Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
perdamaian
Pemuda Gereja dan Santri Nyaris Bentrok
Nyaris terjadi bentrok antaragama di desa Samirukun. Dua kelompok massa yang membawa pentungan dan obor dengan wajah garang bertemu di tengah desa. Kelompok Kristen marah karena pendetanya dicoba diracun. Kelompok Islam marah karena kota infaq mereka dicuri. Akan tetapi, bentrokan berhasil dicegah oleh pemuka agama.
- Purnawan Kristanto's blog
- 2 comments
- Read more
- 6498 reads
Storytelling untuk Memulihkan Trauma
Dengan sepeda motor milik kantor ini, saya alami kecelakaan
Suatu hari, saya melakukan peliputan korban tanah longsor pada lereng di dekat puncak sebuah bukit. Saya berkendara sepeda motor dengan memboncengkan adik saya. Pulangnya, kami menuruni jalan yang terjal dan curam. Sepeda motor meluncur dengan deras. Rem depan dan rem belakang tak mampu lagi menahan lajunya. Saat itu hanya ada dua pilihan: terjun ke jurang di sebelah kanan atau menabrak tebing di sebelah kiri. Saya putuskan menabrakkan sepeda motor ke kiri.
"Braaaak!!!"
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 6156 reads
Menyingkap Trauma Tersembunyi
Selama bertahun-tahun Al mendampingi warga yang menjadi korban perikaian bersenjata antara militer Filipina dan milisi New People Army yang beraliran komunis. Banyak warga sipil yang terbunuh karena pengeboman yang serampangan oleh militer Filipina. Pendekatan kekerasan yang digunakan oleh pemerintah ini menimbulkan penderitaan di kalangan rakyat. Batin Al sangat tertekan menyaksikan peristiwa yang sangat mengenaskan.
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 5884 reads
Pemulihan Trauma Berbasis Masyarakat
Di sebuah hutan, tiba-tiba terjadi kebakaran besar. Para binatang kebingungan apa yang harus dilakukan. Lalu tiba-tiba burung kolobri berkelebat terbang menuju sungai. Dia mengambil setetes air dengan paruhnya untuk memadamkan api.
Hewan lain yang bertubuh besar heran melihatnya. "Apa yang kamu lakukan? Tubuhmu terlalu kecil untuk memadamkan api yang besar ini?" tanya mereka.
"Badan saya memang kecil, tapi saya telah melakukan bagian saya semampu saya," jawab burung kolibri.
Mungkin kita merasa seperti burung kolobri ini yang kecil dan dipandang remeh. Tapi setidaknya kita bisa berbuat sesuatu semampu kita untuk menciptakan perdamaian.
- Purnawan Kristanto's blog
- 2 comments
- Read more
- 6976 reads
Masuk Zona Ketidaknyamanan
Pada hari keempat, Wendy menggambar lingkaran besar di lantai. Partisipan diajak untuk mengelilingi lingkaran itu. Setelah itu, Wendy memberi kesempatan jika ada partisipan yang bersedia menari di dalam lingkaran. Beberapa partisipan menyambut undangan itu, tapi ada lebih banyak partisipan yang memilih tetap diam di luar lingkaran.
“Bagaimana rasanya menari di dalam lingkaran?” tanya Wendy.
“Tidak nyaman karena tidak biasa menari,” jawab partisipan yang menari.
“Mengapa ada banyak partisipan yang tidak menari?” tanya Wendy.
“Karena kami merasa aman dan nyaman di luar lingkaran,” jawab partisipan lainnya.
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 4997 reads
Komunikasi Nir-kekerasan
Lihatlah gambar ini. Berapa banyak kata yang terpampang pada gambar itu? Kalau Anda hanya melihat satu kata pada setiap gambar, maka Anda perlu melihat dengan lebih teliti. Kalau Anda masih penasaran, simak terus tulisan ini untuk tahu apa saja kata dalam gambar itu.
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 5584 reads
Menyemai Perdamaian Batin [2]
Partisipan dan Fasilitator kelas "Strengthening Peace Education Training Skills" berfoto bersama
Ada aktivitas yang membuat partisipan tergelak-gelak. Aktivitas itu adalah permainan menebak jenis kartu yang tertempel di dahinya. Sebelumnya, fasilitator mengajak partisipan berdiri membentuk lingkaran. Setelah itu dia membagikan satu buah kartu secara acak kepada partisipan. Partisipan harus segera menempelkan kartu itu di dahinya menghadap keluar. Mereka tidak boleh melihat kartu yang ada di dahinya.
