Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Orang Percaya tempat tinggalnya di SURGA

sujinto's picture

Kehidupan Adalah Suatu Penugasan Sementara 

Sebagaimana yang dikatakan Rick Warren dalam the purpose driven life bahwa Kehidupan dapat di kelompokan tiga metafora dalam pandangan Allah tentang kehidupan yaitu pertama kehidupan adalah sebuah ujian, dan yang kedua kehidupan adalah sebuah kepercayaan dan yang ketiga kehidupan adalah suatu penugasan sementara.

Yang mana kehidupan yang pertama dan kedua telah kita baca dan bahas sebelumnya, jadi sekarang marilah kita perdalam lagi apa arti kehidupan suatu penugasan sementara.

 

Seperti kita ketahui bahwa kehidupan didapat digambarkan seperti uap, kabut, pelari cepat, nafas, dan segumpal asap  Dalam tentang kesaksian kehidupan Ayub mengatakan bahwa “Sebab kita, anak-anak kemarin, tidak mengetahui apa-apa; karena hari-hari kita seperti bayang-bayang di bumi” (Ayub 8:9) dilihat dari ayat di atas jelaslah bahwa kehidupan kita dibumi ini sangatlah singkat seperti bayang-bayang yang disinari suatu cahaya terus kelihatan dan hilang.

 

Jadi sangatlah jelas kita harus minta Allah memanpukan kita dalam menjalankan kehidupan ini lebih berarti lagi dan berkenan kepada Allah. Sebagaimana Nabi Daud berdoa minta tolong dalam imannya “Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api, ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku” Ya Tuhan, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!” (Mzm 39:4-5) Maka jelaslah kita wajib meminta TUHAN, tolong kita untuk menyadari betapa singkatnya hidup kita di dunia ini! Dan minta tolong untuk mengetahui bahwa waktu kita di bumi hampir habis.

 

Kitapun tahu bahwa kehidupan kita adalah tempat latihan dan kepercayaan diberikan TUHAN kepada kita untuk menguasai bumi ini  seperti kita ketahui bahwa “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklutkanlah itu, Tuhan memberi kita kuasa”  (Kej 1:28) Setelah kita dapat dan mengetahui arti hidup ini maka kita akan sadar bahwa Bumi yang kita tinggal sekarang adalah hanya sementara, tempat kita bagi orang yang percaya adalah ada di surga yang kekal. Untuk mengetahui gambaran tentang firman Tuhan di Alkitab diberi istilah-istilah seperti orang asing, peziarah, pendatang, pengujung, dan musafir untuk mengambarkan kediaman kita yang singkat di bumi. Daud berkata “Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku” (Mzm 119:19) terus dipertegas oleh Rasul Petrus bahwa “ Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka mengakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini” (1Pet 1:17) Jadi jelaslah kita harus senang tiasa dengan iman takut akan larangan perintah-perintah TUHAN. Dengan membaca Alkitab, merenungan dan melakukan kehendak-Nya  maka kita akan mengetahui dengan sempurna mana yang menjadi kesenangan dan memuliakan nama-Nya  sehingga nama Tuhan Yesus Kristus dipermuliakan menjadi banyak lagi orang dunia melihat lagi atas perubahan hidup kita setelah mengaku Yesus sebagai TUHAN yang sanggup mengubah hidup kita lebih berarti lagi.

 

Janganlah kita seperti dunia ini setelah kita memperoleh apa-apa didunia ini kita menjadi pelik, kikir, serahkan dan tidak pernah perduli akan saudara-saudara kita yang seiman maupun yang tidak seiman sehingga kehidupan kita hanya kehidupan yang semu dan tidak berarti apa-apa seperti di tegaskan dalam Filipi 3:19 “ Kesudahan mereka ialah kebinasaan, tuhan mereka ialah perut mereka, kemulian mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada pekara duniawi” 

 

Bukankah kita orang-orang yang percaya bahwa Tuhan Yesus telah rela berkorban buat kita mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, masih juga kita sia-siakan hidup ini yang hanya sementara didunia ini, Dengan jelas Alkitab mengatakan bahwa Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan memgubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya (Filipi 3:20-21) kalau kita sudah tahu bahwa kehidupan ini adalah suatu penugasan sementara  masih kah? Kita bersahabat dengan dunia ini bahkan jelas di Yakobus 4:4 “Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah” Jelaslah jangan kita menurut keingin daging dan kemau kita sendiri marilah kita minta dengan iman dan hikmat dari Allah sehingga kita diberikan hikmat yang luar biasa kuasa-Nya dapat mengertikan kita dalam tujuan hidup kita didunia ini yang telah Ia karuniakan karya-Nya kepada kehidupan kita ini. Seperti menjadi utusan-utusan yang dipertegaskan lagi “Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasehati kamu dengan perantaraan kami: dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah” ( 2 Kor 5:20)

 

Bukankah kita yang telah menjadi orang Kristen apakah selalu tidak memberi contoh kepada saudara-saudara bukan seiman kita, menjual Raja kita demi memiliki dunia ini untuk bertahan hidup. Marilah kita yang sudah terang berilah terang itu di tempat yang gelap sehingga surat 1 Petrus 2:11-12 dapat kita taati “Saudara-saudara yang kekasih,  aku menasehati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagi orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari ia melawat mereka” jelaslah disini bahwa dunia ini bukan rumah kita bagi percaya Yesus Kristus adalah satu-satu penolong kita yang setia, oleh karena itu  jangan membuat diri kita betah tinggal di dunia penuh dengan kefasikan dan jangan menurutkan keinginan kita dengan mengorbankan nyawa kita yang sia-sia buat dunia ini jika bukan pesan dari Tuhan dalam utusan memberitakan kabar kesukaan Allah memperingatkan kita untuk tidak terlalu terikat pada apa yang ada di sekeliling kita karena semua itu sifatnya sementara. Kita diberi tahu, “Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunkannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu” (1 Kor 7:31). Baiklah kita ingat bahwa kehidupan ini adalah suatu ujian, suatu kepercayaan, dan suatu penugasan sementara,  sehingga kita akan lebih bersyukur lagi arti hidup ini yang telah Dia anugerah kepada kita untuk hidup lebih berarti lagi menjadi terang bagi  ditengah-tengah kegelapan dunia ini  Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal” (2 Kor 4:18) maka pada akhirnya jelaslah “Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini……Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka” ( Ibrani 11:13,16)

 

Makanya kita harus mempertahankan iman kita karena imanlah kita pasti akan selamat dengan ditebus karya Agung Tuhan Kita Yesus Kristus ‘ Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan” (Ibrani 11:40) amin. 

GBU for of us