Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Pak Tiffatul, urusin yang ini juga dong!
Yth. Bapak Tiffatul Sembiring,
Saya mendengar bahwa bapak melakukan tindakan penertiban terhadap Research in Motion (RIM) sebagai operator Blackberry di Indonesia. Menurut Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI), pengguna Blackberry di Indonesia sudah menembus angka 1 juta sampai Maret 2010. Angka ini cukup fantastis, tetapi belum ada apa-apanya dibandingkan dengan pengguna ponsel di Indonesia. Lembaga penelitian ROA (Research On Asia) Group mencatat bahwa pada tahun 2010, angka pengguna ponsel di Indonesia mencapai angka 133 juta. Dengan kata lain, sekitar separuh dari seluruh populasi negeri ini yang diperkirakan mencapai 250 juta jiwa, merupakan pengguna ponsel.
Maksud saya begini pak: Kalau terhadap pengguna Blackberry saja bapak peduli, maka bapak juga wajib memperhatikan pengguna ponsel yang jumlahnya 100 kali lipat pengguna BB. Sebagai salah satu pengguna ponsel, saya akan mengadukan keluhan konsumen kepada bapak sebagai salah satu regulator komunikasi nir-kabel di Indonesia.
Penyedotan Pulsa Sepihak
Untuk mendapatkan sambungan internet pada saat keluar rumah, saya menggunakan ponsel CDMA yang relatif lebih murah. Saya sering mengabaikan SMS yang masuk karena semua pesan itu adalah SMS sampah yang berasal dari operator. Lagipula, nomor CDMA saya juga tidak pernah saya beritahukan kepada orang lain sehingga tidak mungkin kalau SMS itu berasal dari teman, kenalan atau relasi lain.
Suatu kali saya merasa heran karena pulsa saya lebih cepat habis daripada biasanya, padahal saya jarang menggunakannya untuk menelepon atau mengakses internet. Ketika saya membuka salah satu SMS, terjawablah penasaran saya. Rupanya selama ini pulsa saya "dibajak" oleh SMS premium, padahal saya tidak pernah berlangganan (Saya memang bersumpah tidak akan pernah berlangganan SMS premium apa pun karena tidak merasa ada manfaatnya). Setelah saya telusuri, pada awalnya saya mendapatkan SMS yang berbunyi, "Selamat, Anda mendapat layanan SMS Kata Bijak Gratis."
Saya telusuri lagi. Ternyata setiap hari saya mendapat kiriman SMS kata Bijak . Lalu pada hari ke-7 saya mendapatkan SMS dengan isi sebagai berikut, "Masa gratis layanan Kata Bijak akan segera berakhir. Selanjutnya akan dikenakan Rp. 500,- per SMS. Untuk berhenti berlangganan ketik Unreg Bijak ke 3323." Karena saya tidak membaca SMS ini, maka saya tidak mengirimkan SMS untuk berhenti berlangganan. Akibatnya saya dianggap tetap berlangganan SMS berbayar ini. Setiap hari saya dikirimi SMS yang tidak ada manfaatnya bagi saya, dan pulsa saya berkurang Rp.500,-
Metode pemasaran ini termasuk dikategorikan sebagai pengelabuhan kepada konsumen karena meanfaatkan kelengahan konsumen. Pelaku usaha juga melakukan tindakan sepihak tanpa persetujuan dari konsumen. Jika konsumen tidak melakukan sesuatu, bukan berarti bisa dianggap bahwa konsumen setuju dengan layanan itu. Bisa saja konsumen memang tidak tahu adanya klausul sepihak ini.
Praktik ini tidak hanya dilakukan operator CDMA, tetapi juga oleh operator GSM. Saya pernah mendapatkan perlakuan sama dari operator GSM,. Setelah saya menuliskan keluhan lewat Surat Pembaca di Kompas.Com, operator GSM itu buru-buru menelepon dan mengembalikan pulsa yang terlanjur dipotong. Kalau ada konsumen yang protes, barulah mereka mengembalikan pulsa yang disedot. Tetapi jika konsumen itu diam saja, maka praktik curang ini tetap melenggang.
Keluhan pelanggan tidak bisa menyelesaikan persoalan ini karena hanya ditanggapi kasus per kasus, sementara praktik seperti ini tetap berjalan seperti biasa (business as usual). Untuk itu harus dilakukan tindakan struktural. Pemerintah harus melakukan upaya untuk melindungi konsumen. Sebagai pemegang kuasa, Anda wajib melarang praktik dagang yang curang ini. Lakukan ini, maka Anda akan berjasa terhadap separuh penduduk Indonesia. Siapa tahu setelah itu, nama Anda menjadi harum dan partai Anda disuka karena berpihak pada rakyat.