Begitu aba-aba mulai diberikan, para partisipan harus bersikap sesuai dengan kartu yang dipegangnya. Tentu saja hanya dengan menebak. Kartu yang lebih rendah harus menghormati kartu yang lebih tinggi. Kartu yang lebih tinggi boleh menyuruh kartu yang lebih rendah. Saya segera bisa menebak kartu yang ada di dahi saya. Setiap orang membungkuk dan memberi hormat kepada saya.
"Kartu saya tinggi nih," tebak saya. Untuk memastikannya, saya coba menyuruh seseorang. Eh, dia mau. Jelas sudah, kartu saya termasuk tinggi, atau mungkin yang tertinggi. Saat bertemu dengan kartu lain jenis Queen dan King, mereka mengajak saya datang ke pesta kerajaan.
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 5147 reads
Belajar tentang Prinsip Belajar Orang Dewasa
Setelah menyelesaikan pelatihan "Peace Education: Concepts and Approaches"(PECA), pada minggu berikutnya saya memilih kelas "Strengthening Peace Education Training Skills" (SPETS). Pelatihan ini diselenggarakan oleh Mindanao Peacebuilding Institute di kota Davao, Filipina, tanggal 21-25 Mei 2012.
Minggu kedua ini merupakan masa-masa yang paling berat. Gigi geraham saya mendadak berdunyut-denyut. Rasa sakit itu menjalar ke atas. Kepala saya seperti ditusuk-tusuk dengan jarum. Saya lalu minta obat ke sekretariat, ternyata mereka tidak menyediakan. Saya lalu meminta tolong panitia agar membelikan di apotik, tapi mereka hanya membeli satu butir. Alasannya, harga obatnya mahal. Padahal pembayarannya menggunakan uang saya. Akhirnya saya putuskan untuk membeli sendiri tambahan obat penahan sakit itu.
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 6055 reads
Menyemai Perdamaian Batin
Ada kisah nyata tentang biarawati di Filipina yang disandera oleh tentara MILF yang beraliran Islam. Kesehariannya, suster ini memimpin retret. Di Filipina ada kebiasaan untuk melakukan retret setidaknya setahun sekali. Dalam retret ini biasanya sang suster membimbing peserta untuk menulusuri kepahitan-kepahitan yang tersimpan di bawah alam sadar, lalu berdamai dengannya.
Suatu hari suster ini ditangkap oleh tentara MILF. Selama dalam penyekapan, suster ini dilayani oleh seorang perempuan muslim. Beberapa hari kemudian, suster ini dilepaskan dan kembali ke susteran.
Suatu kali terjadi pertempuran antara tentara pemerintah Filipina dan tentara MILF. Banyak orang dari kalangan MILF yang tertangkap. Suster mendangar kabar bahwa perempuan muslim yang melayaninya selama disandera juga ikut tertangkap dan ditahan di markas militer. Suster memutuskan untuk mengunjungi perempuan ini. Usai perkunjungan sang Suster bertekad untuk mengeluarkan perempuan ini dari tahanan. Maka dia melakukan upaya pelepasan. Ternyata hal itu tidak mudah. Dia harus meyakinkan banyak pihak mulai dari level terendah sampai tertinggi.
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 5165 reads
Menyerap Metode Partisipatif dalam Pelatihan "Peace Education"
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 4827 reads
Pelatihan "Peace Education" [1]
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 5127 reads
Melongo di Davao
Sesaat setelah menginjakkan kaki di Davao, Filipina, saya sempat melongo karena terkaget-kaget. Ketika mobil jemputan melesat di jalan raya, saya terkesiap karena mobil kami berpapasan dengan kendaraan dari depan yang mengambil jalur di sebelah kiri. Demikian juga saat sampai di persimpangan jalan. Mobil kami berbelok dan langsung mengambil jalur sebelah kanan. Itulah kekagetan yang kedua. Sebelumnya saya juga kaget saya melihat mobil jemputan yang disediakan panitia. Mobil ini mirip dengan angkot di Indonesia. Penumpangnya duduk di dua kursi panjang berhadap-hadapan. Bedanya, mobil ini dilengkapi fasilitas AC. Rasanya jenis mobilnya tidak klop dengan pelatihan yang berlevel internasional. Saya berada di kota ini selama 3 minggu untuk mengikuti pelatihan Peace Building, yang digelar oleh Mindanao Peacebuilding Institute.
- Purnawan Kristanto's blog
- 3 comments
- Read more
- 5871 reads
Jurnalisme yang Membawa Damai
“Berbahagialah orang yang membawa damai di antara manusia; Allah akan mengaku mereka sebagai anak-anak-Nya
- Purnawan Kristanto's blog
- 6 comments
- Read more
- 5712 reads