Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Namanya Amin Tjung

hai hai's picture

Nama saya Amin Tjung, sudah tujuh tahun saya sakit kanker. Tahun 2000 sudah sembuh, 5 tahun kemudian sakit lagi. Kali ini, secara medis kecil sekali harapannya untuk sembuh.

Itulah kalimat pembukaan dari kesaksian pendeta Ir. Amin Tjung Mdiv. MTh. Kesaksian selama 8 menit tersebut direkam. Kalimat-kalimat dalam kesaksian tersebut diucapkan dengan susah payah, rambutnya gundul, tubuhnya kurus kering, karena kanker dan kemoterapi, namun pandangan matanya sangat tenang, jernih dan teduh.

Pendeta Amin Tjung meninggal tanggal 22 Juli 2007 yang lalu. Saya pernah bejumpa dengannya beberapa kali, namun tidak saling mengenal dan tidak pernah ngobrol. Saya melayat untuk mewakili seorang sahabat yang merupakan sahabatnya, yang karena kesibukan pelayanannya, tidak bisa datang untuk memberikan penghormatan terakhir dan menghibur keluarga yang ditinggalkannya.

Namun, setelah memandang fotonya, menonton slide pelayanannya, mendengarkan kesaksian dari para sahabatnya tentang dia, kesaksian istrinya tentang dia, menonton 8 menit kesaksiannya, saya hanya dapat menuangkan perasaan saya melalui lagu yang dinyanyikan bersama.

Tingal sertaku, kawanku kudus

Tlah hampir malam, jangan jalan trus

Tiada penolong, hanya Tuhanku

Kumohon Tuhan tinggal sertaku

Sudah terlambat bgiku untuk mengenalnya, untuk belajar kepadanya. Aku hanya berharap masih diberi kesempatan untuk belajar melalui para sahabatnya, para muridnya, karya-karya tulisannya, bahkan rekaman 8 menit kesaksiannya.

Ketika manusia menguburkan hambaNya, Allah melanjutkan karyaNya di dunia. Itulah ucapan sahabatku untuk menghibur hatinya, karena ditinggalkan sahabatnya.

Aku belum pernah meneteskan air mata untuk para sahabatku yang telah meninggalkanku, bahkan aku tidak menangis ketika mengantar adikku ke liang lahat, namun aku meneteskan air mataku untuk seorang yang tak kukenal, namanya Amin Tjung.

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Indonesia-saram's picture

Saya mau tanya, siapakah

Saya mau tanya, siapakah yang merekam itu? Siapa pula yang memiliki rekaman tersebut? Kalau ternyata Sdr. hai hai yang merekam dan memilikinya, jelas saya kaget. Sepanjang mengenal Reformed, saya tidak pernah menemukan hamba Tuhan yang memperbolehkan orang lain merekam dan memiliki rekaman khotbah (dan mungkin juga kesaksian) yang mereka sampaikan. Malah salah satu hamba Tuhan yang ternama pernah berkata, "Jangan pernah merekam khotbah saya!" Entah karena takut dibagi-bagikan secara gratis, atau memang tidak berniat membagikannya kepada orang-orang yang rindu menikmati firman Tuhan, namun tidak berkesempatan untuk hadir. Tidak heran kalau saya memandang mereka ini pelit.

"Karena bahasa Indonesia dahulunya adalah lingua franca"

__________________

_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.

hai hai's picture

Saya Hanya Menontonnya

Bung Indonesia-saram, saya hanya menontonnya di rumah duka. Saya tidak kenal pendeta Amin Tjung, jadi mustahil saya yang merekamnya. Saya tidak tahu siapa yang merekamnya. Tetapi saya akan memburu rekaman tersebut, minimal saya ingin memiliki transkripnya.

Saya juga bukan orang dari Gereja Reformed Injili, jadi saya tidak tahu apa kebijakan mereka dan apa alasan mereka. Namun setahu saya, para hamba Tuhan dan pelayan Tuhan dapat membeli buku-buku yang diterbitkan oleh momentum dengan harga discount 70%. Juga anda dapat membeli kaset-kaset kotbah mereka.

Saya akan tanyakan kepada sebahat saya tersebut dan menyampaikan keluahan anda. Aau mungkin ada teman-teman yang dapat memberi jawaban yang lebih lengkap?   

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Bin Nun's picture

Hai... saya ingin bertanya...

Hai... maaf jika saya ingin bertanya... untuk menyambung link yang putus... dari dulu saya ingin tanya ini... saudara Hai dulu pernah Gereja dimana? Atau setidaknya apa nama Gereja dari adik saudara... maaf jika saya membuka kenangan lama....

BIG GBU!

JM.

hai hai's picture

Josua, Saya Anggota GKI

Josua, saya anggota GKI, Gereja Kristen Indonesia jemaat Cicurug, Sukabumi. Sampai saat ini saya masih anggota gereja tersebut dan kalau diizinkan akan nge-gereja di situ terus sampai mati.

Kalau saya tidak ke Gereja GKI tersebut, maka saya ke gereja lainnya. Kecuali Cilin, semua adik-adik saya adalah anggota kereja GKI. Almarhum adik saya Cilin anggota gereja Bethel.  

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Yenti's picture

Coba saya jawab neh- Pdt. Amin Tjung......walau telat:p

Saya juga ada pergi pada hari Rabu,tanggal 22 July pada saat acara di Rumah Duka Dharmais. Saya bukan anggota GRII ( Gereja Reform Injili Indonesia ). Saya juga tidak mengenal secara dekat Pendeta Amin Tjung. Hanya emang saya pernah mengambil sekolah alkitab awam yang dikelola oleh GRII dan Beliau pernah menjadi salah satu dosen pada saat itu.

Jujur, saya juga terharu dan mendapatkan banyak berkat setelah mengikuti acara di Rumah duka tersebut. Melalui kesaksian pada hari itu, yang boleh saya saksikan, secara jujur boleh saya katakan kalau saya  belum pernah melihat seorang Hamba Tuhan yang sedemikian melekat di tengah-tengah jemaatnya dan saya yang bukan jemaat dari GRII sendiri bisa merasakan hal itu.

Video itu direkam oleh Saudara Jimmy Setiawan. Untuk kutipan emailnya  ( Dia kirimkan ke salah satu milis metamorphe@yahoogroups.com ,yang kebetulan saya menjadi salah satu anggotanya juga ) dan kesan saat saya mengikuti kebaktian di Rumah Duka Pdt. Amin tjung dapat dibaca di Kesan Hamba Tuhan Pdt.Amin Tjung

Thx......