Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Satu Lagi Tinjauan Mengenai Bahasa Roh
Membaca beberapa blog di sabda space ini sangat menarik, terutama yang membahas mengenai bahasa roh, yang berlanjut menjadi diskusi dan perdebatan yang panjang lebar...benar-benar menarik.
Supaya jadi tambah ramai, diskusi dan perdebatannya, saya jadi tertarik juga untuk menyajikan satu tulisan mengenai bahasa roh, yang saya kumpulkan dari beberapa sumber, maklum belum begitu ahli dalam menulis, jadi masih dalam taraf memulung, memilah, menganalisa dan merangkum menjadi satu tulisan setelah ditimbang dengan batu timbangan yang benar yaitu Alkitab. Versi ringkas tulisan ini pernah saya sajikan dalam warta jemaat gereja saya (aliran Pentakosta) ketika saya masih tinggal di Margasari Kab. Tegal. Jelas, pasti menuai protes dan kritik dari banyak orang, tetapi Pendeta saya yang sangat bijaksana tetap menghargai tulisan ini. Beliau malah meminta saya menulis lebih banyak lagi, tetapi sayangnya karena tuntutan pekerjaan saya harus pindah kerja ke lain daerah.
Silahkan menilai tulisan yang saya beri judul : Tinjauan Alkitabiah Mengenai Bahasa Roh di bawah ini :
TINJAUAN ALKITABIAH MENGENAI BAHASA ROH
Roh Kudus, adalah kekal. Dia Maha Hadir, tetapi datang ke dalam dunia ini dengan cara istimewa, yang terjadi pada hari Pentakosta. Roh Kudus datang untuk memelihara Gereja sampai waktu kedatangan Kristus yang kedua. Roh Kudus menolong pribadi orang-orang percaya dan menyatakan panggilan bagi orang-orang yang percaya pada Perjanjian Baru.
Sejak awal tahun 1900an, ada penekanan baru mengenai karya Roh Kudus dan karena peranan-Nya yang khusus dalam kehidupan orang-orang percaya, maka sangat baik untuk selalu memperhatikan pribadi dan karya Roh Kudus. Namun demikian, bukannya menekankan pada karya Roh Kudus yang mencakup hal yang sangat luas, banyak gereja-gereja Karismatik, kebangungan rohani, kelompok Karismatik Katolik dan gereja-gereja aliran Pentakosta, terlalu menitikberatkan hanya pada bahasa roh. Ini merupakan cara pandang yang tidak seimbang dan memerlukan penelitian lebih lanjut di bawah terang Alkitab.
Apa Itu Bahasa Roh?
“Berbicara dalam bahasa roh” merupakan terjemahan dari bahasa Yunani “Lalein heterais glossais”. Ini berarti seseorang yang berbicara dengan bahasa yang dia sendiri tidak mengerti. Ini jelas berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh si pembicara, yang melaluinya Allah mengkomunikasikan Injil dan kebenaran-kebenaran ilahi kepada pendengarnya (Kis. 2:4, 1Kor. 12:28). Dalam Kisah Para Rasul, orang-orang mendengar para rasul berbicara dengan bahasa dari tempat asal para pendengar tersebut. Dalam hal ini, jelas bahwa para rasul menggunakan bahasa manusia yang tidak dipahami oleh para rasul, tetapi dimengerti oleh pendengar-pendengar yang berasal dari negeri-negeri lain.
Alkitab menjelaskan bahwa berbicara dalam bahasa roh adalah karunia dari Tuhan yang memiliki dua aspek :
1. Sebagai tanda.
2. Sebagai karunia rohani.
Oleh sebab itu, kita harus meninjau bahasa roh dari dua aspek tersebut di atas.
1. Bahasa Roh Sebagai Tanda
Referensi pertama mengenai bahasa roh, terdapat dalam Yesaya 28:11,12 dimana dinyatakan bahwa bahasa-bahasa asing tersebut sebagai tanda bagi bangsa Yahudi. Kemudian dalam 1Kor. 14:22, Alkitab mengatakan bahwa bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang percaya, tetapi untuk orang yang tidak percaya. Dari dua pernyataan dalam Alkitab ini, kita bisa simpulkan bahwa ketika Allah menggunakan bahasa roh sebagai suatu tanda, itu dimaksudkan sebagai tanda kenabian untuk orang-orang Yahudi yang tidak percaya. Itu adalah tanda penghakiman dan juga panggilan untuk kembali kepada jalan Tuhan.
Pentingnya Tanda :
Bangsa Yahudi adalah umat pilihan Allah, tetapi mereka selalu menyimpang dari kehendak Tuhan sehingga terpisah dari Tuhan. Sebagai konsekuensinya, Allah mengirim mereka dalam perbudakan, tetapi tetap mengasihi mereka. Allah mengirimkan hukuman sekaligus undangan kepada mereka. Tanda dari hal ini adalah umat Allah diperintah oleh bangsa-bangsa yang berbahasa asing (Yesaya 28:11, 12, Ulangan 28:49, Yeremia 5:15). Dengan demikian, secara profetis salah satu tujuan dari bahasa roh adalah tanda bagi bangsa Yahudi bahwa mereka sedang dihakimi oleh Allah dan bahwa mereka harus berbalik kepada Allah.
Kita baca dalam Alkitab bahwa bangsa Yahudi menghendaki tanda (Mat. 24:3, Luk. 23:8, Yoh. 6:30, 1Kor. 1:22). Ini merupakan sifat unik dari umat Yahudi dan Allah menggunakan bahasa-bahasa asing (bahasa roh) sebagai suatu tanda untuk berkomunikasi dengan mereka.
Alkitab menjelaskan bahwa kepada umat Yahudi diberikan tanda lain ketika nubuat nabi Yoel (Yoel 2:28-32) digenapi pada hari Pentakosta (Kis. 2:16-21). Ketika melaksanakan tugas-Nya di dunia, Tuhan Yesus telah memberikan informasi mengenai apa yang akan terjadi pada hari Pentakosta (Mar. 16:17).
Dengan demikian, jelas bahwa bahasa roh adalah tanda profetis yang digunakan Allah sebagai tanda untuk berkomunikasi dengan umat pilihan-Nya. Yesaya mengatakan bahwa ketika Allah mencurahkan Roh Kudus kepada umat-Nya di akhir zaman, dan ketika mereka memberitakan Injil dengan bahasa-bahasa lain selain Yahudi, ini merupakan tanda dan peringatan bagi umat Yahudi yang tidak percaya. Tuhan Yesus juga menjelaskan bahwa tanda ini akan ditunjukkan kepada orang-orang yang tidak percaya, ketika orang-orang percaya berbicara dengan bahasa-bahasa asing yang tidak mereka mengerti. Ketika orang-orang percaya Yahudi menerima Roh Kudus pertama kali dengan cara yang istimewa pada hari Pentakosta, ini merupakan pernyataan profetis bahwa Firman Allah digenapi.
Sejarah:
Kita menerima catatan sejarah mengenai pencurahan Roh Kudus dan karunia bahasa roh di dalam Kisah Para Rasul. Ada tiga kejadian yang tercatat di dalam buku ini mengenai orang-orang yang berbahasa asing. Tiga kejadian ini tercatat dalam :
Ø Peristiwa hari Pentakosta (Kis. 2:1-13)
Ø Peristiwa di rumah Kornelius (Kis. 10:40-43)
Ø Peristiwa yang terjadi di Efesus (Kis. 19:1-7)
Alkitab menjelaskan bahwa dari tiga kejadian ini, karunia bahasa roh adalah tanda bagi umat Yahudi.