SMS Sampah
Seperti yang sudah saya singgung di muka, saya juga cukup terganggu dengan kiriman SMS yang tidak ada manfaatnya. Biasanya yang melakukan ini adalah operator ponsel yang bertarif murah. SMS itu biasanya tawaran untuk mengaktifkann RBT dan iklan-iklan lain. Memang SMS semacam ini dikirimkan secara gratis (biaya pulsa ditanggung operator), namun secara privasi, SMS ini cukup mengganggu. Misalnya saja, saat sedang mengikuti acara penting atau saat sedang beristirahat tiba-tiba masuklah SMS sampah ini. Jika tidak dibuka jangan-jangan itu SMS penting, tapi jika dibuka ternyata hanya SMS sampah. Jadi serba salah.
Mohon kiranya bapak membuat regulasi yang mengatur pengiriman SMS yang tidak diinginkan pelanggan. Misalnya saja bapak mengeluarkan aturan bahwa operator ponsel harus mendapatkan persetujuan pelanggan jika ingin mengirimkan SMS sampah ini. Jika Bapak melakukan ini, maka masyarakat akan melihat bahwa Bapak memang benar-benar bekerja, tidak hanya ngetwit saja.
Panggilan Palsu
Saya belum mendapatkan istilah yang tepat untuk keluhan yang ketiga ini. Supaya lebih jelasnya, saya ceritakan pengalaman saya. Pada hari Selasa, 2 Februari, saya mendapatkan panggilan dari nomor 08999701430. Nomor ini tidak adalah phonebook saya. Sejenak saya bimbang apakah akan mengangkatnya atau tidak. Akhirnya saya putuskan untuk mengangkat. Dari seberang sana terdengar suara lagu, lalu diikuti suara seseorang, "Untuk mengaktifkan lagu Wali ini sebagai RBT, tekan tombol...." Saat saya sapa, si penelepon tidak memberikan respon. Saya segera sadar bahwa saya sedang berbicara dengan rekaman suara komputer. Saya menduga ada program komputer yang dibuat untuk memanggil nomor pelanggan. Karena promosi lewat SMS sering diabaikan, maka dibuatlah program untuk menelepon pelanggan. Dengan cara ini, pelanggan dipaksa untuk melakukan respons. Setidaknya dia akan memencet tombol menolak panggilan jika enggan menerima. Metode pemasaran ini sudah sampai pada level yang sangat menjengkelkan pelanggan.
Bapak menteri yang terhormat, Anda mungkin belum penah mengalami situasi seperti ini sebab operator mana yang berani main-main dengan nomor menteri. Namun saya beritahukan bahwa program ini sudah berkeliaran dan "menteror" para pengguna telepon. Jika Bapak menentang "teroris berbasis teknologi", maka bapak sebaiknya mengambil langkah untuk memberantas gangguan ini.
SMS "Mama"
Akhir-akhir ini marak pengiriman SMS dengan kedok dikirimkan oleh mama/papa. Ujung-ujungnya adalah meminta kiriman pulsa. Sebelumnya, juga marak penipuan dengan menyamar sebagai penyelenggara penipuan berhadiah.
Saya jarang mendengar ada tindakan terhadap pelaku penipuan ini. Saya tahu, memang tidak mudah untuk menangkap pelakunya. Namun bukan berarti Anda bisa menutup mata 'kan. Anda 'kan bisa memasang peringatan kepada masyarakat supaya waspada. Masa' hanya bang Napi saja yang bisa memberi peringatan. Kalau mau kreatif sedikit, Anda bisa menumpang sebaris peringatan: "PERINGATAN PERMERINTAH: WASPADAI PENIPUAN MELALUI SMS/HANDPHONE", lalu mencantumkan hotline yang bisa dihubungi oleh masyarakat. [Tentu saja Anda benar-benar menempatkan staf untuk menerima pengaduan masyarakat]. Setelah itu Anda mewajibkan semua operator seluler mencantumkan tulisan ini pada kartu voucher pulsa dan kartu perdana. Selain itu bisa juga kementerian Anda juga bisa mengirim SMS layanan publik ini lewat semua operator. Mbok kreatif dikit, jangan hanya melulu ngetwit.
Sebenarnya masih ada keluhan lagi. Tapi ini saja dulu deh. Nanti takut pekerjaan Anda kebanyakan sehingga tidak ada waktu untuk update twitter. Kalau yang ini saja sudah dibereskan maka saya yakin tahun depan rapor Anda tidak merah di hadapan presiden.
Salam dari Klaten.
NB: Oh ya, kalau bapak mau follow saya di Twitter, klik saja gambar di bawah ini.
