Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Hati Seorang Budak
Part 1
Bahan Alkitab :
Roma 6: 1-23 ; Yohanes 8:30-34
Hati Seorang Budak
Tema ini adalah salah satu tema yang vital dalam Kitab Suci karena menyangkut identitas kita sebagai manusia, lebih khusus lagi hal ini menyangkut tujuan hidup kita sebagai orang Kristen. Siapakah manusia itu ? pertanyaan ini adalah pertanyaan sepanjang abad karena banyak para filsuf yang mempertanyakan identitas ini sehingga Socrates berkata : “ Kenalilah dirimu sendiri. Siapakah kita ini, manusia kecil yang nampak tiada bermakna ditengah alam raya yang maha luas ? dimana pertanyaan semacam ini dilanjutkan oleh muridnya Plato, lalu Aristoteles dan para filsuf lainnya. Bagi kita orang Kristen, pertanyaan seperti ini adalah pertanyaan yang sangat krusial karena orang Kristen yang kehilangan identitasnya akan mengalami kekacauan orientasi hidup dan akan terlibat didalam 2 hal yaitu yang pertama adalah hidup yang munafik karena terjadi dikotomi kehidupan antara kehidupan sehari-hari dengan kehidupan rohani dimana pada kehidupan sehari-hari orang ini akan meninggalkan imannya dan pada saat digereja maupun pelayanan akan kembali mengenakan seragam rohani. Kedua akan benar-benar terhanyut didalam arus dunia karena mengalami mati rohani maupun kelumpuhan rohani. Jika demikian apakah yang harus kita lakukan agar tidak terjebak didalam hal yang sedemikian kacau, kita harus menegakkan identitas kita sebagai orang Kristen sejelas mungkin dan berintegritas didalam hidup kita. Berikut akan dibahas mengenai dosa, jenis perbudakan yang terdapat dalam Kitab Suci, karakter dari hamba Allah sejati beserta aplikasi praktisnya yang akan menuntun kita kearah kehidupan yang bertanggungjawab dan kudus dihadapan Allah.
I. Eksposisi Dari Definisi Dan Sifat Dosa
Apakah dosa itu ? Dosa berasal dari bahasa Yunani “Hammartia” yang berarti meleset dari sasaran, dari sasaran apa? Dari hukum-hukum Allah. Jadi dosa adalah pelanggaran akan hukum Allah bahkan lebih jauh lagi dosa merupakan suatu sikap perbuatan, pikiran bahkan perkataan yang antroposentris(berpusat pada diri sendiri) bukan bersifat teosentris. Siapakah yang telah berdosa? Roma 3:23 menyatakan bahwa semua orang telah berdosa. Hal ini telah menyatakan dengan jelas bahwa semua orang termasuk pendiri agama-agama besar telah berdosa, kecuali Kristus karena Kristus adalah satu-satunya yang tidak berasal dari bibit dosa, hal ini nampak jelas pada tantangan Kristus untuk membuktikan diriNya berdosa (Yoh 8:46). Adapun efek dari dosa salah satunya adalah menyebabkan perbudakan dosa (Yoh 8:34) yang mengakibatkan setiap hamba dosa akan terus dirangsang untuk berbuat dosa dan hidup dengan menikmati dosa (bdk Roma 1:21,22,24,28 dan 29) bahkan lebih jauh lagi hal ini akan berakhir pada kematian kekal!!. Dengan demikian, setiap orang telah masuk kedalam perbudakan ini termasuk pendiri agama-agama besar dunia !! Bagaimanakah dengan saya dan saudara, adakah kita yang terus hidup dengan menikmati dosa-dosa kita bahkan merasa senang ketika melakukannya?
II. Eksposisi Jenis-Jenis Perbudakan Yang Terdapat Dalam Alkitab
Perbudakan rohani adalah suatu identitas manusia yang sangat mendasar, karena siapa yang memimpin kita, maka dialah yang akan kita taati bahkan hak ntuk hidup pun kita serahkan kepada pemimpin kita. Adapun definisi perbudakan terdapat pada Roma 6:16, dimana seorang budak (slaves) adalah seorang yang menyerahkan dirinya kepada untuk taat kepada pemiliknya. Diatas telah sedikit disebutkan tentang perbudakan dosa, berikut akan dibahas perbudakan-perbudakan yang ada dalam Kitab Suci secara komprehensif. Didalam Kitab Suci, terdapat hanya ada 2 macam perbudakan : 1. Perbudakan dosa. 2. Perbudakan Allah.