- Bahasa Roh Saat Hari Pentakosta
Tuhan Yesus telah berjanji kepada murid-murid-Nya untuk mengirimkan Roh Kudus dengan cara yang istimewa (Yoh. 14:26, 16:7-15, Kis. 1:5, 8), dan janji-Nya ini digenapi pada hari Pentakosta dengan cara yang unik. Peristiwa hari Pentakosta dikatakan unik karena :
Ø Lidah-lidah api tidak pernah terlihat pada peristiwa lain ketika mereka berbahasa roh.
Ø Begitu juga dengan suara angin yang keras, tidak terdengar pada peristiwa lain.
Bahasa roh pada hari Pentakosta membantu orang-orang Yahudi dari negeri-negeri asing (yang berkumpul di Yerusalem) untuk mendengar pernyataan Allah dalam bahasa-bahasa selain Yahudi, yang biasa mereka dengar setiap hari (Kis. 2:11). Ketika Allah Roh Kudus datang kepada para rasul, mereka menyembah dan memuliakan Allah dalam berbagai bahasa karena menyembah Allah merupakan hal yang utama dalam perkumpulan ibadah orang-orang Yahudi (Kel. 15:11, Maz. 26:6, 40:4, 77:12-14, Yes. 25:1).
Ketika orang-orang Yahudi yang tersebar di berbagai negeri non Yahudi mendengar orang-orang Galilea (para rasul) berbicara mengenai kemuliaan Allah dengan bahasa dari negeri tempat asal mereka, tercengang-cenganglah mereka (Kis. 2:12). Di sini, Alkitab menggunakan kata “DIALECTOS” untuk bahasa roh (Kis. 2:6, 8). Kata “dialectos” mewakili bahasa yang benar-benar digunakan oleh sekelompok orang di daerah tertentu. Walaupun bahasa Ibrani merupakan bahasa pertama yang digunakan oleh orang Yahudi, namun orang-orang Yahudi yang tersebar di berbagai negeri telah menggunakan bahasa dari negeri-negeri itu sebagai bahasa pertama mereka. Ketika para rasul menjelaskan pesan Ilahi menggunakan bahasa-bahasa itu, semua orang jelas takjub dan termangu-mangu. Karena hal yang demikian belum pernah terjadi dan karena terdapat kerumunan orang yang sangat banyak, mereka menyangka orang-orang itu sedang mabuk. Selanjutnya Roh Kudus menggerakkan Rasul Petrus untuk bangkit berdiri dan memberikan penjelasan bahwa kejadian tersebut merupakan penggenapan dari nubuat nabi Yoel yang sedang ditunggu-tunggu oleh orang Yahudi.
Rasul Petrus menekankan hal-hal sebagai berikut :
Ø Roh Kudus yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus Kristus (Kis. 1:8), akhirnya datang dengan cara yang istimewa pada hari Pentakosta, dan ini merupakan tanda yang khusus kepada orang-orang Yahudi yang tidak percaya.
Ø Ini merupakan fakta sejarah bahwa Roh Kudus diberikan dengan cara yang istimewa kepada semua orang yang diselamatkan melalui iman kepada Kristus (Kis. 10:43, Rom. 8:23).
Ø Ini merupakan tanda bahwa Baptisan Roh Kudus yang dinubuatkan oleh Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus Kristus, telah digenapi (Mat. 3:11, Kis. 1:5, 8).
Ø Apa yang diucapkan oleh orang-orang ini bukan celotehan yang tak berarti, tetapi benar-benar bahasa yang digunakan di negeri-negeri tempat orang Yahudi terbuang (Kis. 10:40-46).
- Bahasa Roh di Rumah Kornelius
Peristiwa bahasa roh yang kedua, terjadi di rumah Kornelius. Ini juga merupakan kejadian yang unik. Inilah pertama kalinya Injil diberitakan kepada orang non Yahudi setelah Pentakosta. Orang-orang Yahudi yang percaya, perlu memahami bahwa Allah membawa orang-orang non Yahudi ke dalam kelompok orang percaya, yang disebut gereja. Dengan demikian, Allah Roh Kudus memberikan karunia bahasa roh kepada orang-orang non Yahudi ini, dengan maksud khusus untuk memberikan tanda kepada orang Yahudi (Kis. 10:43).
Melalui tanda ini dan penglihatan yang dinyatakan kepada Petrus sebelumnya, menyatakan bahwa baik orang Yahudi maupun non Yahudi yang percaya, disatukan menjadi bagian dalam tubuh Kristus. Dengan demikian, bahasa roh yang diucapkan oleh orang-orang non Yahudi di rumah Kornelius, merupakan tanda bagi orang Yahudi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai bahasa roh yang terjadi di rumah Kornelius :
Ø Setelah Tuhan Yesus naik ke surga, para rasul harus menunggu untuk menerima Roh Kudus. Namun tidak demikian di rumah Kornelius, mereka tidak harus menunggu.
Ø Tidak seperti yang terjadi pada hari Pentakosta, di rumah Kornelius tidak ada suara deru angin dan tidak ada lidah-lidah nyala api.
Ø Tidak seperti yang dilakukan oleh Rasul Petrus dan Yohanes pada orang-orang Samaria (Kis. 8:17), serta yang dilakukan Rasul Paulus pada murid-murid Yohanes Pembaptis (Kis. 19:1–7), tidak ada penumpangan tangan untuk menerima Roh Kudus.
- Bahasa Roh Pada Murid-Murid Yohanes Pembaptis di Efesus :
Di Efesus, terdapat beberapa orang murid Yohanes Pembaptis. Yang terjadi di sini juga unik. Ketika murid-murid Yohanes Pembaptis ini menerima baptisan pertobatan, mereka sama sekali tidak mengetahui mengenai Roh Kudus dan Perjanjian Baru untuk gereja yang dimulai pada hari Pentakosta. Ketika murid-murid ini mendengar mengenai Injil Kristus, mereka segera menerima Kristus sebagai Juru Selamat dan menerima baptisan orang percaya. Selanjutnya, ketika Rasul Paulus menumpangkan tangan ke atas mereka, mereka menerima Baptisan Roh Kudus. Ini untuk menunjukkan bahwa murid-murid Yohanes Pembaptis juga diterima di dalam gereja ketika mereka menerima Kristus sebagai Juru Selamat.
Roh Kudus turun atas orang-orang pada banyak kejadian, namun karunia bahasa roh hanya dicatat dalam tiga kejadian tersebut di atas. Kita dapat sampai pada kesimpulan deduktif dari tiga kejadian yang tercatat dalam Alkitab tersebut :
Ø Mengenai menunggu untuk menerima Roh Kudus: para rasul menunggu di Yerusalem untuk menerima Roh Kudus, karena Tuhan Yesus memerintahkannya (Kis. 1:5-8, 2:1-4). Mereka berbicara dalam berbagai bahasa ketika Roh Kudus turun atas mereka. Roh Kudus tidak datang karena mereka menunggu, tetapi mereka menunggu karena diperintahkan oleh Tuhan, sampai janji-Nya digenapi. Dengan demikian, menunggu bukanlah syarat untuk menerima Roh Kudus. Karena masa menunggu ini tidak terjadi pada dua peristiwa lain mengenai bahasa roh. Dengan demikian, ritual / kebaktian doa sepuluh hari untuk menunggu turunnya Roh Kudus, kurang kuat dasar Alkitabiahnya.
