Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kristen tidak disebut sebagai anak yatim piatu

mujizat's picture

"Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu" (Yoh 14:18).

Dalam perikop dimana ayat itu muncul, Yesus menginfo kan bahwa bagi siapa yang mengasihi dan menuruti perintah-Nya, maka untuk orang itu Yesus akan meminta Bapa untuk memberikan seorang Penghibur, yaitu seorang Penolong yang lain Ialah Roh Kudus, agar setiap orang yang mengasihi-Nya tidak yatim piatu (Yoh 14:15-18).

Anak yatim tidak punya bapak dan anak piatu tidak punya ibu, dan dalam pengertian yang lazim, seorang anak yatim piatu adalah dia yang telah ditinggal mati ayah ibunya.

Kalimat :”… Aku datang kembali kepadamu” (Yoh 14:18)

yang juga diperkuat oleh Matius dalam kalimat: “…Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:20)

menunjukkan adanya janji Tuhan bahwa Yesus akan datang dalam kehidupan seorang Kristen dalam peran sebagai seorang bapak untuk menyertainya melewati jalan-jalan kehidupan, yang berarti bahwa Kristen tidak lagi menjadi anak yatim.

Lalu turunnya Roh Kudus kepada orang-orang yang mengasihi Yesus Kristus, dimana Penolong yang Lain itu akan: “menyertai kamu selama-lamanya, (Yoh 14:16)   dan  akan diam di dalam kamu (ayat 17)

Menjelaskan bagaimana Kristen sudah memiliki seorang “Ibu” sehingga tidak lagi menjadi anak piatu. Itulah sebabnya maka dikatakan bahwa orang Kristen – sesuai Sabda Yesus – tidak akan lagi menjadi seperti anak yatim piatu.

Salam.

__________________

 Tani Desa

kardi's picture

@ mujizat, bisa rancu pemahaman tritunggal

Jika Yesus = Bapa, Roh Kudus = ibu, bagaimana  dengan Allah Bapa ?  Kakek?

 

mujizat's picture

Jika Yesus disebut bapa relevan Yesaya 9:5

P Kardi:

Jika Yesus = Bapa, Roh Kudus = ibu, bagaimana  dengan Allah Bapa ?  Kakek?

Muji:

Mungkin memang lebih lazim kalau Yesus sebagai KAKAK dari org2 Kristen, dgn alasan bahwa Dia sebagai Yang Sulung, sebagai yang pertama bangkit dari kematian menyandang tubuh kemuliaan untuk hidup abadi, yang untuk kondisi seperti itulah Kristen mau kelak.

Tapi konteks ini saya rasa relevan ketika Yesus berperan sebagai Pokok dan Kristen sebagai ranting2. Dari Yesus lah Kristen menerima daya hidup, dari Yesus juga Kristen alami lahir baru, sehingga dalam konteks ini Yesus sebagai Sumber darimana Kristen akan menerima hidup kekal.

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." (Yesaya 9:5).

Shalom.

__________________

 Tani Desa