Perbudakan dosa adalah suatu perbudakan dimana dosa menjadi pimpinan utama sehingga apapun yang kita lakukan adalah untuk memuaskan keinginan dosa kita ! Perbudakan dosa membuat tubuh kita, pikiran kita dan hati kita meminta untuk dipuaskan dengan perbuatan yang berdosa!! Sehingga timbul hukum yang demikian : semakin kita puaskan tubuh kita, maka kita akan semakin cemar dan najis, semakin kita puaskan kita akan menjadi semakin ketagihan untuk terus berbuat dosa. Salah satu sifat yang berbahaya dari perbudakan ini adalah sekali orang berusaha memuaskan keinginan daging/dosanya maka orang tersebut makin terjerumus didalam dosanya dan semakin menikmati kenikmatan fana dari dosa (bdk Roma 1:21,22,24,28 dan 29). Dengan kata lain dosa bersifat “candu”, dimana semakin berbuat dosa, semakin menikmati dosa, yang berakhir pada kelumpuhan rohani, kematian rohani dan kematian kekal sehingga kita dibuang oleh Allah dan meninggalkan wajah Allah untuk selama-lamanya!!. Demikian pula dengan hidup kita sehari-hari, Adakah kita hidup senang berbuat dosa? Suka porno-porno? Bahkan menjadi pelakunya dalam hidup sehari-hari? Suka bermalas-malasan? Melempem didalam sekolah kita, kuliah kita, pekerjaan kita? Bila masih ya, berarti hal ini menandakan kita masih terjebak didalam perbudakan dosa !! Kita harus bertobat dihadapan Allah dengan lebih bersungguh-sungguh lagi!! Perbudakan dosa akan membuat kita menjadi manusia yang mengalami kekacauan tujuan hidup dan hidup hanya berorientasi pada yang kelihatan dan sementara, bukan kekekalan.
Perbudakan Allah adalah suatu perbudakan dimana Allah menjadi pemimpin utama kita, sehingga apapun yang kita lakukan adalah hanya semata-mata untuk menyenangkan hati Allah dan mempermuliakan Dia dengan apapun yang telah Dia pinjamkan pada kita!! Perbudakan Allah dapat disebut sebagai Perbudakan Kristus dimana Kristus menjadi satu-satunya tuan/pemimpin bagi seseorang. Orang yang mengalami perbudakan Kristus pasti akan berusaha untuk memuaskan keinginan Allah dan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memuliakan Kristus didalam setiap aspek kehidupannya tanpa terjadi dikotomi/pemisahan hal sekuler dan rohani, bahkan hidup orang tersebut sudah diserahkan kepada Kristus untuk memuliakan Allah sampai mati. Perbudakan Kristus membuat tubuh kita, pikiran kita dan hati kita menjadi semakin murni dari dosa, membuat kita semakin sadar betapa berdosanya kita dimata Tuhan, betapa kotornya hidup kita hadapan Tuhan dan Roh Kudus sendirilah yang akan memegang kendali hidup kita dan menyadarkan kita akan segala macam dosa kita sehingga didalam perbudakan Kristus ini, kita boleh datang kembali kepada Allah dan boleh menyerahkan hidup kita untuk dipergunakan oleh Allah sebagai alat untuk menyatakan kehendak dan kemulianNya. (bdk Roma 6:19, 21 dan 22).
Dalam hidup kita hanya terdapat dua jenis perbudakan : perbudakan dosa dan perbudakan Allah, perbudakan setan dan pebudakan Allah !! Pada setiap orang hanya terdapat 2 jenis perhambaan, jika dia tidak memuliakan Allah, berarti jelas hidupnya memuliakan setan. Jika dia hidup berorientasi kepada diri sendiri berarti jelas bahwa dia adalah budak dosa, budak setan. Namun jika dia hidup memuliakan Kristus berarti dia adalah budak ALLAH dan hidupnya pun diserahkan seluruhnya pada Kristus. Dimanakah posisi kita berada, budak setan ataukah budak Allah?
..................................................................................................bersambung
- yun tonce's blog
- Login to post comments
- 4037 reads
@yun tonce : salam kenal
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks : salam kenal
Shalom.
Salam kenal JF. Maaf saya baru balas sekarang, karena pada hari ini saya baru online sekarang.
Pada artikel saya suka memakai kata budak karena kata ini sangat dekat konteksnya dengan konteks jaman Roma. Dimana para budak ini sama sekali tidak memiliki hak apapun termasuk hak asasi-nya yang paling asasi yaitu hak hidup. Sedangkan kata hamba dalam konteks saat itu masih memiliki sedikit hak asasi. Akan tetapi dalam penggunaanya dalam artikel ini, saya sering mempertukarkan arti keduanya.
Hari ini, saya telah posting artikel ini seri terakhirnya....saya sangat berharap saudara boleh dapat banyak berkat dari artikel tersebut.
Kristus menyertai.