Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
SOS BOPKRI
Ketika pemerintah menetapkan keputusan untuk menutup semua Sekolah Pendidikan Guru (SPG), maka senjakala terhadap sekolah ini mulai terbit.
2. SMA BOPKRI Wonosari
Kini saatnya bagi BOPKRI untuk bangkit atau tidak sama sekali. Harus ada perombakan besar-besaran. Pengurus yayasan BOPKRI seharusnya dipegang oleh orang profesional yang berkompeten. Selain itu perlu juga digalang solidaritas dari alumni BOPKRI. Setidaknya ada Pongki Jikustik dan Mendagri Mardiyanto pernah mengecap pendidikan Kristen ini.
Judul Komentar : Mungkin SD BOPKRI Kulonprogo
Pengirim : erick
Tanggal : Sun, 14 Dec 2008 23:27:37 +0700
Komentar :
SD BOPKRI di Kulonprogo yang pernah saya kunjungi bersama tim penerbit Gloria. Lokasinya ada di pegunungan Menoreh, berbatasan dengan kabupaten Purworejo. Untuk menuju ke sana, dibutuhkan mobil off-road karena jalannya masih berbatu dan licin. Jika kurang hati-hati, bisa masuk jurang yang sangat dalam. Kondisi gedungnya masih bagus, namun kesejahteraan guru-gurunya tidak mendapat perhatian yang cukup. Padahal setiap hari mereka harus meniti punggung gunung, menantang bahaya, untuk dapat mencerdaskan dan mengenalkan anak-anak kepada Kristus.
Entahlah mungkin SD BOPKRI ini yang pernah aku kunjungi beberapa tahun yg lalu. Kami 1 tim pergi kesana dalam misi pelayanan. Satu hal yang kuingat dan tak terlupakan adalah minibus L300 kami harus 2X ganti ban karena batu-batu spanjang jalan membuat ban kami pecah, saat menuju kesana. Dan hal tersebut membuat kami harus berjalan super hati-hati ketika pulang menuruni jalan berbatu.
>
Judul Komentar :
Penyebabnya tidak sesederhana itu
Pengirim :
kristenberea
Tanggal :
Sun, 14 Dec 2008 23:33:35 +0700
Komentar :
Banyak faktor dan kendala yang menyebabkan Sekolah BOPKRI dalam keadaan darurat mau pada bubar.
- Hal ini memang disengaja oleh pihak-pihak tertentu. Dulu, semasa Sekolah BOPKRI masih jaya banyak guru DPK yang dikirim bukan yang beragama Kristen. Ada indikasi bahwa guru-guru yang dikirim ini sengaja untuk melemahkan sekolah yang bersangkutan. Di Bantul, pada saat masa pendaftaran murid baru, ada spanduk yang sengaja dipasang di sekitar sekolah BOPKRI yang bertliskan "HARAM HUKUMNYA BAGI SISWA YANG BERSEKOLAH DI SEKOLAH KRISTEN".
- Keberhasilan Program KB juga ikut mendorong bubarnya banyak sekolah, termasuk sekolah BOPKRI. Bukankah saat ini banyak SD yang digabung? Di Gunungkidul sudah ada beberapa SMA Negeri yang mau tutup karena hanya punya siswa baru belasan orang.
- Dari pihak orang Kristen sendiri, pada umumnya orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya di sekolah-seko
lah negeri yang favorit ketimbang ke sekolah BOPKRI. Mereka lebih bangga anaknya sekolah di negeri ketimbang ke BOPKRI. - Orang-orang di Yayasan BOPKRI dan pimpinan sekolah kurang ulet dalam mencari peluang-peluang untuk mengembangkan sekolahnya. Contoh kasus. Dulu sewaktu di Jogja "kebanjiran guru-guru eksodus dari Tim-Tim tidak ada kepala sekolah BOPKRI yang aktif mencari guru-guru yang beragama Kristen untuk mengajar di sekolahnya atau mengganti guru yang non Kristen. Justru yang aktif mencari tambahan guru adalah dari sekolah negeri walaupun jumlah gurunya sudah memenuhi. Padahal Kanwil memberi kebebasan baik guru dari Tim-Tim maupun sekolah untuk mencari sekolah dan mendapatkan guru dari Tim-Tim. Hasilnya banyak guru Kristen yang mendapat sekolah di Negeri dan guru non Kristen mendapat sekolah di BOPKRI.
- Pihak Yayasan dan Sekolah kurang bahkan tidak pernah melakukan koordinasi dengan gereja-gereja yang mempunyai warga jemaat yang berprofesi sebagai gu
ru. Contoh kasus : gereja ditempat saya mempunyai warga sebagai guru kurang lebih 10 orang yang sebenarnya mau membantu sekolah BOPKRI meski imbalannya sangat kecil. Namun potensi yang luar biasa ini tidak pernah "dikarohke". Tetapi sekarang ketika keadaan darurat, pihak yayasan baru mengajak gereja untuk ikut "cawe-cawe".