Ø Penumpangan tangan untuk menerima Roh Kudus: saat pertama kali Roh Kudus turun atas orang-orang percaya dengan cara yang istimewa, adalah di hari Pentakosta. Dalam hal ini, tidak ada hubungannya dengan penumpangan tangan. Orang-orang Samaria menerima Roh Kudus setelah penumpangan tangan (Kis. 8:14-18), tetapi tidak ada catatan dalam Alkitab bahwa mereka berbahasa roh. Namun demikian, ada juga kejadian penumpangan kepada murid-murid Yohanes Pembaptis dan mereka menerima karunia bahasa roh (Kis. 19:1-7). Jelas disini, Alkitab tidak menempatkan penumpangan tangan sebagai hal yang utama untuk menerima Roh Kudus, atau untuk menerima karunia bahasa roh, atau untuk menerima Baptisan Roh Kudus. Maka jelaslah bahwa Roh Kudus bergerak dan bekerja dalam berbagai kejadian, dalam berbagai cara, seturut kehendak-Nya sebagai Pribadi Yang Maha Kuasa (1Kor. 12:11).
Evaluasi mengenai Karunia Bahasa Roh Sebagai Suatu Tanda:
Alkitab tidak pernah menekankan mengenai bahasa roh sebagai suatu tanda utama dari Baptisan Roh Kudus atau tanda kepenuhan Roh Kudus. Kecuali tiga kejadian yang tercatat di dalam Kisah Para Rasul, bahasa roh sebagai tanda, tidak dicatat di bagian lain dalam Perjanjian Baru. Karunia bahasa roh juga tidak disebutkan sebagai tanda kepenuhan Roh Kudus. Orang-orang Samaria yang menerima Roh Kudus setelah penumpangan tangan (Kis. 8:16), tidak disebutkan dalam Alkitab bahwa mereka berbicara bahasa roh.
Jelaslah dari catatan dalam Alkitab bahwa bahasa roh tidak diucapkan oleh semua orang yang menerima Roh Kudus. Tiga ribu orang yang bertobat pada hari Pentakosta (Kis. 2:41-47) semua menerima Roh Kudus melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus, tetapi tidak disebutkan bahwa mereka semua berbicara bahasa roh.
Karena dr. Lukas adalah seorang penulis yang sangat teliti, pasti Roh Kudus menggunakan ketelitiannya untuk memberikan catatan yang akurat kepada kita mengenai apa yang terjadi pada hari Pentakosta tersebut. Karena Lukas menulis dengan inspirasi dari Roh Kudus, dapat dipastikan juga bahwa informasi utama mengenai pertobatan 3000 orang tersebut dicatat secara akurat dan tidak ada informasi utama lain yang terlewatkan.
Jika kita menguji sejarah dan teologi mengenai karunia bahasa roh, jelas dari Alkitab diungkapkan bahwa hal ini merupakan karunia dari Tuhan yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang Yahudi yang tidak percaya. Ini merupakan tanda bagi mereka. Jika seorang berbicara dengan bahasa yang belum pernah dipelajari, dan Tuhan menggunakannya sebagai tanda untuk orang-orang Yahudi, maka jelaslah bahwa ini merupakan karunia. Kita lihat bahwa Tuhan menggunakan karunia ini untuk berkomunikasi dengan orang Yahudi pada hari Pentakosta, di rumah Kornelius dan di Efesus. Masing-masing mengandung informasi yang penting bagi orang Yahudi.
Bila kita pelajari bagian-bagian dalam Kisah Para Rasul, jelaslah bahwa penggunaan bahasa roh sebagai tanda, segera berhenti pada zaman gereja mula-mula. Selanjutnya, tidak ada catatan mengenai penggunakan bahasa roh sebagai tanda, selama perkembangan gereja mula-mula.
Bahasa roh muncul kembali beberapa tahun kemudian, di jemaat Korintus. Di situ kita lihat aspek lain mengenai karunia bahasa roh. Bahasa roh bukan lagi sebagai tanda tetapi sebagai karunia rohani yang digunakan secara berulang-ulang oleh penerima karunia ini. Kita perlu mempelajari aspek ini secara lebih detail.
2. Bahasa Roh Sebagai Karunia Rohani
Pengajaran / doktrin mengenai kehidupan berjemaat, dipaparkan secara rinci dalam 21 surat-surat. Allah Roh Kudus memberikannya kepada kita melalui penulis-penulis yang menerima ilham / inspirasi (2Tim. 3:16), untuk mengarahkan kehidupan jemaat orang percaya. Dengan demikian, semua ajaran-ajaran utama mengenai gereja yang diperlukan oleh orang-orang percaya, ada dalam 21 surat-surat tersebut. Dari 21 surat, Tuhan hanya menjelaskan mengenai bahasa roh dalam surat 1 Korintus saja. Karunia bahasa roh tidak dibahas dalam surat-surat lain, walaupun dalam surat-surat tersebut membahas mengenai karunia-karunia rohani secara terperinci.
Dalam surat 1 Korintus, pembahasan mengenai bahasa roh hanya pada pasal 12 sampai 14 saja. Mari kita mempelajari bagian-bagian tersebut.
Pentingnya Bahasa Roh secara Doktrin
Di atas, kita telah mempelajari mengenai latar belakang sejarah mengenai bahasa roh pada zaman gereja mula-mula. Bagian-bagian dalam surat Korintus menjelaskan aspek doktrinal mengenai hal-hal tersebut di bawah ini :
Ø Bahasa roh adalah karunia rohani :
Alkitab jelas mengatakan bahwa bahasa roh yang terjadi di jemaat Korintus adalah karunia rohani (1Kor. 12:10, 28, 30; 13:8; 14:23). Pasal 12 juga mengingatkan orang-orang percaya bahwa semua orang dalam jemaat tidak mendapat karunia yang sama (1Kor. 12:4-11).
Ø Bahasa roh bukan celotehan tak berarti, tetapi bahasa yang mempunyai arti dan harus dinyatakan dengan jelas (1Kor. 14:9-10). Semua bahasa mempunyai kata-kata, kalimat dan tata bahasa yang jelas. Karunia bahasa roh, menggunakan bahasa manusia yang tidak pernah dipelajari sebelumnya oleh orang yang mengucapkannya. Kita perlu catat disini bahwa kata Yunani yang digunakan untuk bahasa roh adalah GLOSSA, yang menunjukkan bahasa sesungguhnya.
Ø Roh Kudus dan Alkitab hanya mengizinkan dua atau paling banyak tiga orang menggunakan bahasa roh dalam pertemuan jemaat (1Kor. 14:27). Mereka harus berbicara satu per satu, tidak bersamaan. Jika banyak orang berbahasa roh secara bersamaan, ini tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.
Ø Harus ada orang yang menafsirkannya. Jika tidak ada orang yang bisa menafsirkan, bahasa roh tidak boleh digunakan dalam jemaat (1Kor. 14:28). Ini aturan yang ditetapkan secara ketat dalam Kitab Suci, bahwa hanya satu orang yang boleh berbicara bahasa roh dalam satu waktu, dan harus ada yang mengartikannya (1Kor. 14:27).
Ø Firman Allah tidak mengizinkan perempuan berbicara bahasa roh dalam jemaat dan mereka sangat dilarang untuk menggunakan karunia ini dalam jemaat (1Kor. 14:34). Perempuan yang berbicara bahasa roh dalam jemaat, jelas-jelas bertentangan dengan Kitab Suci.
Ø Bila Alkitab mengatakan bahasa roh akan berhenti (1Kor. 13:8), jelas bahwa bahasa roh bukan karunia yang bersifat kekal untuk jemaat.
Ø Secara mendasar, karunia bahasa roh bukan tanda menerima Roh Kudus, Baptisan Roh atau kepenuhan Roh Kudus. Sebaliknya, karunia rohani ini hanya diberikan kepada orang-orang tertentu untuk tujuan-tujuan yang khusus (Kis. 2:4).
Ø Bahkan ketika karunia rohani ini diberikan kepada orang-orang percaya dalam jemaat, tujuan utamanya adalah orang-orang yang tidak percaya. Kegunaan utamanya bukan untuk menguatkan orang-orang percaya (1Kor. 14:4, 21-22).
