Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Bakso Jogja Kurang Enak? [Sebuah Tanggapan Atas Komentar Joli]
Tulisan ini dibuat untuk menyanggah komentar Joli di sini. Dalam komentarnya kepada mas Bule, Joli menulis: "Nanti Joli carikan bakso yang enak dah di Jogja, meski pastinya tidak seenak bakso Solo."
Sebagai orang yang pernah berdomisili di Jogja cukup lama, saya terusik oleh pertanyaan ini. Benarkah tidak ada bakso di Jogja yang seenak dengan bakso di Solo? Lalu dengan mengekor gaya Deta di sini, saya berkomentar:
"Menurut saya TIDAK FAIR, Bakso Jogja anda bilang seenak bakso Solo. ....
Kalo mau fair, dipaparkan juga gimana rasa bakso di antara dua kota, gimana rasanya, gimana harganya, gimana porsinya, gimana tempatnya
HAKIMILAH DENGAN ADIL !!"
Supaya bisa menghakimi dengan adil, sebaiknya Joli mencoba dulu bakso-bakso di Jogja. Berikut ini beberapa bakso legendaris, yang menurut saya patut dicoba:
Bakso Kuning Gading
Iklim kompetisi yang ketat, ternyata juga mempengaruhi bisnis bakso. Saat ini muncul warung-warung bakso dengan inovasi-inovasi baru. Contohnya warung bakso yang satu ini. Kalau di tempat lain biasanya menggunakan daging sapi (atau babi), tapi di warung bakso ini menawarkan daging ayam. Namanya warung bakso "Kuning Gading". Lokasinya, di sebelah selatan toko buku "Puskat" Kotabaru. Kalau dari arah stadion Kridosono, letaknya setelah gedung Widya Mandala, tetapi sebelum viaduk jembatan Kewek
Saya pertama kali makan di tempat ini karena diajak Lily Halim setelah melakukan tugas peliputan untuk majalah BAHANA (Soal perbaksoan, Lily Halim memang pakarnya). Selain dagingnya, yang istimewa dari tempat ini adalah porsinya yang sangat besar. Dengan menggunakan mangkok besar, kita disuguhi bakso yang terdiri dari mie kuning, tahu potong, daging ayam, bawang goreng, irisan daun seledri dan tentunya bulatan bakso. Bulatan baksonya pun cukup terasa dagingnya. Kalau kebanyakan bakso lebih banyak tepungnya, tapi kandungan daging dalam bola bakso di sini lumayan banyak. Sehingga terasa sekali tekstur dagingnya.
Untuk ukuran Jogja, tarif di warung ini memang agak mahal. Untuk 2 porsi bakso+2 gelas es teh+krupuk (seribuan)+2 piring nasi+irisan tahu ekstra, kami membayar Rp. 23.500,-
Bakso Rusuk
Warung bakso lain berinovasi dengan menambahkan rusuk sapi. Maka mereka menyebutnya bakso rusuk. Salah satunya adalah bakso rusuk "Samson" yang "enceng-encengan" (berseberangan diagonal) dengan pintu gerbang Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta. Jika memesan bakso rusuk spesial, maka Anda akan disuguhi semangkok bakso dengan potongan rusuk sapi seukuran telapak tangan balita. Tentu saja masih ada daging yang menempel. Selain itu masih ditambahi dengan thethelan (remah-remah daging).
Dagingnya cukup empuk, sehingga tidak dibutuhkan tenaga Samson untuk mengunyahnya. Harga per porsi Rp. 9.000,-
Selain hidangan bakso, yang istimewa di sini adalah es telernya. Menurut saya, rasa kelapa mudanya cukup 'nendhang'. Manisnya pun tidak keterlaluan, sehingga kita tidak justru kehausan setelah meminumnya.
Bakso Luar Negeri
Sementara itu di dekat rumah saya di Klaten, sedang ngentrend warung bakso dengan mengambil nama negara luar negeri. Yang pertama Bakso Arab. Keunikannya pada ukuran baksonya yang sangat besar. Bakso ini diiris pada bagian pada bagian tengahnya, kemudian "dikupas" keluar sehingga menyerupai irisan manisan buah pala. Tujuan pengirisan ini untuk membuat bagian dalam bakso juga telah matang.
Karena ukuran yang "oversize" maka Anda akan kekenyangan jika makan satu porsi saja. Lokasi warung ini di pasar Srago, ringroad selatan, Klaten.
