Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

donasi beras

Purnomo's picture

BERAS – 4 – dalam pilihan ganda

              Setelah kena tipu pedagang beras (see "Beras-1)" aku berencana membeli beras di pasar dekat panti asuhan "anak raja". Tapi sebelumnya aku mampir dulu ke panti itu karena aku perlu klarifikasi atas laporan bulanannya di bagian penerimaan natura.
             "Pak, apakah donasi beras selama ini cukup sehingga Bpk tidak perlu membeli sendiri di pasar?" tanyaku.


Purnomo's picture

BERAS – 3 – kena perpuluhan?

              Di "Beras – 2" aku bertanya mengapa untuk panti asuhan ada orang suka menyumbang beras daripada uang padahal di "Beras – 1" aku sendiri menyumbang beras. Mengapa aku sendiri menyumbang beras? Padahal aku yakin seyakin-yakinnya uang donasi tak akan dikorup di panti ini.

Purnomo's picture

BERAS – 2 – di panti asuhan

                  Suatu hari kebetulan aku melihat di panti asuhan "anak raja" seorang lelaki muda datang dengan motor bersama puterinya yang masih memakai baju seragam sekolah membawa sekarung beras 25 kg untuk disumbangkan. Mengapa dia tidak memberikan uang saja daripada repot-repot ke pasar terlebih dahulu lalu membawa beras itu ke panti?

Purnomo's picture

BERAS – 1 – ada kastanya?

                 Hari Minggu siang dari gereja aku mengantar istriku ke pasar beras. Biasanya kami membeli beras di toko dekat rumah. Tetapi ini kebetulan lewat sekalian saja membeli di sini, kata istriku. Dulu pasar ini dikenal sebagai Pasar Besar Semarang karena didominasi kios beras dan harganya lebih murah dibandingkan di tempat lain. Dulu aku setiap bulan ke sebuah kios di sini membeli beras 5 zak @ 25 kg.