatnya di wall face book anda. Ha ha ha ha ha ha ha ….
Bapak Ioanes Rakhmat yang terhormat, anda pernah makan kerang rebus? Saya suka makan kerang rebus namun benci setengah mati dengan kerang rebus yang disukai oleh banyak teman saya. Mereka memilih kerang-kerang yang sudah mati dan busuk untuk direbus dan dimakan. Menurut saya baunya busuk sekali namun bagi mereka itu benar-benar wangi. Anda tahu ada banyak orang yang suka makan telur busuk setengah matang? Anggaplah Soteriologi Salib adalah kerang atau telur busuk sementara Soteriologi Alternatif anda adalah kerang dan telur sejati. Silahkan yakin sampai kiamat bahwa soteriologi alternative anda akan tetap benar, namun KETAHUILAH Jemaat GKI tidak perlu membuktikan kesalahan Soteriologi Alternatif untuk tidak menyukainya apalagi memecat anda bukan?
good job
Good job bennylin, hai hai & Rusdy!
Diskusi dan resolusi seperti ini yang saya harapkan akan terus dilanjutkan, mulai tahun ini dan seterusnya :)
Keep the good work!
Politcally Correct
Setelah membaca komen okulasi yang satu ini:
"
...kedepan bisa menjadi preseden buruk karena user biasa bisa melakukan banding saat dirinya melakukan pelanggaran...
...Hai hai adalah salah satu aset terbesar dari SS...
"
Saya jadi mao ngikutan menghimbau hai2 untuk memilih bahasanya. Kenyataannya, banyak yang mengambil contoh si hai2, bukan karena motivasi baiknya (menantang ajaran salah dengan logis), tapi malahan jadi 'license to menghina-dina'. Karena kalau emang mao ditilik sejarah, si hai2 ini emang trend setter.
Tadinya saya khawatir, kalo hai2 dibatesin, jadi ngurangin 'gres' isi artikelnya. Maksud saya, justru karena bahasanya yang kasar (baca: politically incorrect), jadi mengundang esmosi dari pengikut2 yang bersangkutan (dulu Budi Asali, sekarang Ioanes contohnya). Bahkan, bisa jadi mengundang dedekotnya (Ioanes) sendiri karena hinaan2 tersebut didasari alasan yang kuat dan logis, jadi sulit dipungkiri.
"Lho, kan bisa mengkritik tanpa menghina?" ada yang nyletuk, tapi ya itu loh, jadi kurang mengundang esmosi menurut saya. Tapi, emang dasar si hai2 kelewat pinter, setelah di-edit, ternyata dia masih bisa menghina dengan 'halus' (baca: politically correct), jempol dari gue (eh, saya) personally.
Sapa tau hai2 jadi trend setter baru di 2011, 'menghina untuk membangun, and with politically correct words' gitu loh. Kalo yang asal hina with politically correct words sih udah banyak. Toh, motivasi kita di SS kan untuk membangun sesama, baik dengan kata2 positip atopun negatip (kayak y-control dah nulis di http://www.sabdaspace.org/ejekan).
kemajuan bagi SS
menghina ala politically correct itu ga perlu baca tulisan hai2... cukup beli koran kompas edisi mana aja dan baca, minimal pasti ada satu tulisan dengan gaya ini. bertahun2 begitu dan indonesia tetep aja ancur, bahkan makin kesini makin ancur.
kuping2 indonesia sudah kebal dengan sindiran halus... tapi belum teruji untuk makian yang terus terang.
dengan politically correct ini, buat gue SS sedang menapaki jalan untuk menjadi sama dengan media2 indo lainnya. tingkat keasinan SS akan berkurang menuju ke hilang dan kita menyebutnya sebagai suatu kemajuan.
good work!
good work Nis
Nis Pig : tingkat keasinan SS akan berkurang menuju ke hilang dan kita menyebutnya sebagai suatu kemajuan.
Joli : ha...ha...ha.. good work Nis :p
tapi joli suka yang tidak terlalu asin, krn asin memicu bludrek (darah tinggi kumat)
Kalau maunya jadi garam ya
Kalau maunya jadi garam ya jangan ngeblog di sini. Coba ngeblog di Kompasiana. Di sini mah sudah pada saleh. Sudah tahu mana salah, mana benar
ga juga
ga juga... gue ga pernah liat org2 tolol model si paulol di kompasiana... pasarnya beda Wan.
note: menggarami bukan selalu sama dgn menyebarkan Injil.
menggarami
Nis, Wawan orang GKI, dan bukan cuma sekadar "GKI jago kandang" tapi "GKI lapangan" jadi aku yakin dia benar-benar paham arti menggarami yang sesungguhnya, yaitu bukan sekadar koar-koar tentang Yesus (kalau itu yang kamu maksud dengan "menyebarkan Injil", walaupun kita bisa diskusi panjang lebar tentang arti frasa itu yang sebenarnya jauh lebih luas lagi...) tapi memberi "rasa" pada dunia yang pahit dan menyegarkan dunia yang membusuk (corrupted) lewat karya nyata...