Di dekatnya, sekitar 200 meter, ada warung bakso Jepang. Saya belum tahu mengapa warung bakso ini dinamai warung bakso Jepang. Terus terang saya kecewa dengan hidangan di sini. Tidak ada yang istimewa. Bahkan es campur yang dihidangkan sudah terasa basi. Maka saya berjanji pada isteri saya untuk tidak jajan ke sana lagi.
Ada lagi warung bakso "Nuklir" yang ada di wilayah Bareng, Klaten. Warung bakso ini sering memasang spot iklan di stasiun TV swasta. Tapi saya belum pernah mencoba ke sana.
Isu Daging Tikus
Sekitar tiga tahun yang lalu, bisnis kuliner bakso di Yogyakarta sempat kolaps dihantam isu daging tikus. Entah benar atau tidak, sempat beredar rumor bahwa ada seseorang yang menyaksikan pekerja sebuah warung bakso laris di kota gudeg ini sedang menguliti daging tikus. Sontak beredar kabar bahwa bakso di warung ini menjadi enak karena dicampur dengan daging tikus.
Isu ini sempat membuat penggemar bakso merasa jijik dan ogah menyantap makanan rakyat ini. Tapi waktulah yang membuktikan. Tidak dapat dapat dipungkiri memang ada satu atau dua pedagang bakso yang curang, tapi saya yakin warung bakso yang sudah mapan tidak akan berbuat sebodoh itu, yaitu mempertaruhkan reputasinya demi penghematan yang tidak seberapa.
Saat itu, yang sedang ngetrend adalah bakso urat. Warung bakso urat yang diminati konsumen di antaranya warung bakso "Pak Kumis" dan "Pak Kribo" di sepanjang jalan Gejayan. Sementara di wilayah Selatan, ada warung bakso di dekat lampu merah R.S Bethesda Lempuyangan dan Jl. Sultan Agung.
Bakso Asli
Teman saya yang keturunan Tionghoa mengatakan sebagian besar bakso yang dijual sekarang ini sebenarny sudah tidak asli lagi. Dia beralasan bahwa kata "bak" dalam "bakso" dalam bahasa Mandarin bermakna "babi." Jadi, menurutnya, bakso yang asli sesungguhnya memakai daging babi. Baik untuk kaldu maupun irisan dagingnya.
Namun mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia adalah muslim, maka resep ini kemudian dimodifikasi dengan memakai daging sapi. Ternyata makanan ini diterima oleh masyarakat luas.
Namun jika keyakinan Anda tidak melarang mengkonsumsi daging babi, maka Anda dapat mencoba resep bakso yang asli. Di Jogja, bakso "asli" ini dijual di dekat klentheng Kranggan (sebelah utara Tugu). Konon bakso ini cukup enak dan laris. Saya sendiri belum pernah mencobanya dan hanya mendapat informasi dari teman.
Saya pernah mendengar informasi bahwa bakso yang dijual di dekat pelataran parkir R.S. Bethesda juga menggunakan daging babi. Tapi saya tidak dapat mengkonfirmasi kebenaran informasi ini.
Saya pernah mencicipinya. Menurut saya, hidangannya tidak terlalu istimewa. Rasa vetsinnya sangat nendhang sehingga mulut berliur terus sesudah makan. Tempatnya juga sempit dan panas.
Bakso Pahe
Jika dompet sedang lengket, maka biasanya saya jajan bakso keliling yang biasa jualan di depan kos saya. Harganya lumayan murah, tapi bisa untuk mengobati ketagihan saya pada bakso. Hanya dengan dua ribu perak saja, Anda bisa mendapat semangkok bakso lengkap. Bahkan masih ditambahi potongan daging! Kalau tidak percaya, datang saja ke kampung Bangunrejo. Tugu Jogja ke arah barat. Masuknya dari gang di sebelah toko Takrib (depan pasar Pingit). Biasanya dia mangkal di depan rumah Triyoko/Sasongko.
Rupa-rupa
Kalau bicara soal kelengkapan, bakso di tempat kelahiran saya, Gunungkidul, lebih komplit. Dalam semangkok bakso ada bulatan bakso rebus, bola bakso goreng, irisan tahu goreng, mie putih, mie kuning, potongan daging, bawang goreng dan irisan seledri. Sedangkan bakso-bakso di tempat lain, kadang menghilangkan salah satu unsurnya.
Warung bakso di Wonosari yang terkenal adalah di jl. Sumarwi (depan garasi Jangkar), bakso Taman Bunga, bakso Muncul (depan eks SMEAN) dan di desa Kelor, kecamatan Karangmojo.
