Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Bagaimanakah Caranya Kita Bisa Tahan dan Bertahan ?

guestx's picture

aku tidak mengenalnya, tapi aku mengetahui kisahnya. tidak seluruhnya kisahnya, hanya bagian akhirnya. bagian akhir hidupnya.

(Tuhan kiranya memberikan kedamaian bagi jiwanya dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkannya)

hidupnya berakhir di usia 20-an di tangan sekelompok lelaki yang merampas harta bendanya yang tak seberapa. tak seberapa, tapi cukup untuk membuat bajingan-bajingan itu merenggut nyawanya dan dengan biadab menistai entah tubuhnya atau jasadnya di atas angkutan kota.

kota-kota kita sudah jadi sarang para bandit. sepak terjang para bandit jadi berita yang tak pernah habis di media cetak dan elektronik.

media mengabarkan hidupnya diakhiri oleh begundal-begundal yang datang entah dari mana, tapi mereka ada di setiap sudut kota kita mengintai sesiapa yang waspada maupun yang tak waspada.

aku memang tidak mengenalnya. hanya tahu kisah akhir hidupnya yang tragis. akhir yang tragis membuatku menangis, berduka dan terluka sangat dalam.

terluka, karena ini adalah lingkungan sosial tempat aku juga hidup dalam ketakutan hari ini dan seterusnya.

dan seterusnya, karena kebanyakan penduduk dan penguasa negeri ini sudah berhenti peduli tentang siapa yang mati dan teraniaya, mulai dari demi sesuap nasi dan syahwat hingga demi kerakusan harta dan kuasa tanpa batas.

demi perut, kelamin dan statusnya sendiri, para bandit, bajingan dan begundal akan terus merampok, memerkosa dan membunuh perempuan-perempuan yang kita sayangi, anak-anak yang kita cintai, dan orang-orang yang kita kasihi.

akhir hidupnya yang tragis - meskipun kita tidak mengenalnya - mengingatkan kita bahwa kita tak jauh dari hal-hal sedemikian. karena Tuhan dan hukum tak berkenan menyembelih para penganiaya itu, tahulah kita bahwa setiap saat hidup kita ada dalam ancaman. bagaimanakah caranya kita bisa tahan (endure) dan bertahan (survive) ?

 

# by : guestx

# negeriku, 29 Agustus 2011

__________________

------- XXX -------

kardi's picture

@questx, saya belum tentu menjawab dengan benar.

@questx, saya coba untuk menjawab, belum tentu benar sebagai berikut:

P : Pray, praise worship, Pull done.

P1 : Berdoa sampai sesuatu terjadi, PUSH, Pray until something happened

P2 : Memuji dan menyembah Nya, dalam pujian dan penyembahan ada transformasi kekuatan baru.

P3 : Ada kuasa dalam melakukan sesuatu. Seperti Elia ada kuasa dalam perkataannya,sehingga hujan tidak akan turun sampai dia mengatakannya. Tentu saja kuasa ini merupakan karunia yang Tuhan berikan untuk menyatakan kemuliaanNya.Semua kuasa tunduk dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

 

smile's picture

questx

Questx,


Mat 6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya

kalau melihat kematian seseorang dengan tragis, kecelakaan atau dibunuh,semuanya itu atas ijin siapa, manusia, atau Yang Maha Kuasa?

karena Tuhan dan hukum tak berkenan menyembelih para penganiaya itu, tahulah kita bahwa setiap saat hidup kita ada dalam ancaman. bagaimanakah caranya kita bisa tahan (endure) dan bertahan (survive) ?

Hukuman mati untuk para penyembelih itu pernah dilakukan oleh para eksekutor dari lembaga hukum, (T)uhan setuju ga, kalau ada hukuman mati atas pelaku tindak kejahatan tertentu?

 

salam

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

guestx's picture

@kardi and smile, bagaimana caranya untuk survive?

 

@kardi,

Semua kuasa tunduk dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

tentu. namun, yg menjadi kegundahan gw adalah : selama masih berada di muka bumi, manusia (tampaknya) dibiarkan Tuhan berada dalam ancaman. bahkan hingga ancaman itu menjadi kenyataan, Tuhan bisa (terlihat) bungkam. itulah yang terjadi pada banyak korban kriminal, korban kekerasan rumah tangga, korban kekerasan oleh negara dan korban genosida.

presedennya sudah ada sejak awal penciptaan : bukankah Habel mempersembahkan persembahan yang benar, tetapi mengapa Dia membiarkan Habel mati di tangan Kain yang persembahannnya ditolakNya ? 

memuji dan menyembahNya, menurut saya saat ini, akan membuat kita tahan/betah hidup di bawah ancaman, tetapi barangkali tidak akan meluputkan kita dari eksekusi ancaman itu.

 

@smile,

benar, smile, tak ada satu hal pun terjadi di muka bumi tanpa ijin Yang Maha Kuasa. di sisi lain, manusia pun berperan untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik atau lebih buruk (ok, sekali lagi, dengan ijinNya). untuk mengatur perilaku manusia yang (diharapkan) membawa kebaikan, manusia menciptakan sistem hukum, politik, ekonomi dan sosial. 

tentu, kekhawatiran dan rasa takut tidak akan menambahkan sehasta pada hidup manusia. tapi, itu adalah respons yang natural ketika manusia menyadari ada banyak hal di luar kendalinya sementara hidupnya dalam ancaman. 

nalar gw mengatakan bahwa kekhawatiran dan ketakutan itu akan berkurang jika ancaman itu direduksi, antara lain dengan membuang sumber-sumber ancaman tersebut.

rasa putus asa melihat keadaan dimana penghargaan terhadap nyawa manusia begitu rendahnya membuat gw berharap Tuhan dan negara menciptakan sistem hukum yang menetapkan orang-orang yang sudah tidak lagi bisa menghargai manusia lain dan dengan ringannya mengambil nyawa orang lain harus bisa merasakan ancaman akan dicabut nyawanya akibat perbuatannya itu (dengan mengecualikan org yg membunuh karena mempertahankan diri, termasuk dalam perang).

tentang ini, setahu gw, sudah jadi pro-kontra yg tak berujung; karena itu, gw tak ingin memperdebatkan lagi soal apakah itu efektif atau apakah itu bermoral. dgn mengasumsikan bahwa Tuhan dan sistem hukum tak akan mengeliminasi para penyembelih itu dari lingkungan kita, dari rasa takut dan khawatir, gw bertanya : bagaimana caranya agar survive di lingkungan seperti ini? ada saran, smile?

 

__________________

------- XXX -------

smile's picture

saran banyak, praktek ga satupun

survive di lingkungan seperti ini?

menurut gue, kalau mau mentas, ya mentas sekalian, dalam artian, menyingkir jauh jauh dan menjadi egois, jangan bergaul dan cari aman.

yang kalau mau nyemplung ya nyemplung sekalian, perangi itu, atau menjadi orang yang sangat peduli terhadap semua yang berbau kriminal, dengan artian, kita bisa menjadikan diri kita menjadi kuat, baik secara jasmani maupun rohani, hanya saja kecil kemungkinannya.

Contoh lain, kita hdiup dilingkunngan yang selalu bersemboyan, elu baik gue baik, elu jahat, gue bisa lebih jahat, bisakah sedikit saja ajarannya Yesus Kristus kita terapkan?

keknya susah banget. ga usah hidup ngadepin demikian banyak kriminalitas, ngadepin orang orang yang berbeda dari kita aja, kita suka terbawa. ngomongin masalah surgawi dengan orang orang yang ga mau tau ada surga atau neraka, itu juga banyak sekali terjadi dalam kehidupan sehari hari.

Saran gampang, praktek susah. deket dulu ama (T)uhan, itu juga kayak orang puasa yang bolong bolong, intimnya ga selalu, kadang intim, kadang ga sama (T)uhan.Suka ngandalain kekuatan diri sendiri, lalu ngandalain kekuatan (T)uhan. Hidup makin hari makin menjauh keknya dari norma norma kerohanian, lebih enak pake naluri...(yang lama lama jadi kek binatang ya questx...)

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

kardi's picture

@guestx untuk survive di lingkungan yang tidak kondusif?

-bekali diri dengan ilmu bela diri misalnya pencak silat, setidaknya membuat lebih percaya diri, dan dapat mempertahankan diri dari pukulan lawan.

- kalau boleh siapkan senjata tajam yang pendek, dan tidak terlalu keliatan, seperti pisau lipat, gunting dsb.

- sebelum pergi doa Bapa Kami, supaya hati tenang, dan dapat berpikir jernih.

Saya tidak mempunyai pengalaman hidup di lingkungan seperti itu, apabila perlu penampilan diri dirubah menjadi seperti preman , badan di tato semi permanent.gaya jalan dan bicara juga perlu dirubah. Maaf  jawaban yang asal-asalan ini.

Memang diakhir zaman ini kejahatan semakin jadi seperti tertulis dalam alkitab, Wahyu 22 :11 Barangsiapa yang berbuat jahat biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!" Firman ini sedang digenapi.

teograce's picture

rimba

cerita tentang livia mengingatkan saya akan seorang rekan kerja di tempat saya bekerja sekarang, yang pergi ke apotek membeli obat untuk mamanya, lalu kembali 2 hari kemudian dalam keadaan sudah tak bernyawa dengan wajah yang sudah tidak dapat dikenali.

uang. lebih mahal dari nyawa.

kota, tetapi hutan rimba.

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

guestx's picture

@kardi,teograce,smile: survival di rimba

thanks atas sharing dan sarannya, friends.

keknya bener juga yg dibilang teograce, hidup di kota sekarang ini seperti hidup di rimba. yang kuat memangsa yang lemah. relasi antar penghuninya adalah seperti rantai makanan : siapa yang jadi makanan siapa hari ini ?

untuk bertahan di situasi seperti rimba ini, maka jadilah kuat dan ikutlah aturan mainnya, kalau tidak mau ikut bermain, menyingkirlah jauh-jauh (saran smile). atau, perlengkapilah diri dengan teknik dan alat bela diri dan Doa Bapa Kami (saran kardi). 

saran yg menarik. mempertahankan diri dengan membentengi diri dari berbagai ancaman memang akan mempertinggi kemungkinan untuk survive di lingkungan yang keras dan kejam. tp, stlh gw renung2kan, meskipun itu baik, tapi itu hanya bisa dinikmati oleh mereka yg mampu membangun benteng tersebut (punya fisik yg kuat, bisa beli alat-alat bela diri, bisa menghindar dari daerah berbahaya seperti terminal atau lingkungan kumuh, bisa sewa pengawal pribadi etc). dan mereka yg lemah akan tetap menjadi hidangan di meja makan mereka yang kuat.

stlh baca komen teograce, kardi dan smile, gw renung2kan lebih lanjut begini : (1) mengapa di bumi manusia ini berlaku hukum rimba? krn manusia sdh memberontak thdp Penguasa yg sebelumnya sdh mengatur ketertiban dan kenyamanan di bumi ini. ini semua adalah konsekuensi dari pemberontakan itu. (2) apakah perlu survive (mempertahankan hidup) di bumi ini? tentu saja. menjaga diri dan membangun sistem (hukum, komunitas, etc) yg lbh menjamin keamanan adalah penting. namun, survival DI BUMI bukanlah segala-galanya. tdk akan ada cara atau sistem yg menjamin manusia survive di sini, krn memang kejahatan dan si jahat are here to stay selama bumi ini belum dipulihkan. (3) apa lagi yang harus dilakukan ? saran Kardi agar berbekal Doa Bapa Kami jadi relevan di sini. khususnya, permohonan "datanglah KerajaanMu". hanya jika hukum rimba digantikan oleh Hukum Kerajaan Allah, barulah rasa aman itu bisa terjamin.

livia dan banyak korban telah berjatuhan. masih akan banyak lagi yang akan jadi mangsa para penyembelih manusia yang tidak menyayangi nyawa sesamanya dan hanya mementingkan perutnya, nafsunya, emosinya dan ambisinya. di dalam daftar (waiting list)  mangsa  mereka mungkin ada orang yg gw kenal secara pribadi, bahkan mungkin yang sangat dekat dengan gw, dan tak mustahil mungkin gw sendiri. "datanglah KerajaanMu", barangkali itu doa yg harus gw ucapkan setiap kali gw merasa takut dan tertekan membayangkan situasi yang mengancam di sekitar gw.

__________________

------- XXX -------

kardi's picture

@guestx, mazmur 121:3 ada penjagaan Tuhan

setelah saya baca renungan harian 1 september, ada penjaga yang tak pernah lelap, saya copy dibawah ini.

Mazmur ini mengekspresikan iman dan rasa aman pemazmur pada penjagaan Tuhan. Karena keyakinan bahwa Tuhan menjaga, ia dapat melenggang riang di jalan penuh bahaya sekalipun. Yakinkah Anda, bahwa Tuhan pun tengah menjaga keluar masuk Anda (ayat 8)? Bahaya dan ancaman selalu ada. Akan tetapi, jika Anda memohon Tuhan menjadi Sang Penjaga, Anda aman. Sebab, Tuhan pasti bersedia menjaga dan Dia tidak pernah “kecolongan”. Dia tidak akan pernah terlelap! –JTI

KARENA TUHAN ADALAH PENJAGA YANG TAK PERNAH TERLELAP KITA BISA TIDUR DENGAN LELAP

Renungan ini akhirnya bisa menjadi solusi untuk hidup ditengah dunia yang penuh dengan ancaman. Beriman dan bertindak, itu membuat bisa tetap bertahan.

teograce's picture

@kardi

saya percaya penjagaan Tuhan. Tapi lum tentu kita "sadrakh mesakh abednego", mana tau kita ini "stefanus" .. :p huehehehe..

however, udah waktunya pulang yah pulang lah.. cuma bisa berharap tidak dengan cara yang mengenaskan. >.<"

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

kardi's picture

@teograce,ga pasti juga 'kan, lum tentu juga .

@ teograce , ga pasti juga bagaimana dan kapan kita pulang, mungkinkah diangkat langsung seperti Henokh? Anak cucu ga bisa nguburain di San Diego dah, padahal uda dipesenin di bagian bukit yng view nya ke danau, he...he...

Huanan's picture

Pekerjaan Allah harus dinyatakan

Kalau kita lihat didalam kitab PL bahwa Allah begitu kasih dan memberikan mukjizat bagi umatNya (kisah umat Israel keluar dari Mesir)
Di satu sisi Alkitab meyakinkan kita bahwa Allah beserta kita, tidak pernah dibiarkan kita terjatuh. tapi di sisi kehidupan kita yang lain Dia biarkan kita jadi sasaran penjahat, penyakit, atau tertimpa bencana alam.

Jadi ingat Yohanes 9:1-3 ketika murid2 Yesus menanyakan seorang yg buta sejak lahirnya, Yesus menjawab bahwa : Pekerjaan2 Allah HARUS DINYATAKAN di dalam dia.

Apabila saya mencoba memahami berdasarkan ayat tsb diatas Lalu.. apakah perampokan, pembunuhan dan bencana alam juga merupakan pekerjaan2 Allah yg juga harus dinyatakan (Takdir) dalam diri umat manusia ?. Apakah mereka sudah ditetapkan(takdirkan) untuk menderita atau meninggal dgn cara demikian?

Terlebih kalau kita melihat di Markus 13:8 (mengenai gempa bumi dan kelaparan) dan juga di Mat 24:6(mengenai perang). Apakah ini juga merupakan bagian pekerjaan2 Allah yg harus dinyatakan didalamnya?

Kalo dipikir2 apa yg teograce bilang bener juga ya..”Kita cuma berharap tidak pulang dgn cara yg menggenaskan” :(   Seperti yg Pak kardi bilang bahwa kita harus tetap beriman, bertindak dan mohon penjagaan Tuhan, “datangkanlah kerajaanMu”. Hanya itu yg bisa kita lakukan.

__________________

Huanan

Rusdy's picture

Bikin Kesel

Saya sekarang simpati sama orang Yahudi yang diceritakan di alkitab, yang mengharapkan juru selamatnya merupakan seorang pemimpin yang hebat. Mengusir cengkeram pemerintahan orang romawi, megang pedang, motong telinga orang, dsb.

Bagi para manusia yang "tidak menyayangi nyawa sesamanya dan hanya mementingkan perutnya, nafsunya, emosinya dan ambisinya" (kata guestx), tinggal disayat anunya, sembelih perutnya, pancung palanya, dsb.

Anehnya, yang dateng malah mengampuni macam manusia kayak gini. Ciptaan aja ikutan menderita ("sampai saat ini seluruh alam mengeluh karena menderita seperti seorang ibu menderita" Roma 8:22). Yang dianiyaya pun juga mengerang ("Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" Wahyu 6:10*). Lagi, yang dikasih Tuhan, Yesus yang tersalib... aneh yak?

*) Walau konteks Wahyu 6:10 menunjuk ke saksi-saksi Yesus, tapi saya maksa klop ke korban tak bersalah, boleh dong? :)

guestx's picture

@rusdy, belum waktunya menuai

... aneh yak?

hehehe.... jadi aneh kalo gw ato Rusdy yg jd Tuhan, sementara Yang Punya Gawe bilang Dia tetap setia dan tak berubah alias konsisten alias tak ada keputusan dan tindakan yg aneh.  begitulah maunya Dia... penyelamatan manusia dimulai dgn pemulihan hubungan antara manusia dgn Sang Pencipta. bumi yg baru dan aturan yang baru (dimana tidak ada lagi ketakutan akan penjahat kriminal dan seksual) belum tiba.

yang baik dan yang jahat masih akan bercampur di bumi yg kita diami sekarang ini.

Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku (Mat 13:30)

maunya gw jg sih sama kayak rusdy dan para jahudi, sikat habis para penjahat dan penjajah! maunya Dia lain lagi... karena itu, daripada terus berteriak minta tolong agar Dia mencabuti lalang sekarang, mendingan kita berdoa agar waktu menuai tiba lebih cepat. rusdy sudah siap belum...? Laughing  

 

__________________

------- XXX -------

Rusdy's picture

Siap, tapi males

Maonya sih bilang siap, tapi kalo ternyata dibilang hamba yang malas (yang ngubur talentanya di dalam tanah)... ya salah gue sendiri sih. Abis, kalo mao ditilik-tilik, kayaknye gue lebih nyaman cuman sekadar ngisi perut :)

"...janganlah khawatir dan bingung tentang apa yang akan kalian makan dan minum. Hal-hal seperti itu dikejar oleh orang yang tidak mengenal Allah. Padahal Bapamu tahu bahwa kalian memerlukan semuanya itu. " Lukas 12:29-30

kardi's picture

@rusdy tafsiran kamu boleh-boleh aja, logis kog.

Saya juga sama sih kalau hidup di zaman itu,mengharapkan pemimpin yang dapat membebaskan dari penjajahan Romawi, dengan pedang dan kekuatan militernya.Manusiawi, but rancangan Tuhan bukan rancanganku, melebihi batas akal manusia....Yesaya 55 : 8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

mujizat's picture

@Guestx, SAKIT itu TIDAK SEHAT

Shalom.

Kisah yang ANda ceritakan bisa jadi menjadi potret sbagian sisi negeri ini. Potret yang belum diedit, potret yang ungkapkan hal sebenarnya.

Tragis di satu sisi, bagus di sisi bersebelahan. Maksud saya, inilah kondisi sebenarnya, bahwa negeri ini memang negeri yang SAKIT.

Kalau saja negeri ini SEHAT, maka perilaku SAKIT tidak perlu terjadi, ataupun kalau terjadi hanyalah sesuatu yang JARANG saja,...

Skedar mimpi,...

Andai negeri ini sudah dipenuhi manusia LAHIR BARU, dengan hati nurani yang SUDAH DIPERBARUI, sehingga HASRAT UNTUK LAKUKAN KEKERASAN DEMI ALASAN APAPUN sudah SIRNA, maka saya yakin bahwa tindak kekerasan maupun kebiadaban akan menjadi peristiwa yang LANGKA.

Potret yang jujur dari negeri yang masih SAKIT.

Masalahnya, bagaimana kalau orang sakit merasa sudah sehat wal-afiat sehingga tidak berusaha untuk sembuh????

Salam.

__________________

 Tani Desa

guestx's picture

@mujizat, memang sakit

shalom juga sdr.mujizat,

dlm kenyataannya memang negeri ini sedang sakit. bukan hanya negeri ini, tetapi juga dunia ini. 

dunia ini dipenuhi oleh org-org yg "sakit". sebagian besar menyangkal diri bahwa dirinya sakit dan melakukan pembenaran atas segala tindakannya. sebagian yg berpenyakitan dan merasa sudah sehat wal-afiat bahkan mencoba menyembuhkan org lain dgn mengajarkan bgm pola hidup "sehat" versinya. 

dunia dan manusia yg sakit memerlukan penyembuhan. tp, berhubung masing-masing merasa sehat wal-afiat, maka dunia menolak Tabib yg datang untuk menyembuhkan mereka melalui bilur-bilurNya.

itulah sebabnya, sdr.mujizat, gw berpikir bhw pemulihan total tak akan terjadi saat ini. kondisi ideal (yg jd mimpinya mujizat) baru akan terwujud stlh bumi baru dicipta ulang. sementara itu, sedikit oasis di padang gurun yg gersang ini akan ditemui di komunitas org-org yg telah lahir baru, yaitu komunitas dimana wujud Kerajaan Allah mulai terlihat bayang-bayangnya.

salam.

__________________

------- XXX -------

mujizat's picture

@guestx, hibur diri dgn keyakinan bhw Tuhan adil n baik hati

Shalom.

Masih mengenai orang2 malang, yang "ngak berdosa" tapi tau2 udah terbujur kaku oleh kebiadaban orang lain,...

Bagi yg berkeyakinan bhw ngak ada injil bagi orang mati, maka si korban, jika dia belum terima Yesus, dia rugi besar, dirugiin sama orang lain, si pembunuh. Bukan hanya mati scr jasmani, tapi juga sirna harapan untuk bahagia di sorga selamanya,... ha haa,...

Kalau menurut gw sih, Tuhan itu adil, bijaksana n baik hati. Seperti contoh anak2 gugur yang digugurin emaknya lantaran malu, padahal scr personal si anak ngak pernah berdosa,.. nah,...

Carane Tuhan itu piye? (Gimana?) untuk menunjukkan keadilan-Nya?

Yo embuuh,...

Salam.

__________________

 Tani Desa