Dengan demikian, untuk mengembalikan masa kejayaan sekolah BOPKRI, dubutuhkan orang-orang yang ulet, tahan banting, mau tombok, dan tidak kenal kompromi, serta orang yang pandai mencari peluang di tengah kesempitan. dan kalau tidak ada orang yang demikian ... lebih baik banting stir saja..
Judul Komentar :
Aku juga sedang gelisah........
Pengirim :
Liesiana
Tanggal :
Mon, 15 Dec 2008 22:04:14 +0700
Komentar :
Saat ini aku juga sedang gelisah, karena mendapat kabar bahwa sekolah tempat aku bersekolah dulu di SMA Masehi Pekalongan keadaannya tidak baik dan sangat menurun.
Aku berpikir apa yang bisa kuperbuat untuk ambil bagian memperbaiki keadaan ini. Ada beberapa kakak kelas yang juga akan bertindak memperbaikinya. Sekolah itu adalah satu-satunya sekolah kristen di Pekalongan, sekolah kristiani yang lain adalah sekolah katholik. Aku menyayangkan kabar bahwa GKI dan GKJ yang tidak seia sekata dalam pengelolaan sekolah ini.
Judul Komentar :
Mungkin tempat yang sama
Pengirim :
Purnawan Kristanto
Tanggal :
Tue, 16 Dec 2008 09:35:14 +0700
Komentar :
Mungkin kita mengunjungi tempat yang sama. Tempatnya sangat tinggi, hingga kita bisa melihat laut Selatan dari puncak gunung ini. Kalau datang ke sana sebaiknya pas musim durian. Harganya pasti sangat murah. Kalau mau kulakan manggis atau nanas, bisa juga ke sana. Kalau sedang musim panen, buah nanas hampir tidak ada nilianya di sana. Cuma dipakai untuk pakan sapi. Bayangkan, sapi makan nanas!!!
Dari kunjungan itu, saya melihat ada satu murid yang menderita Hidrocephallus. Melalui dompet kemanusiaan majalah BAHANA, akhirnya anak ini mendapat bantuan pemasangan selang di otaknya sehingga dapat menyalurkan cairan di kepala ke lambungnya.
Oh, ya....kalau ada di antara pedagang pasar Klewer yang tahu ada anak kecil yang menderita Hidrocephallus, silakan hubungi yayasan Hidrocephallus di R.S. Sardjito Yogyakarta. Di sana ada bantuan operasi gratis, sampai tuntas. Jika ada anak yang menderita katarak, ada juga yayasan yang membantu pengobatan katarak. Namanya saya lu
pa. Kantornya di jl. Kaliurang. Saya pernah ke sana. Mereka memberikan bantuan operasi dan pendampingan gratis. Syaratnya harus masih anak-anak/bayi
Visit my web!
Judul Komentar :
Sharing
Pengirim :
Purnawan Kristanto
Tanggal :
Tue, 16 Dec 2008 09:42:34 +0700
Komentar :
Kondisi serupa pernah terjadi di Klaten juga. SD dan SMP Kristen pernah menjadi sekolah swasta paling favorit di Klaten. Namun karena terlena, pamornya mulai memudar.
Tiga tahun belakangan ini para stake holder mulai sadar. GKI dan GKJ bekerja sama untuk mengembalikan kejayaan itu. Kami membentuk sebuah komisi yang bertugas mengupayakan kemajuan sekolah. Di dalam tim ini, ada seorang pengusaha menengah yang sangat antusias dalam bekerja. Dia adalah alumni sekolah ini. Segala pikiran dan tenaga dicurahkan di sana. Lalu ada dua pensiunan guru yang juga dapat mengimbangi semangat sang pengusaha.
Mereka bolak-balik ke Jakarta, Surabaya dan Singapura untuk mengupayakan bantuan. Kami mendapat sokongan dari Gereja Prebestarian di Singapura. Mereka mengundang guru-guru ke Singapura untuk melakukan studi banding sekolah Kristen di sana. Selain itu, setiap guru juga mendapat pelatihan secara rutin.
Hasilnya mulai nampak di SD Kristen. Sekolah ini mulai kelebih
an pendaftar murid baru. Prestasinya di tingkat kabupaten cukup benderang. Sayangnya, sebulan terakhir mereka diterpa badai pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu oknum guru. Saat ini pelakunya sudah mengundurkan diri.
Visit my web!
------------
Communicating good news in good ways
- Purnawan Kristanto's blog
- 5550 reads