Bicara soal bakso, saya teringat desa tetangga yang sebagia besar warganya berprofesi sebagai penjual bakso. Desa itu bernama desa Bejiharjo, atau lebih tepatnya dusun Grogol. Karena lahan pertanian di tempat itu tandus, maka sebagian besar pemuda di desa itu merantau ke kota besar. Uniknya, sebagian besar penduduknya berjualan bakso. Jika Anda berlangganan tukang bakso keliling, sekali-sekalu coba tanya asalnya. Siapa tahu dia berasal dari dusun Grogol.
------------
Communicating good news in good ways
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- 16986 reads
Joli Sesat
Weleh, berarti dalam hal bakso-membakso, cik Jol sesat yak pak Wawan?
si rusdi jadi kangen bahkso nih...
Rusdy jangan buat opini publik
Yeee, Rusdy jangan membangun opini publik bahwa Joli sesat hal perbaksoan dong.. curang!!
Bukti empris
Dear Rusdy
Sepanjang Joli tidak bisa memberikan bukti empirik bahwa bakso di Solo lebih enak, maka pernyataannya masih kabur, meragukan dan patut dipertanyakan.
Bukti empirik harus dilakukan dengan mentraktir aku makan bakso yang ENYAK di Solo.
------------
Communicating good news in good ways
Bakso ala SS
Dear 'Mas Wawan,
Setelah membaca blog ini, saya jadi senyum-2 sendiri. Saya iseng, memcocok-cocokkan beberapa bloger SS dengan jenis-2 bakso yang pak Wawan sediakan.
Kesimpulannya:
1. Bakso Kuning Gading: cocok buat Bu Joli yang memiliki wajah seperti kembarannya bakso, tapi belum tahu banyak tentang bakso; terasa dagingnya dan muaahal harganya.
2. Bakso Rusuk: buat Tante Paku deh. Kekar berotot dan rambutnya yg terurai mirip dengan daging yg menyelimuti rusuk.
3. Bakso Arab: no offense dan no comment untuk SAMUEL FRANKLYN aja ya.
4. Bakso Jepang: mungkin baksonya kecil-2 ya kayak orang Jepang dulu? Tapi kalau tertelan dan nyangkut di tenggorokan, bahaya neh; buat Kiem Cong Makimpos Gaol deh.
5. Bakso Nuklir: ehm..tinggal di negara yang punya nuklir? Ayo, siapa yang mau di nuklir PlainBread?
6. Bakso Daging Tikus: bakso ala "DedeW"?
7. Bakso Asli: asli dari Hongkong lho, buatan Bengcu Sibugil Hai Hai.
8. Bakso Pahe: buat yang paling hemat point, Mr/Mrs "CS".
Sekian dulu ya, sebelum saya dijadikan bakso penyet.
Not my will, but Yours be done
M23, enak aja..
M23 : Bakso Kuning Gading: cocok buat Bu Joli yang memiliki wajah seperti kembarannya bakso, tapi belum tahu banyak tentang bakso; terasa dagingnya dan muaahal harganya.
wee enak aja, wajah Joli kayak bakso dan di bilang belum tahu banyak tentang bakso, jo ngenyek yo mas, jangan mengejek yo.. hayo mau tanya jenis bakso apa??
Dear bli M23, Ha..ha..ha...
Dear bli M23,
Ha..ha..ha... M23 sudah jadi pesaing serius tante Paku nih dalam membuat pelsetan. Saya ngakak baca yang ini nih: Bakso Pahe: buat yang paling hemat point, Mr/Mrs "CS"
------------
Communicating good news in good ways
Wawan, emang ada bakso yang Fair??
Ha..ha...ha..
Ngakak neh baca blog Purnawan ini.. pakai judul blog "sebuah tanggapan bla..bla.." jadi ingat judul2 favorit blog2 Adrina dan Vantillian
Hal bakso Solo tuh paling enak sedunia, kalau nggak percaya tanya Ari_thok, testimoni si Thok ada di sini
gambarnya aja ya Joli kirim ulang, bakso dan skengkel
Bakso-na Pak Min.. (letak di gang belakang SGM)
Ada banyak lagi sih, di Solo bakso yang enak, uenak tenan, dan enak pol.. Piye Jal, ceritain nya satu persatu?
Eh iya, karena Sabdaspace sering di sebut pasar klewer. Di pasar klewer juga ada bakso enak namanya bakso klewer, sekarang sudah ada beberapa cabang bukan hanya di klewer tapi ada di cokronegaran dan jajar dekat rumah Joli ;)
Bakso Klewer atau Prawirorejo, enak karena komplit ada tahu isi, daging, pangsit goreng dan babat, tapi vetsinnya sangat terasa.