------------
Communicating good news in good ways
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- 5411 reads
saya bekerja sebagai seorang
saya bekerja sebagai seorang teknisi handphone selama dua tahun setelah menyelesaikan kursus teknisi dijakarta. semasa saya bekerja, hal hal diatas yang di tulis oleh pak pur bnyak sekali terjadi, entah sudah berapa kasus yang sudah saya tangani, ketika pulsa bnyak habis, fitur unreg untuk berhenti berlangganan tidak bisa digunakan, maka jalan terakhir adalah mengganti kartu sim card.
saya tinggal di desa, jadi masyarakat disni memiliki kemampuan ekonomi yang pas pasan, namun operator indonesia sungguh kejam, uang rakyat miskin pun diperas dengan penipuan tersebut. hati saya sedih ketika melihat hal2 tersebut terjadi, sehingga saya selalu memberikan pesan kepada kawan2 ataupun orang yg mengadu kepada saya, jika pulsa sering habis, cpet2 ganti kartu saja, karna itu adalah cara yang paling cepat untuk menyelesaikannya.
sudah bnyak sekali masyarakat yang tidak puas dengan layanan tersebut, itu hanya penipuan berteknologi tinggi. sayangnya tidak ada kebijakan dari pemerintah ato menkoinfo untuk hal2 tersebut.
ketika saya menghitung omset yang mereka raup perhari, andai 50 persen mendapat sms tersebut, 50 jt x 1000 = 50.000.000.000.
jika hanya 10 PERSEN saja yg mendapat sms itu, maka nilai omsetnya
10.000.000.000 perhari. artinya dalam sebulan rakyat rugi 300 miliar. maka tidak lah salah, bahwa omset setiap operator indonesia puluhan TRILIYUN.
maka saya sangat senang pak pur menulis hal tersebut di kompas.com
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus,
lapor : gw jg baru disedot
pak Pur, gw numpang ikutan nulis surat pembaca kpd pak tiffatul, ya
krn punya anggaran yg terbatas utk biaya cell phone dan internet, gw cukup berhati-hati dlm penggunaan telp genggam dan modem pribadi.
meski begitu, tetap aja g terjebak atau dirugikan oleh operator CDMA gw. kira2 sebulan yg lalu pulsa kartu prabayar gw tiba-tiba minus (lima belas ribuan), pdhl telp praktis gw gak pernah pakai (gw punya no lain GSM yg lbh hemat), CDMA gw cuma pake utk internet dan gw slalu cek periode masa berlangganan internet gw. mau lapor ke operator, udah gak bisa (karena pulsa minus). lagi pula, brhubung gw mempercayai 'teknologi udah canggih kecil kemungkinan salah', gw pikir brangkali aja gw teledor (brangkali trlalu asyik nge-browse SS hehehe) sampe gak sadar jatah internet gw udah habis dan selanjutnya pulsa prabayar yg utk voice dipotong (dgn tarif yg emang relatif mahal). gw juga prhatiin ada dapat tuh sms si kata bijak yang udah gak gratis lagi, dan gw gak tau apa dia udah terlanjur nyedot pulsa gw, soalnya gw praktis gak baca SMS ke no hp tsb (org lain jg gak pnah hubungin gw di no CDMA tsb, emang cuma dipake jd modem). total gw kehilangan skitar 35 rb rupiah, gak tau kemana raibnya, dan gendengnya lg, gw berutang 15 rb-an ke si operator. waktu gw isi ulang lg, 15 ribu lgsung dipotong, hahaha harusnya gw bangga krn kredibilitas gw tinggi, buktinya operator telp aja tanpa gw apply lngsung ngasi kredit ke gw. on the other hand, gw merasa dirugikan krn gw pake prabayar supaya gak bocorin kantong, lha ini malah dibuat berhutang. mbok kalo udah habis jatah gw (kalo emang gitu kejadiannya), ya koneksi gw diberentiin, gitu logika gw.
nah, bbrp hari yg lalu, hari terakhir periode penggunaan internet yg dikasi gratis tiap isi pulsa 50 rb, dan berhubung pulsa gw gak cukup utk beli langganan prabayar internet satu bulan, sebelum jam 24 teng, gw copot si hp modem dari kompi dan gw umpetin di lemari demi meyakinkan tak ada satu dedemitpun boleh nyentuh hp modem gw sblum gw isi ulang lagi besok harinya.
tapi, kenyataannya pagi keesokan harinya, gw temukan bhw pulsa gw disedot lagi skitar 17 rb rupiah. kali ini gw ngelapor ama CS sang operator, dan mnrt sang operator no gw ngakses internet sktr pkl 4 subuh dan seterusnya. o...no...gw gak lagi giliran ronda malam itu, dan hp modem gw sama lelapnya dgn gw ( gak tau kalo hp bisa ada virusnya dan nyambung sendiri ke internet, lalu nge-browse kemana-mana...btw, hp modem gw gak masuk gol smartphone).
sehari stlah laporan tsb si operator kasi restitusi pulsa, walo gak full, sekitar 10 ribuan. gak ada pnjelasan apa yg terjadi sbnarnya. yah...udahlah, meski hanya sebagian yg kembali, gw jd tau emang gak boleh trlalu prcaya sama teknologi billingnya para operator. gw jd ingat pristiwa sebulan lalu, apa emang kejadian pulsa hilang itu bukan kesalahan gw ya? tau deh, mgkn gw cuma konsumen yg masih kurang berhati-hati...bukankah ada doktrin 'caveat emptor' alias 'let the buyer beware'? kalo ada pak tiffatul ato otoritas telekomunikasi lainnya yg mau nolongin ngedisiplinin para operator, wow, thank you, messieurs and mesdames.
------- XXX -------
ijin share
pak Pur, ijin share ke fb, supaya diketahui secara luas oleh masyarakat...
semua sia-sia
Silakan. Di note FBku juga
Silakan. Di note FBku juga ada kok
------------
Communicating good news in good ways
Mengharapkan yang tak mungkin apa guna...sambil nyanyi
Meminta kambing menggonggong ...
Semua orang mengeluh terhadap berbagai hal, dilakukan dg: mulai dari berdoa, nyari wangsit kegunung, ngamen lagu protes dijalan/ditv, ngamuk keanakistri, ada posting SS yg mecahin tv, bakar ban di jalan, ngerusak fasilitas, nutup jalan dll
Utk bisa mengarah ke solusi keluhan diatas, sikambing harus bisa menggonggong ke birokrasinya, mudah2 an krn ketakutan akan digigit sikambing, itu instansi pembuat kebijakan bisa menetapkan aturan menuju perbaikan. Aturan harus ditegakkan ... siapa yg menekkan? sanksi, insentif, gantirugi, biaya oeprasional...lingkaran permasalahan yg nggak kelihatan ujungnya ...
Paling gampang... kegereja denger khotbah, ttg keselamatan dan mahasaktinya Allah kita, ditutup dg doa semoga menurunkan berkat/hikmat kepemimpin, menerima berkat, menguatkan hati mensyukuri pulsanya kesedot.
Bangsa ini butuh standing up citizen, yang memperjuangkan (MENGIGIT) kebenaran dan keadilan. Kalo pengkhotbah dan pendoa sudah inflasi. Kalo cuman gonggongan dr kita.. auman singa aja mereka nggak takut...terlalu heboh auman singa...nggak sebanding dg yg tercabik.
Peaco bro, ini sharing dr birograt yg sudah lelah dealing similiar problem. Kalo urusan gigit menggigit mungkin ane bisa ngasih kisi-kisi. Maklumlah..paling gambpang ngasih petunjuk.
No man is a man who does not make the world better
@PK: About SMS "Mama"
Dulu pernah ngirim sms "Papa" ke teman. Iseng karena kesal berulangkali dikirimi sms sejenis, saya kirim pesan yang "sama" ke beberapa teman.
Saya ketik: PAPA LAGI DI SARKEM. UANG HABIS UNTUK BAYARAN. TOLONG SEGERA KIRIMKAN PAPA PULSA YA? JANGAN HUBUNGI PAPA, PAPA LAGI SIBUK NEGO. PAAAPAAA...
(...shema'an qoli, adonai...)
Indonesia Memang Menggiurkan
...bagi para pencari duit. Apalagi dengan perlindungan konsumen yang rendah, makin parah aja nih sepertinya.
Setelah membaca artikel disini, Indonesia sepertinya memang investor magnet. Mudah2an para pencari duit ini bertanggung jawab, nggak seenak pudel menghisap hak konsumen di era elektronik seperti ini.
ramalan jayabaya?
Dulu orang mengira kabel listrik atau kabel telepon yg dimaksud jayabaya. Apa mungkin jayabaya bicara soal ikatan tali-temali jejaring sosial?
".... ...."
Masih Nunggu Kuda Doyan Sambel
Bisa jadi, semuanya udah tergenapi, tinggal nunggu kuda doyan sambel.
sambel
apa nanti di Indoonesia bakal banyak imigran india dan mexico yg kerja jadi supir angkot dan doyan sambel?
".... ...."
emangnya kuda
emangnya kuda gak doyan sambel?
imprisoned by words...
maaf
maaf
siapakah seperti Engkau ya Tuhan.