Ø Alkitab menjelaskan bahwa karunia bahasa roh harus diuji jika perlu. Karunia ini tidak boleh digunakan secara bersama-sama, karena jika banyak orang berbicara bahasa roh secara bersama-sama, hal ini akan menimbulkan ejekan dan bukan keteguhan rohani (1Kor. 14:23). Ini tata tertib yang diperintahkan Tuhan, bahwa bahasa roh hanya boleh diucapkan oleh satu orang pada satu waktu di dalam jemaat (1Kor. 14:27).
Ø Roh Kudus menempatkan karunia bahasa roh dalam urutan terakhir karunia-karunia rohani (1Kor. 12:28). Dengan kata lain, karunia bahasa roh bukan karunia utama dalam gereja.
Ø Alkitab mengingatkan orang-orang percaya untuk berusaha memperoleh karunia-karunia yang utama (1Kor. 12:31), bukan mengejar karunia bahasa roh.
Karunia bahasa roh merupakan penggenapan nubuatan Allah dalam Perjanjian Lama (1Kor. 14:22). Mereka yang berbahasa roh saat hari Pentakosta berbicara mengenai kemuliaan Allah. Namun demikian, tidak seperti nubuat, bahasa roh tidak digunakan untuk mengkomunikasikan pengajaran atau informasi di dalam gereja. Tujuan utama Surat 1 Korintus, bukan untuk mendorong jemaat menggunakan bahasa roh. Sebaliknya, surat ini ditujukan kepada jemaat yang salah menggunakan karunia bahasa roh. Instruksi-instruksi dalam Surat 1 Korintus adalah untuk mengendalikan dan mengatur penggunaan karunia-karunia rohani dalam jemaat.
Aturan-aturan tersebut sangat diperlukan karena jemaat Korintus sangat mengutamakan bahasa roh, sehingga muncul penyimpangan, perselisihan, hawa nafsu dan kesombongan rohani (1Kor. pasal 1 – 11).
3. Bahasa Roh Bersifat Sementara
Alkitab mengatakan bahwa “bahasa roh akan berhenti” (1Kor. 13:8). Jelas disini bahwa bahasa roh bukan karunia rohani yang bersifat kekal untuk jemaat. Sifat sementara dari bahasa roh ini dapat dipahami melalui uraian di bawah ini :
- Kita tidak melihat karunia bahasa roh diberikan sebelum hari Pentakosta. Banyak orang percaya dan para rasul sebelum hari Pentakosta dan banyak dari antara mereka hidup dengan penuh Roh Kudus namun tidak berbahasa roh (Luk. 1:15, 35; 2:40). Para rasul yang berbicara bahasa roh pada hari Pentakosta tidak berbicara bahasa roh sebelum hari Pentakosta. Rasul Paulus berbicara bahasa roh setelah hari Pentakosta (1Kor. 14:38). Namun demikian, dia tidak memandang karunia ini secara berlebihan (1Kor. 14:19).
- Bahasa roh adalah tanda, terutama bagi orang Yahudi (Yes. 28:11). Dalam 1 Korintus 14:21, 22 kita melihat nubuatan ini digenapi. Alkitab tidak menetapkan untuk mengulangi penggenapan nubuat ini.
4. Hal-Hal Lain Mengenai Bahasa Roh
Hal-hal lain mengenai bahasa roh yang bisa kita lihat dalam Alkitab, dapat dilihat dalam daftar di bawah ini :
- Bahasa roh bukan karunia yang utama dan bukan karunia yang paling utama (1Kor. 12:28-31). Bahasa roh hanya menempati urutan terakhir dalam daftar karunia-karunia rohani. Lebih lanjut, surat-surat selain surat Korintus tidak mencantumkan karunia bahasa roh dalam daftar karunia-karunia rohani. Bahkan disebutpun tidak.
- Alkitab tidak mengatakan bahasa roh sebagai bukti atau tanda keselamatan. Bahasa roh disebutkan sebagai salah satu dari banyak karunia rohani (1Kor. 12:4, 28). Dengan demikian, jika seseorang mengatakan bahwa semua orang dalam jemaat harus berbahasa roh, atau harus mencari karunia bahasa roh, orang tersebut mengajarkan hal yang bertentangan dengan Alkitab dan menambah-nambahkan apa yang diajarkan Alkitab.
- Karena bahasa roh hanya dibahas 3 kali dalam Kisah Para Rasul dan hanya dalam surat 1 Korintus, sementara surat-surat lain tidak membahas hal ini, maka jelas bahwa karunia ini tidak boleh dipandang secara berlebihan, seperti yang dilakukan pada gereja-gereja zaman ini.
- Memiliki karunia bahasa roh, bukan tanda yang penting untuk menilai kerohanian seseorang. Contoh yang paling tepat adalah gereja di Korintus. Karunia bahasa roh digunakan oleh banyak orang yang hidup menuruti hawa nafsu dan tidak rohani. Terlebih lagi, di jemaat Korintus bahasa roh digunakan diluar Roh Kudus dan menyimpang dari batasan-batasan ketertiban rohani. Inilah alasan Rasul Paulus menulis surat 1 Korintus, dan menulis koreksi-koreksinya dalam 1 Korintus pasal 12 sampai 14..
- Alkitab tidak menekankan bahasa roh sebagai tanda utama dari Baptisan Roh Kudus. Alkitab mencatat tiga peristiwa ketika Roh Kudus datang ke atas anak-anak Allah, sehingga mereka berbahasa roh. (Kis. 1, 9, 10). Tetapi Alkitab mencatat juga bahwa ketika Roh Kudus datang atas anak-anak Allah, tidak disertai dengan bahasa roh (Kis. 2:37-47, 8:24-17). Selanjutnya, Alkitab menjelaskan bahwa setiap orang yang menerima Kristus sebagai Juruselamat, dibaptis oleh Roh Kudus (1Kor. 12:13; Rom. 8:23). Dengan demikian, menurut Alkitab walaupun semua orang yang percaya pada Perjanjian Baru telah dibaptis oleh Roh Kudus, hanya sedikit dari orang-orang ini yang berbicara dalam bahasa roh.
5. Bahasa Malaikat?
Beberapa orang mengatakan bahwa bahasa roh serupa celotehan yang tak dimengerti artinya karena ini adalah bahasa malaikat (1Kor. 13:1), dan berbeda dengan bahasa manusia. Mereka mengatakan bahwa tidak ada salahnya mengucapkan kata-kata ini di dalam gereja.
Bahasa roh digunakan dalam gereja mula-mula secara benar, ketika aturan-aturannya dipatuhi. Tidak ada bagian di dalam Alkitab yang menyatakan bahwa bahasa roh adalah celotehan yang tak berarti. Sebaliknya, tercatat di dalam Alkitab, jika para malaikat berbicara, mereka menggunakan bahasa yang jelas dan dimengerti artinya (Luk. 1:11, 28; 24:4). Dengan demikian, jelas bahwa bahasa malaikat bukan celotehan yang tak berarti.
Bahasa roh adalah karunia yang diucapkan dengan bahasa yang jelas oleh seseorang yang belum pernah mempelajari bahasa tersebut. Ucapannya jelas mengungkapkan pesan-pesan Ilahi dan bukan kata-kata celotehan tak berarti yang diulang-ulang.