Bakso Pasar Klewer
Bakso Babi di Warungmiri, dekat SMAN3 Solo
Bakso, siomay, tahu isi terbuat dari daging babi. Sebenarnya baksonya tidak seberapa enak, tetapi usus babi-nya hmmm... dan bakso gorengnya Clair my daughter sangat suka
Bakso Rusuk di Palur
Sangat terkenal, tetapi Joli nggak seberapa suka, karena kuahnya terlalu berminyak..
Bakso Remaja di Kartopuran, Bakso Pak Ruk di Tipes, Bakso Titoti di Honggowongso
Komplit dan murah, hal rasa standart..
Bakso Kalilarangan, di Kalilarangan, Kratonan dan Sorogenen
Bakso goreng-nya sangat enak, porsi besar, harga lumayan mahal..
Bakso gepuk di pasar nongko
Dibuat oleh emak-emak sudah tua, dinamakan bakso gepuk karena si emak membuatnya tidak dengan cara menggiling tetapi mencincang manual pakai pisau cincang besar itu loh. Selain kenyal dan enak, Joli suka ama emaknya :) meski sudah tua tapi semangatnya luar biasa. Sekarang masih hidup atau nggak ya? sudah luama nggak kesana..
Purnawan: Menurut saya TIDAK FAIR, Bakso Jogja anda bilang seenak bakso Solo. ....
Kalo mau fair, dipaparkan juga gimana rasa bakso di antara dua kota, gimana rasanya, gimana harganya, gimana porsinya, gimana tempatnya
Yeah, kata my bojo kalau menghakimi cita rasa jangan libatkan harga, porsi, dan tempat nanti jadi nggak fair lagi.
Biar Mas Bule aja yang jadi HAKIM-nya, Jadi mau nggak mau mas Bule mesti ikutan kopdarnas mas? Bagaimana?
Joli...
Nyam nyam...........
yg gambar kedua diatas itu paan se?
bakso jg ya ato siomay se? *pnasaran n jd laper pengen* ehehe...
mbrakoti sekengkel..
dReamZ, itu photo sekengkel
Sekengkel adalah tulang dan dengkul kaki sapi, sering baca di SS, kalau mikir pakai dengkul?? sebenarnya dengkul itu nggak baik buat mikir, tapi enak buat kuah bakso, kaldu bakso mempunyai rasa istimewa bila dibuat dari dengkul ;)
Selain itu bila sudah empuk, otot-otot sekaligus tulang lunak-nya hmmmm enak tenan, makan dengan cara mbrakoti (nggak ada di kamus) wuihhh.. kolesterol tak terpikirkan ;) tetep aja sikat bleh..
Sekengkel kalau ke tempat pak Min (gang belakang grand mall) selalu pesan dulu, karena pak Min hanya punya 2 buah sekengkel tiap harinya dan biasanya sudah berebut yang antri pesanan-nya..
Bakso pak Min, kenyal dan sangat terasa daging sapinya, selain itu kuahnya bening tapi tetep berasa.. wis poko-e enak tenan.. tempat meski kecil tapi bersih, harga terjangkau..
Purnawan, piye??? ada tandingannya nggak???
@ Joli: Jawaban balik
Joli: kalau nggak percaya tanya Ari_thok
Wawan: Wegah, soalnya Arithok pasti nggak objektif karena sudah ditraktir Joli. Joli wajib memberikan bukti empiris dan ayal alkitab yang mendukungnya.
Joli: Yeah, kata my bojo kalau menghakimi cita rasa jangan libatkan harga, porsi, dan tempat nanti jadi nggak fair lagi.
Wawan: Ada hubungannya dong. Coba makan bakso enak di dekat timbunan sampah buangan rumah sakit. Apakah masih enak? Soal harga, ada bakso sama-sama enak. Yang satu harganya murah, yang satunya mahal. Mana yang difavoritkan? Soal porsi, ya sama dengan soal harga itu.
------------
Communicating good news in good ways
Mentang mentang orang solo
bakso? kenapa harus dibilang bakso solo paling enak ? walau tidakdipungkiri bila sebagian besar gerobak gerobak bakso itubertuluskan bakso dengan embel embel solo...tapi apakah jadinya bakso solo ynag palingenak?
ah Joli,....mentang mentang orang Solo,..kekekeke.......hihihihi
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Smile, bukti empiris
Smile, gerobak-gerobak bakso dimana-mana banyak yang bertuliskan Bakso-Solo atau Bakso-Malang
Nampaknya memang bakso Solo dan bakso Malang terkenal enak sejak jaman dahulu kala.