Wah, ngelantur lagi, tapi intinya, kalau memang mau berdampak, lakukan itu di dunia nyata yang lebih luas, jangan hanya di kandang SS yang isinya orang-orang (yang mengaku) saleh ini.
good work!
market yg berbeda2
gue tau apa yg dilakukan Wawan dan itu emang sangat bagus... tapi yg gue tekankan disini adalah perbedaan pasar.
internet di indo punya pangsa pasar dengan karakteristik tertentu yg berbeda denga orang2 yang dilayani Wawan di dunia nyata. lebih khusus lagi, karakteristik kristen indo yang melek internet juga berbeda dengan karakteristik pembaca kompasiana.
semua punya pasar unik sendiri2... itu aja sih.
nah, kalo SS mau menjiplak website2 lain yg punya karakteristik beda yah ga apa2, tapi apa bedanya dengan bubar aja sekalian dan jadilah member2 dari website2 tsb...?
contoh konkritnya... kasus paulol... FK punya aturan ketat soal kehalusan bahasa... timbang kita repot2 ngeblog di SS dengan aturan FK, kenapa kita gak pindah aja dari SS dan masuk FK?
bukan ketidaksantunan
keakraban, kebebasan berpendapat, egalitarian, kreatifitas, orisinalitas, ekspresifitas(?), kesantaian, dan lain-lain memang menjadi karakteristik unik SS yang membedakannya dengan situs lain, saya setuju 1000%, pertahankan, lanjutkan! :)
tapi ketidaksantunan bersikap (dan bahasa hanya salah satu aspeknya saja) tidak pernah dimaksudkan sebagai identitas SS!
@daniel, SELERA
masalahnya hanya satu, lo melihat hal ini sebagai ketidaksantunan bersikap, sementara gue melihatnya sebagai suatu cara yang biasa2 saja.
tambahan: keakraban, kebebasan berpendapat, egalitarian, kreatifitas, orisinalitas, ekspresifitas(?), kesantaian --> di akupercaya, FK, bahkan kaskus pun ciri2 ini ada semua, jadi ciri2 ini BUKAN karakteristik unik SS.
lalu apa?
kalau begitu, apa karakteristik unik SS?
Karakter SS
Unik mungkin karena nggak ada moderator? Jadi suasana pasar nggak ditentuin golongan tertentu (baik lemahlembutis ataupun keraskasarmentololis). Kalo ada moderator, pasti suasana pasar jadi ngikutin seleranya si moderator.
Tadinya saya pikir keraskasarmentololis bakal mayoritas di SS (berhubung situs2 lainnya, karakter ini selalu di suppress), lagipula, biasanya golongan ini paling vokal (apalagi si hai2 tuh :P). Biasanya yang lemahlembutis lebih cenderung nggak vokal. Eh, setelah ada Kiem masuk, ternyata ada 'lemahlembutis' yang bawel juga (saya kutip, karena hanya sekadar politically correct).
Setelah saya pikir panjang2 (doyan mikir), walau kesantunan akan menyelesaikan banyak masalah, tapi bukan silver bullet. Saat ini, SS bagi saya lebih condong ke social experiment, dimana everyone does whatever they think best. Kebanyakan, jadi tontonan menarik. Berhubung pengguna lama, saya jadi tau mana yang mau saya baca, dan mana yang saya anggap anjing menggonggong, kafilah berlalu. Kasihan aja yang pengguna baru.
Nah, apakah pemegang saham SS (sabda dan para donatur) rela memberikan saldonya untuk mendukung kegiatan ini? Ini sepertinya pertanyaan yang lebih penting.
@dennis santoso, GODAAN
dennis santoso, GODAAN terbesar seorang blogger adalah menulis hal-hal yang LARIS manis. Bila godaan demikian ditelan, maka hasilnya adalah TOP sejenak lalu hilang karena pelanggan tidak menganggapnya istimewa lagi, karena sama dengan yang lainnya.
Godaan terbesar yang saya hadapi selama ini adalah mengubah diri dari seorang petarung jalanan menjadi seorang RESI (pertapa).
Godaan yang lebih besar dari itu adalah LUPA daratan lalu menjadi DEWA alias PREMAN yang main HAJAR membabibuta dan menganggap dirinya paling benar.