6. Apakah Bahasa Roh Masih Ada Zaman Ini
Telah kita lihat dalam Alkitab bahwa bahasa roh adalah karunia rohani, yang diberikan sebagai tanda bagi orang Yahudi. “Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat” (1Kor. 1:22). Telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama bahwa Allah akan memberikan tanda bahasa-bahasa asing kepada orang Yahudi dan pada hari Pentakosta nubuat ini digenapi (Kis. 2:1-13). Peristiwa bahasa roh yang kedua, terjadi di rumah Kornelius dan ini juga tanda bagi orang Yahudi yang telah menerima Perjanjian Baru, bahwa orang-orang percaya non Yahudi juga disatukan dalam tubuh Kristus (Kis. 10:47).
Hal-hal berikut perlu diperhatikan :
- Bahasa roh akan berhenti (1Kor. 13:8). Alkitab menyatakan secara jelas bahwa karunia nubuat dan pengetahuan diberikan Allah untuk mengomunikasikan pesan-pesan Illahi-Nya kepada manusia. Jelas juga dinyatakan bahwa karunia-karunia ini, termasuk bahasa roh, suatu saat akan berhenti. Pernyataan Illahi, diberikan sebagian demi sebagian kepada manusia melalui para nabi (Ibr. 1:1). Namun demikian, saat ini Firman Allah telah lengkap tersusun dalam Kanon Alkitab, dengan demikan karunia-karunia lain untuk berkomunikasi, termasuk bahasa roh telah berhenti. Karunia-karunia yang mengkomunikasikan pesan-pesan Illahi secara sebagian akan berhenti saat Firman Allah yang lengkap telah sampai kepada manusia (1Kor. 13:9-10). Dengan demikian, tidak ada lagi karunia-karunia yang bersifat sementara, setelah Kitab Wahyu ditulis.
- Apakah bahasa roh yang saat ini ada berasal dari Allah? Gereja-gereja Pentakosta, Karismatik, New Age, kelompok kebangunan rohani, dan lain-lain menitikberatkan pada bahasa roh, penyembuhan dan nubuat. Namun demikian, penting untuk meneliti apakah bahasa roh, nubuat dan mujizat yang terjadi berasal dari Allah. Kita tidak boleh lupa bahwa tukang-tukang sihir pada zaman Musa bisa melakukan mujizat-mujizat seperti yang dilakukan Allah melalui Musa. Dengan demikian, tidak semua kejadian ajaib dan mujizat berasal dari Allah.
Berdasarkan Alkitab, kita bisa sampai pada kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
- Banyak orang mengajarkan bahwa bahasa roh adalah bukti keselamatan. Mereka mewajibkan orang-orang dalam gereja untuk berbicara dalam bahasa roh, sebelum mereka menyatakan diri lahir baru. Praktek ini benar-benar bertentangan dengan Alkitab, karena tidak ada bagian dalam Alkitab yang menyatakan bahwa bahasa roh adalah ujian atas keselamatan seseorang.
- Banyak orang yang mengadakan ibadah untuk menunggu kedatangan Roh Kudus. Namun demikian, dalam Alkitab, Tuhan hanya memerintahkan para Rasul untuk menunggu turunnya Roh Kudus. Tidak ada bagian dari 21 surat-surat yang mengatakan bahwa anak-anak Allah menunggu turunnya Roh Kudus. Kenyataannya, Roh Kudus adalah karunia sulung yang diterima oleh setiap orang percaya (Rom. 8:23; 1Kor. 12:3; Efe. 1:13, 14).
- Dalam gereja-gereja yang mengajarkan bahasa roh, kita melihat orang-orang berbahasa roh secara bersama-sama. Namun demikian, Alkitab memerintahkan hanya satu orang saja berbahasa roh pada satu saat (1Kor. 14:27).
- Dalam gereja-gereja ini, orang-orang diharuskan menerima karunia bahasa roh. Namun demikian, Alkitab mengajarkan bahwa bahasa roh adalah karunia rohani yang diberikan kepada orang-orang tertentu, dengan tujuan-tujuan tertentu sesuai kehendak Roh Kudus (1Kor. 12:4-7, 11, 13, 29-31).
- Seringkali bahasa roh yang diucapkan adalah beberapa kata-kata celotehan yang tak berarti, tetapi mempunyai pola yang sama dan diulang-ulang. Sedangkan Alkitab mengajarkan bahwa bahasa roh adalah bahasa yang sesungguhnya yang tidak dipelajari sebelumnya (Kis. 2:1-13; 1Kor. 14:19).
- Kita seringkali temukan bahwa para perempuan berbicara bahasa roh. Ini bertentangan sama sekali dengan perintah Alkitab, bahwa perempuan harus diam dalam pertemuan jemaat (1Kor. 14:34-39).
- Bahasa roh seringkali diucapkan secara bersamaan, tanpa ada yang mengartikannya. Alkitab melarang jemaat untuk mengucapkan bahasa roh bila tidak ada yang mengartikannya (1Kor. 14:28).
- Seringkali ditekankan bahwa bahasa roh adalah karunia rohani yang terbesar dan bahwa semua orang percaya harus menerima karunia bahasa roh. Namun sebaliknya, Alkitab mencatat bahwa bahasa roh sebagai karunia Roh Kudus yang paling akhir dan paling kecil nilainya (1Kor. 12:28). Alkitab ditulis dengan inspirasi oleh Roh Kudus, jadi tidak mungkin Roh Kudus mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan Kitab Suci.
Pada zaman ini banyak praktek-praktek satanic dan okultisme, seperti tertawa roh, menggonggong roh, muntah karena roh, rebah (nggeblak, bhs. jawa) karena roh dan hal-hal ajaib lain, yang mengatasnamakan Roh Kudus. Orang-orang yang percaya Alkitab, hendaknya menolak praktek-praktek satanic ini. “Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera” (1Kor. 14:33). Celakanya, banyak orang percaya yang tertarik dengan praktek-praktek semacam ini, sama seperti serangga yang tertarik nyala lampu petromax dan akhirnya mati terbakar.
7. Mengapa Bahasa Roh Sangat Populer?
Banyak alasan mengapa gerakan bahasa roh ini sangat populer, walaupun dalam banyak aspek tidak Alkitabiah:
- Kelaparan rohani:
Mulai abad 20 ada kelaparan rohani yang sangat besar pada hati manusia dan mereka mencari tanda-tanda spiritual yang kelihatan untuk memuaskannya. Bahasa roh, sebagai sesuatu yang bisa dilihat, mengatasnamakan Alkitab, Roh Kudus dan keselamatan menarik banyak orang, tanpa merenungkan sejenak apakah hal itu benar-benar sesuai dengan Alkitab.
- Tanda kerohanian:
Ketika seseorang di bawah pengaruh bahasa roh dan mengalami pengalaman ekstatik, maka selanjutnya dia dibombardir dengan pengertian bahwa bahasa roh adalah tanda utama kematangan rohani. Karena semua orang ingin matang secara rohani, maka ada tekanan yang kuat untuk mencapainya. Karena suasana emosional dalam gereja, terutama dalam ibadah 10 hari menunggu turunnya Roh Kudus, maka terbuka kesempatan untuk memanipulasi emosi jemaat, kemudian mereka sampai pada tahap ekstatik yang dapat dipengaruhi secara psikologis.
- Penerimaan:
Ketika seseorang telah masuk ke dalam kelompok yang berbahasa roh, maka berbicara dalam bahasa roh menjadi sangat penting untuk diterima dan agar bisa tetap berada dalam kelompok tersebut.
Sebagai penutup, setelah kita menelaah bahasa roh berdasarkan Alkitab, kita sampai pada kesimpulan bahwa yang terjadi pada gerakan bahasa roh saat ini, tampaknya sulit disebut sebagai karya Roh Kudus. Karena kelompok-kelompok ini melakukan hal-hal yang sama sekali bertentangan dengan Alkitab, maka sangat sulit dipercaya bahwa Roh Kudus yang menciptakan pengalaman-pengalaman ekstatik tersebut.