Gerobak bisa jadi bukti empiris ??
melihat gambar diatas Sandman pasti ngakak karena teringat FB nya ;)
emang bener
di jakarta juga iya joli, gede2 di bikin iklannya bakso solo, malang ama wonogiri.
cuma yg jadi pertanyaan, kasian orang wonogiri. ke jakarta dorong gerobak segitu gede buat jualan...jgn2 di wonogiri dah gak laku ya? hahahaha...
ngomong2 di jakarta ama bekasi ada dagangan baru eksport nih dari solo....byk orang dah jualan nasi kucing.
anehnya gw suka bgt, apalagi akhir klo dompet lagi tongpes.
jakarta emang gak ada keren2nya....yg dibanggain jakarta cuma 2 macet ama banjir....besok gw bikin bakso macet ama bakso banjir kali ye..khas jakarta.
hahahahahahahhah.....
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
fan
memang kalo sudah ngomong selera lidah itu kadang bisa lebih fanatik daripada agama.. apalagi orang solo memang fasis kalo soal makanan hehehehe... hidup bakso Solo!!! :P
Don't Swallow the Press
Kesamaan
Dalam beberapa hal, kehidupan spiritualitas itu mirip dengan menggemari bakso. Soal "rasa", bisa menentukan favouritism.
------------
Communicating good news in good ways
Perseteruan antar penggemar bakso
Wah wah,
Jadi keputusannya gimana nih? Mana yang paling enak? Ayo adu ilmu lagi biar ilmu perbaksoannya jadi makin mantaf.
@Pak Pur & C' Joli : Thanks info-infonya. Ntar di coba deh abis gajian. :D
Sementara ini juara paling enak (menurut selera istri dan teman-teman dari Semarang) masih dipegang oleh bakso kalilarangan. Cuman ya emang larang (mahal) beneran
coldwind, di semarang
Coldwind, di Semarang, ada bakso yang enak tapi cuma baksonya thok loh ya, tanpa kuah, hanya glindingan bakso, di gang Hawa. Clair anak Joli bisa tambah terus kalau makan bakso gang Hawa, my bojo dulu juga sangat suka (sekarang vegi nggak makan daging)
Coba-lah, tapi pesen dulu..
sama-sama enak.
Menurut saya baik yang di Jogja sama yang di Solo itu sama-sama enak,karena yang jualan di jogja belajarnya di solo,,,ha ha ha ha
Tuhan Yesus memberkati
Siapa lebih berkenan?
Perdebatan soal mana yang lebih enak: bakso Solo atau Bakso Jogja, mengingatkan saya pada humor yang dilontarkan para romo pastur.
Suatu kali dua imam Katolik yang berasal dari ordo Serikat Jesus [SJ] dan ordo Projo [PR] sedang berdebat seru: ordo mana yang lebih berkenan kepada Tuhan? Masing-masing lihai membangun argumentasi dan tangkas menyitir ayat alkitab sebagai ordo yang lebih berkenan kepada Tuhan. Perdebatan itu akhirnya deadlock.
Maka, mereka sepakat untuk mengirim SMS kepada Yesus. Intinya, meminta Yesus sebagai hakim: siapakah di antara mereka yang paling benar?
Datanglah balasan dari Yesus:
Semua ordo itu berkenan kepada-Ku, karena telah melayani Aku dengan sepenuh hati. Kalian tidak usah berdebat lagi tentang ordo siapa yang lebih berkenan kepadaKu.
tertanda
Yesus Kristus, SJ
------------
Communicating good news in good ways
Tertanda. SJ
tertanda
Yesus Kristus, SJ
Ha ha ha ha,,,sampai sakit perut ketawa nih mas Wawan.
soalnya ngga fair ada SJ nya dibelakang nama Yesus.Sama dengan bakso Jogja tapi belajarnya di Solo.Ha ha ha ha....
Salam
Tuhan Yesus memberkati
Bakso dalam celana, enak.
Jangan melupakan Wonogiri jika memperbincangkan soal bakso.
Jangan melupakan China bila bicara bakso, karena asal usul bakso dari sono.
BAK = Babi.
BAKSO = SO pakai babi.
Seperti juga BAKMI, MI pakai Babi, kalau bahasa Jepunnya MIYABI.
Kenapa banyak yang suka bakso? Darimana inspirasi bakso yang berbentuk bulat itu?
Laki-laki jangan melupakan "bakso"nya, yang kemana saja selalu dibawa. Perempuan menyukai bakso karena laki-laki mempunyainya.
Akhirnya, bakso enak memang tergantung lidah. Bakso nikmat tergantung perut. Enak dan nikmat tergantung siapa yang nraktir ha ha ha ha....
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat