Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Flashdisk
Seseorang mengetuk pintu.
Kubiarkan saja.
"Gimana kabarnya?" sapaku begitu kepalanya nongol sendiri di ruang tengah.
"Biasa," jawabnya.
Aku tahu. Aku juga cuma basa-basi, tidak enak tadi mengabaikannya di pintu. Entah kabar baik atau buruk, jawabannya pasti sama, "Biasa." Bahkan kalau pun ayahnya–kakak ayahku–meninggal, jawabannya juga sama, "Biasa."
"Lagi ngapain?"
"Biasa," jawabku.
Memang biasa. Aku sedang menonton televisi sambil berbaring di bawah laptop ketika ia mengetuk pintu.
"Laptop baru ya?"
Ia hanya mengejek, yang baru itu adalah e-Table-ku. Meja laptop portable yang membuatku bisa mengetik sambil berbaring di depan televisi.
Laptop itu sendiri adalah piala kemenanganku. Ketika keponakanku yang masih TK mendapat laptop baru, kuambil laptop rusaknya. Di rumah, sudah lama kusimpan kerongkongan laptop adikku yang seri dan merk-nya sama. Kedua benda itu kubawa ke service. Besoknya, setelah membayar lima puluh ribu, aku pulang dengan sebuah laptop dan sekantong sisa-sisanya. Melihat laptop itu, Dio duduk di pangkuanku, lalu menekan tombol "M". Lancar! Aku sudah memastikan keyboard yang dipakai adalah keyboard laptop adikku. Ia membuka "My Computer", lalu melihat isi drive D. Kosong! Itu sudah ku-format ulang. Dio meninggalkan pangkuanku dengan sebuah senyum kekalahan, tahu itu laptopnya, tetapi tidak bisa membuktikan apa-apa.
"Komputer kamu yang dulu mana?" tanyaku.
Siapa tahu bisa menjadi kolektor barang bekas.
"Sudah kujual," jawab sepupuku.
Mengecewakan.
"Semuanya?"
"Hanya punyaku, yang lain itu punya teman-temanku."
Ia jelaskan, "Agus Rental & Pengetikan" itu hanya iseng. Mereka menyewa kios kecil dekat kampus. Lalu masing-masing meletakkan komputernya di situ. Itu bukan sebuah usaha yang bisa membuat kaya, hanya untuk kumpul-kumpul. Hasilnya dipakai untuk makan-makan dan sedikit minum.
Aku makin yakin, keluarga kami memang tidak ditakdirkan menjadi pengusaha.
"Bisa minta tolong," katanya.
"Kenapa?" tanyaku.
"Katanya kamu bisa mengembalikan data yang sudah benar-benar kehapus," jawabnya.
Ini pasti gara-gara insiden di pernikahan adik bungsuku. Ada manusia jelek yang ingin membuang wajah jeleknya dari salah satu foto pernikahan itu. Bukannya memilih Delete, ia memilih Delete All lalu Yes. Kubiarkan mereka panik, bahkan ada yang menangis. Setelah semua yakin foto pernikahan itu sudah terhapus semuanya, aku turun tangan. Kuambil memorinya, kujalankan perangkat lunak khusus untuk mengembalikan data terhapus. Kubiarkan mereka menunggu dalam cemas sambil aku bermain Sudoku. Siapapun yang melihat, pasti melihat seseorang yang sedang berpikir keras di depan komputer. Memang. Terlalu banyak kotak kosong di Sudoku-ku.
Beritanya sudah tersebar: Kakaknya si Kembar bisa mengembalikan data yang benar-benar sudah terhapus.
"Di hardisk?" tanyaku.
"Bukan, di flashdisk," jawabnya. "Ini."
Ia beri aku benda yang bertahun-tahun lalu pernah populer sebagai kalung.
"Nggak ada yang rahasia, kan?" kataku. "Nanti semua yang sudah kehapus akan kelihatan."
"Nggak tahu juga, itu punya teman," jawabnya. "Nggak apa-apalah, salah sendiri kalau ada yang aneh-aneh di situ."
Master SmartUndelete ada di flashdisk-ku. Kucolokkan, lalu ku-copy ke folder "Master". Setelah itu kucabut lagi.
"Nggak bagus ya kalau colok flashdisk itu terlalu lama?"
"Kalau tidak dipakai, sebaiknya dilepas saja," jawabku. "Menghemat listrik."
Aku jadi ingat, komputerku yang satunya sudah dua bulan tidak mati. Hanya PLN yang akan mencegahku memecahkan rekor menghidupkan komputer non-stop tanpa dipakai sampai tahun depan.
"Kalau flashdisk tidak ditutup," katanya, "apa tidak apa-apa?"
Ada nada yang membuatku penasaran, "Memangnya kenapa?"
Ia tertawa, lalu bercerita.
Suatu senja, ada mahasiswa membawa flashdisk dari dosen pembimbingnya. Sepupuku hanya perlu mengganti nama penulis sebelum menekan gambar printer. Itulah praktek jual beli skripsi ala Fakultas Hukum. Sebelum tengah malam, seseorang mengetuk pintu kosnya. Mahasiswa hukum itu menjelaskan, ia terpaksa melakukannya. Dosen menyuruhnya mengambil tutup flashdisk yang ketinggalan malam itu juga, takut flashdisk-nya yang tidak ketutup itu kemasukan virus.
Aku tidak ikut tertawa.
Kuinstal SmartUndelete ke laptop. Kucoloki flashdisk itu, lalu kujalankan aplikasinya. Sepupuku terkagum-kagum bukan karena kemampuanku mengembalikan data, tetapi kemampuanku menipu seluruh keluarga. Ia sudah melihat, tidak perlu kehebatan apa-apa untuk mengembalikan data yang sudah terhapus dari Recylce Bin.
"Gitu ya makanya video porno bisa beredar."
Kuiyakan. Kujelaskan dengan bahasa sederhana, penyimpanan data dalam disk seperti sebuah lemari kabinet. Ketika file dihapus, itu tidak benar-benar dibuang dari laci. Laci itu hanya ditandai sehingga isinya yang 'sudah dihapus tapi belum' itu boleh ditindih. Selama tidak ada file baru yang mengisi laci itu, atau lacinya belum diutak-atik, file terhapus masih bisa diambil. Sepupuku berkata, "Seperti akun Facebook ya? Kalau kita hapus, balik lagi begitu kita login." Mengingat teman Facebook-ku pernah berkurang satu, lalu balik lagi setelah mood adikku membaik, kuiyakan saja.
Ketika pergi, ada folder tambahan di flashdisk-nya. Master SmartUndelete.
- anakpatirsa's blog
- Login to post comments
- 4603 reads
kalo data konslet?
Kalau data yg terkubur karena perangkat konslet bisa diambil lagi tidak? Aku punya 1 flashdisk (8GB) dan 1 hardisk (40GB) yg konslet datanya itu lhoo :(
Kasusnya berulang terus... kaki basah sehabis dari kamar mandi, trus nyabut flashdisk atau nyabut IDE to usb sambil ga sengaja tersentuh bagian logam di mulut usb port...
Meski kalo diukur pake voltmeter cuman 0.05 volt.. tp ternyata kalo konsletnya dengan tangan manusia yg terhubung ke lantai via kaki basah, cukup untuk merusak penyimpanan data hahaha.
".... ...."
Itu Baru Hebat
Kalau ada yang mampu mengembalikan data seperti itu baru hebat. Pernah baca di majalah komputer memang ada yang bisa melakukannya, dengan membongkar hardisk, tetapi tidak sembarang bongkar. Seperti tukang foto zaman dulu butuh kamar gelap, sepertinya tukang bongkar hardisk butuh ruangan khusus dan keahlian khusus juga.
sudoku
Anak Patirsa suka main Sudoku jg? jd inget seseorang hehe btw aku pernah mengalami hal sama tapi tidak semua file kembali ya. ada beberapa yang tetap hilang
"kita berbeda dalam semua kecuali dalam CINTA"
Siapa
Siapa yang diingat itu ya?
Siapa
Siapa yang diingat itu ya?