Roh Kudus tidak akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Alkitab karena Dialah yang menginsirasikan Alkitab pada para penulisnya, karena Dia adalah Allah yang Kekal. Dia tidak memberikan hak kepada manusia untuk menambah atau mengurangi segala hal yang telah tertulis di Alkitab (Why. 22:18,19).
Hanya Alkitab yang menjadi pedoman tertinggi bagi kita orang percaya. Jika ada pengalaman, pengajaran atau hal-hal yang bertentangan dengan Alkitab, kita seharusnya menolak hal-hal tersebut dan tetap berpegang teguh pada Alkitab.
- widdiy's blog
- Login to post comments
- 6778 reads
Nubuat berakhir, bahasa roh berhenti dan pengetahuan lenyap
1 Korintus 13:8-13
13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. 13:9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. 13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. 13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. 13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. 13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Kalau ayat ini dibaca dalam konteksnya yang akan berhenti bukan cuma bahasa roh melainkan juga nubuat dan pengetahuan. Tapi orang yang berpendapat bahasa roh tidak ada lagi di jaman ini tidak pernah mengulas mengenai berakhirnya nubuat dan pengetahuan. Lagipula yang jadi isu adalah kapan hal tersebut akan terjadi. Mereka yang bilang bahasa roh berhenti bilang yang sempurna itu Alkitab. Ini jelas penyesatan. Kenapa? Karena yang sempurna itu kalau dibaca dari ayat-ayat diatas seorang pribadi. Rasul Paulus jelas mengatakan bahwa nubuat, bahasa roh dan pengetahuan akan lenyap karena mereka tidak sempurna. Sesudah yang sempurna datang maka mereka tidak diperlukan lagi. Yang sempurna itu akan dilihat jemaat muka dengan muka. Jelas ini bukan mengacu pada Alkitab. Tapi mengacu pada kedatangan Yesus Kristus yang kedua.
Kata Yunani yang digunakan untuk melihat muka dengan muka dengan jelas menunjukkan bahwa yang dilihat itu pribadi seseorang bukan buku Alkitab.Nubuat memang akan berakhir, bahasa roh jelas akan berhenti dan pengetahuan memang akan lenyap saat seseorang bertemu dengan Pribadi yang Sempurna yaitu Tuhan Yesus Kristus.
@Samuel Franklyn, terima kasih banyak
Yth. Pak Samuel, terima kasih banyak ya...sudah mengkoreksi tulisan saya. Benar, Bapak benar, yang dimaksud dalam 1Kor. 13:12 adalah mengacu pada kedatangan Kristus yang kedua. Terima kasih banyak ya Pak...
Selanjutnya saya mohon pencerahan dari Pak Samuel, menurut Bpk, Alkitab yang kita pegang sekarang sempurna dan lengkap atau belum / tidak? Pertanyaan kedua, bila Alkitab sudah sempurna, apakah pada zaman ini masih diperlukan lagi nubuat dan bahasa roh? Mohon pencerahannya ya Pak?
Yang sempurna hanyalah Allah
Yang sempurna hanyalah Allah. Walaupun saya sangat menghargai Alkitab akan tetapi Alkitab tetaplah ciptaan dan tidak sempurna. Manusia yang serupa dan segambar dengan Allah saja tidak sempurna apalagi Alkitab?
Bahasa roh dan nubuat diperlukan atau tidak itu tergantung jemaat. Perlu dipahami bahwa karunia roh itu untuk jemaat bukan jemaat untuk karunia roh. Kalau jemaat merasa tidak perlu akan nubuat dan bahasa roh maka jelas Roh Kudus tidak akan memaksakan kehendaknya dan memberikan kepada jemaat hanya karunia roh yang dibutuhkan jemaat.
Ada tertulis 'Kejarlah kasih dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia roh". Kalimat "usahakanlah dirimu" itu terjemahannya salah. Terjemahan yang lebih tepat "inginkanlah sungguh-sungguh". Yang namanya karunia roh tidak bisa diusahakan tapi bisa diinginkan. Kalau memang jemaat menginginkan maka Roh Kudus akan memberikan. Kalau tidak mau atau tidak peduli ya jelas Roh Kudus tidak akan memberi. Karena Rasul Paulus bilang karunia utama itu bernubuat mustinya sih jemaat minta supaya bisa bernubuat.
mending minta bahasa roh daripada bernubuat
kalo gue jadi jemaat, mending minta bahasa roh daripada nubuat.
enak lho... bahasa nya cuma dimengerti Allah, gue sendiri bahkan ga ngerti itu artinya apaan... andai gue malsuin bahasa roh sekedar agar terlihat rohani pun, ga ada yang tau kecuali Tuhan sendiri.
kalo nubuat itu gawat... sekali salah bernubuat, kredibilitas rohani gue akan dipertanyakan. buat apa minta karunia yang potensial menyusahkan diri sendiri?
imho... mungkin inilah sebabnya banyak yang minta bisa bahasa roh tapi sedikit atau bahkan ga ada yang minta karunia bernubuat.
nubuat boleh salah
Bukannya nubuat di pb itu boleh salah ya? Alasannya adalah karena semua orang dianjurkan dan boleh bernubuat. Dan yg namanya belajar tentu boleh salah.
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
rasio
andai nubuat boleh salah, maka kita akan bicara soal rasio... lebih sering salah atau lebih sering bener dan berapa perbandingan nya dan seberapa besar tingkat toleransi nya.
yang jelas kalo salah terus, orang bisa curiga dong... ini bener2 berkarunia atau cuma ngaku2 doang? parameter nya jelas dalam nubuat... lo bernubuat apa lalu di masa depan terjadi nggak yang lo nubuatkan itu?
kalo bahasa roh tetep paling enak... apa parameternya? suka2 gue aja kali ;-)
itu dia masalahnya
Itu dia masalahnya, kalo kaga pernah boleh salah masa 1 Kor 14:31 memperolehkan semua untuk bernubuat satu demi satu dan belajar daripadanya?
Imho, apa mungkin istilah 'nubuat' itu yang jadi isu? Terlanjur dipersepsi identik dg karunia ajaib khusus milik nabi-nabi TUHAN di PL.
Padahal di di PB, imho:
Nubuat itu adalah prediksi terhadap sesuatu di masa yang akan datang. Dan kalau prediksi ya boleh salah, bisa salah dan bisa benar.
Semua orang boleh melakukan prediksi tentang sesuatu hal di masa y.a.d. Pada realitanya sebenarnya setiap orang sadar atau tidak sadar melakukan banyak prediksi tentang banyak hal dalam hidupnya. Sekalipun realitanya tidak ada seorangpun yg tahu apa yang akan terjadi di hari esok.
Misal, mau pilih isteri, pilih si A dan bukan si B, karena memprediksi akan lebih bahagia bersama si A daripada bersama si B. Kalo mau mudik ke Jogja, pilih jalur Selatan karena memprediksi jalur Utara bakal macet, dsb..
Prediksi juga dapat dipelajari dan dilatih supaya semakin hari dapat semakin bermanfaat. Proses belajar dan latihannya bukan ajaib, tapi proses belajar alami melalui perubahan akal budi.
Semakin pakar, tentu prediksinya akan semakin bermanfaat secara luas misalnya, dapat memprediksi kapan dan di mana akan terjadi gempa besar, apa akan terjadi krisis pangan sehingga bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi.. dsb..
Dalam skala lebih personal tentu seseorang yg mempunyai kemampuan prediksi akan bermanfaat bagi sekelilingnya karena dapat menolong sekitarnya untuk mengantisipasi hal-hal yg tidak diinginkan atau memberi ketenangan di dunia yg serba tidak pasti ini.
