Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
^Our Dream^
4 tahun ini kita selalu berjalan bersama
Lewati segala gunung dan lembah yang terbentang
Terkadang sepoi-sepoi, tapi tak jarang pula badai
Semua bercampur menjadi haru biru kehidupan
Kehidupan yang harus dilewati dan dijalani dengan tegar
Dengan semua canda ceria dan tawa di dalamnya
Serta duka dengan semua deraian air mata
Masih ingatkah kamu?
Saat kita berebut motor, untuk sekedar mengurangi capek ke kampus...
Saat kita berebut komputer untuk mengejar deadline tugas kuliah...
Atau saat kita selalu berebut kamar mandi karena selalu telat bangun di pagi hari...
Ha ha ha... satu hal lagi yang tak akan pernah terlupa
Saat kita pergi makan... entah pagi, siang, atau malam...
Kamu selalu saja mengambil sebagian jatah makan ku
Sehingga kamu tak pernah kurus dan aku tak pernah lebih gemuk dari mu...
(Suatu saat nanti, akan kubalas!!! )
Goncangan pun datang tak pernah jemu-jemu
Tapi pasti dan selalu... kita sanggup tetap bersatu padu
Ketika air mataku jatuh, kau memelukku
Ketika langkahmu goyah, aku menopangmu
Apalagi di hari hari menjelang semester berakhir
Berdua kita satukan iman supaya jadi kenyataan
Kenyataan nilai yudisium terbaik... tentunya di atas tiga koma
Tapi kita tak pernah henti di titik itu semata
Kemudian kita selalu bersepakat mengguncang surga
Supaya selesai pertandingan menjadi sarjana
Berdoa turunnya berkat dari yang kuasa
Rencana kita... inginnya selalu berdua bersama
Terutama saat melangkah bergandeng memakai toga
Ah... Kenapa Tuhan tak ingin yang semanis dan seindah itu?
Aku harus terlebih dahulu bersalaman dengan Pak Rektor
Menghadap Pak Dekan terima ijasah tanda kelulusan
Dan kamu... memang tetap ada disisi, mendampingiku
Memeluk dan berucap sepatah kata selamat dengan terbata
Tapi... rona kecewa nampak jelas dari sinar matamu
Meski kau coba tutupi dengan senyum yang berkembang di bibirmu
Jangan menyerah...!!! Ayo...!!!
Itu yang selalu ku pekikkan untukmu di setiap hari
Supaya kau tetap berjuang selesaikan pertandinganmu
Dan menyusulku melenggang di auditorium tanda kemenangan
Tuk hanya sekedar tunggu giliran kuncir dipindahkan
Akhirnya... kemenangan bisa kau raih
Kampus pun bisa kau tinggalkan sekarang
Aku pun turut bersuka cita atasmu
Dan kini... ladang baru telah siap menunggu
Kau harus siapkan cangkul dan bajak untuk menaklukkannya
Tapi di balik semua suka cita... aku berteriak... menangis... sedih...
Karena sebentar lagi, hilanglah semua kenangan berdua
Tak akan ada lagi yang menggangguku main game
Tak akan ada lagi tukang ojeg gratisan
Tak akan ada lagi yang gedor-gedor pintu kamar mandi
Tak akan ada lagi tukang titip cucian dan setrikaan
Dan mungkin... aku akan nampak lebih dari yang sekarang
Karena tak akan ada lagi yang mengambil jatah makanku
Aku berharap... dengan sangat...
Tetaplah tinggal... jangan beranjak dari kota Semarang
Mari rajut dan cinpatakan mimpi-mimpi baru bersama
Ah... tapi aku tak mau jadi benalu dan penghambatmu
Yang melepaskan tanganmu tetapi memegang erat kakimu
Kalau kau memang harus terbang tuk raih bintang yang lebih tinggi
Menggenapi sebuah pesan ibunda yang telah tiada
Dengan menyelesaikan mastermu di Jogja
Aku bisa berkata apa...
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terimakasih Tuhan, sudah memberiku seseorang yang luar biasa seperti dia. Yang telah jadi alat untuk menajamkan dan mendewasakan aku selama di Semarang ini. Jika memang ini saat terbaik untuk dia pergi dari sini, ajari Priska ya Tuhan, untuk melepasnya. Biar yang terbaik yang dari Tuhan yang terjadi di hidup kami berdua. Amien... )
"I can do all things through Christ who strengthen me"
- Priska's blog
- 5384 reads
Priska
Jesus is our best friend
Emang sih, rasane tu ndak enak banget. Apalagi kalau udah deket banget sampe2 udah melebihi sodara sendiri. Trus tiba tiba harus.... pisah gitu aja...
Thanks buat doa dan dukungannya. Aku pun juga berharap kalau perpisahan ini bukanlah akhir tapi suatu awal yang baik untuk kami berdua ke depannya.
Wah, turut simpatik juga ni baca cerita kamu dengan sobatmu itu. Yah... kamu harus tetap mendokannya dan jadi sahabat yang baik untuknya. Bukankah seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran?
Tapi bener banget, dibalik semuanya... tetep Tuhan Yesus lah sahabat terbaik kita, yang selalu ngertiin dalam segala suka dan duka. Amien... GBU ^_^
"I can do all things through Christ who strengthen me"