Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Maafkan Aku, Pendeta
Aku benci dengan perannya
Aku sanksi dengan pengajarannya
Aku muak dengan kobaran kata katanya
Aku tuli ketika mendengarnya bicara berapi api
Aku depresi ketika bahasa roh dimainkannya
Aku mengkritiknya
Aku mendebatnya
Bahkan ingin rasanya mempermalukan dia
Aku tak menerima segala pengajarannya
Karena dia tak sama dengan aku
Karena dia tak sehikmat aku
Bagiku dia hanya pengganggu
Bagiku dia hanya pengobar janji palsu
Tapi sekarang aku tahu
Kalau dia lebih tulus dari aku
Dia juga lebih bersungguh sungguh daripadaku
Dan dia memberikan yang terbaik, tak sepertiku
Dia pun menyerahkan hidupnya lebih dari aku
Dia bekerja penuh waktu
Sedangkan aku hanya paruh waktu
Sekarang aku malu dan menjadi tahu
Kalau aku tak tahu malu
Dan jauh jika dibandingkan denganmu
Sekarang aku sadar, nilaiku rendah dihadapanMu
Karena aku hanya mementingkan egoku
Juga kepentinganku melebihi pelayananku untukMu
Ketika aku memikirkan dunia,
Dia berjibaku melawan hawa nafsu
Ketika aku terlelap dalam mimpi
Dia bersujud menghadapMu,dipagi buta
Ketika aku mengais harta dunia
Dia mengumpulkan indahya surga
Sekali lagi,
Aku malu terhadapnya
Apalagi terhadapMu
Apa yang ia lakukan, tak aku lakukan
Apa yang dia perjuangkan, tak kuperjuangkan
Aku hanya bisa menari, tanpa mengerti akan sebuah tarian
Aku menyanyi, tanpa mengerti akan sebuah lagu
Maafkan aku
Pendeta…..
Walau bagaimanapun, aku sadar,
Kalian lebih mulia daripadaku
by smile27 juni 2011
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
- smile's blog
- Login to post comments
- 3336 reads
Lam kenal ....
Hai smile aku suka nick kamu .....
Tuhan melihat hati kita ... bukan seberapa banyak yang kita kerjakan, seberapa banyak waktu yang kita curahkan. Tuhan hanya ingin hati kita senantiasa terpaut dengan-Nya, selalu untuk-Nya, selalu menyembah-Nya di mana pun kita berada ....
God's will be done
tilestian
Lam kenal juga tilestian
Yup. (T)uhan melihat hati kita....
Kadang kita berpikir (T)uhan itu ada di gereja, di mesjid, di vihara, di pura, di klenteng, atau tempat tempat ibadah lainnya.
Kadang kita juga melihat "hanya" manusia nya....
Padahal (T)uhan ada dihati kita, dan melihat hati kita...
Thanks for sharing...
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Iya... jangan lihat si pendeta
Matthew Simpson (seorang hamba Tuhan dan Teolog) berkata, "Ibadah kita buruk bukan karena liturginya buruk, tetapi hubungan kita dengan Tuhanlah yang buruk."
Sering kali ketika kita mendengar berita injil disampaikan, pikiran kita bukannya pada injil atau Tuhan... melainkan pada pribadi si penginjil itu, tak heran banyak orang yang biasanya menjadi hominem.
Sebenarnya yang kita harus sadar, Tuhan memakai segala cara untuk mendekatkan kita pada dia hingga semakin serupa denganNya, Tuhan bisa memakai anak kecil untuk menegur kita, itu semua mungkin saja untuk meningkatkan kualitas kerendahan hati kita (misalnya), karena kalau kita melihat dunia kita akan selalu kecewa.. nobody's perfect right :)
Amsal 6:6 Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.
Semangat yah... Soli Deo Gloria ^^
THY
Sebenarnya yang kita harus sadar, Tuhan memakai segala cara untuk mendekatkan kita pada dia hingga semakin serupa denganNya, Tuhan bisa memakai anak kecil untuk menegur kita, itu semua mungkin saja untuk meningkatkan kualitas kerendahan hati kita (misalnya), karena kalau kita melihat dunia kita akan selalu kecewa.. nobody's perfect right :)
Salam kenal,...
beautiful words....
thanks for sharing....
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
hanya manusia biasa
Indahnya pelangi tak seindah kasih-Nya,
Meski manusia penuh dosa,
Tak kan pernah berubah,
Bumi di tempat kita berpijak,
Hanya utk sementara saja,
Perbuatan manusia bisa jadi,
suatu kenangan bahkan pengajaran,
Seorang pendeta hanyalah manusia biasa,
Yg diberi mandat menyampaikan firman Tuhan,
Sungguh suatu tugas yg berat,
Namun hati rela berkorban
Di sorga ada upahnya,
Setelah selesai melakukan khendak Allah,
Mereka sudah biasa mendengar,
Cemohan2 para jemaat
& itu bukan melemahkan semangat,
Tetapi menguatkan,
Karna Yesus slalu beserta,
Ke mana saja jalan yg dituju.
geadley
Iya, smile...
Iya, Tuhan ada di hati kita ....
Kecenderungan manusia ialah melihat/menilai sesuatu berdasarkan yang kelihatan saja ... so, yang tidak kelihatan malah tidak pernah dihiraukan ... hehe.
God's will be done