Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Menghargai Kebersamaan
Untuk melakukan kasih, tentu memerlukan objek. Entah itu Tuhan, manusia, benda, binatang, tumbuhan dan lain sebagainya. Namun objek kasih untuk sebuah hubungan menuntut interaksi dan komunikasi dua arah yang baik, dan objek kasih untuk sebuah hubungan itu adalah Tuhan dan manusia (baca : sesama).
Ketika hubungan pertama kali dibangun, tentu akan memberi kebahagiaan dan kesenangan tersendiri. Namun seiring berjalannya waktu hubungan biasanya akan terasa hambar akibat rutinitas-rutinitas apalagi jika tanpa variasi.
Sehingga tanpa disadari, hubungan yang tadinya sudah terjalin baik akhirnya terabaikan oleh kasih terhadap objek-objek lain yang bukan untuk membangun sebuah hubungan. Di sinilah proses penggantian objek kasih sering terjadi. Objek kasih untuk hubungan terganti dengan objek kasih tanpa hubungan, karena objek lain menawarkan kepuasan tersendiri yang sebenarnya hanya bersifat semu. Misalnya hobi, minat, binatang peliharaan dan lain sebagainya membuat kita lupa untuk meluangkan waktu kita kepada Tuhan, keluarga, kerabat-kerabat dan orang-orang di sekitar kita. (Bukan berarti objek kasih yang lain tidak penting, hanya bukan sebuah prioritas)
Seberapa penting hubungan dalam kehidupan kita. Hanya manusia yang menjalani hunbungan itu sendiri yang dapat menentukannya. Namun kita dapat mengukurnya dengan melihat seberapa banyak waktu yang ia luangkan untuk hubungan tersebut.
Waktu dapat mengukur sesuatu yang kita anggap penting dalam hidup kita. Karena waktu merupakan salah satu yang paling berharga yang kita miliki dibumi ini. Tidak dapat di beli dan tidak dapat ditukar dengan apapun juga. Hanya terkadang kita sering tidak menyadarinya.
***
Sebuah pertemuan dalam sebuah hubungan tentu akan di akhiri dengan sebuah perpisahan. Dan dalam perpisahan inilah kita biasanya baru menyadari bahwa hubungan itu sangatlah penting.
Di sinilah kita baru menyadari bahwa seseorang yang selama ini sudah sering kita abaikan ternyata telah memberi sebuah pengaruh dalam hidup kita, seseorang yang selama ini kita benci ternyata memberi subangsih yang membentuk hidup kita, seseorang yang selama ini menjengkelkan telah mengisi sebagian waktu dalam kehidupan kita atau seseorang yang selama ini hanya tidak berwarna hitam atau putih turut menambah warna dalam hidup kita.
Apakah perpisahan merupakan kata yang seharusnya terjadi supaya kita menyadari semua keberuntungan yang dapat kita syukuri dalam sebuah hubungan???
Seseorang yang akan meninggal dunia, tidak akan pernah meminta supaya ia di kelilingi oleh ijazah-ijazahnya, medalinya, jam mahal yang ia miliki, surat-surat tanahnya dan lain sebagainya. Ketika seseorang masih diberi kesempatan untuk mengatakan sesuatu pada detik-detik terakhir hidupnya, kebanyakan akan memilih ingin di kelilingi oleh orang-orang yang ia kasihi dan berdoa kepada Tuhan, ini membuktikan bahwa hubungan merupakan hal yang sangat penting dari kehidupan kita.
***
Menulis ini, karena sedang merasakan dan menikmatinya.
Hanya untuk mengingatkan ku, untuk dapat lebih menghargai kebersamaan.
Referensi : PDL by RW
Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...
- ely's blog
- Login to post comments
- 3899 reads
Wah....
Gak nyangka deh ada blogger kayak ely yang menulis dengan begitu baiknya dan begitu memberkati !
Salam kenal Ely ! (seperti nama temen kuliah saya di WM dulu...hihihihi....)
Dunia di mata Wapannuri.com
terlalu berlebihan
Terimakasih Wapan, salam kenal ...
Kalimat anda terlalu berlebihan, di SS banyak sekali blogger yang tulisan-tulisannya lebih bagus dan memberkati ... bahkan saya tidak dapat menyebutkanya satu persatu ... dan itu karena Tuhan memang luar biasa .... :)
Tulisan ini hanya inspirasi dari sebuah buku...
Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...