Saya beruntung karena punya teman-teman yang menjadi batu penjuru.
CARA dan TUJUAN
Karena PERNAH berhasil kita sering lupa bahwa itu BUKAN cara satu-satunya. Kita harus mencoba untuk menggunakan semua CARA yang ada. Sebagai PENJUAL kita harus tahu bahwa tanpa ada yang BELI, maka sia-sialah menggelar barang jualan. Itu sebabnya kita harus jadi BUNGLON. Siapa yang PALING banyak membeli, dialah yang paling kita layani. Bagaimana bila dia MATI? Itu sebabnya selain memperhatikan MUSIM pembeli kita juga harus memperhatikan pelanggan-pelanggan yang kita nilai KECIL.
Mujizat dan Tonypaulol memang menyebalkan, namun, orang-orang seperti mereka juga membawa banyak pelanggan ke SABDA Space. Itu sebabnya keduanya tidak boleh dibunuh. Keduannya sama sekali tidak berbahaya. Keduanya memberi tontonan.
Anda lihat perlakuan saya pada Jesus Freak? Cabut pestol, arahkan ke jidatnya dan tarik pelatiknya.
Pengusaha baru FOKUS pada OMZET. Pengusaha lama FOKUS pada PELANGGAN. Pengusaha sejati FOKUS pada LABA.
Ini salah satu STATUS yang saya tulis beberapa hari yang lalu yang belum diunggah di FB:
Setiap hari, berdoa minta rejeki, mengusir roh-roh jahat, memasang pagar Roh Kudus untuk menangkal roh jahat dan beriman doanya pasti dikabulkan. Tak seorang pun menghampiri tokonya. Karena putus asa, dia pun mati. Ketika ajal menjelang, dia terbahak-bahak. Saat itu dia tahu kenapa tokonya nggak laku. Dia satu-satunya orang Kristen di kampungnya. Kristen Kharismatik pula.
@hai & all
hai, gue ga ngurus lo mau jadi resi atau apapun... yg gue suarakan sebenernya satu saja... apa iya, karena pendapat orang itu beda2, maka yang boleh muncul hanya irisan terkecilnya saja? kita sudah punya banyak media untuk itu... kenapa SS harus sama dengan mereka? kenapa ga kita bubarin aja SS ini sekalian?
emang gampang?
jangan kuatir, SS akan selalu mengikuti dinamika penghuni-nya.
emang model-model kayak hai-hai, dennis pig, SF, Purnawan, Tony Paulo, Kiem, mujizat, mudah di belok-kan hati nurani-nya, emang gampang di rubah gaya-nya?
tuh si hai2 meski mengganti kata tolol nya jadi jenius tapi malah tambah nyelekit..
interaksi di core ini juga bagus.. (gaya pak tino sidin)
pokoknya asal dennis-nya tetep usil parno ya SS-nya tetep akan seru :p
udah bosen
gue udah bosen dengan SS... over and out, cuma akan baca2 aja tanpa login.
bosen bosen
hehe, kalo udah bosen dengan bosennya, nanti balik lagi ya... :)
@dennis, Met Bosen
met bosen den! Jangan lama lam ya!
@All, SS adalah Pasar
Sejak awal saya BERMIMPI bahwa SS adalah PASAR.
Admin menentukan Policy dan Blogger menjadi POLISI.
SISANYA adalah TAWAR MENAWAR dan USAHA
Sejak awal pula daniel bilang di dalam Komunitas selalu ada orang BARU.
Itu sebabnya akan selalu BERULANG dan BERULANG lagi.
Bila tolol diulang ulang lama lama orang akan bosan, makanya saya gunakan Paulol, Kodokmorphisme, tolologi, dll, dll.
Ada yang suka dan ada yang tidak suka. Itu sebabnya kita harus kompromi. Ketika yang tidak suka kata TOLOL dalam kondisi SABAR, mereka mengalah. Ketika yang tidak suka TOLOL kehilangan kesabaran, maka giliran yang suka mengalah.
Itulah cara mengoptimalkan LABA.
Tentang Ioanes Rakhmat, menurut saya dia memang adigung adiguna. JAHAT dan LICIK namun CENGENG setengah mati. Dalam blog berikutnya saya akan ungkapkan KEJAHATAN dan KELICIKANNYA. Dengan demikian, anda bisa menilai sendiri apakah dia memang layak atau tidak digebuk dengan JURUSNYA sendiri. Sudah banyak yang melawannya namun belum pernah ada yang melawannya dengan jurusnya sendiri.
Semoga dia celik sehingga kita bisa mengajaknya bersama-sama mengungkap ajaran Alkitab yang belum dipahami generasi ini