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
Definisi nubuat dalam Perjanjian Baru
1 Korintus 14:3
Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
Menurut definisi nubuat Perjanjian Baru maka khotbah, kesaksian dan pengajaran termasuk nubuat. Itu sebabnya semua jemaat boleh bernubuat. Sekalipun seseorang tidak paham Firman mendalam paling tidak dia masih bisa bersaksi kebaikan Tuhan dalam hidupnya dan dengan cara itu bisa membangun dan menghibur sesamanya.
akur
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
@nisa, make sense...
hehehe.... comment Anda masuk akal...
@Samuel Franklyn, penjelasan anda sungguh pas...
Terimakasih Pak Samuel, penjelasan anda sungguh pas... saya yang sekarang ini menjadi jemaat di gereja yang beraliran pentakosta tapi seringkali meragukan apakah bahasa roh dan nubuat2 yang terjadi adalah bener2 dari Tuhan atau cuma dipaksakan terjadi supaya tampak rohani.
Penjelasan Pak Samuel sangat pas dan menjawab pergumulan saya selama ini. Kalau berkenan, silahkan Pak Samuel membaca dan mengomentari tulisan-tulisan saya yang lain. Sekali lagi terimakasih banyak, kiranya Tuhan makin memberkati Pak Samuel.
@widdiy
Sebagai penutup, setelah kita menelaah bahasa roh berdasarkan Alkitab, kita sampai pada kesimpulan bahwa yang terjadi pada gerakan bahasa roh saat ini, tampaknya sulit disebut sebagai karya Roh Kudus. Karena kelompok-kelompok ini melakukan hal-hal yang sama sekali bertentangan dengan Alkitab, maka sangat sulit dipercaya bahwa Roh Kudus yang menciptakan pengalaman-pengalaman ekstatik tersebut.
Roh Kudus tidak akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Alkitab karena Dialah yang menginsirasikan Alkitab pada para penulisnya, karena Dia adalah Allah yang Kekal. Dia tidak memberikan hak kepada manusia untuk menambah atau mengurangi segala hal yang telah tertulis di Alkitab (Why. 22:18,19).
Hanya Alkitab yang menjadi pedoman tertinggi bagi kita orang percaya. Jika ada pengalaman, pengajaran atau hal-hal yang bertentangan dengan Alkitab, kita seharusnya menolak hal-hal tersebut dan tetap berpegang teguh pada Alkitab.
Tuhan Yesus Kristus sebelum naik ke sorga memberikan pesan kepada murid-muridNya bahwa Ia akan mengatakan semua perkataan yang belum dikatakannya karena pada saat itu murid-murid belum bisa menanggungnya, yaitu setelah Roh Kebenaran (Roh Kudus) datang (Yoh.16:12-15) dan semuanya akan dikatakan terus terang pada murid-muridNya (Yoh.25-27)...menurut saya bagian Injil Yohanes ini bisa mendukung keabsahan pengalaman dan pengajaran yang diperoleh orang-orang beriman...GBU
Yoh.16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."
16:23. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.
16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
16:25 Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.
16:26 Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa,
16:27 sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.
16:28. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa."
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
@widdiy, bahasa roh yang pertama
Karunia bernubuat dan karunia-karunia roh yang lain hanya diberikan kepada orang yang telah memperoleh karunia bahasa roh...jadi apabila ada orang yang berlum berbahasa roh kemudian bernubuat...maka bisa diketahui bahwa nubuat itu palsu adanya...dan orang tidak akan berdebat tentang lebih baik mendapat karunia bernubuat dari pada mendapat karunia berbahasa roh...karena itu menunjukan bahwa orang yang berdebat belum mendapat karunia berbahasa roh...dan tidak tahu apa-apa tentang karunia-karunia Roh...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
baru denger gue
ada yah ayatnya yang berkata eksplisit bahwa semua karunia roh harus diawali dengan karunia bahasa roh? di mana tuh?
@sandiputra, maaf anda menerima wahyu baru?
Maaf sandiputra, apakah anda menerima "wahyu" baru? Sepertinya gak ada deh di Alkitab.... hehehe....
@nisa
kalau kita baca dalam KPR orang-orang percaya ketika mendapat kepenuhan Roh Kudus pengalaman mereka yang pertama adalah berbahasa roh (ayatnya banyak)...dan yang Yesus katakan:
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Mrk.16:17-18
Karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh mengawali karunia untuk menyembuhkan...
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
sandiputra jangan berdusta dong
sandiputra jangan berdusta dong. Para rasul sudah menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan sebelum mereka berbahasa roh.
tidak ada dusta diantara kita
Mrk.6:7. Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,
6:8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan,
6:9 boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.
6:10 Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu.
6:11 Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka."
6:12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat,
6:13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Luk.10:8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu
Yesus memanggil dan mengutus dua belas murid dan tujuh puluh orang yang lain ...artinya hanya orang-orang ini yang diberi kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan...setelah mereka kembali mereka tidak mempunyai kuasa itu lagi...sehingga kemudian ketika Yesus hendak naik ke sorga berpesan kepada mereka untuk menunggu Roh Kudus...yang akan memberikan mereka karunia-karunia kuasa (Mrk.16:17-18; Luk.10:1-9)
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
Lagi-lagi sandiputra dusta
Lagi-lagi dusta. Tidak ada tertulis di Alkitab bahwa rasul-rasul tidak mempunyai kuasa menyembuhkan lagi sesudah mereka menjalankan tugas yang diberikan Yesus.
Kisah Para Rasul 1:8
Tetapi kamu akan menerima kuasa , kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kuasa yang diberikan saat pencurahan Roh Kudus adalah kuasa untuk menjadi saksi Yesus Kristus bukan kuasa menyembuhkan. Ilmu tafsir 1001 mimpi kamu lumayan juga. Cuma masih belum cukup untuk membohongi saya.
oke...kalau kagak percaya...
ini hanya sharing dari saya...berdasar pengalaman yang sudah saya alami...kalau tidak bisa diterima juga ndak apa-apa...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
pengalaman tak berharga
Pangalaman yg sudah kamu alami tidak berharga untuk dijadikan dasar pengajaran Kristen.
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
Saya berbahasa roh dan mendapat penglihatan
Disitu memang letak perbedaan kita. Saya berbahasa roh dan mendapat penglihatan. Tapi buat saya apa yang di katakan oleh Alkitab saya taruh diatas pengalaman saya. Saya dahulu bukan cuma karismatik tapi karismatik ekstrim. Persekutuan doa berjam-jam (3-5 jam) dalam persekutuan doa itu menyembah pakai bahasa roh minimal 1-2 jam, bernyanyi 1-2 jam dan berkhotbah 1-2 jam. Doa pribadi dalam bahasa roh berjam-jam bahkan pernah sampai 7 jam saya berdoa tanpa berhenti. Saya juga pernah puasa 13 hari cuma minum air putih saja. Pernah puasa tidak makan dan minum 3 hari. Ekstrim tidak? Tapi bergaul dilingkungan karismatik ekstrim macam begitu saya lihat banyak rekan-rekan saya yang melakukan hal yang tidak Alkitabiah. Bahkan ada cowok yang berani bernubuat ke cewek bahwa cewek itu jodohnya. Sampai tuh cewek ketakutan dan meminta nasihat saya soalnya cewek itu tidak suka sama cowok itu. Bayangkan betapa konyolnya hal itu. Terus saya perhatikan nubuat dan penglihatan di persekutuan doa kok kayak itu-itu saja dan sering tidak terjadi. Lama-lama saya curiga dan sesudah beberapa waktu saya konfrontasi rekan-rekan saya. Saya menyatakan bahwa fenomena yang terjadi diantara mereka itu sebagian besar adalah kedagingan seperti yang terjadi dalam jemaat Korintus dan bukan bekerjanya Roh Kudus. Mereka malah ngamuk-ngamuk. Akhirnya saya sadar kelakuan mereka itu sama sekali tidak Alkitabiah. Setelah belajar lebih jauh Alkitab saya menarik kesimpulan karunia-karunia roh itu memang ada dan masih bekerja. Akan tetapi peranan karunia roh dalam hidup orang percaya itu tidak sepenting seperti yang ditekankan oleh kalangan karismatik dan pentakosta. Yang terpenting itu sebetulnya Roh Kudus dan bukan karunia roh. Selamanya orangnya lebih penting dari pemberian orang itu.
@samuel franklyn, setuju...
Pak Samuel. indeed I agree...,
Hampir mirip pengalaman saya, cuma saya belum pernah berbahasa roh. Mungkin karena pikiran saya selalu mempertanyakan apakah benar itu bahasa roh... kalau penglihatan saya pernah ngalami. Waktu doa puasa, saya melihat pohon jeruk dengan 2 cabang, tetapi cabang yang satu daunnya dimakan ulat, sedangkan cabang yang satu lagi ada buahnya 1 butir. Saya gak berani ngomong ke orang lain dan saya anggap itu mungkin penglihatan untuk saya sendiri, bahwa saya mempunyai 2 sisi karakteristik, yang satu baik yang satu buruk...
Saya setuju dengan Pak Samuel, yang penting Roh Kudusnya, bukan karunia Roh.
samuel & widdy, tanya
Samuel & Widdly, oot dikit..
Pengelihatan yg kalian alami itu seperti apa bentuknya? Apa seperti menonton film di layar bioskop, atau seperti sedang mimpi, atau seperti peristiwa nyata atau seperti gambar pikiran saat kita sedang berimajinasi, atau bagaimana y?
Ingin tahu karena saya belum pernah mendapat pengelihatan.
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
Penglihatan itu seperti imajinasi yang sangat nyata
Penglihatan itu seperti imajinasi yang sangat nyata. Jadi kalau mengalami penglihatan saya tahu itu bukan kenyataan tapi sepertinya nyata sekali. Contoh salah satu penglihatan yang saya alami: Saya melihat padang pasir dan di padang pasir itu ada pasukan yang jumlahnya sangat banyak. Pasukan itu seperti menunggu sesuatu. Ada sebuah pedang tertancap di tanah. Tiba-tiba ada seorang prajurit maju mengangkat pedang tersebut dan mengacungkannya ke langit. Pedang tersebut di sambar geledek tapi prajurit tersebut tidak mati hanya pakaian dan badannya jadi hangus dan hitam legam. Sesudah pedang diangkat pasukan itupun mulai bergerak mengikuti prajurit tersebut. Waktu mengalami penglihatan itu saya bukan cuma melihat tapi emosi saya juga seperti bergejolak sesuai dengan apa yang saya lihat.
thank you
Thank's sudah memberitahu, penjelasannya informasi berharga dari sumber pertama tentang apa yg terjadi saat seseorang mengalami pengelihatan.
Banyak tahun yg lalu, saya pernah ikut seminar beberapa hari di gereja, yg mengajarkan sistematika, langkah2 cara mendengar suara Tuhan. Termasuk dalam kursus tersebut adalah cara-cara sistematis agar dapat memperoleh pengelihatan dari Tuhan.
Caranya dengan mengambil satu perikop/cerita di Alkitab, kemudian membayangkan atau meng-imajinasikan cerita itu berjalan dalam pikiran kita. Kemudian katanya, Roh dapat mengambil alih gambar imajinasi itu dan kemudian imajinasi itu akan bergerak 'sendiri' sesuai dengan kehendak Roh. Namun kita tidak boleh memaksakan imajinasi itu 'bergerak berjalan sendiri'. Tapi kalau itu terjadi, itu disebut pengelihatan dan di-'wajib'kan untuk dicatat supaya dapat di-uji dikemudian waktu. Menurut kursus itu, ini bisa dilatih.
Setelah mencoba beberapa kali mengikuti caranya, tetap saja tidak berhasil. Akhirnya saya berhenti mencoba. Mungkin memang bukan bidang saya. :-D
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
@kejarlah kasih, penglihatan
Saya tambahkan, ketika saya mengalami penglihatan saya dalam keadaan sadar 100%, tidak tidur dan tidak sedang berhalusinasi. Ini beda juga dengan mimpi, kalau mimpi, yang mengalaminya sedang tidur atau tidak sadar. Kalau mengenai kursus yang KK ceritakan, sorry I have no comment. Misalnya-pun saya ditawari kursus semacam itu saya akan dengan tegas menolaknya.
Tks, GBU.
Widdi, terima kasih
Widdi, terima kasih buat tambahan penjelasannya.
Mengenai kursus tersebut, sekarang di gereja itu sudah tidak diadakan lagi.
Para pemimpinnya secara alami tidak lagi mengajarkan kursus itu, baik karena mengikuti 'kegerakan-kegerakan lain', dan mungkin juga karena ternyata timbul 'ekses negatif'. Seingat saya, tidak lama setelah kursus itu populer, para pemimpin menyampaikan secara resmi bahwa cara-cara yg diajarkan di kursus itu tidak berlaku dalam perkara mencari pasangan hidup. :-D Kemudian 'mewajibkan' buku catatan jurnal pribadi dan pengelihatan-pengelihatan yg dialami untuk diperiksa dan diuji oleh para mentor dalam sesi khusus pertemuan pemuridan :-D.
Itu sedikit cerita masa lalu saya yg 'aneh' menurut pemahaman saya sekarang. Tetapi tidak dapat disangkal tetap memberi kontribusi bagi kehidupan saya. :-)
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
Menunggu roh kudus turun
setelah mereka kembali mereka tidak mempunyai kuasa itu lagi...sehingga kemudian ketika Yesus hendak naik ke sorga berpesan kepada mereka untuk menunggu Roh Kudus...yang akan memberikan mereka karunia-karunia kuasa (Mrk.16:17-18; Luk.10:1-9)
Kisah Para Rasul 1:8
Tetapi kamu akan menerima kuasa , kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Saya coba menengahi kedua pernyataan ayat tersebut yg dari Sandi dan Samuel, menurut pemahaman saya kedua ayat tersebut sama 2 menantikan turunnya Roh Kudus kepada murud2 Nya untuk menerima kuasa. jadi tidak ada lagi perbedaan menurut pandangan saya >
Roh Kudus kiranya menerangi hati dan fikiran kita .GBU
@azermikel
Kis. 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa , kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
dari kalimat yang dibolt...sudah jelas penekanannya...bahwa kalau Roh Kudus turun pada diri orang percaya (=Baptis Roh Kudus = karunia bahasa roh)...mereka akan menjadi saksi Tuhan Yesus kristus...karunia bahasa roh adalah karunia kuasa yang pertama...untuk orang percaya yang mendapat tugas yang paling ringan...yaitu bersaksi...untuk yang mempunyai tugas yang lebih berat ia akan diberikan karunia-karunia kuasa yang lain...dan kepada yang diberikan tugas yang paling berat akan diberikan semua karunia kuasa yang ada (yang jumlahnya sembilan karunia Roh)...keadaan ini yang dikatakan Tuhan Yesus dengan perumpamaan talenta (Mat.25:14-30)...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
karunia membual
Sudah jelas, kamu punya karunia membual.
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
@sandiputra, ada wahyu baru lagi ya??
Maaf nih Sandiputra, gak ada kaitannya deh antara "kuasa untuk menjadi saksi-KU" dengan karunia bahasa roh... Dan anda mendapat wahyu darimana sampai bisa bilang bahwa bersaksi adalah tugas paling ringan???